Jumat, 09 Agustus 2013

Macam-Macam Aliran Dalam Islam

Macam-macam Aliran dalam Islam

Aliran dalam Islam mulai tampak pada saat perang Siffin (37 H) khalifah 'Ali bin Abi Thalib dengan Mu'awiyah. Pada saat tentara 'Ali dapat mendesak tentara Mu'awiyah maka Mu'awiyah meminta diadakan perdamaian. Sebagian tentara 'Ali menyetujui perdamaian ini, dan sebagian lagi menolaknya. Kelompok yang tidak setuju ini akhirnya

memisahkan diri dari 'Ali dan membentuk kelompok sendiri yang akhirnya terkenal dengan nama Khawarij. Mereka menganggap Ali, Mu'awiyah dan orang-orang yang menerima perdamaian ini telah berbuat salah (dosa besar) karenanya mereka bukan mukmin lagi dan boleh dibunuh. Masalah dosa besar ini kemudian menimbulkan 3 aliran teologi dalam Islam yaitu : Khawarij, Murji'ah dan Mu'tazilah. Masalah kepemimpinan ini kemudian menyebabkan munculnya kelompok yang menganggap yang berhak adalah 'Ali dan keturunannya (Syi'ah) dan kelompok yang berseberangan dengannya (Ahlus Sunnah wal Jama'ah).

Dan akibat pengaruh agama lain dan filsasat pada umat Islam maka muncullah kelompok yang menyatakan bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam berkendak dan perbuatannya (Qadariyyah) dan kelompok yang berpendapat sebaliknya (Jabariyyah). Setelah itu banyak bermunculan aliran-aliran baru dalam agama Islam.

Dalam tulisan yang singkat ini penulis akan berusaha menguraikan aliran-aliran Islam yang ada terutama yang ada di Indonesia dan pendapat-pendapat mereka. Pembagian aliran-aliran Islam pada jaman terdahulu.

Yang perlu diperhatikan disini, bahwa perselisihan yang terjadi pada masalah keyakinan pada umat Islam pada jaman dahulu tidaklah pada inti dari keyakinan (lubbul ‘aqidah), tetapi masalah-masalah filsafat dan sama sekali tidak menyentuh inti keyakinan seperti keesaan Allah, Iman kepada para rasul dan hari akhir, iman kepada malaikat, dan bahwa yang diberitakan oleh Nabi Muhammad adalah benar.

Adapun masalah-masalah yang diperselisihkan adalah :

-          Paksaan dan kebebasan untuk berkehendak atau berbuat (al-jabr wal-ikhtiyar),
-          Pelaku dosa besar,
-          Al-Quran adalah qadim atau hadits (baru).

Aliran-aliran keyakinan pada saat itu adalah : Khawarij, Syi'ah, Jabariyyah, Mu'tazilah, Murji-ah, dan Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Berikut ini akan kami sajikan secara singkat sejarah dan pendapat masing-masing kelompok tersebut

1. Khawarij

Khawarij menurut bahasa merupakan jamak dari kata kharijiy, yang berarti orang-orang yang keluar, mengungsi atau mengasingkan diri.

Asy-Syihristani mendefinisikan bahwa Khawarij adalah setiap orang yang keluar dari Imam yang berhak yang telah disepakati oleh masyarakat.

Kelompok Khawarij yang pertama adalah Al- Muhakkimah (Syuroh/Haruriyyah) yaitu pengikut Ali yang memisahkan diri karena tidak setuju adanya perdamaian antara beliau dengan Muawiyah saat perang Siffin. Mereka ini menganggap Ali dan orang-orang yang menyetujui perdamaian tadi adalah orang-orang kafir dan halal darahnya.

Kemudian Khawarij ini terpecah menjadi beberapa aliran, yang paling besar adalah Al-Azariqoh, An-Najdah, Al-'Ajaridah, Ash-Shufriyyah, dan Al-Ibadiyyah. Aliran terakhir ini yang paling moderat diantara aliran Khawarij dan masih terdapat di Zanzibar, Afrika Utara, Umman dan Arabia Selatan

Pendapat-pendapat mereka antara lain :
-          Pelaku dosa besar adalah kafir
-          Imam boleh dipilih dari suku apa saja asal ia sanggup menjalankannya.
-          Keluar dari Imam adalah wajib apabila Imam tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.
-          Orang yang tidak sepaham dengan mereka bahkan anak istrinya boleh ditawan, dijadikan budak atau dibunuh (Al-Azariqoh) sedang menurut Al-Ibadiyah mereka bukan mukmin dan bukan kafir, karena itu boleh bermuamalat dengan mereka, dan membunuh mereka adalah haram.
-          Anak-anak orang kafir berada di neraka (Al-Azariqoh)
-          Membatalkan hukum rajam karena tidak ada dalam Al-Quran (Al-Azariqoh)
-          Surat Yusuf bukan termasuk al-Quran karena mengandung cerita cinta (Al-'Ajaridah)


2. Syi'ah

Sy'iah menurut bahasa berarti pengikut dan penolong, dan diucapkan untuk sekelompok manusia yang bersatu/berkumpul dalam satu masalah, dan kepada setiap orang yang menolong seseorang dan berhimpun membentuk suatu kelompok padanya. Kemudian kata ini dipergunakan untuk kelompok yang menolong dan membantu khalifah 'Ali dan keluarganya, lalu menjadi nama khusus bagi kelompok ini.

Menurut Asy-Syihristaniy Syi'ah adalah kelompok yang mengikuti Khalifah 'Ali dan menyatakan kepemimpinannya baik secara nash ataupun wasiat yang adakalanya secara jelas ataupun samar, dan mereka berkeyakinan bahwa kepemimpinan (Imamah) tidak keluar dari anak-anaknya, dan jika keluar darinya maka itu terjadi secara zalim atau sebab taqiyah darinya.

Para sejarawan berbeda pendapat akan awal munculnya Syi'ah, diantaranya :
-          muncul sejak jaman Nabi Muhammad SAW (pendapat ulama Syi'ah)
-          muncul bersamaan setelah wafatnya Rasulullah (Ahmad Amin)
-          muncul pada akhir pemerintahan Utsman bin Affan (Muhammad Abu Zahrah)
-          muncul setelah terbunuhnya Utsman pada tahun 36 H (pendapat Orientalis Yulius W)
-          muncul setelah terbunuhnya Al-Husein (Dr. Samiy An-Nasysyar)
-          muncul di akhir abad pertama hijriyyah ( Dr. 'Irfan Abdul Humaid

Menurut sebagian ahli sejarah madzhab ini disebarkan pertama kali oleh Abdullah bin Saba yaitu seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam, dan hampir dibunuh oleh Ali.

Dr. Fuad Mohammad Fachruddin membagi Syi'ah menjadi 4 macam aliran :
-          Ekstrimis (al-Ghulatiyyah), sekarang sudah tidak ada lagi.
-          Isma’iliyah dan cabang-cabangnya, Tersebar di India, Pakistan, Afrika Utara , Eropa dan Amerika.
-          Zaidiyyah, Tersebar di Yaman dan sekitarnya.
-          12 Imam (Itsna 'Asyariyyah/Imamiyyah),

Syi'ah yang paling banyak mempunyai pengikut di dunia tersebar di Iran, Irak, Lebanon, India, Pakistan dan bahkan di Arab Saudi serta negara-negara Teluk. Diperkirakan pengikutnya sekitar 120 juta orang.7

Pendapat-pendapat mereka :

-        Mengkafirkan sahabat Nabi yang tidak mendukung Ali (kecuali Syiah Zaidiyah sekarang-pen)
-        Kepemimpinan (Imamah) merupakan satu dari beberapa pokok keimanan.
-        Memandang Imam Itu ma'shum (orang suci)
-        Wajib adanya Imam yang tersembunyi (Al-Imam Al- Mastur)
-        Al-Quran yang sekarang mengalami perubahan dan pengurangan, sedangkan yang asli berada di tangan Al-Imam Al-Mastur (Syi'ah Imamiyah)
-        Tidak mengamalkan hadits kecuali dari jalur keluarga Nabi Muhammad (Ahli Bait), (kecuali madzhab Zaidiyyah-pen)
-        Memperbolehkan taqiyah
-        Tidak menerima ijma dan qiyas (kecuali madzhab Zaidiyyah-pen)
-        Wajib sujud di atas tanah atau batu (Syi'ah Imamiyah)
-        Memperbolehkan nikah mut'ah (Syi'ah Imamiyah)
-        Tidak melakukan shalat Jumat karena Imam yang asli tidak ada (Syi'ah Imamiyah)

3. Murji'ah

Murji'ah berasal dari kata Irja yang berarti menangguhkan. Kaum Murjiah yang muncul pada abad I Hijriyyah merupakan reaksi akibat adanya pendapat Syiah yang mengkafirkan sahabat yang menurut mereka merampas kekhalifahan dari Ali, dan pendapat Khawarij yang mengkafirkan kelompok Ali dan Muawiyah. Pada saat itulah muncullah sekelompok umat Islam yang menjauhkan dari pertikaian, dan tidak mau ikut mengkafirkan atau menghukum salah dan menangguhkan persoalannya sampai dihadapan Allah SWT. Pada asalnya kelompok tidak membentuk suatu madzhab, dan hanya membenci soal-soal politik, tetapi kemudian terbentuklah suatu madzhab dalam ushuluddin yang membicarakan tentang Iman, tauhid dan lain-alin. Pemimpin dari kaum Murjiah adalah Hasan bin Bilal (152 H).

Kaum Murji'ah dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Golongan moderat
Pendapat-pendapat mereka :
-            Orang berdosa bukan kafir dan tidak kekal dalam neraka

b. Golongan Ekstrim
Pendapat-pendapat mereka :
-          Orang Islam yang percaya pada Allah kemudian menyatakan kekufuran secara lisan tidak menjadi kafir karena iman itu letaknya di dalam hati, bahkan meskipun melakukan ritual agama-agama lain.
-          Yang dimaksud ibadah adalah iman, sedangkan shalat, puasa, zakat dan haji hanya menggambarkan kepatuhan saja
-          Maksiat atau pekerjaan-pekerjaan jahat tidak merusak iman ( Al-Yunusiah)
-          Menangguhkan hukuman orang yang berdosa di akhirat

4. Jabariyah

Jabariyah berasal dari kata jabr yang artinya paksaan.

Aliran ini ditonjolkan pertama kali Jahm bin Safwan (131 H), sekretaris Harits bin Suraih yang memberontak pada Bani Umayyah di Khurasan. Meskipun demikian sebelumnya sudah ada dalam umat Islam yang membicarakan tentang hal ini seperti surat sahabat Ibnu Abbas dan seorang tabi-in al-Hasan al- Bashriy kepada penganut paham ini.

Pendapat-pendapat mereka :

-          manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan perbuatannya tetapi dipaksa oleh Allah
-          Iman cukup dalam hati saja walau tidak diikrarkan dengan lisan

 

5. Qodariyah

Qodariyyah berasal dari kata qadr yang artinya mampu atau berkuasa. Pemimpin aliran ini yang pertama adalah Ma'bad al- Juhani dan Ghailan ad-Dimasyqiy. Keduanya dihukum mati oleh penguasa karena dianggap menganut paham yang salah.

Pendapat-pendapat mereka :

-            Manusia sendirilah yang melakukan pebuatannya sendiri dan Tuhan tidak ada hubungan sama sekali dengan perbuatannya itu.


6. Mu'tazilah

Mu'tazilah berasal dari kata I'tazala yang berarti manjauhkan diri.
Asal mula kata ini adalah suatu saat ketika al-Hasan al- Bahsriy (110 H) sedang mengajar di masjid Basrah datanglah seorang laki-laki bertanya tentang orang yang berdosa besar. Maka ketika ia sedang berpikir menjawablah salah satu muridnya Wasil bin Atha' (131H) menjawab : "Saya berpendapat bahwa ia bukan mukmin dan bukan kafir, tetapi mengambil posisi diantara keduanya". Kemudian ia menjauhkan diri dari majlis al-Hasan dan pergi ketempat lain dan mengulangi pendapatnya. Maka al-Hasan menyatakan : Washil menjauhkan diri dari kita (I'tazal 'anna).

Pendapat-pendapat mereka :
-          Orang Islam yang berdosa besar bukan kafir dan bukan mukmin tetapi berada di antara keduanya (al-Manzilah bainal manzilatain)
-          Tuhan bersifat bijaksana dan adil, tidak dapat berbuat jahat dan zalim. Manusia sendirilah yang memiliki kekuatan untuk mewujudkan perbuatannya perbuatannya, yang baik dan jahat, iman dan kufurnya, ta'at dan tidaknya.
-          Meniadakan sifat-sifat Tuhan, artinya sifat Tuhan tidak mempunyai wujud sendiri di luar zat Tuhan
-          Baik dan buruk dapat ditentukan dengan akal
-          Al-Quran bukan qadim (kekal) tetapi hadits (baru/diciptakan)
-          Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata kepala di akhirat nanti
-          Hanya mengakui Isra Rasulullah ke Baitul Maqdis tetapi tidak mengakui Mi'rajnya ke langit
-          Tidak mempercayai wujud Arsy dan Kursi Allah, Malaikat pencatat amal (Kiraman Katibiin), Adzab (siksa) kubur.
-          Tidak mempercayai adanya Mizan (timbangan amal), Hisab (perhitungan amal), Shiratul Mustaqiim (Titian), Haud (kolam nabi) dan Syafa'at nabi di hari Kiamat.
-          Siksaan di neraka dan kenikmatan di surga tidak kekal (ikut sebagian kelompok)


7. Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Kelompok ini disebut Ahlus Sunnah wal Jama'ah karena pandapat mereka berpijak pada pendapat-pendapat para sahabat yang mereka terima dari Rasulullah. Kelompok ini disebut juga kelompok ahli hadits dan ahli fiqih karena merekalah pendukung-pendukung dari aliran ini.. Istilah Ahlus Sunnah wal Jama'ah mulai dikenal pada saat pemerintahan bani Abbasy dimana kelompok Mu'tazilah berkembang pesat, sehingga nama Ahlus Sunnah dirasa harus dipakai untuk setiap manusia yang berpegang pada Al-Quran dan Sunnah. Dan nama Mu'tazilah dipakai untuk siapa yang berpegang pada ilmu kalam (theologische dialektik), logika dan rasio. Ibnu Hajar al-Haitamiy menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah orang-orang yang mengikuti rumusan yang digagas oleh Imam Asy'ariy dan Imam Maturidi.

Pendapat-pendapat mereka :
-          Hukum Islam di dasarkan atas Al-Quran dan al-Hadits
-          Mengakui Ijmak dan Qiyas sebagai salah satu sumber hukum Islam
-          Menetapkan adanya sifat-sifat Allah
-          Al-Quran adalah Qodim bukan hadits
-          Orang Islam yang berdosa besar tidaklah kafir


Bersambung ...

Bila ingin membaca lebih lanjut ebook ini, Klik tulisan ini untuk kembali ke-link-link di daftar isi

Anda sedang membaca artikel tentang Macam-Macam Aliran Dalam Islam dan anda bisa menemukan artikel Macam-Macam Aliran Dalam Islam ini dengan url http://manfaatputih.blogspot.com/2013/08/macam-macam-aliran-dalam-islam.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopypaste-nya jika artikel Macam-Macam Aliran Dalam Islam ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Macam-Macam Aliran Dalam Islam sebagai sumbernya.

31 komentar:

Unknown mengatakan...

bersambung? mana sambunganny??? :)

MM mengatakan...

oh... maksudnya link-nya yang bersambung, klau setelah ini ke bahasan berikutnya :)
bila ingin memperlengkap dan memperdalam literatur tentang aliran-aliran bisa cari sumber-sumber lain di paman google, banyak kok!

A BADRUDDIN mengatakan...

teng kyu

MM mengatakan...

sama-sama

Unknown mengatakan...

referensinya dari mana ni gan? mohon infonya

Anonim mengatakan...

Gggg

MM mengatakan...

apri zulkifli : lupa darimana referensinya, bila tidak salah situs islam. bila ada yang salah, mohon koreksi entar dicek ricek kembali dengan segala sumber yang ada dan dapat diadakan :) . maaf baru dapat balas sekarang.

Anonim mengatakan...

Intinya adalah AL-QUR'AN dan HADIS,.
Jika ada yang keluar atau tidak sependapat dengan AL-QUR'AN dan HADIS maka mereka bukan ISLAM,..

Unknown mengatakan...

Pada intinya semua islam itu baik, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Saya tidak mendiskriminasi golongan tertentu, tetapi saya lebih suka dengan faham ahlusunah wal jamaah, karena golongan ini suka tahlil dan membagi2kan sedekah berupa nasi bungkus, hehehe

MM mengatakan...

Iya ya kok bisa kelewatan jauh ya, nga perhatiin benar-benar akunya. Maaf ya baru ngeneh sekarang.

Yang 7 diatas itu secara pandangan umum akan pandangan terhadap islam

Aliran/golongan masih banyak di indonesia kya hidayatullah, hti, im, nu, muhammadiyah, syiah, salafi, persis, dsb.

Untuk wahabi diatas, porsi lainnya itu salafi. Pendapatnya diatas tergantung anda memahami dalam kadar dan batasan apa haram dan tidaknya. Bagaimana, kenapa, dan rujukannya kemana, dalilnya kya apa. Saat mulai rajin nulis blog ini, mulai ktemu : Ada situs-situs yang seakan-akan kya salafi tapi liat cara pembahasannya nga mirip cara pandang salafi menyikapi persoalan, nga mirip cara salafi menjelaskan dalil, juga bila mengambil kutipan ulamanya, kya seperti maknanya nga sesuai dengan apa maksud ulamanya atau memang seakan-akan pendapat ulama terdahulu itu disimpangkan secara sengaja. Kesannya seakan-akan kya "ini loh wahabi kya ini". Trus ada juga situs-situs kya nahdiyin, tapi cara menyikafi persoalan, cara pandangnya nga mirip nahdiyin, juga pandangan pada kutipan pandangan ulamanya, bila dilihat pada kitab ulama trsbt juga beda/agak beda maknanya/maksudnya. Umumnya situs itu gembar-gembor diluar kalangannya, semua dianggap wahabi, yang "pemurnian" dianggap semua wahabi, jadi sama juga ngafirin yang lain2 diluar kalangannya. Jadi ada situs2 seakan salafi yang dikesankan wahabi atau menjatidirikan wahabi sedangkan ada situs2 kya nahdiyin yang mengwahabi-wahabikan. Dikesankan berlawanan, kya adu domba kesannya buat aku.

Sayaa sendiri lebih dekat pada pandangan "pemurnian" meskipun keluarga besar saya turunan dekat nahdiyin. Bagi saya ibnu taimaiyyah, ibnu qayim, ibnu katsir dll adalah guru-guru juga

Waktu ktemu situs2 itu, baru ngerti juga knapa dulu tuh, (pngalam oribadi) waktu disebuah masjid (berkumpul dengan sbuaah golongan), ada yang ngina-ngina ibnu taimaiyyah, ibnu qayyim. Padahal saya sudah pernah baca beberapa kitabnya, dan menurut saya pandangannya agamanya bagus, patut jadi teladan pengajaran. Saya nga pandai debat secara lisan, juga bila waktu itu punya duit sih, rasanya mendingan beli buka ibnu qayyim trus kasih mereka, suruh baca dulu, klo sudah clear ma pandangannya bru silahkan ngina atau nga. Ternyata ktemu situs2 dimana pandangan ibnu qayyim diplintir2 gitu. Mungkin mereka termakan hal ini. Ya mungkin saja.

Dan satu lagi, madarijus salikin itukan membahas hal2 yang ada dalam pengajaran tasawuf, jadi sebenarnya juga tentu ia paham pula yang diinginkan dari pemahaman tasawuf itu, hal tersrbut, dengan cara ia memahami tasawuf seperti apanya dengan caranya atau tarekatnya pula scra tersrndiri ya seperti itulah tarekatnya.

Unknown mengatakan...

Penjelasannya lumayan tp sayang g ada reff'a.
Sbgai orng awam ingin berpendapat, bhw golongan2 di ats maupun yg blm termaktub di ats, ttp saja suatu golongan entah menamakan diri dng nama apapun dan membenarkan diri sebenar apapun semua kembali kepada Allah dan rasulnya. Tak ada golongan, ulama dan kitab" yg tercela, yg ada hanyalah sipencela. Smg kita senantiasa mendapat syafa'at melalui hidayahnya dan termasuk orng2 yg bertaqwa. Aamiin

MM mengatakan...

Nga bisa nafikan bahwa ada golongan, ulama dan kitab tercela. Beberapa dalil juga membahas ada hal tersebut, seperti golongan yg "dimurkai" dan golongan yg "sesat", adanya ulama su' (jahat), dan kitab yg ditulis tangan sendiri (klaim dari Allah swt (wahyu) padahal telah tercemari baik yg tekstualnya atau maupun hanya pd konteks pelintiran tafsir2x yg bertentangan dengan syariat yg difahami dari awal adanya risalah trsb hingga skrng, umpama semua agama benar, non islam tidak dikatakan kafir, dsb. Jadi akan ada golongan yg tercela atau pd dasarx mnyimpang bila dilihat dr kacamata syariat. Umat akan terbagi beberapa golongan dan hanya satu yg selamat yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Bila konteks dosa pd golongan2 baru dikembalikan pd Allah swt.

MM mengatakan...

Ditidak pula bisa menafikan ada prilaku2 yg bila dilihat scra sudut pandang agama, maka dpt dikatagorikan perbuatan yg bisa membawa/masuk pd keadaan muna, fasik, sesat atau kafir. Apakah mengeluarkan dr keadaan islamx atau tdk. Dan ada juga prilaku2 yg dpt dikatagorikan telah melakukan "dosa" bahkan ada yg punya konsekuensi hukum di dunia harusx yg telah jelas dlm syariat. Jadi ada prilaku atau dosa yg dpt dinilai scra syariat klo tdk tersembunyi/ telah jrlas scra syariat dan keadaan. Mslh gugur dosa, syariat jg telah menetapkan sperangkat hukum. Bahkan hukumx tdk merugikan plaku dosa, krna bahkan ada nilai gugurx dosa itu, ampunanx sebanyak sejumlah org2 yg ada di satu kota (mungkin riwayatx terjadi di kota madinah kla itu). Lbh dr ckp bt sndri nilaix. Bgitu bsrx nilai ampunanx mlbhi jmlh dosa pribadix. Bila dibagi2 nilai ampunanx, bisa bt beberapa org di kota itu. Mslh hakiki tlh dimaafkan atau tdk hak Allah Swt, namun scra syariat juga ada prosedural yg jg ada. Dikmbalikan pd Allah swt namun ada yg dpt dinilai scra syariat

Deddy mengatakan...

Sampai dengan tahun 2016 sudah berapa jumlah aliran islam didunia?

Deddy mengatakan...

Sampai dengan tahun 2016 sudah berapa jumlah aliran islam didunia?

Unknown mengatakan...

dari uraian di atas banyak ajaran / aliran yang tak sesuai dengan kandungan alquran dan hadist yang sudah saya ketahui, kecuali ahlussunnah waljamaah

Anonim mengatakan...

apapun yg dsampaikan, harus tahu sumber-a dulu gan, apalagi ini MEDIA, gmn nnti org2 awam m-ambil pendapat ? bsa kbalik2 ntar gan..

Anonim mengatakan...

Islam sebagai rahmatan lillamin akan menjadi ajang percekcokan bila kita fanatikplus terhadap aliran/golongan padahal petunjuknya jelas .. jika ada perbedaan kembalikanlah kepada hukum yang sebenar-benarnya yaitu Al Qur'an dan hadist Rasul yg sahih, aliran muncul karena terlalu mengkultuskan seseorang

Anonim mengatakan...

Islam sebagai agama Rahmatanlillallmin akan menjadi percekcokan yg tiada akhirnya apabila masing-msing mempertahankan fanatikplus terhadap aliran /golongannya, padahal sudah jelas bahwa apabila terjadi perbedaan pendapat, maka kembalikanlah kepada hukum yg sebenar-benarnya, yaitu Al Qur'an dan hadist Rassul yang sahih .. pengkultusan berlebih terhadap seseoranglah yg dapat mempengaruhi egonya

Anonim mengatakan...

Islam sebagai agama Rahmatanlillallmin akan menjadi percekcokan yg tiada akhirnya apabila masing-msing mempertahankan fanatikplus terhadap aliran /golongannya, padahal sudah jelas bahwa apabila terjadi perbedaan pendapat, maka kembalikanlah kepada hukum yg sebenar-benarnya, yaitu Al Qur'an dan hadist Rassul yang sahih .. pengkultusan berlebih terhadap seseoranglah yg dapat mempengaruhi egonya

Unknown mengatakan...

Assalamuallaikum, barang kali ada yang bisa bantu saya. Dalam satu sesi sharing di medsos, saya mengeluarkan pendapat permasalahan aqidah, mengenai bahwa Allah di kursy-Nya dalam Arasy, karena sepengetahuanku berdasarkan hasil belajar ya seperti itu. Hingga tiba terjadi salah paham, rekan bicara saya mengatakan bawha pendapat saya adalah pendapat orang mu'tazilah yang disuarakan wahabiyah lantas aku kaget, saya tidak paham apa itu wahabi, khWarij atay jabariyah. Jadi pertanyaannya bagaimana cara menyikapi "salah paham" tersebut, bukankah ketika bergolongan yang satu kita akan lebih cenderung suudzan pada golongan yang lain?! Jazakallah khair. :) Allahu'alam

Unknown mengatakan...

Waslam (baca pnjngx)
https://rumaysho.com/933-di-manakah-allah-4.html
https://muslim.or.id/56-sifat-istiwa-allah-di-atas-arsy.html

Bukan didalam, Sehingga makna Allah istiwa’ di atas ‘Arsy ialah menetap tinggi di atas ‘Arsy.

Anda bsa mencari dan menambah bnyk referensix dr situs2 islam yg "terpercaya", detail aliran jg silahkan anda mensearchingx di mesin pencari, seperti google, bertanya lbh detail apa yg disimpulkan awal dr apa yg anda baca n dnr pada yg lbh ahli atau pd situs islam yg membuka rubrik tnya jwb. Anda jg bsa balik bertanya apa pndpt rekan anda dan mengkoferx pd pndpt2 ulama terdahulu, pnjelasan2 yg anda temukan di manapun itu, sprti bacaan dr situs2 islam, ksimpulan anda. Menerima bila pndpat rekan anda bnr, berlepas diri saja bila tidak bnr,. Anda jg bsa tnya pd rekan anda apa tuh wahabi, khawij, jabariah, dan anda bsa mnarik ksimpulan dr smua refrensi tdi.

kaligrafi mengatakan...

makasih atas ilmunya semoga bermanfaat..

Unknown mengatakan...

terlalu banyak aliran
jadi takut salah -_-
mau memperdalam ilmu agama tapi takut tersesat

Unknown mengatakan...

"UNKNOWN...
erlalu banyak aliran
jadi takut salah -_-
mau memperdalam ilmu agama tapi takut tersesat"
=========================

"jangan takut salah!!!", kalau suatu hari anda diberi tahu kesalahan anda, ya Istiqfarlah. justru yang salah jika anda tidak segera melangkah!

saya waktu remaja dulu juga gitu, semakin kita memperdalam ilmu agama (otodidak) dgn banyak baca buku dari si A, B, C Kepala ini tambah punyeng!
ibarat orang tersesat di Hutan bukan cari jalan keluar Hutan malah tambah masuk ke dalam Hutan.

tapi alhamdulillah Janji Tuhan itu Benar!!!
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Pegang Aja Al-quran dan Sunnah Nabi kita (Yang Shahih) di JAMIN sama Nabi Tidak Akan SESAT!

jika belum faham akan suatu hal (ragu-ragu) ya di pendding dulu jangan diamalkan, kalau sudah faham dan yakin baru amalkan

Amalkan aja semampu kita!

Intinya ISILAH TIAP HARI DALAM HIDUP KITA DENGAN AMAL YANG BAIK! JANGAN SAMPAI LEBIH BANYAK AMAL YANG BURUKNYA!

jadi ga usah aneh2 ga musti harus jadi Seorang Ulama/SYEH!

Alfian alghifari mengatakan...

Kalaw nu, wardah, muhammadia itu trmasuk apa?

Alfian alghifari mengatakan...

Kalaw nu, wardah, muhammadia itu trmasuk apa?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum,bagaimana dengan muhammadia?

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum,bagaimana dengan muhammadia?

Unknown mengatakan...

Ahlussunnah waljamaah sekarang beda sama yang dulu sekarang kecampuran akidah mutajilah jabariyah saya rasa...dengerin ajah ceramahnya abdulsomad.

dea kesumaputri mengatakan...

artikelnya bagus, sangat bermanfaaat bagi saya.
terima kasih.....

Posting Komentar

Beri Komentarmu disini!

Download Ebook LINK

.......................................................

MAU BACA LEBIH LANJUT
KLIK DAFTAR ISI DISINI

atau

Mau Download EBOOK ini

klik LINK ini :


Anda bisa download ebook ini di sini :

Pembahasan Tuntas Peradaban Manusia dari awal hingga akhir full Final.pdf

LINK 1 - ZIDDU

LINK 2 - 4SHARED

Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam.pdf

LINK 1 - ZIDDU

LINK 2 - 4SHARED

.......................................................

DAFTAR ISI

Daftar Isi :






















































Pembahasan Beberapa Hal Penting:

























































7. Periode Zaman Kiamat/Zaman Peradaban Manusia Akhir Yang Tidak Mengenal Islam









Di dalam penulisan ini ada beberapa penjabaran baru yang belum pernah terlihat di dalam tulisan peneliti lainnya, Semoga hal ini bermanfaat untuk menambah kemanfaatan buku ini.


Bantinglah Otak Untuk Mencari Ilmu Sebanyak-Banyaknya Guna Mencari Rahasia Besar Yang Terkandung Di Dalam Benda Besar Yang Bernama Dunia Ini, Tetapi Pasanglah Pelita Dalam Hati Sanubari, Yaitu Pelita Kehidupan Jiwa. (Al- Ghazali)




Hak Cipta oleh M. Yusuf . Diberdayakan oleh Blogger.