Sejarah Freemasonry
Freemasonry adalah organisasi Yahudi
Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh
di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free
artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.
Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah
membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman
atau Solomon Temple. Tentang Haikal Sulaiman atau Solomon Temple ini sendiri
banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling
populer adalah, bahwa Haikal Sulaiman berada di tanah yang kini di atasnya
berdiri Masjidil Aqsha.
Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM),
Nabi Sulaiman membangun Haikal di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi
pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal
Sulaiman ini. Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama
Zulbabil yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia
membangun kembali Haikal Sulaiman.
Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi
menaklukkan Palestina dan membakar serta menghancurkan Haikal Sulaiman ini.
Kerusakan terus-menerus dialami setelah penyerbuan Bangsa Hadriyan. Begitu pula
saat kekuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman di hancurkan dan sebagai gantinya
didirikan Masjidil Aqsha pada abad ke-7.
Tapi tafsir lain tentang hal ini juga mengartikan
Haikal Sulaiman juga sebagai wilayah kekuasan yang luas membentang. Bahkan ada
yang menariknya hingga sampai wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir di jaman
Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Karena itu, mereka meyakini
harus menguasai seluruh dunia, bahkan hingga tanah Khaibar, tempat mereka
terusir dahulu karena penghianatanya pada Rasulullah dan piagam Madinah.
Dan untuk itulah mereka bekerja dan membangun,
yaitu untuk merebut Haikal Sulaiman dan mendirikan kekuasannya secara nyata,
serta mempengaruhi pemerintahan dan kekuasan yang mampu mereka pengaruhi. Dan
untuk menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh
gerakan ini adalah agama-agama, terutama agama Samawi atau agama-agama wahyu, Kristen
dan Islam.
Sebelum kaum muslimin sadar tentang bahaya
gerakan Freemason, perlawanan terhadap organisasi ini terlebih dulu dilakukan
oleh kalangan pemimpin gereja. Perlawanan gereja Katholik ini terjadi karena
Freemason telah menjadi organisasi tempat berkumpulnya kaum anti-agama. Dalam
sebuah artikel berjudul The Earlier Period Of Freemasonry yang di Mimar Sinan,
Turki, Freemason disebut sebagai tempat berkumpul para anggota Mason yang
mencari kebenaran di luar gereja. Dan ini menjadikan awal abad-18 sebagai
tahun-tahun yang penuh pertarungan antara gereja Katholik dengan Freemason di
Eropa. Sejak awal berdirinya, Fremason telah menyokong kebebasan beragama, sama
persis dengan yang terjadi belakangan ini di berbagai negara, liberalisasi
keagamaan.
Freemason berdiri di Inggris secara resmi pada
tahun 1717. Tapi tampaknya, sebelum tahun itu pun, Freemasonry telah eksis.
Bahkan sejak abad sebelumnya. Tahun 1641, seorang keluarga kerajaan Inggris,
Robert Moray tercatat sebagai anggota cabang Freemason di Edinburg, tepatnya 20
Mei 1641. nama lain yang juga tercatat sebagai anggota Freemason sebelum tahun
1717 adalah Elias Ashmole tercatat sebagai anggota Freemasonry di Lanchasire
pada 16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang dari royal family atau keluarga
kerajaan.
Dari catatan di atas, sebetulnya bisa ditarik
kesimpulan bahwa tahun 1717 hanya tahun pemantapan saja dari tahap-tahap yang
telah dilakukan oleh gerakan Freemson. Tahun ini dijadikan sebagai tahun
ekspansi untuk melakukan dan menancapkan pengaruh mereka di seluruh dunia.
Tahun 1717 ini dijadikan sebagai tonggak bagi
Freemason unuk memulai perangnya yang akan sangat panjang kepada umat beragama
dan kepada agama itu sendiri. Seorang kepala gereja protestan di London yang
bernama Anderson dan berdarah Yahudi menjadi motor penggeraknya pada 24 Juni
1717. Pada momentum inilah Freemason mendirikan Grand Lodge of England dengan
menggabungkan empat lodge menjadi satu.
Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa sejarah
berdirinya gerakan ini berakar jauh dan bisa dilacak hingga ke masa Ordo Knight
of Templar saat perang Salib di Yerusalem, Palestina. Saat Paus Urbanus II,
tahun 1095, usai Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau Crusade dan
memobilisasi kaum Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang merebut
Yerusalem kembali dari kekuasaan Muslim. Paus Urbanus II membakar emosi massa
dengan cara mengabarkan kabar bohong. Ia mengatakan umat Kristen di Palestina
telah dibunuh, dibantai dan dibakar di dalam gereja-gereja oleh pasukan Turki
Seljuk yang Muslim. Ia juga membakar kemarahan kaum Kristiani dengan mengatakan
bahwa kaum kafir (Muslim Turki, pen.) telah dan sedang menguasai makam Yesus
Kristus.
Paus Urbanus II menyerukan agar seluruh
pertikaian yang terjadi selama ini antar pemeluk dan kesatrian Kristen harus
diakhiri, karena ada musuh yang lebih berbahaya dan harus segera dihancurakan:
Islam dan kaum Muslimin. Ia juga mengiming-iming dengan bujukan surgawi, bahwa
siapa yang berangkat ke medan perang kan dibebaskan dari seluruh dosa dan di jamin
akan mendapat surga. Hasilnya, ribuan kaum Kristiani berangkat menuju Palestina
dengan kemarahan. Dan setibanya di sana, terjadi pembantaian besar-besaran atas
penduduk Yerussalem dan Palestina.
Selama dua hari penyerbuan terjadi pembantaian
yang tak bisa diterima akal sehat dan rasa kemanusiaan. Sebanyak 40.000
penduduk Palestina terbantai. Beberapa sejarawan menggambarkan, saat itu darah
menggenangi tanah Yerusalem. Ada yang menyebut darah menggenang setinggi mata
kaki, bahkan ada yang menggambarkan darah menggenang hingga lutut manusia
dewasa. Tentara berperang dengan motivasi mendapatkan emas dan permata, dan
juga banyak para kesatria Prancis tercatat membelah perut korban-korban mereka.
Merka mencari emas atau permata yang kemungkinan di telan penduduk Palestina
sebagai upaya penyelamatan harta.
Setelah mereka menguasai tanah Palestina, pasukan
Salib yang terdiri dari banyak unsur mulai mendirikan kelompoknya
masing-masing. Mereka tergabung dalam ordo-ordo tertentu. Para anggota ordo ini
datang dari seluruh tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara tertentu dan
berlatih cara-cara militer di dalam biara tersebut. Dan satu dari sekian ordo
yang sangat mencuat namanya adalah Ordo Knight of Templar.
Knight of Templar juga disebut sebagai tentara
miskin Pengikut Yesus Kristus dan Kuil Sulaiman. Disebut miskin karena
tergambar dari logo yang mereka gunakan, seperti dua tentara yang menunggang
seekor keledai. Untuk menunjukkan bahwa mereka miskin, sampai-sampai satu
keledai harus dinaiki dua orang tentara Knight of Templar. Bahkan tercatat,
mereka dipaksa untuk makan tiga kali saja dalam semingu. Sedangkan nama Kuil
Sulaiman mereka pakai karena mereka menjadikan markas mereka yang dipercayai
sebagai situs runtuhnya Kuil Sulaiman atau Solomon Temple. Tapi sesungguhnya,
pemilihan markas di bukit ini bukan sebuah kebetulan yang bersifat geografis
semata, karena para pendiri ordo Knight of Templar sesunguhnya punya cirta-cita
sendiri untuk mengembalikan kejayaan dan berdirinya Kuil Sulaiman sebagai
tempat suci kaum Yahudi atau tempatnya kaum Mason. Sepanjang bisa terlacak,
pendiri ordo ini adalah dua kesatria Prancis, yaitu Hugh de Pavens dan God frey
de St Omer. Spekulasi dari kalangan sejarawan mengatakan, bahwa ada darah-darah
Yahudi yang mengalir dalam tubuh dan cita-cita para pendiri Ordo Knigh of
Templar. Para perwira tinggi Kristen tersebut, sesungguhnya proses convertion
yang mereka lakukan hanyalah cara untuk menyelamatkan diri, dan sesungguhnya
mereka masih berpegang teguh pada doktrin-doktrin Yahudi, terutama Kabbalah.
Meski mereka menamakan diri sebagai tentara
miskin, sesunguhnya mereka tidak miskin sama sekali. Atau setidaknya, masa
miskin itu hanya mereka rasakan di awal-awal berdirinya Knight of Templars.
Dalam waktu yang singkat mereka mampu menjadi sangat kaya raya dengan jalan
melakukan kontrol penuh terhadap peziarah Eropa yang datang ke Palestina. Salah
satunya adalah dengan cara merekrut anak-anak muda putra para bangsawan Eropa
yang tentu saja akan melengkapi anak mereka dengan perbekalan dana yang seolah
tak pernah kering jumlahnya. Mereka juga disebut sebagai perintis sistem
perbankan pertama pada abad pertengahan.
Saat itu banyak orang-orang Eropa yang ingin
pindah atau setidaknya berziarah ke Palestina. Dan tentu saja perjalanan yang
jauh dari Eropa memerlukan bekal yang tidak sedikit. Ada yang membawa seluruh
harta mereka dalam perjalanan, tapi karena tentara Salib disepanjang perjalanan
hidup dalam kondisi ayng sangat mengenaskan dan mereka sangat tergiur oleh
harta kekayaan, tidak jarang terjadi perampokan bahkan saling bunuh antar orang
Kristen disepanjang perjalanan menuju Palestian. Lalu ditemukan cara, para
peziarah tidak perlu membawa harta mereka dalam perjalanan. Mereka hanya perlu
menitipkannya pada sebuah perwakilan Templar di Eropa, mencatat dan menghitung
nilainya dan mereka berangkat ke Palestina berbekal catatan nilai harta yang
nantinya akan ditukarkan dengan nilai uang yang sama di Palestina. Gerakan ini
banyak didominasi oleh Ordo Knight of Templar yang membuat mereka sangat kaya
raya karena mendapat keuntungan dari sistem bunga yang mereka kembangkan. Dan
inilah embrio atau cikal bakal perbankan yang kita keanl sekarang.
Markas Knight of Templar di Perancis menjadi
rumah penghimpunan harta terbesar di Eropa. Lambat laun mereka menjadi bankir
bagi para Paus dan Raja. Bagaimana tidak cepat kaya, setiap tahunyya King Henry
II of England mendonasikan uang untuk menanggung biaya hidup 15.000 tentara
Knight of Templar dan juga Knight Hospitaler selama mereka berperang dalam
Perang Salib di tahun 1170. Untuk menggambarkan betapa besarnya institusi
perbankan yang dijalankan Templar, pada saat itu organisasi ini memiliki 7.000
pegawai lebih hanya untuk mengurusi masalah keuangan. Mereka juga memiliki tak
kurang dari 870 istana, kastil, dan rumah-rumah para bangsawan yang terbentang
dari London hingga Yerusalem.
Karena ordo ini sangat berkuasa, lambat laun
mereka mulai menampakkan ciri aslinya, yakni sebagai penganut Mason. Mereka
mengembangkan doktrin dan ajaran mistik, juga kekuatan sihir di biara-biara
mereka. Mereka memuja setan dan mendatangkan roh-roh untuk berkomunikasi. Apa
yang mereka praktikkan ini disebut sebagai Kabbalah, sebuah tradisi mistik
Yahudi kuno yang telah berkembang bahkan sejak jaman sebelum Fir'aun.
Mengetahui hal ini, Raja Prancis Philip le Bel,
pada tahun 1307 mengeluarkan seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo Knight
of Templar karena dituduh telah melakukan bid'ah. Dalam perkembangannya, Paus
Clement V turut bergabung untuk memerangi kaum Mason ini dengan mengeluarkan
kembali vonis inquisisi. Terjadi banyak penangkapan dan interogasi, dan
beberapa pimpinan Ordo Knight of Templar yang bergelar Grand Master (penyebutan
ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi dalam gerakan Freemasonry sampai
sekarang, pen) ikut menjadi korban. Dari beberapa penangkapan dan interograsi
didapatkan keterangan bahwa anggota-anggota Templar telah melakukan kejahatan
seksual terhadap beberapa perempuan bangsawan, melakukan sodomi, menyembah
kucing, memakan daging teman-teman mereka sendiri yang sudah mati. Bahkan salah
seorang saksi mata mengatakan, para Templar memperkosa perawan-perawan hingga
hamil dan bayinya dibunuh dengan cara yang sadis untuk kemudian di bakar dan
diambil minyaknya, dijadikan minyak suci untuk persembahan para pemimpin
mereka.
Pada tahun 1307, Raja Philip IV memerintahkan
penangkapan Jacques de Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi penyiksaan,
de Molay mengakui segala ritual bid'ah yang dilakukan oleh Ordo Templar. Pada
tahun 1312, Ordo Knight of Templar dilarang dan dibubarkan. Dan atas perintah
Gereja dan Raja, dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1314, para pimpinan
Templar dihukum mati, termasuk Jacques de Molay, salah satu Grand Master
terpenting Ordo Templar. Jacques de Molay sendiri divonis sebagai heretic
(bid'ah) atau kafir dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di depan raja
Philip IV. Dan sebelum menghembuskan napasnya, de Molay mengeluarkan kata-kata
bahwa Raja Philip dan Paus Clement harus mengikutinya, mati, dalam waktu satu
tahun. Dan sejarah mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh bulan kemudian,
disusul Paus Clement sebulan setelah Raja Philip mangkat.
Setelah itu terjadi pemusnahan besar-besaran,
sekali lagi atas kaum Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus Knight of
Templar atau kaum Mason. Pemusnahan ini tak hanya terjadi di Palestina, tapi
juga terjadi di Eropa. Mereka diburu untuk ditangkap dan dibunuh. Sampai
akhirnya mereka berhasil melarikan diri dan mendapat perlindungan dari Raja
Skotlandia, Robert The Bruce yang dilantik dan menduduki singgasana Raja pada
tahun 1306. Dan di tanah baru ini pula mereka menyusun kekuatan kembali. Dan
Skotlandia menjadi salah satu yang menentukan dalam perkembangan gerakan
Freemason.
Versi yang lebih tua dari sejarah Freemason
adalah kisah yang menyebutkan pembentukan Freemasonry pada jaman Raja Israel,
Herodes Agripa I yang meninggal pada tahun 44 Masehi. Freemason pada jaman ini
dibentuk untuk membendung ajaran agama yang disampaikan oleh Nabi Isa as. Konon
waktu itu namanya The Secret Power atau kekutan yang Tersembunyi.
Tujuan utamanya adalah memusuhi pengikut Nabi
Isa, menculik mereka, membunuh, melarang penyebaran agama baru tersebut,
termasuk membunuhi baya-bayi Kristen. Tapi, berkenaan dengan segala kesadisan
yang dilakukan Herodes ini, para sejarawan dunia, meyakini bahwa hal tersebut
hanyalah mitos belaka dalam tradisi agama Kristen. Herodes Agripa I menjalankan
segala misi The Secret Power ini dibantu dua pengikut setianya, Heram Abioud
sebagai Wakil Presiden gerakan dan Moab Leumi sebagai pemegang rahasia utama
gerakan ini. Tapi beberapa anggota Freemason juga mempercayai dan menarik
sejauh mungkin sejarah mereka ke masa lalu, bahkan hingga ke jaman Fir'aun. Itu
pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa mereka kerap kali menggunakan simbol-simbol
Mesir Kuno dalam tradisi dan aktivitas ritual mereka, seperti penggunaan Dewa
Horus, Piramida, Matahari dan berbagai simbol Mesir lainnya. Penggunaan ini
bermula dari penggalian Kuil Sulaiman oleh para Templar dan penemuan doktrin
dan ajaran Kabbalah yang terus-menerus mereka eksplorasi dan diajarkan dari
mulut ke mulut. Penggalian ini begitu serius mereka lakukan sehingga kelak akan
mempengaruhi cara pandang kaum Templar dan juga rencana mereka pada kehidupan
dunia.
Bahkan yang cukup mengejutkan adalah, dalam
manuskrip-manuskrip kuno Mason dikatakan, orang pertama Mason adalah Adam!
Kejadian itu berawal ketika Adam dan Hawa memakan daun dari pohon terlarang di
taman surga. Daun yang disebut sebagai daun pengetahuan, dan karena itu pula
Tuhan mereka melarang mereka memakannya. Dr. Albert Mackei, seorang anggota
Mason dengan tingkatan 33 derajat dalam Encyclopedia of Freemasonry manuliskan,
daun pengetahuan itu kelak diturunkan pada dua anak Adam dan Hawa, Seth dan
Nimrod dengan kisah The Tower of Babel. Kedua anak ini pula menyusun bahasa
untuk ilmu pengetahuan yang akan diturunkan kepada manusia-manusia berikutnya.
Tapi, dalam perkamen-perkamen tua itu disebutkan bahwa, Tuhan dengan sengaja
mengacaukan bahasa manusia yang mengakibatkan rahasia ilmu pengetahuan, yang
diturunkan Adam dengan memakan daun dari pohon terlarang, hilang dan tak
diketahui manusia-manusia setelah Seth dan Nimrod. Dan itu pula yang menjadi
alasan kedua kaum ini memerangi Tuhan.
Bahkan menurut Talmud, setan-setan adalah keturunan
dari Adam dan Hawa. Setelah Adam diusir dari surga, ia enggan mencampuri
istrinya, Hawa. Dan pada saat itulah, dua setan perempuan mendatanggi Adam yang
langsung digauli keduanya oleh Adam. Dalam Talmud disebutkan, Adam menggauli
setan perempuan bernama Lilith selama lebih dari 130 tahun lamanya dan
melahirkan banyak anak-anak setan begitu pula dengan Hawa selama ditinggal oleh
Adam, Hawa juga digauli oleh setan laki-laki dan melahirkan banyak anak setan.
Tentang Talmud
Talmud, Kitab Hitam Yahudi Zionis
(Judul asli "Kitab Israil al-aswad: al-kanz
al-marshud fi fadha'ih at-talmud", ditulis oleh Prof. Abdullah Syarqawy,
dosen Filsafat Islam dan Perbandingan Agama Fakultas Darul U'lum, Universitas
Kairo, Mesir. Di Indonesia diterbitkan oleh Sahara Publisher, 2006).
"Sesungguhnya di antara mereka ada
segolongan orang yang memutar-mutar lidahnya membaca al-Kitab, agar kamu
menyangka bahwa yang dibacanya itu adalah sebagian dari al-Kitab, dan mereka
juga mengatakan, "Ia (yang dibaca itu datang) adalah dari sisi Allah,
"Padahal ia bukanlah dari sisi Allah, sedang mereka mengetahui." (QS.
Ali 'Imran 3:78)
Taurat merupakan kitab yang diturunkan Allah
Subhanahu wa Ta'ala kepada Nabi Musa as guna menuntun Bani Israel, umat Nabi
Musa as, kembali ke jalan yang lurus. Namun Bani Israil lebih menyukai
kesesatan. Mereka menentang dan menolak ajakan Musa untuk menyembah Tuhan yang
satu dan lebih mempercayai Samiri yang mengajak mereka menyembah patung sapi
betina.
Taurat Musa mereka anggap tidak lengkap dan sebab
itu harus direvisi dan dibuat sebuah kitab suci lagi yang lengkap memuat
perintah Tuhan kepada bangsa Yahudi, lebih tinggi, lebih abadi, dan sebab itu
lebih suci. Maka lahirlah Talmud. Apakah Talmud itu? Guru Besar Sejarah dan
Peradaban Islam Fakultas Darul'Ulum, Kairo, Prof. Ahmad Syalabi menulis, Taurat
bukanlah satu-satunya kitab suci bagi bangsa Yahudi, tetapi ada riwayat-riwayat
lain yang disampaikan dan dibawa oleh para pendeta-pendeta Yahudi secara turun
temurun. Riwayat-riwayat inilah yang kemudian dikenal dengan Talmud."
(Muqaranatul Adyan: Al-Yahudiyah, 1990).
Pakar peneliti Talmud, Dr. Augutst Rohling
menyatakan, "Kaum Yahudi meyakini bahwa Talmud adalah lebih suci ketimbang
Taurat" (al-kanz al-Mashud, Bab II). Bahkan Dr. Joseph Barcklay dengan
tegas menyatakan jika seluruh bagian dari Talmud merupakan pengingkaran
terhadap Taurat Musa (Hebrew Literature, hal 40).
Dalam Babba Metsia, volume 33a, salah seorang
Pendeta Yahudi berkata, "Orang yang mempelajari Taurat berarti telah
melakukan sebuah keutamaan yang tidak layak diberi imbalan, orang yang
mempelajari Mishnah berarti telah melakukan sebuah keutamaan yang layak diberi
imbalan, sedangkan orang yang mempelajari Gemara berarti telah melakukan sebuah
keutamaan yang paling besar."
Bahkan Rabbi Roski dalam Erubin Volume 216
menulis, "Jadikan perhatianmu kepada ucapan-ucapan para Rabbi (Talmud)
melebihi perhatianmu kepada Syari'at Musa (Taurat)". Kitab Shagijan pun
menulis, "......Tak ada ampun bagi siapa saja yang meninggalkan Talmud dan
hanya mempelajari Taurat, karena ajaran para Rabbi lebih utama dari ajaran
Musa."
Talmud Palestina dan Baylonia
Ada berbagai kitab yang dianggap merupakan bagian
dari Talmud. Namun ada dua kitab aras utama yakni Talmud Palestina dan Talmud
Babylonia. Talmud Babylonia yang merupakan Talmud yang dibuat oleh para pendeta
Yahudi di Babylonia dan isinya memaparkan secara panjang lebar dan dengan
bahasa yang dimengerti semua pihak dari isi Talmud Palestina, yang hanya
dimengerti oleh kalangan terbatas karena memiliki kunci-kunci yang pelik dan
bahasa yang rumit. Sebab itu, Talmud yang paling otoritatif dan dipakai oleh
kaum Zionis Yahudi sampai sekarang.
Zionis-Yahudi sangat mempercayai Talmud yang
diyakini berasal dari perkataan Tuhan Yahweh kepada Musa. Bahkan Talmud
dianggap lebih suci ketimbang Taurat Musa, karena mereka meyakini jika Tuhan
Yahweh mengalami kesulitan dalam sesuatu hal atau urusan, maka Tuhan Yahweh
akan berkonsultasi dengan para Rabbi Yahudi, bukan dengan Musa. Sebab itu
kedudukan Rabbi Yahudi tinggi, lebih otoritatif, lebih mulia, ketimbang Musa
as.
Padahal, menurut seorang filsuf yang juga Rabbi
Tertinggi bangsa Yahudi pada jamannya, Rabbi Maimonides (Moses bin Maimon, 1190
M), bangsa Yahudi sesungguhnya tidak pernah bisa memastikan dengan tepat satu
pun doktrin dari Talmud karena sejarahnya yang sangat kacau-balau. Maimonides
berkata, "Sejak jaman Nabi Musa dulu sampai jaman Rabbi Judah Hanasi
(135-220 M), para pendeta Yahudi tidak pernah sepakat tentang kebenaran satu
doktrin pun yang ada pada "Undang-undang lisan" (Talmud) yang
diajarkan secara terbuka. Para pemimpin agama Yahudi atau nabi dari setiap
generasi menulis beberapa catatan tentang kitab tersebut berdasarkan kepada
apa-apa yang ia dengar dari guru-guru pendahulunya untuk disampaikan kepada kaumnya."
Maimonides melanjutkan, "Demikianlah, setiap
rabbi menulis catatan-catatan yang banyak dan tersebar di mana-mana itu
dikumpulkan, dan dari seluruh catatan tersebut dirangkumnya dan dibagi-bagi
dalam perkara hukum, tradisi, keputusan, dan lain-lain dan dijadikannya sebagai
sebuah itab undang-undang. " (Hebrew Literature, sebuah pengantar oleh Dr.
Joseph Barcklay, hal.13)
Kitab Iblis
Hampir seluruh isi dari Talmud merupakan ajaran
Iblis yang intinya mengklaim jika hanya bangsa Yahudi-lah yang merupakan manusia,
kekasih dan bahkan Guru dari Tuhan, bangsa terpilih, dan bangsa kuat yang mampu
mengalahkan Tuhan dalam banyak urusan, sedangkan bangsa selain Yahudi adalah
ghoyim atau gentiles yang dianggap bukanlah manusia, melainkan binatang.
Inilah yang dipercaya dan diyakini oleh
Zionisme-Yahudi sampai sekarang. Sebab itu, mereka selalu bekerja demi
kepentingan golongan mereka dan sama sekali tidak sudi untuk berkompromi
menyangkut kepentingan mereka. Bangsa-bangsa selain Yahudi seharusnya
mengetahui ini dan sebab itu sama sekali jangan pernah mau berunding dengan
kaum Zionis-Yahudi karena mereka dipastikan akan berkhianat . Sejarah panjang
kemanusiaan telah membuktikan hal ini.
Karean begitu buruknya, maka banyak kalangan dari
para peneliti Talmud menegaskan bahwa Talmud merupakan kitab hitam iblis yang
sangat tidak layak disebut sebagai kitab suci. Namun inilah yang menjadi dasar
ideologi kaum Zionis sampai sekarang.
Ayat-Ayat
Setan Talmud
1. "Hanya
orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah
manusia, melainkan binatang." (Kerithuth 6b hal.78 Jebhammoth 61a)
2. "Orang-orang
non-Yahudi diciptakan sebagi budak untuk melayani orang-orang Yahudi."
(Midrasch Talpioth 225)
3. "Angka
kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin." (Zohar
II, 4b)
4. "Orang-orang
non-Yahudi harus dijauhi, bahan lebih daripada babi yang sakit." (Orachi
Chaiim57,6a)
5. "Tuhan
(Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah)
kepada orang-orang non-Yahudi. "(Talmud IV/8/4a)
6. "Dimana
saja mereka (orang-orang Yahudi) datang, mereka akan menjadi pangeran
raja-raja." (Sanhedrin 104a)
7. "Terhadap
seorang non-Yahudi tidak menjadikan Orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman
bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri
seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk." (Talmud IV/4/52b)
8. "Tidak
ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya." (Talmud
IV/4/81 dan 82b)
9. "Orang-orang
Yahudi harus selalu berusaha untuk menipudaya orang-orang non-Yahudi."
(Zohar I, 168a)
10. "Jika
dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi
keuntungannya." (Choschen Ham 183, 7)
11. Tetaplah
terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar
uang untuk itu." (Abhodah Zarah 2a T)
12. "Tanah
orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali
menggunakannya." (Babba Bathra 54b)
13. "Setiap
orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa
seorang non-Yahudi kepada kejatuhan."(Babha Kama 113a)
14. "Kepemilikan
orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang
(setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya." (Talmud
IV/3/54b)
15. "Orang
Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya."
(Talmud IV/1/113b)
16. "Orang
Yahudi boleh mempraktekkan riba terhadap orang non-Yahudi." (Talmud
IV/2/70b)
17. "Ketika
Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) datang, semuanya akan menjadi
budak-budak orang-orang Yahudi."
(Erubin)
Erubin 2b, "Barangsiapa yang tidak taat
kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran
manusia yang mendidih di neraka".
Moed Kattan 17a, "Bilamana seorang Yahudi
tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka hendaklah ia pergi ke suatu
kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana"
Sanhedrin 58b, "Jika seorang kafir
menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus dibunuh".
Sanhedrin 57a, "Seorang Yahudi tidak wajib
membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya".
Baba Kamma 37b, "Jika lembu seorang Yahudi
melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi, jika
lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi maka orang itu
harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya".
Baba Mezia 24a, "Jika seorang Yahudi menemukan
barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada
pemiliknya". (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma 113b),
Sanhedrin 57a, "Tuhan tidak akan mengampuni
seorang Yahudi 'yang mengawinkan anak-perempuannya kepada seorang tua, atau
memungut menantu bagi anak-lakinya yang masih bayi, atau mengembalikan barang
hilang milik orang Cuthea (kafir)' ...".
Sanhedrin 57a, "Jika seorang Yahudi membunuh
seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati, Apa yang sudah dicuri oleh
seorang Yahudi boleh dimilikinya".
Baba Kamma 37b, "Kaum kafir ada di luar
perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang mereka kepada Bani Israel".
Baba Kamma 113a, "Orang Yahudi diperbolehkan
berdusta untuk menipu orang kafir".
Yebamoth 98a, "Semua anak keturunan orang
kafir tergolong sama dengan binatang".
Abodah Zarah 36b, "Anak-perempuan orang
kafir sama dengan 'niddah' (najis) sejak lahir".
Abodah Zarah 22a – 22b, "Orang kafir lebih
senang berhubungan seks dengan lembu".
Gittin 69a, "Untuk menyembuhkan tubuh ambil
debu yang berada di bawah bayang-bayang jamban, dicampur dengan madu lalu
dimakan".
Shabbath 41a, "Hukum yang mengatur keperluan
bagaimana kencing dengan cara yang suci telah ditentukan".
Yebamoth 63a, " ... Adam telah bersetubuh
dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga".
Yebamoth 63a, "...menjadi petani adalah
pekerjaan yang paling hina ".
Sanhedrin 55b, "Seorang Yahudi boleh
mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun (persisnya, tiga tahun satu
hari)".
Sanhedrin 54b, "Seorang Yahudi diperbolehkan
bersetubuh dengan anak-perempuan, asalkan saja anak itu berumur di bawah
sembilan tahun".
Kethuboth 11b, "Bilamana seorang dewasa
bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada dosanya".
Yebamoth 59b, "Seorang perempuan yang telah
bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan menikah dengan pendeta Yahudi.
Seorang perempuan Yahudi yang telah bersetubuh dengan jin juga diperbolehkan
kawin dengan seorang pendeta Yahudi".
Abodah Zarah 17a, "Buktikan bilamana ada
pelacur seorangpun di muka bumi ini yang belum pernah disetubuhi oleh pendeta
Talmud Eleazar".
Hagigah 27a, "Nyatakan, bahwa tidak akan ada
seorang rabbi pun yang akan masuk neraka".
Baba Mezia 59b, "Seorang rabbi telah
mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi itu memenangkan
debat tersebut".
Gittin 70a, "Para rabbi mengajarkan,
'Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh sampai
menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil, konon
iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya selama waktu itu, kalau ia
melakukannya juga (bersetubuh), maka anak-keturunannya akan terkena penyakit
ayan".
Gittin 69b, "Untuk menyembuhkan penyakit
kelumpuhan campur kotoran seekor anjing berbulu putih dan campur dengan balsem;
tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit itu, tidak perlu
memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan membuat anggota tubuh menjadi
lemas ".
Pesahim 11a, "Sungguh terlarang bagi anjing,
perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang laki-laki. Karena
musibah khusus akan datang jika seorang perempuan sedang haid atau duduk-duduk
di perempatan jalan ".
Menahoth 43b-44a, "Seorang Yahudi diwajibkan
membaca doa berikut ini setiap hari, 'Aku bersyukur, ya Tuhanku, karena Engkau
tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan, atau seorang budak
belian' ".
Di dalam Talmud, ayat Gittin 57b ada dikisahkan
tentang dibantainya 4 juta orang Yahudi oleh orang Romawi di kota Bethar.
Gittin 58a, mengklaim bahwa 16 juta anak-anak Yahudi dibungkus ke dalam satu
gulungan dan dibakar hidup-hidup oleh orang Romawi.
Demografi tentang jaman kuno menyatakan orang
Yahudi di seluruh dunia pada masa penjajahan oleh Romawi tidak sampai berjumlah
16 juta, bahkan 4 juta pun tidak ada)
Abodah Zarah 70a, "Seorang rabbi ditanya,
apakah anggur yang dicuri di Pumbeditha boleh diminum, atau anggur itu sudah
dianggap najis, karena pencurinya adalah orang-orang kafir (seorang
bukan-Yahudi bila menyentuh guci anggur, maka anggur itu dianggap sudah najis).
Rabbi itu menjawab, tidak perlu dipedulikan, anggur itu tetap halal ('kosher')
bagi orang Yahudi, karena mayoritas pencuri yang ada di Pumbeditha, tempat
dimana guci-guci anggur itu dicuri, adalah orang-orang Yahudi". (Kisah ini
juga ditemukan di dalam Kitab Gemara, Rosh Hashanah 25b).
Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaidah 10,
"Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, 'Tob shebe goyyim harog'
("Bahkan orang kafir yang baik sekali pun seluruhnya harus dibunuh").
Orang-orang Israeli setiap tahun mengikuti acara nasional ziarah ke kuburan
Simon ben Yohai untuk memberikan penghormatan kepada rabbi yang telah
menganjurkan untuk menghabisi orang-orang non-Yahudi.
Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994 seorang
perwira angkatan darat Israel, Baruch Goldstein, seorang Yahudi Orthodoks dari
Brooklyn, membantai 40 orang muslim, termasuk anak-anak, tatkala mereka tengah
bersujud shalat di sebuah masjid. Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir
Kahane, yang menyatakan kepada kantor berita CBS News, bahwa ajaran yang
dianutnya mengatakan orang-orang Arab itu tidak lebih daripada anjing, sesuai
ajaran Talmud". Ehud Sprinzak, seorang profesor di Universitas Jerusalem
menjelaskan tentang falsafah Kahane dan Goldstein, "Mereka percaya adalah
teiah menjadi iradat Tuhan, bahwa mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan
terhadap 'goyim', sebuah istilah Yahudi untuk orang-orang non-Yahudi".
Rabbi Yizak Ginsburg menyatakan, "Kita harus
mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang 'goyim' tidaklah sama".
Rabbi Jacov Perrin berkata, "Satu juta nyawa orang Arab tidaklah seimbang
dengan sepotong kelingking orang Yahudi".
Kata Talmud tentang Yesus dan Kekristenan
"Pada malam kematiannya, Yesus digantung dan 40 hari sebelumnya diumumkan
bahwa Yesus akan dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan
sihir dan telah membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap
berhala)...Dia adalah seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian
mengasihaninya atau pun memaafkan kelakuannya" (Sanhedrin 43a)
"Yesus ada dalam neraka, direbus dalam
kotoran (tinja) panas" (Gittin 57a)
"Ummat Kristiani (yang disebut 'minnim') dan
siapa pun yang menolak Talmud akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dihukum
di sana bersama seluruh keturunannya" (Rosh Hashanah 17a)
"Barangsiapa yang membaca Perjanjian Baru
tidak akan mendapatkan bagian 'hari kemudian' (akhirat), dan Yahudi harus
menghancurkan kitab suci ummat Kristiani yaitu Perjanjian Baru" (Shabbath
116a)
Bersambung ...
Bila ingin membaca lebih lanjut ebook ini, Klik tulisan ini untuk kembali ke-link-link di daftar isi
Anda sedang membaca artikel tentang Sejarah Freemasonry dan anda bisa menemukan artikel Sejarah Freemasonry ini dengan url http://manfaatputih.blogspot.com/2013/08/sejarah-freemasonry.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopypaste-nya jika artikel Sejarah Freemasonry ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Sejarah Freemasonry sebagai sumbernya.
3 komentar:
ga paham
ruwet
Sangat faham. Dan sangat jahat sekali agenda mereka ini terhadap kelangsungan peradaban manusia. Konspirasi mereka tidak akan berhenti sampai Dajjal dibunuh ditangan Nabi Isa As.
Posting Komentar
Beri Komentarmu disini!