PANDANGAN AHLI KITAB
Amerika
Serikat dan Inggris Raya di Dalam Nubuatan - John H. Ogwyn
Lebih
dari 50 tahun yang lalu, bapak Herbert W. Arsmtrong (1892-1986) menuliskan
sebuah buku yang berjudul The United States and British Commonwealth in
Prophecy/Amerika Serikat dan Persemakmuran Inggris di dalam Nubuatan. Buklet
ini dituliskan di atas dasar penelitian bapak Armstrong dan juga penulis yang
lain untuk menekankan kepada para pembaca tidak hanya kepada sejarah masa lalu,
tetapi juga kepada sejarah yang telah dituliskan sebelum sejarah itu sendiri
terjadi!
Pembukaan:
Kunci Utama Yang Terhilang - Akhirnya Ditemukan!
Apakah yang akan terjadi kepada orang-orang
berbahasa Inggris di masa mendatang? Apakah yang akan terjadi terhadap Amerika
Serikat, Inggris Raya, Kanada, Australia dan Selandia Baru? Pada kenyataanya,
para pemimpin dunia tidak mengetahuinya. Demikian juga para analis terkenal
urusan luar negeri, dan juga para redaktur dan pembuat berita. Namun anda dapat
mengetahuinya!
Menakjubkan bukan? Tentu saja, dan inilah memang
kebenarannya, yaitu bahwa anda dapat mengetahuinya!
Bagaimanakah anda dapat mengetahuinya? Ketahuilah
bahwa jawaban akan pertanyaan-pertanyaan yang besar di dalam kehidupan, bahkan
perihal tentang masa depan itu sendiri sesungguhnya ada di dalam kitab yang
paling laris di dunia, yaitu Alkitab. Hendaknya kita mengetahui kenyataan ini
bahwa seperempat lebih dari isi Alkitab adalah nubuatan. Kebanyakan dari
nubuatan tersebut di tuliskan bagi jaman kita sekarang ini dan jaman
setelahnya.
Sekarang bagaimanakah anda dapat memahami
nubuatan-nubuatan ini? kunci utama untuk membuka misteri dari nubuatan Alkitab
akan diungkapkan pada halaman-halaman buklet ini.
Semenjak bangsa-bangsa seperti Mesir dan Etiopia
disebutkan secara langsung di dalam halaman Alkitab anda, sekarang bagaimanakah
dengan negara-negara besar yang menjadi pemain-pemain utama di dalam kancah
dunia modern pada saat ini? bagaimanakah dengan Amerika Serikat, Inggris dan
orang-orang keturunan Inggris yang bertempat tinggal di negara-negara
Persemakmuran Inggris? apakah nubuatan Alkitab bercerita tentang mereka?
Kunci utama untuk mengungkapkan nubuatan-nubuatan
Alkitab sesungguhnya terletak pada pengetahuan tentang identitas asli dari
orang-orang berbahasa Inggris. Orang-orang ini diidentifikasikan di dalam
Alkitab dengan menggunakan nama kuno nenek moyang mereka. Sekarang, siapakah
nenek moyang orang-orang berbahasa Inggris tersebut? dapatkah anda
membuktikannya?
Mengapakah bangsa-bangsa keturunan Inggris
memiliki bagian bumi yang paling kaya dan makmur? Mengapakah mereka dapat menikmati
kekayaan dan kekuatan tanpa tanding? Mereka muncul ke permukaan dengan cepat
setelah tahun 1800. Inggris Raya dan Amerika Serikat mendominasi bumi di abad
19 dan 20, tetapi bagaimanakah dengan abad 21? Akankah bangsa-bangsa berbahasa
Inggris terus memimpin, atau akankah terjadi suatu perubahan di masa mendatang?
Adalah penting bagi anda untuk memahami hal-hal yang akan terjadi di masa
mendatang bagi anda dan keluarga anda. Dapat dipastikan bahwa kejadian pada
beberapa tahun ke depan akan membingungkan para ahli. Namun anda dapat
mengetahui kejadian-kejadian tersebut jika anda memahami tentang bagaimanakah
cara menggunakan kunci utama yang terhilang tersebut untuk memahami
nubuatan-nubuatan Alkitab.
Meskipun banyak artikel tentang nubuatan yang
telah dituliskan di dalam tahun-tahun terakhir ini, kebanyakan dari tulisan
tersebut memiliki kesalahan karena sang penulis tidak mengetahui kunci utama
dari nubuatan Alkitab!
Ketahuilah bahwa hampir seluruh nubuatan Wasiat
Lama ditujukan kepada Rumah Israel. Membuat suatu anggapan yang salah dengan
berasumsi bahwa seluruh referensi/acuan terhadap Israel di dalam nubuatan
mengarah kepada bangsa Yahudi dan negara Yahudi di Timur Tengah, banyak
komentator Alkitab yang akhirnya benar-benar tidak memahami hal utama di dalam
nubuatan. Mereka tidak mengetahui identitas modern dari keturunan-keturunan
Israel kuno. Walaupun begitu mereka sesungguhnya dapat mengetahuinya karena
sejarah dan Alkitab mencatatnya dengan sangat jelas.
Sementara kita mengetahui bahwa negara Yahudi dan
kota Yerusalem memang memiliki peran penting di dalam nubuatan-nubuatan akhir
jaman, suatu kenyataan penting juga harus kita pahami, yaitu bahwa tidak semua
orang Israel adalah Yahudi. Bapa Yakub, yang namanya diubah menjadi Israel,
adalah bapa dari dua belas laki-laki. Salah satu dari anak laki-laki tersebut
adalah Yehuda yang menjadi bapa leluhur orang Yahudi. Sekarang bagaimanakah
dengan keturunan anak-anak laki-laki lainnya?
Ketika kedua belas suku kembali ke Tanah
Perjanjian, yaitu setelah mereka berada di dalam perbudakan Mesir,
masing-masing dari mereka menempati tanah mereka sendiri-sendiri. Yang mana
pada akhirnya suku-suku tersebut terpecah menjadi dua kerajaan. Kerajaan
Selatan disebut Yehuda dan berisi suku-suku Yehuda, Benyamin dan hampir seluruh
suku Lewi. Sementara itu kesepuluh suku yang lain membentuk Kerajaan Utara, dan
disebut Israel.
Di tahun 721SM, setelah tiga tahun di kepung,
bangsa Asyur pada akhirnya mengalahkan Samaria ibukota Israel. Kemudian mereka
mulai mengeluarkan bangsa Israel secara teratur ke daerah utara sungai Efrat,
yaitu suatu daerah antara Laut Hitam dan Kaspia (2 Raja raja 17).
Setelah mengalahkan Israel, orang Asyur kemudian
menyerang Yehuda, kerajaan selatan. Raja Hizkia yang pada saat itu menduduki
takhta kerajaan di Yerusalem menangis kepada Allah dengan bersungguh-sungguh,
dan akhirnya Allah memberikan pertolongan dengan mengirimkan seorang malaikat
untuk menghancurkan pasukan Asyur yang berada di bawah pemerintahan raja
Sanherib/Sennacherib di tahun 701 SM. Yehuda oleh karenanya, dilepaskan, dan
tetap di dalam keadaan bebas sampai satu abad sebelum kebebasan mereka sekali
lagi terancam.
Kemudian di tahun 604SM, orang Babilonia di bawah
pimpinan Raja Nebukadnezar menyerang Yehuda dan merangsek Yerusalem. Yehuda dijadikan
daerah jajahan di dalam Kekaisaran Babilonia dan harus membayar upeti. Di tahun
597SM, Nebukadnezar membawa raja Yehuda Yoyakim ke perbudakan dan menempatkan
Zedekia ke atas takhta. Tidak puas dengan kelakuan Zedekia, raja Nebukadnezar
kembali ke Yehuda tepat 10 tahun kemudian dan benar-benar menghancurkan
Yerusalem, membakar bait Allah dan membawa hampir seluruh penduduk Yerusalem ke
perbudakan di Babilonia.
Setelah beberapa dekade berlalu, akhirnya pada
musim gugur di tahun 539SM, Babilonia jatuh ke tangan pasukan Persia raja
Koresh yang agung. Hanya dalam waktu singkat, Koresh mengeluarkan suatu dekrit
untuk mengijinkan orang-orang Yahudi pulang dari Babilonia ke tanah mereka dan
untuk membangun ulang bait Allah mereka di Yerusalem di bawah pimpinan
Zerubabel.
Kesepuluh
Suku yang "Terhilang"
Bagaimanapun juga, inilah sesungguhnya suatu hal
paling penting yang sering disepelekan oleh kebanyakan orang: yaitu bahwa
kesepuluh suku yang ada di utara tersebut pada kenyataannya tidak pernah
kembali dari perbudakan mereka! Menempati tanah berjarak ratusan mil dari
daerah kemana orang Yahudi diperbudak satu abad setelahnya, kesepuluh suku
Israel sesungguhnya tetap tinggal terpisah dan berbeda dari orang Yahudi!
Sebenarnya apakah yang terjadi dengan Kesepuluh
Suku Israel? Sejarah menamai mereka "kesepuluh suku yang terhilang".
Sesungguhnya kemanakah mereka pergi? Jawaban akan pertanyaan ini adalah
merupakan salah satu kisah sejarah yang paling menakjubkan. Pada kenyataannya,
jawaban dari misteri ini adalah suatu kunci yang utama yang akan membuka banyak
nubuatan Wasiat Lama!
Seperti yang dapat anda tebak, identitas dan
tempat dari orang-orang kuno ini sesungguhnya adalah siapakah mereka sekarang
yang berada di Amerika Serikat, Kanada, Inggris Raya, Australia, Selandia Baru
dan orang-orang keturunan Inggris yang ada di Afrika Selatan. Hal ini
menjelaskan mengapakah mereka dapat mencapai berbagai macam kebesaran nasional,
dan juga hal-hal apa saja yang akan menimpa mereka di jaman akhir!
Informasi tentang identitas dari
keturunan-keturunan Israel kuno terungkap dengan suatu penelaahan yang rinci di
dalam bacaan Alkitab dan juga catatan-catatan dari sejarah sekular. Hampir
kebanyakan pemimpin yang berpendidikan tinggi dari dunia modern kita buta akan
suatu fakta yang sangat nyata ini. Mereka dibutakan oleh teori evolusi yang
benar-benar meniadakan Alkitab sebagai kitab yang masih berlaku dan sesuai bagi
saat ini. Sebagai hasilnya mereka gagal untuk melihat kisah yang menarik yang
ada di dalam Alkitab dan segala hubungannya bagi masa depan kita.
Hampir kebanyakan pemimpin agama berada di dalam
kategori yang sama. Bahkan mereka yang mengatakan mengetahui Alkitab sebagai
sumber pengetahuan juga telah dibutakan oleh berbagai macam pendapat dari
tradisi-tradisi denominasi dunia kekristenan yang ada.
Tetapi hal ini bukanlah semata-mata suatu
pertanyaan dari sejarah kuno! Masa depan anda, keluarga anda, dan bahkan bangsa
anda sesungguhnya bergantung pada jawaban tersebut! Dimanakah "kesepuluh
suku Israel yang terhilang" tersebut pada saat ini? Seperti yang akan kita
lihat bahwa kunci utama yang akan membuka nubuatan Alkitab yang terhilang
tersebut pada kenyataannya telah ditemukan!
Penglihatan
Dramatis Yehezkiel
Seorang Yahudi muda berdiri di pinggiran sungai
dekat Mesopotamia selatan di kota Babilon. Ia berada di antara ribuan orang
Yahudi yang disingkirkan dari tanah mereka selama lebih dari empat tahun oleh
pasukan Babilonia di bawah pimpinan raja Nebukadnezar.
Pada usia yang ke 30, pada tahun kelima dari
peristiwa pembuangan, imam Yehezkiel melihat suatu tanda yang menakjubkan. Pada
mulanya hal itu tampak seperti suatu angin puyuh yang mendekat dari arah utara.
Dengan penuh perhatian ia mengamatinya dan ia melihat bahwa angin tersebut
bukanlah suatu badai biasa. Terdapat kilat yang menyambar yang keluar dari
"angin puyuh" tersebut. Melihat kilauan cahaya ketika
"badai" tersebut mendekat, Yehezkiel mulai dapat mengidentifikasikan
hal-hal rinci mengenai gulungan angin yang menakjubkan tersebut.
Pertama kali ia melihat empat makhluk yang
kelihatan seperti malaikat. Mereka memiliki bentuk seperti manusia tetapi yang
masing-masingnya memiliki empat sayap dan empat wajah. Sejalan dengan ia
memandang, Yehezkiel melihat tentang adanya roda-roda seperti gyroscope di
samping masing-masing makhluk tersebut. Kemudian ia memperhatikan suatu
permukaan kristal yang luas yang terentang di atas kepala mereka.
Sejalan dengan benda-benda tersebut bergerak
mendekat, Yehezkiel datang melihat suatu kilauan cahaya yang mengkilat dari
atas permukaan kristal tersebut. Di dalam cahaya ini ia dapat melihat sebentuk
tahkta dan sepribadi Makhluk duduk di tahkta tersebut. Hal ini, kita
diceritakan, "Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN" (Yehezkiel
1:28). Di dalam hal ini, Yehezkiel bersujud dengan wajah menyembah ke tanah.
Dengan tiba-tiba suatu suara datang dari tahkta
tersebut dan mengatakan kepada Yehezkiel untuk berdiri. Allah Israel memberinya
suatu tugas untuk menjadi seorang pengawas bagi rumah Israel. (Yehezkiel 2:3;
33:7).
Pemandangan yang sangat mengagumkan ini
benar-benar memberikan kesan yang dalam kepada Yehezkiel, yaitu dengan tugas
yang diterimanya karena semenjak Allah sendiri yang menyatakannya di dalam cara
yang dahsyat tersebut maka pastilah ada suatu tujuan yang sangat penting.
Tugas
Yehezkiel
Perhatikanlah bahwa tugas Yehezkiel menjadi
seorang pengawas bukanlah bagi bangsanya sendiri (kerajaan Yehuda), tetapi bagi
kesepuluh suku yang terhilang di utara, yaitu kerajaan Israel! Pada saat itu
hanya sebagian saja dari orang-orang Yehuda secara keseluruhan yang berada di
dalam perbudakan; penghancuran Yerusalem sendiri terjadi beberapa tahun
setelahnya. Namun suatu kenyataan yang harus anda ketahui adalah bahwa kerajaan
Israel sudah lama dihancurkan dan penduduknya telah lama dipindahkan ke tanah
yang asing, ratusan mil dari Yehezkiel, yaitu lebih dari 120 tahun sebelumnya.
Apakah yang menjadi inti utama dari peringatan yang ditujukan kepada
orang-orang dari kerajaan Israel yang sudah diperbudak, ditawan, dan dijajah
dengan jahat tersebut?
Dengan jelas pesan peringatan Yehezkiel bukanlah
diperuntukkan bagi orang Israel yang ada di jamannya (semenjak mereka sudah
pergi ke tempat asing dimana mereka diperbudak)! Jika memang peringatan
tersebut diperuntukkan bagi orang Israel di jaman itu, maka Allah sangat
terlambat di dalam memberikan peringatan akan hukuman yang akan menimpa mereka!
Oleh karenanya maka hal tersebut amatlah tidak masuk akal. Disamping itu
Yehezkiel tidak pernah memiliki suatu kesempatan untuk menyampaikan pesannya secara
pribadi kepada rumah Israel/kerajaan Israel. Oleh karenanya kita dapat
mengetahui bahwa pesan Yehezkiel pada kenyataannya diperuntukkan bagi akhir
jaman, yang ditulis dan disimpan bagi para pelayan Allah yang setia pada saat
ini untuk diberitakan dan disampaikan!
Allah menugaskan Yehezkiel sebagai pengawas.
Sesungguhnya apakah yang di maksud dengan pengawas? Pada jaman dahulu adalah
suatu kebiasaaan untuk menempatkan seseorang di puncak menara tinggi tembok
kota sebagai pengawas yang bertugas untuk melihat bahaya yang datang mengancam.
Hal ini adalah pekerjaan pengawas untuk berjaga-jaga dan mengawasi, yaitu untuk
melihat daerah di sekitar mereka akan tanda-tanda musuh yang mendekat. Ketika
ia melihat musuh datang mendekat maka pengawas akan membunyikan sangkakala
tanda bahaya.
Di dalam cara yang sama Allah menunjukkan kepada
Yehezkiel bahwa jikalau ia tidak membunyikan tanda bahaya yang Allah berikan
kepadanya, maka Ia akan mempertanggung jawabkan darah korban kepadanya jika
terdapat bahaya menyerang orang tanpa pemberitahuan. Jika, di sisi lain, ia
membunyikan alarm tetapi orang tidak mau menanggapi, mereka akan menanggung
kesalahan mereka sendiri dan Yehezkiel tidaklah bersalah (Yehezkiel 33:9).
Warga Kerajaan Israel di jaman Yehezkiel sudah
berada di dalam perbudakan. Generasi yang menderita perbudakan telah menerima
suatu peringatan terakhir lebih dari satu abad sebelumnya melalui utusan raja
Yehuda yang setia bernama Hizkia (2 Tawarikh 30:1-12). Ternyata hanya beberapa
orang saja yang menanggapi; secara keseluruhan bangsa tersebut menertawakan
peringatan-peringatan tersebut, dan Israel akhirnya masuk ke dalam penawanan.
Sekarang, lebih dari seabad setelahnya, Yehezkiel diberikan pesan penting yang
sama.
Kejadian-kejadian yang akan terjadi di Yerusalem
dan Yehuda akanlah menjadi suatu "tanda" bagi rumah Israel (Yehezkiel
4:3). Peringatan Yehezkiel pada kenyataannya diperuntukkan bagi orang Israel di
akhir jaman. Kita diberitahukan bahwa peringatan-peringatan akan diperdengarkan
menjelang masa hari Tuhan (Yehezkiel 7:19; 13:5; 30:1-3). Itulah suatu masa
dari keikutsertaan Allah di akhir jaman. Nubuatan-nubuatan yang lain di dalam
kitab Yehezkiel berhubungan dengan saat penyatuan suku-suku Israel secara
keseluruhan setelah kedatangan sang Mesias. Ini adalah waktu ketika raja Daud
akan dibangkitkan dan dijadikan raja untuk selama-lamanya (Yehezkiel 37:21-25).
Hal ini jelas adalah saat ketika para orang kudus dibangkitkan, suatu masa yang
dinubuatkan untuk terjadi pada saat kedatangan Yesus Kristus ke bumi di dalam
kekuatan dan keagungan (1 Korintus 15:50-53; 1 Tesalonika 4:16).
Penglihatan dramatis Yehezkiel memiliki arti yang
besar bagi kita pada saat ini. Penglihatan ini memberikan kepada kita suatu
kesan yang serius dan penting akan tugas yang Allah berikan kepadanya. Oleh
karenanya adalah penting untuk memahami dengan jelas tentang keberadaan dari
keturunan Rumah Israel di dunia kita pada saat ini. Dan jika kita telah
mengetahui identitas mereka, kita harus memberitahukan kepada mereka tentang
isi dari pesan Yehezkiel yang sangat penting tersebut.
Pesan Yehezkiel adalah suatu pesan peringatan
akan dosa, suatu panggilan pertobatan, dan janji akan keamanan dan pemulihan di
masa mendatang. Di satu sisi pesan tersebut berisi tentang peringatan yang
mengerikan akan penghakiman yang kuat dari Allah, di sisi lain suatu pesan dari
harapan yang indah bagi masa depan. Pada kenyataannya pesan tersebut berisi
tentang satu-satunya harapan yang nyata bagi bangsa-bangsa berbahasa Inggris.
Mereka telah kehilangan kompas moral mereka dan tidak mengetahui arah jalan
mereka di bumi ini. Dikelilingi oleh masalah dan tantangan yang serius baik di
dalam dan di luar negeri, bangsa-bangsa berbahasa Inggris tidak memiliki
kebijaksanaan dan keinginan untuk menanggapi dengan cukup.
Mengalami kemerosotan dari puncak kekuatan dunia
pada akhir Perang Dunia II, bangsa Amerika dan Inggris telah melihat berbagai
macam tantangan di dunia setelah masa perang dunia. Dan lebih buruk dari
tantangan itu sendiri, mereka mengalami kemerosotan moral dari dalam. Di
tengah-tengah kemakmuran materi, negara-negara berbahasa Inggris pada
kenyataannya oleh kemiskinan moral! Akan terdapat banyak tantangan yang
sebentar lagi akan terjadi yang sebelumnya tidak pernah diimpikan baik oleh
pemimpin dan orang-orang mereka.
Bagaimanakah anda dapat mengetahui dengan pasti
bahwa nubuatan-nubuatan Alkitab yang berhubungan dengan Israel tersebut
memiliki hubungan yang sangat khusus dengan bangsa-bangsa Amerika dan Inggris?
Apakah yang sesungguhnya diindikasikan oleh nubuatan-nubuatan tersebut bagi
masa depan anda? Bacalah terus buklet ini untuk mendapatkan jawaban-jawaban
yang menakjubkan dari pertanyaan ini dan juga pertanyaan lainnya.
Janji-Janji
Kuno Dibuat
Di dalam Kejadian 11:26-32, kita diperkenalkan
kepada Abram, yang namanya kemudian diganti menjadi Abraham. Ketahuilah bahwa
sisa kitab-kitab di dalam Alkitab pada kenyataannya berbicara tentang suatu
hubungan yang berasal dari hubungan antara Allah dengan Abraham serta
janji-janji yang Allah buat kepada Abraham dan keturunannya. Janji-janji kepada
Abraham adalah dasar dari hampir seluruh nubuatan Alkitab di masa mendatang!
Abram dilahirkan pada sebuah keluarga yang
tinggal di Ur Kaldea, suatu kota di selatan Mesopotamia di dekat Babilon purba.
Setelah kematian salah satu kakak laki-lakinya, Abram, ayahnya, dan anggota
keluarga lainnya pindah beberapa ratus mil ke utara Efrat di kota Haran.
Sementara itu, ayah Abram, Terah, meninggal dan dikuburkan. Setelahnya Allah
mengatakan kepada Abram yang pada saat itu berusia 75 tahun untuk meninggalkan
keluarganya dn pergi ke suatu tanah yang akan Ia tunjukkannya. Ia berjanji
untuk membuatnya menjadi suatu bangsa yang besar.
Janji yang pertama di berikan di dalam Kejadian
12 sangatlah tidak jelas. Janji ini berisi tentang pemberian suatu tanah yang
tidak diberitahukan batas-batasnya sebagai warisan Abram dan keluarganya.
Diseluruh sisa kitab Kejadian kita akan membaca suatu kisah yang menakjubkan
dari mulai terkuaknya janji-janji yang dibuat oleh Allah tersebut.
Janji
Kepada Abraham Yang Terkuak
Di dalam Kejadian 12:1-3 kita memiliki catatan
dari janji-janji pertama yang Allah buat bagi Abram. Allah mengatakan kepadanya
bahwa Ia akan membuatnya "suatu bangsa yang besar", bahwa ia akan
diberkati dan melalui dirinya akan diberkati segala bangsa di bumi, dan bahwa
Allah akan "memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk
orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan
mendapat berkat." (ayat 3).
Setelah Abram dan istrinya bersama-sama dengan
keponakannya Lot datang ke tanah Kanaan, suatu insiden terjadi dan hal ini
membuat Allah memperjelas janji-janji tersebut. Abram dan Lot keduanya memiliki
kumpulan ternak yang besar yang mana pada suatu waktu para penggembala mereka
memiliki konflik atas tanah yang digunakan oleh ternak mereka makan. Akhirnya
Abram menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menawarkan kepada Lot untuk
memilih tanah yang dapat digunakan ternaknya untuk merumput. Lot memilih untuk
menyeberangi sungai Yordan dan memberikan tanah disana bagi kumpulan ternaknya
untuk merumput, yaitu di padang Yordan dekat kota Sodom dan Gomorah.
Setelah terjadi pemisahan diantara keduanya,
Allah mengatakan lagi kepada Abraham tentang janji-janjiNya. "Setelah Lot
berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah
sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat,
utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan
kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan
keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang
dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga."
(13:14-16). Di dalam Kejadian 15 janji ini lebih jauh dikuatkan. Abram
dikatakan bahwa keturunan-keturunannya akan menjadi seperti bintang-bintang
(ayat 5). Ia juga diberikan batas-batas warisan di Timur Tengah. Di dalam ayat
18-21 Abram dikatakan bahwa tanah yang diberikan oleh Allah kepada keturunannya
akan mencakup wilayah mulai sungai Mesir sampai Efrat dan termasuk daerah dari
beberapa bangsa yang pada saat itu sedang mendiami wilayah tersebut.
Bapa
Atas Banyak Bangsa
Abram dan istrinya Sara telah bertahun-tahun
hidup dan tidak memiliki anak. Walaupun begitu Allah telah berkata kepadanya
bahwa ia akan memiliki keturunan-keturunan yang akan mewarisi suatu negeri.
Selama 24 tahun setelah mereka meninggalkan Haran, Abram dan Sara menunggu dan
merenungkan janji ini. Akhirnya ketika Abram berusia 99 tahun, Allah
menampakkan diri kembali kepadanya.
Di dalam Kejadian 17:6, Allah berjanji,
"Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi
bapa sejumlah besar bangsa." (ayat 4). Allah berkata kepadanya bahwa Ia
akan mengganti namanya menjadi Abraham, yang artinya "bapa dari banyak
bangsa" dan Sara menjadi Sarah yang artinya "putri". Di dalam
satu tahun ia dikatakan bahwa Sarah akan mengandung seorang anak (Kejadian
17:19; berhubungan dengan 18:14). Kelihatannya hal tersebut sangat jauh dari
kenyataan, namun itulah juga yang terjadi. Sama seperti Allah mengatakannya
bahwa hal tersebut akanlah terjadi maka Ishak pun dilahirkan pada saat yang
ditentukan.
Sebenarnya Abraham memiliki seorang anak lain
berusia 14 tahun sebelum Ishak lahir tetapi anak laki-laki ini bukanlah anak
yang dijanjikan. Nama anak tersebut adalah Ismael. Setelah sepuluh tahun
menunggu janji Allah, Sarah menyuruh Abraham untuk menghampiri Hagar
pembantunya dan memiliki anak dengannya. Abraham pun melakukan hal tersebut dan
sampai hari ini kita dapat melihat permasalahan dan konflik yang
diakibatkannya.
Setelah kelahiran Ishak, Abraham mengusir Hagar
dan Ismael (Kejadian 21:14). Pada masa setelahnya Ismael menikah dengan
orang-orang dari bangsa ibunya, Mesir, dan memiliki banyak anak. Bangsa-bangsa Arab
berasal dari anak-anak Ismael.
Beberapa tahun setelahnya Allah datang kepada
Abraham sekali lagi dan kali ini untuk memberikan kepadanya ujian iman yang
paling berat. Allah yang pada saat itu telah berkomunikasi dengan Abraham
secara individu selama beberapa tahun memerintahkan dirinya untuk mengambil
anaknya Ishak dan membawanya ke gunung Moria untuk mempersembahkannya sebagai
korban kepada Allah. Dengan iman Abraham melakukan seperti apa yang
diperintahkan oleh Allah dan sampai pada saat ketika ia benar-benar dengan
patuh mempersembahkan keturunan satu-satunya yang sah yang ia miliki Allah pada
akhirnya ikut campur dan memerintahkan dirinya untuk menghentikan tindakannya.
Sebagai ganti anaknya Ishak, Allah menyediakan seekor biri-biri jantan di semak
belukar yang ada di dekatnya untuk dipersembahkan.
Setelahnya Allah mempertegas kembali janji-janji
kepada Abraham, dan Ia membuatnya menjadi tidak bersyarat. "Untuk kedua
kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, kata-Nya:
"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri -- demikianlah firman TUHAN --: Karena
engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan
anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah
dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti
pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh
keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau
mendengarkan firman-Ku." (Kejadian 22:15-18).
Terdapat beberapa hal penting yang harus kita perhatikan
disini. Tidak lagi janji-janji tersebut bergantung kepada tindakan Abraham dan
keturunannya di masa setelahnya. Karena Abraham telah berhasil di dalam
menjalani ujian kepatuhan yang hebat ini, Allah menjamin penggenapan
janji-janjiNya di masa depan dengan tidak bersyarat.
Lebih jauh lagi, satu hal rinci yang lain
diberikan. Keturunan Abraham akan pada akhirnya menguasai "gerbang-gerbang
musuh" mereka. Sebuah gerbang adalah suatu jalan yang sempit yang
digunakan sebagai tempat untuk masuk dan keluar. Janji ini memiliki arti bahwa
keturunan Abraham tidak hanya akan menjadi banyak bangsa, tetapi mereka juga
akan mengendalikan daerah keluar masuk musuh mereka. Kita akan melihat besarnya
janji yang hebat ini di dalam buklet ini.
Janji-Janji
Rohani dan Jasmani Digenapi
"Tetapi bukankah seluruh janji-janji kepada
Abraham tersebut digenapi di dalam Kristus?" tanya beberapa orang. Hal ini
pada kenyataannya adalah suatu pertanyaan yang harus dijawab secara langsung
dari Alkitab.
Dengan jelas, menurut Galatia 3:26-29, semua umat
Kristen yang benar adalah terhitung sebagai anak-anak rohani Abraham dan ahli
waris dari janji yang telah diberikan. Penggenapan utama dari berkat-berkat
Allah atas Abraham termasuk janji bahwa dia dan keturunan rohaninya akan
mewarisi seluruh dunia (Roma 4:13; berhubungan dengan Matius 5:5). Abraham
dijanjikan suatu warisan yang abadi (Kejadian 17:8), yang dengan jelas hal ini
mengisyaratkan kehidupan yang kekal!
Dengan jelas terdapat suatu aspek rohani dari
janji-janji yang Allah buat bagi Abraham! Berkat Allah menjadi diperluas bagi
seluruh umat manusia melalui satu Keturunan, yaitu Kristus (berhubungan dengan
Galatia 3:6). Mesias, yang diturunkan dari Abraham, akan menjadi satu-satuNya
kepada siapa janji akan keselamatan dari dosa dan pemberian akan hidup abadi
akan menjadi mungkin bagi seluruh umat manusia melalui kasih karunia Allah.
Bagaimanapun juga terdapat suatu aspek jasmani
atas janji-janji tersebut kepada Abraham. Hak lahiriah tersebut
mengikutsertakan janji-janji atas kekayaan nasional yang mencakup kemakmuran
pertanian dan mineral. Di dalam Kejadian 13:16 Abraham diberitahukan oleh Allah
bahwa Allah akan membuat keturunannya menjadi banyak seperti debu tanah. Di
sini dengan jelas dinyatakan bahwa yang menjadi acuan adalah keturunan-keturunan
jasmani Abraham yang sangat banyak yang akan mewarisi kekayaan nasional dan
memiliki gerbang-gerbang musuh mereka.
Janji-janji kepada Abraham mengikutsertakan baik
komponen rohani dan jasmani. Mereka mengarah kepada Yesus sang Mesias, tetapi
mereka juga mengarah kepada berkat-berkat hak lahiriah yang akan diberikan
kepada banyak keturunannnya yang akan menjadi suatu bangsa yang besar dan
sekumpulan bangsa yang besar. Hal ini tidak berarti bahwa mereka yang menerima
janji-janji ini lebih baik atau lebih khusus dari pada mereka yang tidak
menerima berkat-berkat tersebut. Pada kenyataaannya, kita melihat bahwa mereka
yang menerima janji-janji jasmani ini, telah kebanyakan menyia-nyiakan dan
berpaling dari Allah. Dengan demikian mereka akan menghadapi penghakimanNya.
Suatu
Permulaan Bagi Bangsa Israel
Beberapa tahun setelah janji-janji tersebut
dibuat, Allah kemudian memastikannya kembali kepada anak Abraham, Ishak.
"Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai
engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan
Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah
Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti
bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini,
dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena Abraham
telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu
segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku." (Kejadian 26:3-5). Janji kepada
Ishak di dasarkan atas kepatuhan Abraham kepada Allah (ayat 24).
Ishak dan istrinya, Rebecca, memiliki dua anak.
Yakub dan Esau adalah nama anak-anak mereka. Dan meskipun mereka adalah anak
kembar, mereka benar-benar berbeda di dalam hal perangai dan karakter mulai
dari permulaannya. Allah telah menyatakan hal ini jauh sebelum kelahiran mereka
dengan menyatakan bahwa yang lebih tua yaitu Esau akan melayani yang lebih muda
yaitu Yakub (25:23). Walaupun begitu, Yakub yang adalah seorang yang pandai berdiplomasi
dengan cara yang terkadang menipu tidak dapat menunggu Allah untuk memberinya
berkat-berkat hak sulung. Ia berencana menipu ayahnya untuk menyelamatkan
berkat bagi dirinya sendiri pada saat yang telah ditentukan oleh ia dan ibunya.
Allah mengijinkan hal ini karena adalah tujuanNya bagi Yakub untuk menerima
janji-janji tersebut. Namun kemudian melalui pengalaman kehidupan Yakub harus
menerima beberapa pelajaran yang sulit yang pada akhirnya membawa dirinya
kepada pertobatan.
Bagaimanapun juga, marilah kita memperhatikan
berkat-berkat hak sulung yang Ishak bicarakan kepada Yakub: "Allah akan
memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan
gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan
suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan
anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah
ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia." (27:28-29). Disini
dua hal rinci disebutkan untuk pertama kalinya. Yang pertama adalah bahwa
keturunan Yakub akan memiliki suatu kemakmuran pertanian yang besar. Yang kedua
adalah bahwa mereka akan memperoleh kepemimpinan atas orang-orang dan
bangsa-bangsa.
Setelah penyesatan yang dilakukan oleh Yakub atas
saudaranya, Ishak dan Ribka mengatakan kepadanya untuk pergi ke daerah di mana
keluarga ibunya hidup. Disana ia dapat menemukan seorang istri dan menghabiskan
suatu waktu sampai kemarahan saudaranya reda. Beberapa hal yang dikatakan oleh
Ishak adalah: "Moga-moga Allah Yang Mahakuasa memberkati engkau, membuat
engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi banyak, sehingga engkau menjadi
sekumpulan bangsa-bangsa. Moga-moga Ia memberikan kepadamu berkat yang untuk
Abraham, kepadamu serta kepada keturunanmu, sehingga engkau memiliki negeri ini
yang kaudiami sebagai orang asing, yang telah diberikan Allah kepada
Abraham." (28:3-4).
Setelahnya, Allah mendatangi Yakub di dalam
sebuah mimpi dan kemudian memperbesar janji-janji tersebut. Di dalam mimpinya
ia melihat suatu tangga yang mencapai sorga dan para malaikat yang naik dan
turun. ""Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah
tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan
mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta
keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (28:13-14).
Disini untuk pertama kalinya kita mempelajari
bahwa warisan yang Allah janjikan kepada Abraham meliputi lebih dari sekedar
kawasan di Timur Tengah. Keturunan-keturunan Yakub akan menyebar dari tanah
warisan tersebut dan menyebar ke seluruh dunia. Warisan mereka akan membawa
mereka untuk memiliki hubungan dengan bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Kisah berlanjut di kitab Kejadian dimana kita
dapat melihat pelajaran-pelajaran kehidupan yang dipelajari oleh Yakub saat
berada di pengasingannya jauh dari Kanaan. Akhirnya setelah ia kembali ke
kampung halamannya, Allah menampakkan diriNya kepadanya di suatu tempat yang
setelahnya dinamai Peniel. Setelah Yakub bergulat semalaman dengan Utusan Yang
Maha Tinggi, Allah berkata kepadanya: "Namamu tidak akan disebutkan lagi
Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia,
dan engkau menang." (32:28). Yakub-Israel adalah ayah dari 12 anak yang
kemudian menjadi nenek moyang dari kedua belas suku Israel.
Janji-janji kepada Abraham diteruskan dari ayah
kepada anak dan secara perlahan diperluas. Masih terdapat beberapa hal lagi di
dalam janji-janji tersebut yang akan muncul! Abraham telah diberitahukan bahwa
ia akan menurunkan "banyak bangsa" yang akan menerima kekayaan
nasional dan juga bahwa ia akan memberikan suatu garis keturunan raja. Pada
poin ini janji tersebut terbagi di antara dua dari kedua belas anak Yakub
(Yehuda dan Yusuf). Perhatikan struktur keturunan yang jelas yang diberikan di
dalam 1 Tawarikh 5:1-2: "Anak-anak Ruben, anak sulung Israel. Dialah anak
sulung, tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya, maka hak
kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf, anak Israel juga,
sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung. Memang Yehudalah
yang melebihi saudara-saudaranya, bahkan salah seorang dari antaranya menjadi
raja, tetapi hak sulung itu ada pada Yusuf."
Yehuda dengan jelas diberikan janji garis
keturunan raja yang akan mencapai puncaknya di dalam diri sang Mesias yang akan
menjadi raja atas raja. Tetapi perhatikanlah! Janji-janji hak lahiriah akan
kekayaaan nasional tidak masuk kepada tangan orang Yahudi, tetapi kepada
keturunan-keturunan Yusuf. Adalah suatu kunci yang penting di dalam memahami
hal ini sehingga kita dapat membuka hal-hal yang lainnya!
Efraim
dan Manasye Menerima Hak Sulung
Marilah kita melihat lebih jauh tentang bagaimanakah
janji-janji hak sulung diperbesar bagi keturunan-keturunan Yusuf. Suatu bagian
yang penting dari kisah ini terjadi sejenak sebelum kematian Yakub yang disebut
juga Israel. Pada saat ini ia dan seluruh keluarganya tinggal di Mesir dimana
Yusuf menjabat sebagai seorang Pemimpin/Administrator dibawah Firaun. Yusuf
datang untuk mengunjungi ayahnya yang sudah tua dan lemah dan membawa bersama
dengannya dua anaknya, Efraim dan Manasye. Suatu upacara kecil diadakan pada
saat kunjungan ini.
Di dalam Kejadian 48:5, Israel memberitahukan
kepada Yusuf bahwa ia mengadopsi Efraim dan Manasye menjadi anak-anaknya.
Keduanya kemudian terhitung sebagai anak Yakub dan karenanya termasuk di dalam
hitungan suku-suku Israel. Dan karenanya Yusuf diberikan bagian dua kali lebih
banyak. Setelah Yusuf membawa anak-anaknya mendekat, Israel mendekap mereka dan
kemudian memberikan tangannya tertumpang pada mereka dan memberikan berkat yang
khusus kepada mereka.
Inilah saat dimana suatu peristiwa penting
terjadi, Yusuf menghadapkan anaknya dengan urutan yang benar dimana anak yang
lebih tua, Manasye, berdiri di sebelah kanan Israel dan yang lebih muda,
Efraim, berdiri di sebelah kiri Israel. Hal ini diperbuat sehingga Yakub akan
meletakkan tangan kanannya kepada Manasye untuk memberikan berkat yang lebih
besar, dan tangan kirinya kepada Efraim. Israel, bagaimanapun juga menyilangkan
tangannya, sehingga ia meletakkan tangan kanannya kepada Efraim dan tangan
kirinya kepada Manasye. Ketika Yusuf melihat hal ini maka ia berusaha untuk
membetulkan posisi tangan ayahnya karena ia menyangka bahwa kesalahan tersebut
diakibatkan oleh karena penglihatan ayahnya yang hampir buta. Namun Israel
menolak dan menjelaskan bahwa penyilangan tangannya tersebut sudah benar dan
memiliki tujuan.
Israel menceritakan kepada Yusuf bahwa anaknya
laki-laki yang paling tua yaitu Manasye akan menjadi suatu bangsa yang besar,
namun Efraim akan menjadi suatu kumpulan banyak bangsa (ayat 19). Disini kita
menemukan bahwa suatu bangsa yang besar dan suatu kumpulan dari banyak bangsa
akan muncul dari keturunan Yusuf. Mereka tidak lain adalah orang-orang yang
menerima berkat hak sulung yang berupa kemakmuran nasional. Hal ini termasuk
kepemilikian dari tempat-tempat strategis yang digunakan oleh musuh mereka untuk
lewat, demikian juga mereka akan memiliki kemakmuran pertanian dan mineral yang
sangat banyak, dan akan mendapatkan status sebagai negara-negara adi kuasa,
dimana mereka akan menjalankan kepemimpinan atas bangsa lain. Semenjak Allah
telah menjanjikan bahwa mereka akan menjadi suatu berkat bagi bangsa lain, kita
mengetahui bahwa dominasi mereka sebagai kekuatan dunia akan dijalankan di
dalam suatu cara yang baik.
Adakah catatan sejarah yang menyatakan bahwa
janji-janji ini digenapi? Sebelumnya marilah kita melihat kepada beberapa fakta
penting yang sangat terinci yang tertulis di dalam kitab Kejadian. Sesaat
setelah mengadopsi Efraim dan Manasye menjadi anaknya dan memberikan berkat hak
sulung kepada mereka, Israel memanggil semua anak-anaknya ke tempat tidurnya.
Pada saat itu Ia berada di akhir hidupnya yang panjang dan ingin memberikan
nasihat dan berkat yang terakhir kepada keluarganya.
Perhatikanlah hal-hal yang ia katakan kepada
mereka. "Kemudian Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata:
"Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu
alami di kemudian hari." (Kejadian 49:1). Nubuatan yang dikatakan oleh
Israel pada kenyataannya tidaklah diperuntukkan bagi jamannya atau saat ketika
keturunannya keluar dari tanah Mesir dan masuk ke Tanah Perjanjian. Melainkan
nubuatan tersebut diperuntukkan bagi akhir jaman! Dengan demikian maka jelaslah
sudah bahwa pada akhir jaman keturunan-keturunan dari Israel akan tetap ada
sebagai suku-suku yang terpisah dan mereka dapat diketahui.
Perhatikan kata-kata Israel bagi Yusuf.
"Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang
muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok." (ayat 22).
Ungkapan ini adalah suatu kiasan puisi yang diperuntukkan bagi sekumpulan orang
yang akan menjadi besar di dalam jumlah mereka dan menyebar ke seluruh dunia.
Setelahnya, anak-anak Yusuf akan menjadi suatu bangsa yang besar dan suatu
kumpulan bangsa yang juga besar. Israel sesungguhnya telah melihat mereka
sebagai suatu bangsa kolonial yang besar. Ia juga memberikan berkat atas langit
di atas dan apa yang ada dibawahnya. Hal ini mengarah kepada kemakmuran mineral
yang besar (berkat dari dalam bumi) dan juga berkat akan cuaca yang baik yang
akan menyediakan kemakmuran pertanian yang besar (berkat dari langit diatas).
Tetapi apakah janji-janji yang besar ini pernah
digenapi bagi keturunan-keturunan Efraim dan Manasye? Alkitab sebagai firman
Allah akan benar-benar menyatakannya!
Setelah mereka keluar dari Mesir, suku-suku
Israel hidup selama berabad-abad di dalam kawasan Timur Tengah yang Allah telah
janji. Sebelum penawanan Israel, kita tidak akan pernah menemukan suatu catatan
pun tentang Efraim dan Manasye bahwa mereka menjadi suatu bangsa yang besar dan
suatu kumpulan besar bangsa-bangsa. Demikian juga mereka tidak pernah menjadi
berkat bagi bangsa-bangsa di dunia sebelum masa penawanan mereka oleh Asyur di
abad 18 SM. Dengan jelas, pemenuhan janji-janji yang Allah buat dengan Abraham
dan penegasan janji-janji itu kembali kepada keturunan-keturunanya tidak pernah
terjadi pada masa sebelum kesepuluh suku Israel tersebut hilang dari halaman
Alkitab anda dan dari sejarah umum/sekular.
Bagaimanakah dengan janji-janji yang belum
digenapi ini? itulah yang sebentar lagi akan kita bahas di dalam bagian
selanjutnya!
Penawanan
Israel dan Hilangnya Identitas
Sebelum anak-anak Israel memasuki Tanah
Perjanjian, Musa diberikan wahyu oleh Allah untuk memperingatkan mereka akan
masa depan yang akan mereka jalani. Janji-janji dari Allah tersebut adalah pasti,
namun waktu penggenapannya tergantung dari Allah dan sikap Israel.
Di dalam Imamat 26:1-2 melalui Musa Allah
memperingatkan Israel: "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung
atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu......... Kamu harus memelihara
hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.". Ia
kemudian melanjutkan perkataanNya kepada mereka: "Jikalau kamu hidup
menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,
maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi
hasilnya dan pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya." (ayat 3-4).
Di dalam ayat-ayat yang berikutnya Allah memberikan rincian atas berkat-berkat
dari kemakmuran pertanian dan kedamaian yang akan datang kepada bangsa tersebut
jika mereka tetap setia. Di dalam ayat 12 Ia menyimpulkan berkat yang
dijanjikan dengan mengatakan:"Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan
Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku."
Sama seperti berkat-berkat bagi kepatuhan,
terdapat juga berbagai macam konsekuensi yang serius bagi ketidakpatuhan. Jika
Israel melakukan berhala dan melupakan hari-hari Sabat Allah, maka Allah akan
menghukum bangsa tersebut atas tindakan mereka. Di dalam ayat 16 dan 17 Allah
memberikan suatu rincian atas hukuman-hukuman yang berupa penyakit dan
penyerangan musuh di dalam wilayah mereka. Apa yang akan terjadi jika setelah
mendapatkan hukuman berkali-kali Israel tetap di dalam memberontak melawan
Allah dan hukum-hukumNya? Ayat 18 mengatakan kepada kita: "Dan jikalau
kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan
lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu." Kata
Ibrani yang ada di ayat ini diambil dari frasa "tujuh masa" yang
dapat mengacu baik kepada lamanya waktu atau intensitas dari penghukuman.
Penghukuman
Tujuh Kali Lipat
Di dalam Daniel 4 kita membaca suatu mimpi yang
dialami oleh raja Nebukadnezar. Di dalam mimpi ia diberitahukan tentang
penghukuman bagi kesombongannya. Ia akan kehilangan baik kerajaannya maupun
akal sehatnya. Di dalam mimpinya ia diceritakan bahwa "tujuh masa"
harus berlalu sebelum masa pemulihannya. Di dalam penggenapan mimpi ini
dikatakan bahwa tujuh masa adalah suatu periode dari tujuh tahun yang nyata.
Apakah yang dimaksud dengan penghukuman Israel
sampai tujuh kali lipat seperti yang dituliskan di dalam Imamat 26:18? Jika hal
ini memberikan suatu indikasi tentang lamanya periode waktu, maka seberapa
lamakah hal tersebut akan berlangsung? Memahami arti dari tujuh kali lipat
penghukuman Israel akan membuka sejarah kepada arti yang lebih dalam daripada
apa yang telah anda pahami sebelumnya.
Untuk itu pertama-tama marilah kita menjawab
pertanyaan yang berkenaan dengan lamanya periode waktu yang durasinya
"tujuh kali" lipat tersebut. Berapa harikah lamanya "tujuh kali
lipat" tersebut? Di dalam Wahyu 11 dan 12 kita menemukan kunci-kunci untuk
memahaminya.
Wahyu 11:2-3 memiliki nilai yang sama dengan dua
periode waktu: 42 bulan dan 1260 hari. Secara sederhana hal ini dapat dipahami
bahwa terdapat tepat 1260 hari di dalam 42 bulan dari 30 hari. Di dalam Wahyu
12:6 kita menemukan suatu cara penyebutan yang lain dari 1260 hari, hal ini
disebutkan di dalam ayat 14 dengan istilah "satu masa, dua masa dan
setengah masa". Kita telah melihat bahwa 1260 hari sama dengan 42 bulan,
yang mana hal ini dengan tepat adalah tiga setengah tahun. Dengan jelas,
Alkitab menyamakan "satu masa, dua masa dan setengah masa" dengan 3
setengah tahun dari periode 1260 hari.
"Tujuh kali" adalah dua kali masa dari
"satu masa, dua masa, dan setengah masa" (atau tiga setengah tahun).
Oleh karenanya, tujuh kali akan mewakili durasi dari 2520 hari (dua kali dari
1260 hari). Berapa lamakah suatu peridode penghukuman atas Israel yang
diwakiliki dengan 2520 hari di dalam nubuatan Alkitab? Untuk memahami hal ini,
hendaklah kita melihat suatu peristiwa dari penghukuman yang menimpa Israel.
Bilangan 13 dan 14 memberikan catatan tentang Musa yang mengirimkan kedua belas
pengintai, satu dari masing-masing suku untuk meneliti Tanah Perjanjian.
Sepuluh dari pengintai-pengintai tersebut kembali dengan laporan yang tidak
baik yang mematahkan semangat orang-orang Israel dan menyebabkan mereka menolak
untuk memasuki tanah perjanjian. Allah benar-benar tidak berbahagia dengan
kurangnya iman bangsa tersebut. Perhatikanlah apa yang menjadi bagian dari
ketidak percayaan mereka: "Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai
negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat
puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu
rasanya, jika Aku berbalik dari padamu:" (Bilangan 14:34).
Hal ini artinya bahwa terjadi penundaan yang
lamanya 40 tahun di dalam proses bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian dan
mewarisi janji-janji Allah yang telah dibuatNya dengan nenek moyang mereka.
Penghukuman 40 tahun dihitung dari masa satu hari untuk mewakili masa satu
tahun. Perihal yang sama ada di dalam Yehezkiel 4, yaitu penghukuman yang
menimpa Yehuda dan Israel. Dalam hal ini nabi Yehezkiel diperintahkan untuk
berbaring pada sisi kirinya setiap hari selama 390 hari untuk menyimbolkan
durasi dari penghukuman Allah atas Israel. Setelahnya ia diperintahkan untuk
berbalik dan berbaring pada sisi kanannya setiap harinya selama 40 hari untuk
menunjukkan hukuman dari Yehuda. Berikutnya, Yehezkiel diberitahukan: "Aku
menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun." (ayat 6). Dengan kata lain,
sekali lagi satu hari sama dengan satu tahun di dalam penggenapannya terhadap
beberapa nubuatan-nubuatan Alkitab.
Dengan satu hari mewakili satu tahun di dalam
pemenuhan hukuman Israel, tujuh kali lipat akan mewakili periode waktu yang
lamanya 2.520 tahun. Apakah artinya hal ini? Suatu jawaban yang menakjubkan
akan segera kita lihat. Namun pertama-tama kita perlu untuk meneliti mengapa
Israel pergi menuju ke perbudakan.
Mengapa
Kesepuluh Suku Pergi Ke Perbudakan
Di dalam Imamat 26 Allah menjelaskan bahwa jika
Israel mulai menyembah berhala dan melanggar hari SabatNya, Ia akan mendapatkan
perhatian mereka dengan menghukum mereka. Penggenapan nubuatan ini akan dapat
dilihat di seluruh kitab Hakim-Hakim. Ketika bangsa Israel masuk ke dalam dosa,
maka Allah mengijinkan serentetan tindakan teroris negara-negara tetangga untuk
menghancurkan kedamaian Israel dan perekonomian mereka. Terkadang bangsa-bangsa
tersebut membuat Israel berada langsung di bawah pemerintahan mereka selama
bertahun-tahun. Hal ini berlangsung selama lebih dari tiga abad sebelum monarki
didirikan.
Setelah kematian raja Salomo kerajaan Israel
terpecah menjadi dua bangsa yang benar-benar berbeda. Kesepuluh suku di utara
memilih Yerabeam anak Nebat sebagai raja mereka, sedangkan suku Yehuda tetap
setia kepada raja Rehabeam, anak Salomo. Secara singkat setelah pecahnya
kerajaan Israel, Yerabeam membuat suatu keputusan yang mempengaruhi kesepuluh
suku Israel di sepanjang sejarah mereka.
Kita membaca kisah yang penting ini di dalam 1
Raja-Raja 12. Yeroboam mulai ketakutan jika di masa mendatang kesepuluh suku
akan rindu untuk bersatu dengan Yehuda. Ia berpikir bahwa kegiatan pergi
menyembah Allah di Yerusalem pada musim-musim masa raya setiap tahunnya akan
memimpin (orang-orang Israel di dalam kerajaannya) kepada nostalgia "masa
lampau yang indah". Ia takut jika mereka rindu akan saat-saat ketika mereka
masih menjadi satu kerajaan dibawah dinasti Daud di Yerusalem. Hal ini, ia
percaya, akan memimpin kepada perununan dirinya sendiri dan
keturunan-keturunannya dari tahkta kerajaan.
Sejalan dengan dia berpikir tentang masalah ini,
sampailah Yeroboam kepada suatu pemikiran yang ia kira sebagai solusi. Ia
mengumpulkan orang-orang di kerajaannya untuk memberitahukan beberapa
perubahan. Untuk membuat keadaan lebih nyaman, ia menceritakan kepada mereka
bahwa mereka akan memiliki dua tempat penyembahan di wilayah Israel utara untuk
dapat dipilih. Dengan cara ini mereka tidak akan memerlukan perjalanan menuju
Yerusalem. Ia mendirikan tempat-tempat baru bagi penyembahan di kota suku Dan
di utara dan di Bethel di selatan. Pada masing-masing lokasi sebuah patung anak
sapi dijadikan obyek penyembahan. Sebagai tambahan, keimaman yang dipegang oleh
suku Lewi akan diganti oleh orang-orang yang loyal kepada Yeroboam dan agama
barunya. Ia dikatakan bahwa, pada kenyataannya, Yeroboam membuat "juga
kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari
kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi." (ayat 31). Jika hal ini masih
juga dinilai belum cukup, ia akan memperkenalkan suatu perubahan di dalam waktu
masa-masa raya tahunan Allah. Masa Raya Pondok Daun, yang jatuh pada bulan
ketujuh dari kalendar suci Allah di batalkan sampai bulan kedelapan.
Di 200 tahun terakhir dari keberadaan Israel
utara sebagai suatu bangsa yang merdeka, banyak dinasti yang muncul dan runtuh.
Tidak tergantung siapakah rajanya, kita selalu diberitahukan secara terus
menerus bahwa raja-rajanya "tidak pernah meninggalkan dosa Yeroboam anak
Nebat yang mengajarkan Israel untuk berdosa" (berhubungan 1 Raja-Raja
15:34; 16:19; 2 Raja-Raja 3:3; 10:29; 13:2; 6, 11; 14:24; 15:18; 24, 28;
17:22). Kesepuluh suku benar-benar tidak menghormati nasihat Allah kepada nenek
moyang mereka melalui Musa. Mereka menyembah berhala-berhala, melanggar
hari-hari Sabat Allah dan, pada umumnya, tidak menghormati hukum-hukum Allah.
Konsekuensi tidak dapat dihindari. Allah telah
memperingatkan selama beberapa abad sebelumnya melalui Musa bahwa suatu hukuman
"tujuh masa" akan datang atas mereka jika mereka menekankan di dalam
ketidakpatuhan. Pada akhirnya, di dalam pertengahan abad kedelapan pasukan dari
Kekaisaran Asyur yang agung yang menyerbu Israel.
Raja Israel Menahem mendapatkan penangguhan
dengan memberikan raja Asyur Pul sejumlah uang yang banyak untuk menarik
pasukannya. Bagaimanapun juga, beberapa tahun setelahnya yaitu selama
pemerintahan salah satu penerus Menahem bernama raja Pekah bangsa Asyur kembali
menyerang. Kali ini pasukan Asyur di bawah komando Tiglat-pileser. Pada saat
ini bangsa Asyur menaklukkan banyak bagian timur dan utara kerajaan. Beberapa
suku, termasuk suku Ruben, Gad, dan Naftali diperbudak dan dipindahkan ke
Asyur. Selama pemerintahan penerus Pekah raja Hosea, berbagai macam hal
berkembang menjadi memburuk. Bangsa Asyur kembali menyerang dan kali ini berada
di pimpinan raja mereka yang baru raja Salmaneser dan memeras upeti dari sisa
Israel. Beberapa tahun kemudian mereka kembali dan mengelilingi ke Samaria.
Setelah suatu penyerbuan selama tiga tahun, Samaria kalah. Bangsa Asyur
kemudian mulai mengeluarkan kesepuluh suku Israel dari tanah mereka secara
kelompok.
Kesempatan
Israel Terakhir
Pembuangan ini menghabiskan waktu selama beberapa
tahun untuk diselesaikan. Sebelum hal ini berlanjut sangat jauh, seorang raja
menduduki takhta di Yehuda kerajaan selatan. Raja ini bernama Hizkiah dan
memiliki kekuasaan yang mutlak di tahun 781SM, setelah kematian ayahnya Ahaz.
Ia telah ikut berkuasa bersama ayahnya selama beberapa tahun tetapi tidak
memiliki kekuasaan sendiri sampai kematian ayahnya. Sangat berbeda sekali dari
ayahnya, ia adalah seorang manusia yang dengan segenap hati berusaha untuk
mengikuti Allah. Ia berinisiatif untuk mengadakan suatu kebangkitan di Yehuda
pada saat pertama kali ia memerintah. Ia membuka bait Allah di Yerusalem, dan
memanggil orang-orang untuk bertobat dan mendedikasikan hidup mereka kembali
untuk menyembah Allah yang benar.
Hizkiah mengatakan kepada orang-orang:
"Karena nenek moyang kita telah berubah setia. Mereka melakukan apa yang
jahat di mata TUHAN, Allah kita, telah meninggalkan-Nya, mereka telah
memalingkan muka dari kediaman TUHAN dan membelakangi-Nya..........Karena hal
itulah nenek moyang kita tewas oleh pedang, dan anak-anak lelaki dan anak-anak
perempuan kita beserta isteri-isteri kita menjadi tawanan. Sekarang aku
bermaksud mengikat perjanjian dengan TUHAN, Allah Israel, supaya murka-Nya yang
menyala-nyala itu undur dari pada kita." (2 Tawarikh 29:6-10).
Kebangkitan yang dipimpin oleh Hizkiah ini tidak
hanya menawarkan Yehuda suatu kemenangan dari pedang Asyur yang telah
menghancurkan kerajaan Israel di sebelah utara, tetapi juga suatu kesempatan
terakhir bagi kesepuluh suku utara untuk benar-benar menghindari perbudakan
yang keji. Perhatikan tentang apa yang dilakukan oleh raja Hizkiah:
"Kemudian Hizkia mengirim pesan kepada seluruh Israel dan Yehuda, bahkan
menulis surat kepada Efraim dan Manasye supaya mereka datang merayakan Paskah
bagi TUHAN, Allah orang Israel, di rumah TUHAN di Yerusalem....Mereka
memutuskan untuk menyiarkan maklumat di seluruh Israel, dari Bersyeba sampai
Dan, supaya masing-masing datang ke Yerusalem merayakan Paskah bagi TUHAN,
Allah Israel, karena mereka belum merayakannya secara umum seperti yang ada
tertulis." (2 Tawarikh 30:1, 5). Orang suruhan Hizkiah memperingatkan sisa
penduduk dari kerajaan utara: "Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti
nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada TUHAN dan datanglah ke tempat kudus
yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada
TUHAN, Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari
padamu.....Karena bilamana kamu kembali kepada TUHAN, maka saudara-saudaramu
dan anak-anakmu akan mendapat belas kasihan dari orang-orang yang menawan
mereka, sehingga mereka kembali ke negeri ini. Sebab TUHAN, Allahmu, pengasih
dan penyayang: Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya dari pada kamu, bilamana
kamu kembali kepada-Nya!" (ayat 8-9). Apakah yang menjadi tanggapan
Israel? "Ketika pesuruh-pesuruh cepat itu pergi dari kota ke kota,
melintasi tanah Efraim dan Manasye sampai ke Zebulon, mereka ditertawakan dan
diolok-olok. Namun beberapa orang dari Asyer, Manasye dan Zebulon merendahkan
diri, dan datang ke Yerusalem" (ayat 10-11). Pada kenyataannya banyak
orang Israel yang menolak peringatan dan panggilan raja Hizkiah untuk
bertobat-yang pada kenyataannya adalah peringatan bagi mereka yang terakhir. Di
dalam tahun-tahun setelahnya bangsa Asyur benar-benar mengeluarkan orang-orang
Israel di daerah utara dari tanah mereka, dan membawa masuk orang-orang
Babilonia untuk tinggal di sana. Pendatang baru ini kemudian di kenal dengan
orang Samaria, yang mengambil nama mereka dari nama ibukota Israel.
Israel telah memulai suatu perjalanan yang tidak
akan tersimpulkan selama berabad-abad, masa 2520 tahun akan berlalu sebelum
keturunan-keturunan Israel mulai menerima berkat hak lahiriah yang dijanjikan
kepada nenek moyang mereka. 27 Selama 2520 tahun, satu tahun untuk satu hari,
mereka akan mengalami apa yang disebut "janji yang tertunda" dari
Allah.
Identitas
Israel Yang Terhilang
Di dalam Keluaran 31:12-17, Allah memberikan
instruksi kepada Musa bahwa hari-hari SabatNya akanlah menjadi suatu tanda
antara Dia dan Israel selama-selamanya. Suatu tanda adalah sesuatu yang
memberikan identitas. Sabat adalah suatu pengingat abadi tentang siapakah Allah
dan siapakah umatNya. Selama Israel memelihara hari Sabat, selama itu pulalah
mereka akan mempertahankan identitas mereka.
Sampai hari ini orang Yehuda tetap mempertahankan
identitas mereka, tidak mempedulikan ke mana saja mereka terserak di seluruh
dunia. Mereka tetap mempertahankan tanda hari Sabat dan oleh karenanya mereka
tidak pernah kehilangan identitas diri mereka.
Di sisi lain kerajaan Israel telah meninggalkan
hari-hari Sabat Allah semenjak saat pemerintahan raja Yerobeam dan
menggantikannya dengan hari-hari penyembahan mereka sendiri. Sebagai hasilnya,
Israel yang tertawan tidak menjadi berbeda dengan bangsa-bangsa dan orang-orang
yang ada disekitar mereka. Bangsa-bangsa yang bertemu dengan mereka tidak
mengenali mereka sebagai bangsa yang masih berhubungan darah dengan bangsa
Yahudi, yang mana pada akhirnya hampir seluruh Israel lupa akan asal usul mereka.
Banyak kebiasaan yang di bawa oleh bangsa Israel
ke perbudakan yang sesungguhnya di pinjam dari bangsa-bangsa berhala di sekitar
mereka. Pada saat bangsa Israel sedang menjalani perbudakan bangsa Asyur, nabi
Mikha berada di Yehuda. Ia memperingatkan Israel akan hukuman mereka yang besar
dan mengapa hal tersebut harus terjadi. "16 Engkau telah berpaut kepada
ketetapan-ketetapan Omri dan kepada segala perbuatan keluarga Ahab, dan engkau
telah bertindak menurut rancangan mereka, sehingga Aku membuat engkau menjadi
ketandusan dan pendudukmu menjadi sasaran suitan; demikianlah kamu akan
menanggung pencelaan dari pihak bangsa-bangsa. "Siapakah Omri, dan apakah
ketetapan-ketetapannya? Apakah hubungan hal ini dengan identitas Israel yang
terhilang?" (Mikha 6:16).
Siapakah Omri dan ketetapannya? Apakah hubungan
hal ini dengan hilangnya identitas Israel?
Bangsa
Israel Yang Diperbudak Dikenal Dengan Sebutan Kimerian
Di dalam perbudakan, Isreal kehilangan nama
kebangsaan mereka. Dengan meninggalkan tanda identitas yang Allah buat bagi
mereka, bangsa Isreal telah kehilangan hampir seluruh sejarah mereka. Bagaimana
pun juga, mereka tidaklah terhilang di mata Allah. Perhatikan pesan yang
diwahyukan oleh Allah kepada nabi Amos untuk dicatat pada tahun-tahun sebelum
perbudakan Isreal terjadi. "Sesungguhnya, TUHAN Allah sudah mengamat-amati
kerajaan yang berdosa ini: Aku akan memunahkannya dari muka bumi! Tetapi Aku
tidak akan memunahkan keturunan Yakub sama sekali," demikianlah firman
TUHAN. "Sebab sesungguhnya, Aku memberi perintah, dan Aku mengiraikan kaum
Israel di antara segala bangsa, seperti orang mengiraikan ayak, dan sebiji batu
kecilpun tidak akan jatuh ke tanah." (Amos 9:8-9).
Di dalam 1 Raja-Raja 16, kita membaca tentang
Omri dan kebangkitannya di dalam kekuasaaan. Ia menggulingkan pemimpin sebelum
dia, Zimri, dan mendirikan suatu dinasti yang kuat. Meskipun ia hanya
memerintah selama 12 tahun, ia mendirikan ibukota Samaria, dan membuat
peraturan yang mengakibatkan bangsa Israel mendapatkan hal-hal yang mereka jalani
pada seluruh sisa sejarah mereka. Peranannya sebagai sang pemberi hukum
sangatlah kuat, dan hal ini berlangsung sampai 150 tahun setelah kematiannya,
dan di banyak dinasti setelahnya nabi Mikha masih mengacukan Israel sebagai
"yang memelihara ketetapan-ketetapan Omri". Dengan jelas Israel telah
menolak hukum-hukum yang telah Allah berikan melalui Musa dan lebih memilih
ketetapan dari Omri. "Omri", seperti yang kita diberitakan oleh
Alkitab, "Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan ia melakukan
kejahatan lebih dari pada segala orang yang mendahuluinya." (ayat 25).
Dengan jelas ketetapan dari Omri juga termasuk
kebiasaan agama berhala. Anaknya Ahab di kawinkan kepada Jezebel, anak
perempuan dari imam raja Ethbaal dari penyembahan Baal orang Sidon. Meskipun
banyak dari pengaruh penyembahan Baal yang kemudian di hilangkan oleh raja
berikutnya, Yehu, Israel tidak pernah benar-benar kembali kepada Allah.
Perhatian komentar dari Langer's Encyclopedia of
World History yang berkenaaan dengan pengaruh dari Omri. "Omri mendirikan
suatu dinasti yang panjang. Ia membangun suatu ibukota yang baru di Samaria dan
memperbaharui hubungan persekutuan dengan Tirus...Ia juga mengalahkan kembali
Moab sejalan dengan kita belajar dari tulisan Mesha. Omri dengan jelas adalah seorang
raja yang kuat. Bangsa Asyur memanggil Israel dengan namanya, Bit Omri
(Khumri)" (1968, p. 44).
Terlepas dari apa yang dicatat di dalam Alktiab,
sejarah dunia kuno turun kepada kita di dalam tulisan-tulisan dan
monumen-monumen dari kekaisaran yang besar dan tulisan-tulisan dari para ahli
sejarah Yunani. Bangsa Asyur, di dalam monumen-monumen mereka, tidak
menggunakan nama "Israel", tetapi "Khumri". Ini adalah nama
Israel di dalam perbudakan. Nama ini beserta variannya di dalam bahasa
bangsa-bangsa sekitar adalah nama yang mana orang Israel di kenal di dalam
sejarah sekular.
Bangsa yang dikenal oleh monumen Asyur dengan
nama Khumri disebut di dalam bahasa Babilonia Gimmirra (atau Gimri). Ahli
geografi Yunani seperti Herodotus memanggil mereka Kimmerian. Oleh karenanya,
nama-nama yang mana Israel di kenal di dalam perbudakan dan di dalam sejarah
sekular adalah nama-nama yang juga digunakan oleh mana orang lain untuk
memanggil mereka. Nama-nama tersebut bervariasi di dalam ejaan dan ucapan, yang
mana hal ini bergantung kepada bahasa sang penulis.
Migrasi
Israel
Apakah yang terjadi pada bangsa Israel yang
diperbudak oleh bangsa Asyur? Alkitab menceritakan kepada kita bahwa mereka
tinggal di dekat Sungai Gozan dan di kota-kota Media. Gozan adalah suatu wilayah
tributari dari kawasan utara sungai Efrat. Kota-kota Media berada di dalam
wilayah selatan Armenia, di antara laut Hitam dan laut Kaspia.
Kitab apokripal dari 2 Esdras, yang dituliskan
sekitar satu abad sebelum kelahiran Kristus, mencatat suatu tradisi yang
dipelihara bangsa-bangsa Yahudi. "Itulah kesepuluh suku, yang diperbudak
dan dikeluarkan dari tanah mereka sebagai tawanan....dan dia [Shalmaneser]
membawa mereka menyeberangi lautan, dan dengan itulah mereka tiba di suatu
tanah yang lain. Tetapi mereka memutuskan di dalam keputusan mereka sendiri,
bahwa mereka akan meninggalkan bangsa-bangsa berhala, dan pergi ke dalam suatu
daratan, dimana umat manusia tidak pernah tinggali...Dan mereka memasuki
sungai-sungai Efrat dengan melalui jalur-jalur sempit sungai." (13:40-43).
Untuk mengatakan bahwa bangsa Israel yang
bermigrasi mengikuti "jalur-jalur sempit dari sungai-sungai yang tidak
lebar", maka hal ini berarti bahwa mereka menuju ke arah utara melalui
gunung yang sempit yang melewati hulu sungai Efrat. Hal ini akan membawa mereka
ke utara gunung Caucasus dan sungai utara dari Laut Hitam. Hal ini sesuai
dengan di manakah sejarah menyatakan posisi orang Kimerian. Dikatakan bahwa di
beberapa waktu setelahnya mereka bepergian ke lembah sungai Danube dan Rhine di
wilayah utara Eropa.
Lempriere's Classical Dictionary menyatakan
lokasi dari orang Kimmerii "dekat Palus Maeotis" (hal 149). Palus
Maeotis adalah nama dari bangsa Yunani kuno yang memberikan nama kepada danau
yang besar di ujung utara Laut Hitam yang sekarang dinamai Laut Azov. Dari
daerah ini beberapa orang Kimeria bermigrasi secara langsung mulai dari daerah
sungai sampai ke daerah Eropa utara, sementara yang lain memasuki daerah Asia
Kecil, dan setelah dipaksa keluar mereka pun pergi ke daerah Eropa utara.
Berhubungan dengan masuknya bangsa Israel Kimeri
ke daerah Eropa utara, M. Guizot di dalam tulisannya The History of France from
Earliest Times/Sejarah Perancis dari Saat-Saat Awal di tahun 1848 menyatakan:
"Dari abad 7 sampai 4 S.M, suatu populasi yang baru menyebar ke daerah
Gaul yang terjadinya tidak hanya sekali. Penyebaran tersebut terjadi secara
berkala, di mana dua peristiwa penyebaran terjadi dari dua periode penyerbuan
pada masa tersebut. Mereka menamai diri mereka Kymrians atau Kimrians...nama
dari suatu bangsa yang diposisikan oleh bangsa Yunani posisi di pinggiran barat
Laut Hitam dan di semenanjung Kimerian, yang pada saat ini dipanggil
Krimea" (hal 16). Dipanggil Gaul atau Seltik oleh bangsa Roma, orang-orang
ini menyebar melalui apa yang saat ini disebut Perancis dan kepulauan Inggris.
Periode-periode yang terberat dari migrasi ke
Eropa utara terjadi sejenak setelah invasi penyerbuan yang dilakukan oleh
bangsa Asyur, dan sekali lagi setelah hampir 400 tahun berlalu. Di dalam 331
SM, Aleksander yang agung mengalahkan bangsa Media dan Persia. Bangsa Israel
yang masih berada di daerah kuno bangsa Media pada saat ini bebas untuk pergi.
Menariknya hal ini menandakan 390 tahun kejatuhan Samaria untuk mengalahkan
bangsa Media (721SM-331SM), suatu periode yang telah dinubuatkan dengan tepat
oleh Yehezkiel bagi Rumah Israel di Yehezkiel 4:5
Nama kuno yang lainnya yang mana bangsa Isreal
buangan dikenal adalah "Scythian". Suatu daerah yang luas dari apa
yang pada saat ini disebut sebagai padang Eurasia dari Rusia dulu disebut
Scythia. Bermacam-macam bangsa meninggali daerah yang luas ini termasuk
suku-suku Israel yang terbuang. Menurut ahli sejarah Yunani Herodotus,
"bangsa Persia memanggil mereka Sakae, dan semenjak itulah cara bangsa
Persia menyebut semua orang Scythia" (The Persian Wars/Peperangan Bangsa
Persia, VII, 64). Kata Sacae atau Sakae adalah kata yang berasal dari
Isaac/Ishak, nenek moyang bangsa Israel. Hal ini adalah nama asal dari
Scotland, Saxon, dan Skandinavia.
Bangsa Skot mempertahankan kisah asal usul
Scythian mereka pada hampir seluruh dokumen sejarah Skotlandia, Declaration of
Arbroath. Deklarasi ini dituliskan di tahun 1320 dan ditanda tangani oleh
Robert the Bruce and orang-orang setianya. Di dalamnya adalah suatu pernyataan
bahwa bangsa Skotland "melakukan perjalanan dari Great Scythia dengan
jalan laut Tyrrhenia..mereka tiba 1200 tahun setelah orang-orang Israel
melintasi Laut Merah [ca 250 BC], di tanah yang mereka tempati pada saat
sekarang ini di barat sana." Keaslian dari huruf kuno yang disebut oleh
banyak orang sebagai "harta milik orang Skotland yang paling berharga
ini," di pertontonkan di dalam sebuah kotak kaca di Register House di
Edinburgh. Di perkamennya tertera meterai-meterai dari ke 25 bangsawan Skotlandia.
Oleh karenanya kita dapat melihat bahwa kesepuluh
suku dari wilayah Israel Utara diambil dari tempat tinggal mereka di abad 8 SM,
dan dipindahkan ke suatu daerah yang asing oleh penawan mereka. Pada akhirnya
mereka kehilangan identitas diri dan disebut dengan banyak nama di dalam
sejarah. Cymri, Kelt dan Skit adalah beberapa dari nama mereka. Pada saat ini,
dengan melihat catatan kuno, kita dapat melacak migrasi dari bangsa-bangsa ini
mulai dari Laut Hitam sampai kepada Kepulauan Inggris dan Eropa barat laut.
Bagaimanakah semua hal ini berhubungan dan sesuai
dengan nubuatan-nubuatan di dalam Alkitab anda? Bacalah jawaban yang sangat
mengejutkan di dalam bagian berikut.
Janji-Janji
Hak Lahiriah Yang Digenapi
Di jaman sebelumnya Allah telah membuat janji-janji
yang menakjubkan dengan Abraham dan keturunan-keturunannya. Kita telah
melihatnya bahwa sepuluh suku utara dicabut dari rumah tempat tinggal mereka
dan bahwa mereka akhirnya dipindahkan ke Eropa utara. Dengan apakah janji-janji
kepada Abraham tersebut kemudian dipenuhi?
Lihatlah kepada cara Allah yang menakjubkan
didalam keikutsertaanNya di dalam sejarah untuk menyelesaikan tujuanNya dan
memenuhi firmanNya.
Tujuh masa nubuatan yang lamanya 2520 tahun telah
berlalu mulai dari saat kejatuhan Samaria dan perbudakan bangsa Israel di tahun
721 SM. Hal ini membawa kita kepada tahun 1800 M dan saat ketika menurut
Alkitab keturunan Abraham akan mulai memiliki janji-janji lahiriah mereka.
Kisah yang indah tentang orang-orang berbahasa Inggris setelah tahun 1800 di
dalam sejarah pada kenyataanya amatlah menakjubkan.
Untuk benar-benar memahami apa yang terjadi dan
menempatkannya di dalam cara pandang yang baik marilah kita secara singkat
melihat kepada sejarah Eropa. Dipenghujung abad kesebelas sebelum Masehi, hampir
seluruh proses migrasi Eropa selesai dan bangsa-bangsa sudah menempati
daerah-daerah yang bisa kita saksikan pada saat sekarang ini. Di dalam
gelombang migrasi yang berlangsung selama berabad-abad, pada akhirnya bangsa
Israel telah tiba dan berdiam di tanah-tanah yang baru yang ditakdirkan untuk
dimiliki oleh mereka. Ingatlah bahwa di dalam masa-masa sebelumnya Allah telah
menceritakan kepada Yakub bahwa keturunan-keturunannya akan menyebar ke utara,
barat, timur dan selatan (Kejadian 28:14).
Selama sepuluh abad dari kejatuhan Roma sampai
abad 15, Eropa benar-benar di dominasi oleh gereja Katolik dan berada di dalam
keadaaan yang mengenaskan dari kemiskinan, penolakan dan peperangan. Secara
tradisional periode ini dinamakan oleh para ahli sejarah dengan sebutan
"Jaman Kegelapan/Dar Ages." Di akhir abad ke 15, tiga hal besar
terjadi. Yang pertama adalah kejatuhan dari Konstantinopel yang mana kekuasaan
akhirnya jatuh kepada orang Turki di tahun 1453. Hal ini membawa suatu
gelombang masuknya para kaum pendidikan dan manuskrip Wasiat Baru Yunani ke
Eropa barat. Yang kedua, di tahun 1456, Yohannes Gutenberg menyempurnakan mesin
cetak yang dapat dipindah-pindahkan dan industri percetakan pada akhirnya
lahir. Hal ini membuat penyebaran ilmu pengetahuan yang luas. Di tahun 1492
Christopher Columbus meneliti sebuah daratan, yang akhirnya menyebabkan suatu
hubungan yang tidak terputus antara Eropa dan dunia baru di daratan Amerika.
Pada saat yang sama bangsa Inggris ahirnya keluar
dari kemelut pribadi yaitu peperangan yang dikenal dengan nama the War of the
Roses. Pada akhirnya suatu pemerintahan yang stabil muncul, dan dinasti Tudor
dari raja Henri VII yang memimpinnya. Pada abad selanjutnya suatu perubahan
yang menakjubkan mulai terjadi di Inggirs. Kesusasteraan meningkat, kendali
paham Katolik jatuh dan bangsa yang hidup di dalam kepulauan kecil (Inggris)
mulai berkembang menjadi penguasa lautan.
Tahun 1588 adalah suatu penanda di dalam sejarah
Inggris. Spanyol telah benar-benar bersiap untuk mengalahkan Inggris dan
mengembalikan kekuasaan gereja Katolik. Di dalam mengejar tujuan ini, suatu
Armada yang besar berlayar dari Spanyol. Dihantam oleh angin badai di
semenanjung Inggris, Armada dikalahkan dan Inggris yang kecil selamat.
Perhatikan apa yang dituliskan oleh Sir Winston
Churchill di dalam bukunya yang berjudul Sejarah dari Bangsa-Bangsa Berbahasa
Inggris/History of the English-Speaking Peoples yang ia tulis. "Tetapi
bagi bangsa Inggris kekalahan dari Armada (Spanyol) adalah suatu keajaiban.
Selama 30 tahun bayangan dari kekuatan Spanyol telah menggelapkan pemandangan
politik. Suatu luapan emosi religi akhirnya memenuhi pikiran (bangsa Inggris).
Salah satu medali yang dipakai untuk memperingati kemenangan bertuliskan suatu
kalimat 'Afflavit Deus et dissipantur'- 'Allah meniup dan memporak porandakan
mereka' Elizabeth dan para pelautnya mengetahui bagaimana benarnya hal
ini" (vol II, halaman 131).
Kemenangan yang penuh keajaiban ini menjamin
bahwa Inggris tidak akan kembali ke dalam dominasi kepausan, dan hal ini memberikan
suatu kesempatan bagi pendirian kebebasan beragama pada masa-masa setelahnya di
Inggris. Suatu kesadaran akan peranan Allah di dalam sejarah Inggris memberikan
suatu ketertarikan yang segar bagi orang Inggris akan Alkitab. Hal ini
menghasilkan diterjemahkannya dan tersebarnya Alkitab selama pemerintahan
penerus ratu Elizabeth, raja James I.
Selama abad ke 16 dan 17, pelaut dan penjelajah
Inggris mengarungi dunia. Hal ini menandakan permulaan dari Inggris sebagai
negara penguasa laut dan mempersiapkan suatu panggung bagi kebesaran ekonomi
dan komersial mereka di masa mendatang.
Tetap ketika tahun 1800 datang, Inggris dan bekas
koloni Amerikanya, yaitu Amerika Serikat hanya memiliki sebagian kecil dari
tanah dan kekayaan dunia. Di Eropa, Napoleon berusaha untuk menyatukan suatu
kekaisaran yang besar di benua itu dengan Perancis sebagai kepalanya. Namun
bukan kesuksesan yang ia dapatkan, justru sesuatu yang amat berbeda terjadi.
Selama beberapa dekade berikutnya Inggris muncul
di dalam kepemilikan kekaisaran Inggris yang besar. Kekaisaran ini adalah
kekaisaran yang paling besar yang pernah ada di bumi. Di akhir abad 19, lebih
dari seperempat tanah dan bangsa-bangsa di bumi berada di bawah pemerintahan
bendera Inggris. Amerika Serikat yang di tahun 1800 masih berdiam di
semenanjung timur telah pada akhirnya memperluas benua Amerika Utara di dalam
kurun waktu lima puluh tahun. Suatu kumpulan bangsa yang amat kuat, Kekaisaran
Inggris, dan suatu bangsa tunggal yang kuat, Amerika Serikat, muncul sesuai
jadwal yang ditentukan. Tahun 1800 menandai saat ketika 2520 tahun dari
penahanan hak lahiriah dibuka.
Kekaisaran
Inggris Muncul
"Bagaimanakah orang Inggris menerbitkan
kekaisaran mereka ke permukaan? Bagaimanakah, pada mulanya, suatu kepulauan
kecil yang primitif akhirnya muncul yang mendominasi dunia? Dan bagaimanakah
mereka yang di tengah-tengah berkecamuknya peperangan dunia masih mampu
mengatur kekaisaran mereka bersatu dengan suatu usaha yang kecil? (The
Europeans, halaman 47). Hal ini adalah suatu pertanyaan yang dikemukakan oleh
seorang pengarang bernama Luigi Barzini dan di teruskan oleh banyak orang.
Sementara negara-negara yang lain muncul dengan
suatu perencanaan yang baik untuk mengalahkan kawasan yang luas dan untuk
membangun sebuah kekaisaran, orang Inggris dikatakan telah mendapatkan suatu
hal yang amat tidak mungkin atau diluar dugaan. Bagaimanakah suatu perubahan
yang besar ini dapat terjadi?
Kanada, suatu tanah yang penuh dengan kekayaan
pertanian dan mineral, secara tidak diduga menjadi bagian dari Kekaisaran
Inggris. Setelah kemenangan orang Inggris atas Perancis di dalam Peperangan
Tujuh Tahun (Seven Years War) (1756-1763), banyak dari mereka yang ada di dalam
Parlemen untuk bahkan melawan untuk menerima Kanada dari tangan Perancis dengan
memperingatkan bahwa "perdagangan kulit berang-berangnya tidaklah cukup
untuk menutupi ongkos biaya keamanan dan administrasi......" (A History of
England and the British Empire, oleh Hall dan Albion, halaman 463). Pada
kenyataannya, "Halifax [Nova Scotia] adalah satu-satunya komunitas di
Amerika yang dibentuk oleh tindakan langsung dari pemerintahan Inggris"
(halaman 456).
Australia dan Selandia Baru tidak begitu tertarik
untuk menjadi bagian kekaisaran. Dari Australia dikatakan bahwa di tahun 1851
penemuan dari emas "telah mempercepat terbentuknya sebuah bangsa dari
sebuah koloni" (halaman 664). Jumlah penduduk meledak dari 250.000 orang
menjadi hampir mendekati 2 juta di dalam suatu kedake yang pendek. Sementara
itu Selandia Baru: "Pemerintahan rumah telah lama menahan usaha-usaha
untuk membawa Selandia Baru dibawah bendera Inggris...Jadi Selandia Baru
melakukan perjalanan bangsa mereka tanpa peraturan sampai suatu saat ketika
penduduk Inggris diletakkan di sana di mana hal ini membutuhkan suatu
pengendalian yang lebih nyata" (halaman 664).
Selama abad 19, Inggris Raya memiliki wilayah di
dalam daerah-daerah jauh di bumi. Di antara kepemilikan dari seluruh
gerbang-gerbang laut yang strategis. Memiliki "gerbang-gerbang musuh"
adalah salah satu dari berkat yang Allah telah janjikan kepada Abraham sebagai
kepentingan keturunan-keturunannya. Selat-selat, dimana lalu lintas laut harus
melaluinya, benar-benar memiliki nilai yang tak terhitung besarnya baik di
dalam nilai komersial maupun keamanan selama dua perang dunia di abad ke dua
puluh. Kendali Inggris akan Terusan Suez, Selat Gibraltar dan juga kepulauan
Malta yang strategis adalah sangat penting bagi kendali Sekutu akan daerah
Mediterania selama Perang Dunia ke dua.
Dengan Australia, Selandia Baru, dan Kanada, sampailah
Inggris Raya kepada suatu keadaan dimana dirinya memiliki tanah-tanah terkaya
di dunia. Ladang biji-bijian yang sangat luas dan kumpulan ternak yang tak
terhitung dari domba dan ternak lainnya benar-benar mewakili suatu pemenuhan
dari janji-janji Allah di jaman kuno kepada Abraham. Sebagai tambahan, terdapat
suatu kekayaan mineral yang besar di Kanada, Australia, dan Afrika Selatan.
Inggris sendiri mengendalikan banyak simpanan minyak Timur Tengah. Kekayaannya
dan pipa-pipa minyaknya yang ada di sana membantu Sekutu untuk mendapatkan
pasokan minyak yang dibutuhkan untuk bertempur di Perang Dunia II.
Secara keseluruhan, pengaruh Inggris amatlah
menguntungkan bagi seluruh dunia. Hal ini sama seperti apa yang telah
dinubuatkan oleh Allah. Pada kenyataannya adalah pasukan laut Inggris yang
menghilangkan perdagangan budak internasional di awal abad 19. Perkumpulan
Alkitab Asing dan Inggris/The British and Foreign Bible Society, yang bermarkas
besar di London, adalah badan yang menterjemahkan Alkitab ke setiap bahasa dan
membuatnya mungkin untuk pertama kalinya bagi orang-orang di seluruh dunia.
Di seluruh kekaisaran sendiri, kepemimpinan
Inggris tidaklah didukung oleh jumlah pasukan yang besar. Pada kenyataannya,
selama abad 19, pasukan Inggris cukuplah kecil. Pasukan itu disebut "tali
merah tipis/the think red line." Di India yang luas yang ditinggali oleh
jutaan manusia di abad 19, kepelayanan sipil Inggris didukung oleh jumlah
personel yang tidak lebih dari beberapa ratus individu saja. Mereka menjalankan
keadilan, mengumpulkan pajak, dan menjalankan hukum. "Mereka sendiri
berhubungan langsung dengan penduduk asli...mereka bekerja dengan keras dan
sangat efisien.....korupsi tidak di dapati di antara mereka, dan mereka dengan
sangat baik menegakkan keadilan, kedamaian, dan hukum selama beberapa
dekade" (halaman 738).
Hanya dalam waktu yang singkat kepulauan Inggris
yang kecil muncul dan menjadi kekaisaran yang sangat besar dan kuat yang ada di
dunia. Kekaisaran ini berkembang menjadi suatu persemakmuran dari bangsa-bangsa
yang besar yang bernaung di dalam sebuah payung mahkota kerajaan yang sama. Di
mana lagi kita dapat melihat penggenapan janji kuno yang Yakub katakan bagi
cucunya Efraim? dengan jelas Allah telah menepati janjinya kepada Abraham!
Tahta
Daud
Allah telah membuat suatu janji yang luar biasa
kepada raja Daud dari kerajaan Israel kuno. Berbicara melalui nabi Natan, Allah
menceritakan kepada Daud: "Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah
mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan
membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan
mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku
akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi
Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku
akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang
diberikan anak-anak manusia. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari
padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari
hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di
hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." (2 Samuel 7:12-16).
Allah menjelaskan kepada Daud bahwa jikalau
keturunannya berbuat dosa maka Ia akan menghukum mereka, tetapi Ia tidak akan
pernah menjauhkan tahkta kerajaan dari garis keturunan Daud seperti apa yang Ia
lakukan kepada Saul. Pada kenyataannya, apakah yang terjadi kepada garis
raja-raja (keturunan Daud) tersebut? Sejarah mencatat bahwa raja Zedekiah,
seorang keturunan Daud, adalah raja terakhir yang duduk di tahkta kerajaan
Yehuda di Yerusalem. Di tahun 586 SM Nebudkadnezar dari Babilon menawan Zedekia
ke Babilon, membumi hanguskan bait Allah disana, serta menghancurkan kota
Yerusalem. Perhatikan pernyataan di dalam 2 Raja-Raja 25:7: "Orang
menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata
Zedekia, lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel."
Melihat terjadinya hal ini apakah sesungguhnya janji Allah kepada Daud gagal?
Sisa cerita, perhatikanlah nubuatan yang Allah
wahyukan kepada Yehezkiel untuk di catat di dalam Yehezkiel 17. Hal ini bermula
dengan memberikan suatu kisah yang menggambarkan seekor burung elang yang
datang kepada pohon terbantin dan mengambil pucuk di ujung pohon. Cabang yang
kecil ini diambil dari "kota dagang" (ayat 4). Apakah yang
digambarkan oleh kisah ini? Ayat 12 menceritakan kepada kita: "Katakanlah
kepada kaum pemberontak: Tidakkah kamu mengetahui apa artinya ini? Katakan:
Lihat, raja Babel datang ke Yerusalem dan ia mengambil rajanya dan
pemuka-pemukanya dan membawa mereka ke Babel baginya."
Ketahuilah bahwa hal ini bukanlah akhir dari
cerita ini, Allah setelahnya bercerita kepada Yehezkiel di ayat 22 dan 23:
"Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan mengambil sebuah carang
dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya; Aku mematahkannya dari pucuk
yang paling ujung dan yang masih muda dan Aku sendiri akan menanamnya di atas
sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas; di atas gunung Israel yang tinggi
akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi pohon aras
yang hebat; segala macam burung dan yang berbulu bersayap tinggal di bawahnya,
mereka bernaung di bawah cabang-cabangnya."
Kita telah melihat bahwa "cabang atas"
dari pohon terbantin menyimbolkan raja Yehuda yang terakhir, yaitu Zedekiah.
Sedangkan tunas yang muncul dari cabang tersebut tidak lain adalah salah satu
dari anak-anaknya. Sejalan dengan apa yang telah kita lihat, anak-anak laki-lakinya
telah dibunuh. Jadi tunas "muda" yang dituliskan di dalam ayat ini
dengan jelas mengacu kepada salah satu dari anak-anak perempuannya! Allah
menceritakan kepada kita tentang seorang anak perempuan Zedekiah yang
diletakkan di gunung yang tinggi (gunung adalah suatu simbol nubuatan Alkitab
yang mengacu kepada suatu bangsa). Di mana dikatakan bahwa ia akan
"ditanam" dan akan tumbuh menjadi suatu pohon yang besar. Hal ini
menunjukkan bahwa ia akan menikah dan menghasilkan keturunan, dan dengan kata
lain melanjutkan dinasti Daud! Sementara keturunan Daud pernah memerintah
Yehuda di masa sebelumnya, dituliskan bahwa tunas tersebut akan ditanam kembali
dan akan memerintah atas Israel.
Sejarah Irlandia mencatat sisa dari kisah ini.
Hal ini menceritakan tentang nabi Yeremia dan seorang ahli tauratnya yang
bernama Barukh yang datang ke Irlandia setelah kejatuhan kerajaan Yehuda dengan
seorang permaisuri dan batu pentahbisan yang disebut di dalam bahasa Gaelic
batu lia fail. Di dalam catatan Irlandia, permaisuri tersebut bernama Tea
Tephi. Ia menikahi anak laki-laki Raja Tertinggi Irlandia. Keturunan-keturunan
mereka memerintah dari daerah Tara bagi kawasan Irlandia selama berabad-abad.
Kemudian, di hari-hari akhir Kenneth McAlpine, mereka memindahkan tempat pemerintahan
ke Scone di Skotlandia. Dinasti yang sama ini tetap memerintah sampai hari ini
di dalam diri ratu Elizabeth II, seorang keturunan langsung dari Tea Tephi dan
suaminya. Allah telah memenuhi janji-janjiNya bagi raja Daud seperti yang telah
Ia katakan!
Amerika
Serikat dan Berkat-Berkat Manasye
Bagaimanakah dengan Amerika Serikat? Apakah
orang-orang Amerika adalah benar-benar diturunkan dari Israel kuno? Lihatlah
suatu catatan sejarah yang jelas.
Pemukiman orang Inggris permanen pertama yang ada
di negara yang pada saat ini disebut Amerika Serikat adalah Jamestown, Virginia
di tahun 1607. Beberapa tahun setelahnya, para imigran/Pilgrims mendarat di
Plymouth Rock di Massachussets. Selama abad 17 dan 18 para penduduk dari
Kepulaauan Inggris mengalir ke suatu daratan yang pada saat ini disebut Amerika
Serikat. Pada kenyataannya, Professor David Fischer menyatakan di dalam bukunya
yang penting, Albion's Seed, bahwa pada kenyataannya terdapat empat gelombang
imigrasi yang terjadi selama dua abad yang kemudian menjadi masa depan Amerika
Serikat. Gelombang-gelombang migrasi ini berasal dari kawasan di Kepulauan
Inggris dan mereka tiba di daerah-daerah tertentu di kawasan koloni-koloni
Amerika.
Koloni New England, contohnya, ditinggali oleh
khususnya imigran dari Anglia Timur. Beberapa kawasan agama dari Inggris bagian
tenggara hampir kosong di tahun 1629 sampai 1641 karena banyaknya keluarga
(hampir seluruh anggota keluarga) berpindah ke Amerika Serikat. "Pada saat
ini Anglia Timur terlihat seperti kawasan pedesaan dibandingkan dengan
daerah-daerah Inggris yang lain. Yang mana pada abad ke 17 daerah tersebut
adalah kawasan yang sangat padat dan memiliki nuansa kota di Inggris sana,
suatu keadaan yang telah berlangsung selama berabad-abad sebelumnya"
(Albion's Seed, halaman 43).
Sedangkan imigran yang datang dan tinggal di
Amerika Serikat sebelum Perang Saudara terjadi pada kenyataannya berasal dari
Eropa barat laut dan jumlah mereka sangatlah banyak. Mereka umumnya berasal
dari kepulauan Inggris dan tempat-tempat tertentu dari Jerman Utara. Imigran
inilah yang memberikan karakter kepada bangsa Amerika dan memberikan banyak
sekali sumbangan di dalam hal kepemimpinan nasional sampai hari ini. Bahkan
banyak dari orang Amerika yang nenek moyangnya kemudian berimigrasi ke Amerika
berasal dari beberapa daerah Eropa dan memiliki latar belakang Israel. Amos
memberikan nubuatan bahwa Rumah/Kerajaan Israel akan terserak ke tengah-tengah
bangsa bahkan yang jauh sekalipun, namun tidak satu butir pun akan terhilang
(Amos 9:9).
Dengan Pembelian Daerah Lousiana pada permulaan
tahun 1803 Amerika Serikat memulai suatu proses perluasan wilayah yang cepat
yang mencapai satu benua hanya dalam waktu satu generasi. Wilayah yang dibeli
dari Napoleon yang nilai pembeliannya kurang dari satu mata uang nikel per
akrenya tersebut sesungguhnya meliputi suatu tanah pertanian yang sangat kaya
di bumi di wilayah Amerika Tengah.
Karena kekayaan yang meliputi baik kekayaan
pertanian dan mineral, Amerika memiliki nasib yang sangat baik untuk memimpin dunia
di dalam kekayaan per kapita. Baik di dalam hasil biji-bijian dan ternak, atau
di dalam produksi batu bara, besi dan petroleum, Amerika memiliki rahmat yang
tidak tertandingi. Sebagai contohnya, selama Perang Dunia II ladang minyak di
Texas Timur sendiri menghasilkan banyak minyak jika dibandingkan dengan
produksi negara-negara Poros digabungkan. Nubuatan Israel yang sudah tua kepada
cucunya Manasye yang mengatakan bahwa keturunan Manasye akan menjadi sebuah
bangsa tunggal yang besar dengan jelas terpenuhi di dalam Amerika Serikat.
Lebih jauh, dengan kepemilikan Selat Panama dan
juga pulau-pulau penting lainnya pada akhir abad ke 19, Amerika Serikat pada
kenyataannya menguasai dan memiliki gerbang-gerbang musuh. Pada kenyataanya,
bersama-sama dengan Inggris Raya, Amerika Serikat mengendalikan hampir setiap
selat di dunia di sepanjang abad ke 19 dan 20.
Di puncak kejayaannya, bangsa Amerika dan Inggris
mempunyai suatu kesempatan untuk memiliki dan menguasai berbagai macam kekayaan
bumi yang sangat berkelimpahan. Tidak ada bangsa di dunia yang dapat
mengimbangi kekayaan dan kekuatan yang pernah dirasakan oleh orang-orang yang
berbahasa Inggris.
Bagaimanapun juga, dengan berkat yang besar
muncul juga tanggung jawab yang besar. Pada kenyataannya terdapat beberapa hal
yang penting yang harus mereka perhatikan, yaitu peringatan akan beberapa
bahaya yang dituliskan di dalam sebuah kitab yang menjadi sangat umum di
kalangan bangsa-bangsa berbahasa Inggris-suatu kitab yang dinamakan Alkitab.
Suatu
Peringatan Bagi Bangsa-Bangsa Israel Modern
Musa pada jaman dahulu di wahyukan oleh Allah
untuk memberikan suatu peringatan bagi bangsa-bangsa Israel modern
(negara-negara berbahasa Inggris) yang pada saat ini berada ditengah kelimpahan
mereka yang banyak: "Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam
negeri yang baik.....di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat,
di mana engkau tidak akan kekurangan apa pun......Hati-hatilah, supaya jangan
engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah,
peraturan dan ketetapan-Nya.......dan supaya, apabila engkau sudah makan dan
kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya....jangan engkau
tinggi hati......Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan
kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini". (Ulangan
8:7-17). Bangsa-bangsa tersebut sesungguhnya telah diperingatkan: "Tetapi
haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan
kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan
perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti
sekarang ini." (ayat 18).
Salah satu bahaya terbesar dari kekayaan dan
keadaan yang serba kelimpahan adalah keegoisan, dan penyia-nyiaan berkat yang
ada. Bukannya menjadi orang yang berterima kasih, kita malah menjadi orang yang
ingin memuaskan nafsu dan keinginan.
Patutlah disadari bahwa kekayaan nasional yang
dimiliki oleh negara-negara berbahasa Inggris tersebut sesungguhnya didapatkan
bukan karena mereka hebat, namun karena hasil langsung dari kepatuhan Abraham
yang murni dan janji-janji Allah kepadanya. Musa mengingatkan nenek moyang
mereka: "Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga,
maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang
paling kecil dari segala bangsa? tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan
memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN
telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah
perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir." (Ulangan 7:7-8).
Israel dipanggil untuk menjadi bangsa yang suci
bagi Allah. Pada hari ini, bangsa berbahasa Inggris memiliki suatu kesempatan
untuk mengakses firman Allah dengan sangat mudah sekali dan tanpa kesulitan apa
pun. Sayangnya, tingkah laku mereka dan pemimpin mereka sangatlah tidak
berkenan di hadapan Allah. Di tengah berkat yang melimpah mereka tidak
berterima kasih dan tidak patuh kepada Allah yang telah memberkati mereka. Sama
seperti ketika Allah berurusan dengan nenek moyang mereka, demikian pulalah
Allah akan berurusan dengan mereka jaman sekarang ini.
Amerika Serikat dan Inggris raya, dan seluruh
orang yang merupakan keturunan orang Inggris adalah individu yang akan
menghadapi penghakiman Allah!
Saat
Pemulihan Yang Akan Datang
Di tahun 1897, tahun yang dikenal dengan sebutan
"Diamond Jubilee" Ratu Victoria, salah satu dari penyair Inggris
terbaik memberikan suatu catatan yang mengejutkan. Kekaisaran Inggris ada di
dalam puncak kejayaannya pada saat itu. Di dalam konteks tersebut Rudyard
Kipling menuliskan suatu puisi yang berjudul Recessional, suatu puisi yang
benar-benar memiliki nilai nubuatan yang cukup dalam. "Allah nenek moyang
kita, sudah sejak dari dulu / Tuhan yang menyertai kita di garis perang nun
jauh disana / Kepada Dia yang tanganNya penuh dengan pembalasan itulah kita
berpegang / Ia Penguasa pohon palem dan pinus / Tuhan Allah Yang Maha Kuasa,
bersamalah dengan kita, jikalau tidak maka kita akan lupa-jikalau tidak maka
kita akan lupa!" Selanjutnya ia melanjutkan: "Lihatlah, segala
kemegahan kita di masa yang lalu adalah dengan Niniwe dan Tirus! Hakimilah
bangsa-bangsa, namun luputkanlah kita/ jika tidak maka kita akan lupa, jika
tidak maka kita akan lupa!"
Satu abad setelahnya orang-orang Amerika dan
Inggris telah melupakan Allah mereka. Dari jaman ke jaman Allah memberikan
peringatan secara langsung kepada bangsa-bangsa yang pelupa ini: "Tetapi
jika engkau sama sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti allah lain,
beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu
hari ini, bahwa kamu pasti binasa" (Ulangan 8:19).
Bagaimanakah bangsa yang sangat diberkati ini
dapat melupakan Allah dan hukum-hukumNya? Ketahuilah bahwa sesungguhnya
komponen terpenting yang membangun sebuah bangsa, yang tidak lain adalah
keluarga pada kenyataannya dihancurkan oleh perceraian dan kemurtadan. Amerika
Serikat dan Inggris telah membiarkan pawai "orang-orang homoseksual"
terjadi di jalan kota-kota besar mulai dari London sampai San Fransisco, dan
juga Sydney. Aborsi menjadi suatu bentuk pembunuhan yang dilakukan secara
diam-diam dan telah merenggut kehidupan jutaan bayi yang masih dirahim ibu
mereka. Level kejahatan meningkat yang mana pada akhirnya menyebabkan
orang-orang ketakutan untuk berjalan di jalan kota-kota mereka setelah petang
hari tiba. Keserakahan, kematerialistisan, dan aksi amoral terjadi di dalam
kehidupan mereka sebagai suatu bangsa. Segala pesan yang telah dituliskan oleh
nabi-nabi kuno telah dengan sangat tepat menggambarkan kondisi keadaan nasional
mereka, bahkan tidak dapat ditandingi oleh siaran berita manapun.
"Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan,
keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan
TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi
Dia." (Yesaya 1:4).
Bahkan dikatakan bahwa mereka tidak memiliki rasa
malu akan tindakan mereka sebagai suatu bangsa. "Air muka mereka
menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan
terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah
orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya
sendiri." (Yesaya 3:9).
Pesan
dari Sang Pengawas
Seperti yang kita lihat di awal buklet ini, Allah
memberikan misi kepada nabi Yehezkiel kuno sebagai pengawas Kerajaan/Rumah
Israel. "Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga
bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku,
peringatkanlah mereka demi nama-Ku." (Yehezkiel 33:7). Sesungguhnya pesan
apakah yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel modern melalui nabi
Yehezkiel?
"Hai engkau, anak manusia, maukah engkau
menjatuhkan, ya, menjatuhkan hukuman atas kota yang penuh hutang darah?
Beritahukanlah kepadanya segala perbuatannya yang keji,......Dengan darah yang
engkau curahkan engkau bersalah dan dengan berhala-berhalamu yang engkau
perbuat engkau menjadi najis" (Yehezkiel 22:2-4). Lebih jauh tentang
kejahatan dan penyembahan berhala, Allah memberikan wahyu kepada Yehezkiel
untuk mendakwa Israel atas tindakan amoral termasuk percabulan dan perkawinan
diantara anggota keluarga/incest (ayat 9-11). Juga ia berbicara tentang
hancurnya struktur keluarga dan pemerasan/penindasan dari mereka yang
membutuhkan dan yang lemah (ayat 7). Demikian pula Allah memperingatkan mereka:
"Engkau memandang ringan terhadap hal-hal yang kudus bagi-Ku dan hari-hari
Sabat-Ku kaunajiskan." (ayat 8).
Kitab Yehezkiel berisi suatu dakwaan bagi dosa
nasional mereka, suatu penggilan untuk bertobat dan suatu pemberitahuan akan
hukuman yang Allah akan laksanakan. Kitab ini juga menyatakan suatu periode
waktu yang jauh melebihi masa penghakiman yang akan datang, yaitu suatu saat
yang nantinya akan menjadi suatu masa pertobatan dan pemulihan nasional setelah
Kristus datang kembali.
Secara kolektif bangsa Israel modern telah
berpaling jauh dari Allah di dalam tindakan-tindakan mereka, bahkan ketika
mereka masih menyebut diri mereka "negara-negara Kristen". Dosa -dosa
nasional mereka adalah suatu penghinaan bagi Allah yang maha kuasa yang telah
memberikan kepada mereka berkat-berkat pilihan dari Sorga!
Bangsa-bangsa berbahasa Inggris yang tidak lain
adalah rumah Israel modern tidak lama lagi akan mendapatkan permasalahan yang
tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Allah memberitahukan bahwa Ia akan
"menghancurkan persediaan makan mereka" (Yehezkiel 4:16). Ia
membicarakan tentang suatu masa kelaparan dan kesedihan ketika kota-kota akan
dihancurkan (12:20). Sangat tidak dapat dibayangkan bagi orang-orang Amerika,
Kanada, dan Inggris modern, pada kenyataannya Allah yang maha kuasa mengatakan
bahwa hal-hal yang semacam itu akan terjadi!
Suatu persekutuan supra nasional di Eropa, bahkan
yang pada saat ini sedang terbentuk, akan menjadi kebangkitan yang ketujuh dan
yang terakhir dari Kekaisaran Roma kuno. Sistem ini, berdasarkan Wahyu 13 dan
17, akan mendominasi seluruh dunia untuk suatu masa yang tidak panjang. Adalah
kekuatan super Eropa yang kuat inilah yang pada akhirnya akan menyerang dan
menaklukkan orang-orang Amerika dan Inggris. Ia akan juga menguasai negara
Yahudi yang disebut Israel yang ada di Timur Tengah sana.
Pada kenyataannya bangsa Israel modern adalah
orang-orang yang pada saat ini hidup di dalam kemakmuran dan kematerialistisan.
Mereka telah melupakan Pencipta mereka dan menolak kitab yang berisi
instruksi-instruksiNya yang tidak lain adalah Alkitab. Mengenai hal ini maka
akan terdapat suatu hari penghakiman! Hampir kebanyakan dari anda yang membaca
buklet ini akan dapat menyaksikan datangnya hari yang menyedihkan tersebut,
bahkan pada saat ketika anda hidup (semenjak kita hidup di jaman akhir).
Untunglah bahwa sesungguhnya terdapat suatu jalan
untuk melarikan diri bagi anda dan keluarga anda. "Apakah Aku berkenan
kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada
pertobatannya supaya ia hidup? Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu
masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan
ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan
bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.
Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan
perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya,
demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu
hidup!" (Yehezkiel 18:23, 30-32).
Keinginan Allah adalah agar umatNya bertobat dan
bukannya memberikan hukuman kepada mereka. Bagaimanapun juga, kebanyakan orang
baru akan memperhatikan Allah jika Ia memberikan hukuman yang berat bagi mereka
sebagai suatu bangsa. Banyak yang tidak mau mendengarkan peringatan dari Allah
sampai di saat ketika kehidupan mereka benar-benar hancur di depan mata mereka.
Bagaimanakah dengan anda?
Jemaat Allah pada kenyataannya mendengarkan dan
memperhatikan pesan dari nabi Yehezkiel, Demikian juga mereka memperhatikan
pesan tentang datangnya harapan bagi rumah Israel modern. Adalah penting bagi anda,
dan juga bangsa bangsa Israel modern untuk memahami apa yang dikatakan oleh
firman Allah, dan kemudian bertindak sesuai dengan apa yang telah dinyatakan
oleh anda!
Kejadian-Kejadian
Yang Akan Terjadi Beberapa Tahun Kedepan
Berbagai ancaman akan datangnya kehancuran sistem
ekonomi dan sosial akan memberikan suatu jalan bagi terjadinya
kejadian-kejadian yang oleh Alkitab disebut nubuatan. Menanggapi berbagai macam
rasa takut yang ada, maka akan muncullah seorang pemimpin kharismatik yang kuat
di dalam kancah dunia di Eropa sana. Ia akan bekerja sama dengan seorang
pemimpin agama yang akan menyulut histeria rakyat banyak melalui apa yang
disebut oleh Alkitab sebagai "rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan
mujizat-mujizat palsu" (2 Tesalonika 2:9). Pemimpin politik dan militer
ini akan menggunakan cara-cara yang licik untuk mendapatkan kekuasaan yang
besar. Ia akan memimpin Kekaisaran Suci yang telah terpulihkan, yang oleh
Alkitab disebut "Babel besar". (Wahyu 17; 18).
Persatuan negara dan gereja Eropa ini akan
menjanjikan suatu kemakmuran yang universal dan akan mendominasi ekonomi dunia
untuk waktu yang tidak lama. Dengan menggunakan analogi kota dagang kuno yang
bernama Tirus, Yehezkiel 27 berbicara tentang gabungan sistem ekonomi global
yang akan mencakup bangsa-bangsa Eropa, Afrika, Amerika Latin, dan Asia,
bersama-sama dengan Israel dan Yehuda (ayat 17). Beberapa bagian dari Yehezkiel
27 pada kenyataannya di tulis ulang atau di kutip di dalam Wahyu 18 di mana
sistem akhir jaman yang disebut Babel Besar digambarkan.
Bagaimanapun juga, bangsa-bangsa yang berbahasa
Inggris tidak akan mendapatkan kemakmuran untuk jangka waktu yang cukup lama
selama sistem ini berkuasa. Bahkan mereka akan dikalahkan dan dihancurkan oleh
kekuatan militernya. Jauh sebelum dilakukannya penyerangan dan kependudukan
militer, maka masalah cuaca yang pelik serta pergolakan sipil dalam negeri
(Amos 3:9) akan membawa bangsa-bangsa mereka hancur dan runtuh.
"Umat-Ku binasa karena tidak mengenal
Allah," itulah wahyu Allah yang dituliskan oleh nabi Hosea (Hosea 4:6),
dan hal itu pulalah yang pada kenyataannya terjadi. Bangsa Israel modern telah
menolak pengetahuan akan Allah dan jalan-jalanNya. Semakin mereka diberkati
secara jasmani, semakin banyak dosa yang yang mereka lakukan (ayat 7-8).
Tindakan amoral dan penyalahgunaan berkat yang telah diberikan telah memasuki
dan menghancurkan diri mereka secara nasional (ayat 11).
Allah mewahyukan Amos untuk menubuatkan saat yang
sulit dari masa kekeringan dan kekurangan air, yang mana hal ini diikuti dengan
kegagalan panen yang besar dan wabah penyakit (Amos 4:7-10). "Sebab itu
demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. -- Oleh karena Aku akan
melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu,
hai Israel!" Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan
menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya,
yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi --
TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya." (ayat 12-13).
Nabi Yeremia menyebut saat yang akan datang ini
sebagai "Masa Kesusahan Bagi Yakub" (Yeremia 30:7). Ia menyatakan
bahwa masa itu akanlah menjadi suatu masa yang paling buruk dibandingkan dengan
masa mana pun di dalam sejarah manusia. Yesus Kristus berbicara tentang saat
ini di dalam Matius 24:21: "Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang
dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan
yang tidak akan terjadi lagi." Tidak akan mungkin terdapat dua masa yang sama
yang lebih buruk dari yang lainnya, oleh karenanya maka jadilah jelas bahwa
Masa Kesesakan adalah suatu masa kesusahan dan penghukuman bagi Israel.
Bagaimana pun juga, penghukuman ini bukanlah akhir dari cerita!
Waktu
Pembebasan dan Pemulihan di Masa Depan
Nabi Yehezkiel menceritakan tentang suatu masa
ketika Israel akan dikumpulkan kembali. Hal ini adalah suatu masa setelah sang
Mesias kembali di dalam kekuatan dan keagungan. "Dan bangsa-bangsa akan
mengetahui bahwa karena kesalahannya kaum Israel harus pergi ke dalam
pembuangan, dan sebab mereka berobah setia terhadap Aku,.....Selaras dengan
kenajisan dan durhaka mereka Kuperlakukan mereka dan Kusembunyikan wajah-Ku
terhadap mereka. Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Sekarang, Aku
akan memulihkan keadaan Yakub dan akan menyayangi seluruh kaum Israel.....Dan
mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allah mereka, yang membawa mereka ke
dalam pembuangan di tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka kembali di
tanahnya dan Aku tidak membiarkan seorang pun dari padanya tinggal di
sana." (Yehezkiel 39:23-28).
Yesaya juga melihat kepada saat ketika Allah akan
sekali lagi memilih Israel dan memulihan mereka kepada tanah mereka (Yesaya
14:1). Allah akan memberikan mereka masa istirahat kepada kesedihan, ketakutan,
dan kesulitan yang mereka telah alami (ayat 3). Israel akan di kumpulkan
kembali dari perbudakan dan akan "Pada hari-hari yang akan datang, Yakub
akan berakar, Israel akan berkembang dan bertunas dan memenuhi muka bumi dengan
hasilnya." (ayat 27:6). Mereka akan membangun ulang reruntuhan kota-kota
kuno yang telah ditinggalkan selama beberapa tahun. (61:4). Setelah Masa
Kesesakan datang dan menghimpit kehidupan mereka, maka mereka akan teringat
kepada Allah dan bertobat. Mereka akan kemudian dikumpulkan kembali dari antara
bangsa-bangsa dimana mereka diserakkan pada saat perbudakan. Allah memberikan
wahyu kepada Yehezkiel untuk menggambarkan proses pertobatan Israel sebagai
suatu bangsa. Hal ini akanlah menjadi awal/pendahulu dari proses pertobatan
seluruh dunia. "(36:25-27).
Kristus akan kembali dan para orang kudus akan
dibangkitkan untuk memerintah denganNya (Wahyu 20:6). Sekali lagi kita melihat
di banyak tempat di dalam Alkitab bahwa raja kuno Daud akanlah menjadi salah
seorang diantara mereka yang dibangkitkan dan ia akan memerintah langsung atas
Israel yang telah dikumpulkan tersebut (Yehezkiel 37:24). Masing-masing dari ke
12 rasul akan langsung mengepalai tiap-tiap suku (Lukas 22:29-30).
Di dalam saat yang besar ini, yaitu ketika Kerajaan
Allah akan memerintah seluruh bangsa dengan Kristus yang memerintah secara
langsung dari Yerusalem, "Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan
rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu.
Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku
yang kudus," firman TUHAN." (Yesaya 65:25).
Walaupun begitu sebelum datangnya masa yang penuh
kedamaian ini, Amerika Serikat dan Inggris Raya akan mengalami dan menderita
banyak ujian. Hukuman Allah akan bangsa-bangsa ini akan datang dengan cepat dan
membuat seluruh dunia tercengang. Hanya mereka yang benar-benar berbalik kepada
Allah dengan sungguh-sungguhlah yang akan di selamatkan. Bangsa-bangsa akan
dikejutkan dan digoncangkan sehingga mereka akan bertobat dan kembali kepada
Allah, suatu hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. (Yehezkiel
36:24-32).
Terdapat dua jalan untuk mempelajari
pelajaran-pelajaran di dalam kehidupan kita ini, cara yang mudah atau cara yang
sulit. Bangsa-bangsa Israel modern secara keseluruhan digariskan untuk
mempelajarai pelajaran-pelajaran kehidupan mereka dengan cara yang sulit.
Bagaimanakah dengan anda? Akankah anda
mendengarkan peringatan yang ada di dalam buklet ini, yang datang secara
langsung dari firman Allah? Atau akankah anda harus mempelajari
pelajaran-pelajaran kehidupan anda dengan pengalaman yang sulit?
Kita dapat
menunjukkan kepada anda suatu jalan untuk keluar dari masa sulit yang akan
datang jika anda menginginkannya. Anda harus berkeinginan untuk tidak hanya
mempercayai Allah dan anakNya, Yesus Kristus, tetapi juga untuk melakukan apa
yang Ia perintahkan. Anda harus berkeinginan untuk mencari Allah secara
sungguh-sungguh! Anda harus berkeinginan untuk "keluar" dari Babel
modern beserta ide-ide dan perbuatan-perbuatan mereka, dan juga agama dan
filosofi palsunya, serta mengabdikan diri anda secara baik untuk belajar dan
"untuk hidup dari setiap firman Allah" (Lukas 4:4).
Siapa
Yeyasa sesungguhnya?
Sebab,
Rasulullah telah bersabda, “Ceritakan
olehmu tentang orang-orang Bani Israel, tidak apa-apa.” (HR Bukhari,
Tirmidzi, Abu Daud, dan Ahmad bin Hanbal)
Pada
hadits riwayat Abu Daud dalam Sunan-nya (2/285), beliau bersabda, “Apa yang dikatakan oleh Ahli Kitab padamu,
janganlah kau langsung nyatakan kebenarannya dan jangan pula engkau langsung
mendustakan mereka.”
Nubuat Yeyasa yang tidak pada
tempatnya di sejarah, kemungkinan belum terjadi :
1. Keringnya Sungai Nil di Mesir
Nabi Yesaya meramalkan bahwa
seluruh air di Mesir akan kering, kehancuran pertanian di Mesir karena
keringnya Sungai Nil
Yesaya 19: 5 – 7
Air dari sungai Nil akan habis,
dan sungai itu akan menjadi tohor dan kering,
sehingga terusan-terusan akan
berbau busuk, dan anak-anak sungai Nil akan menjadi dangkal dan tohor, gelagah
dan teberau akan mati rebah.
Rumput di tepi sungai Nil dan
seluruh tanah pesemaian pada sungai Nil akan menjadi kering ditiup angin dan
tidak ada lagi.
Pada kenyataannya kapan Sungai Nil
pernah kering? Pada kenyataannya sekarang Bangsa Mesir masih menggunakan Sungai
Nil sebagai alat transportasi dan juga sebagai wahanan irigasi.
Pen: dijelaskan akan kering
bersamaan sungai efrat, hingga bisa dijelajahi, untuk masuknya Yahudi dari arah
afrikan (mesir, ethopia, afsel, dll) ke Magedo, seakan-akan gambaran perang
Dajjal. Mengingat ada juga diayatnya yang mengatakan umat bani Israel
tertinggal diwilayah tersebut.
2. Mengenai Damaskus (Damsyik)
Nabi Yesaya menubuatkan mengenai
kehancuran Damaskus atau Damsyik yang sekarang menjadi ibukota Siria (Suriah).
Yesaya 17: 1 – 2
Ucapan ilahi terhadap Damsyik.
Sesungguhnya, Damsyik tidak akan tetap sebagai kota, nanti menjadi suatu
timbunan reruntuhan;
kampung-kampungnya akan
ditinggalkan selama-lamanya dan menjadi tempat bagi kawanan-kawanan ternak,
yang berbaring dengan tidak diganggu oleh siapapun.
Kenyataannya sekarang Damsyik
atau Damaskus masih merupakan kota yang ramai, bahkan menjadi ibu kota Siria
atau Suriah.
3. Mengenai Ahas, Raja Yehuda.
Yesaya juga menubuatkan bahwa
Ahas, Raja Yehuda tidak akan dicelakakan musuh-musuhnya.
Yesaya 7: 1 – 7
Dalam zaman Ahas bin Yotam bin
Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja
Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak
dapat mengalahkannya.
Lalu diberitahukanlah kepada
keluarga Daud: “Aram telah berkemah di wilayah Efraim,” maka hati Ahas dan hati
rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin.
Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
“Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki,
ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu,
dan katakanlah kepadanya:
Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu
kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah
Rezin dengan Aram dan anak Remalya.
Oleh karena Aram dan Efraim
dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata:
Marilah kita maju menyerang
Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel
sebagai raja di tengah-tengahnya,
maka beginilah firman Tuhan
ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi,
Benarkah demikian, ternyata
keterangan ini bertentangan dengan apa yang dicatat oleh Alkitab sendiri.
II Tawarikh 28: 1 – 6
Ahas berumur dua puluh tahun pada
waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
Ia tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya,
tetapi ia hidup menurut kelakuan
raja-raja Israel, bahkan ia membuat patung-patung tuangan untuk para Baal.
Ia membakar juga korban di Lebak
Ben-Hinom dan membakar anak-anaknya sebagai korban dalam api, sesuai dengan
perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalaukan TUHAN dari depan orang
Israel.
Ia mempersembahkan dan membakar
korban di bukit-bukit pengorbanan dan di atas tempat-tempat yang tinggi dan di
bawah setiap pohon yang rimbun.
Sebab itu TUHAN, Allahnya,
menyerahkannya ke dalam tangan raja orang Aram. Mereka mengalahkan dia dan
menawan banyak orang dari padanya, yang diangkut ke Damsyik. Kemudian ia
diserahkan pula ke dalam tangan raja Israel dan mengalami kekalahan yang besar.
Sebab dalam sehari Pekah bin
Remalya menewaskan di Yehuda seratus dua puluh ribu orang, semuanya orang-orang
yang tangkas, oleh karena mereka telah meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang
mereka.
Bila anda membaca keseluruhan
kitab Yeyasa maka akan anda temukan banyak keganjilan-keganjilan dalam kitab
ini, yang bahkan ada ahli tafsir alkitab sendiri, bingung menafsirkannya dan
melewati tafsirannya sekenanya saja.
Ada ahlikitab masuk Islam karena
kitab Yeyasa ini :
MENGAPA SAYA MASUK AGAMA ISLAM dan
MENGAPA SAYA MENGAKUI MUHAMMAD SEBAGAI RASUL ALLAH S.W.T. oleh: ZULKARNAIN
(Eddy Crayn Hendrik) - Penerbit: C.V.
"RAMADHANI" – Semarang, Penyiar: "AB. SITTI SYAMSIYAH" -
Sala
Nabi
Muhammad Dalam Kitab Nabi Yesaya
Kitab Nabi Yesaya pasal 41 ayat 1-4
bunyinya:
- Berdiam
dirilah kamu hai sekalian pulau, hendaklah segala bangsa memperbaharui
kuat dan kuasanya, serta datang kemari, hendaklah mereka itu memutuskan
hukum. Kami hendak bersama-sama datang hampir akan berhukum.
- Siapa
gerangan yang, sudah membangkitkan Dia dari musyrik dan bertemu dengan
segala kebenaran pada segala langkahnya? Siapa Dia, yang menyerahkan
segala orang-orang kafir dihadapan haderatnya dan akan memberikan kuasa
atas segala raja-raja dan menyerahkan mereka seperti duli dan kepada busurnya
seperti jerami diterbangkan angin?
- Pada
masa diusirnya mereka itu? Dengan selamat juga ia terus kepada jalan yang
belum pernah dilangkahinya,
- Siapa
gerangan sudah mengadakan dan membuat dia, sambil memanggil segala bangsa
asal mulanya. Aku ini Tuhan yang pertama, maka Aku ini yang kemudian sama
saja.
Didalam kutipan tadi, juga
dijelaskan lagi, betapa nabi itu akan mengadakan peperangan dan akan mengalahkan
orang orang dan raja-raja kafir
sekalipun. Didalam ayat
ke-3 diceriterakan betapa Nabi
itu harus, "Hijrah" ke tanah yang belum pernah
dijejakinya, dengan selamat.
Hal ini mengingatkan kita kepada "Hijrah Rasulullah"
dari Mekkah ke Medinah dengan selamat. Ayat ke-2 menceriterakan bagaimana Muhammad mengalahkan
raja-raja dan orang-orang kafir hanya sebagai duli yang diterbangkan angin,
serta anakpanah-anakpanah lawan yang
seolah-olah hanya jerami belaka, artinya
tidak sampai melumpuhkan
Muhammad dan tentaranya. Yesus
belum pernah melakukan peperangan selama hidupnya. Sebab
doktrin Yesus kita
kenal yaitu: Bila ditempeleng pipi
kiri berikanlah pula pipi yang kanan, dan cintailah sesamamu manusia,
bahkan musuhmu juga. Dengan doktrin ini Yesus
tidak mungkin akan mengadakan peperangan-peperangan dan serbuan, apalagi
Yesus bukankah pernah mengatakan, bahwa kerajaannya bukanlah di
dunia ini? (Yahya 18: 36)
Perkataan
ahlikitab tentang kitab Yeyasa
Tidak semua orang dapat menerima
kalau nabi yang hidup pada abad kedelapan sebelum masehi ini mampu mengetahui
nama Koresy dari Persia dua ratus tahun sebelum raja tersebut tampil di atas
panggung sejarah. Bersikeras, paling tidak ada Yesaya lain yang jaraknya
terpisah 150 tahun. Walaupun demikian, terlepas dari segala perdebatan sengit
tentang keberadaan kitab maupun penulisnya, hampir seluruh ahli modern mengakui
kebesaran nabi Yesaya. Mengakui kitabnya merupakan salah satu kitab terbesar
dalam Perjanjian Lama. Sebuah karya yang memuat sastra Ibrani paling indah,
serta sebuah paparan tegas dan apa adanya tentang Allah Israel sebagai Allah
Mahakuasa dan dapat dipercaya.
Sebenarnya bukan hanya nama
Koresy yang menimbulkan perdebatan. Bila kita membaca Yesaya dengan teliti,
kita menemukan perubahan besar di pasal 40. Gaya penulisannya berubah seratus
delapan puluh derajat. Menjadi lebih puitis dan nadanya menjadi lebih
mendamaikan daripada menghakimi. Tentu saja masih banyak alasan lain, alasan
yang memang tidak sekedar dicari-cari. Itulah sebabnya muncul Deutero-Yesaya
dan Trito Yesaya, Yesaya-Yesaya tidak dikenal yang pada abad ke-6 dan ke-5 SM
menulis pasal 40-66. Pendapat ini memang bukan pendapat kosong, analisis
komputer belakangan pun membenarkan adanya beberapa penulis kitab Yesaya.
Hal ini menimbulkan masalah,
otoritas Alkitab menuntut kitab Yesaya dipandang sebagai satu kesatuan. Tetapi
pandangan satu Yesaya menurut beberapa orang tidak terlalu kuat, karena hanya
tergantung pada beberapa ayat Perjanjian Baru yang menghubungkan nabi Yesaya
sebagai penulis Yesaya bagian kedua. (Mat. 3:3; 12:7; Luk 3:4; Yoh. 12:38-41;
Kis. 8:28; Rom 10:16).
Kalau menelusuri sumber-sumber
yang dipakai dalam Alkitab sekarang, maka kita tahu pada awalnya tidak ada
pemisahan dalam kitab Yesaya. Bahkan bila tidak ada tanda pemutus di akhir
pasal 39 dalam setiap Alkitab modern, bisa saja orang tidak memperhatikannya
dan tidak melihat perbedaan itu. Tanda pemisah berupa bab-bab itu merupakan tambahan
yang memang sengaja dibuat supaya bisa melihat perbedaan itu.
Tanggapan terhadap adanya lebih
dari satu Yesaya berbeda-beda, tergantung cara orang memandang Alkitab. Salah
satu contohnya, Austin P. Evans, Editor buku The Literature of the Old Testament
yang berkata:
Tidak ada yang lebih bergairah
atas kemenangan Sirus melebihi seorang Yahudi yang masih muda, yang namanya
tidak dikenal, tetapi sekarang secara umum dikenal sebagai Deutero-Yesaya atau
Yesaya kedua, karena kitabnya ditambahkan ke kitab Yesaya. Ia memiliki
kebijaksanaan seorang nabi serta menerjemahkan kejadian sejarah dalam sebuah
pengakuan fundamental bahwa Yahweh adalah pengatur segala sesuatu dalam setiap
gerakan sejarah.
W.A. Lasor dalam bukunya:
Pengantar Perjanjian Lama 2, sedikit lebih halus, ia berkata:
Hampir seluruh ahli modern
mengakui kebesaran Yesaya - Suatu pandangan yang berdasarkan keseluruhan
kitabnya - namun menyangkal bahwa Yesaya sendiri menulis sebagian besar kitab
ini,... Pandangan yang akan dipertahankan berikut adalah: hanya ada satu orang
Yesaya yang bertanggung jawab atas keseluruhan kitab ini, walaupun tidak harus
berarti bahwa dialah pengarang atau penyunting akhirnya....
Sekarang hanya sedikit ahli yang
masih berpegang pada pendapat Yesaya menulis seluruh kitab yang memakai namanya
ini. Ahli yang lebih konservatif menerima adanya dua kitab yang ditulis oleh
dua orang berbeda. Ahli yang lebih moderat menerima adanya tiga kitab,
sedangkan ahli yang radikal menemukan lebih dari lima penulis. Beberapa orang
mengambil jalan tengah dan berkata, "Hanya satu orang Yesaya yang
bertanggung jawab atas keseluruhan kitab ini, tidak harus berarti bahwa dialah
penulis atau penyunting akhir. Hanya satu orang yang bisa menghasilkan sebuah
karya yang begitu luar biasa, sehingga Yesus, Yohanes Pembaptis, dan penulis
Perjanjian Baru lainnya mengutip 411 bagian dari kitabnya. Tokoh luar biasa itu
bernama Yesaya."
W.S Lasor dalam bagian
kesimpulannya tentang masalah Yesaya ini menulis:
Karena itu, walaupun kita harus
menimbang segala usul dengan jujur, namun tidak cukup beralasan untuk menolak
pandangan bahwa Yesaya bertanggung jawab atas seluruh nubuatan yang menggunakan
namanya...
Kita menolak pandangan yang
membuat peranan Yesaya dari Yerusalem kecil sekali dan menduga ada seorang tokoh
besar yang tak dikenal pada masa pembuangan. Pandangan demikian justru
menimbulkan lebih banyak persoalan.
Salah satu contoh persoalan atau
masalah tersebut terdapat dalam Yesaya 40:3 yang berkata:
Ada suara yang berseru-seru:
"Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang
belantara jalan raya bagi Allah kita!..."
Sedangkan Matius mengutip ayat
ini dalam Matius 3:3:
Sesungguhnya dialah yang
dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang
berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah
jalan bagi-Nya."
Lalu orang yang merasa keberatan
bukan Yesaya sang penulis nubuatan akan berkata, "Matius jelas-jelas
menyebutkan nama Yesaya di sini. Apakah ia mengindikasikan adanya Yesaya lain,
karena ia mengutip Yesaya bagian kedua, yang menurut beberapa orang tidak
ditulis oleh nabi Yesaya?"
Maka hasilnya adalah sebuah
perdebatan yang tidak akan pernah selesai.
Masalah kepenulisan kitab Yesaya
masih belum beres, sedangkan masih ada sebuah kitab lain lagi yang berhubungan
dengan Yesaya. Sebenarnya bukan masalah besar, karena tidak seorangpun berani
berkata tentang adanya "Yesaya lain" yang menulis kitab Kenaikan
Yesaya. Bahkan seandainya ada yang berkata kitab ini setara dengan kitab Yesaya,
maka orang tersebut adalah orang sok tahu yang yang tidak tahu apa-apa. Kitab
ini merupakan sebuah kitab yang menjadi satu dari ratusan karya sastra masa
antar dua perjanjian, terdiri dari tiga bagian, dimana bagian pertama dipercaya
sebagai karya asli Yahudi dan dua bagian berikutnya merupakan karya Kristen.
Bagian pertama disebut Yesaya
Mati Syahid, bercerita tentang kejahatan raja Manasye yang naik tahta
menggantikan ayahnya, Hizkia. Dalam cerita ini Yesaya sudah memperingati Hizkia
tentang kejahatan yang bakal dilakukan putra mahkota. Sebuah nubuatan yang
terbukti benar, termasuk Manasye memotong tubuh sang nabi dengan sebuah gergaji
kayu. Banyak orang merasa Ibrani 11:37 mengutip bagian ini ketika menulis
tentang adanya nabi yang digergaji.
Bagian berikutnya disebut
Perjanjian Hizkia dan Penglihatan Yesaya. Sepertinya ditulis pada awal abad
pertama masehi, bercerita tentang penglihatan Yesaya mengenai Yesus,
kedatangan, penyaliban dan kebangkitan-Nya. Juga bercerita tentang masalah
gereja. Beberapa orang merasa bagian ini sebagai sebuah bahasa kode yang
menggambarkan penganiayaan yang dilakukan Nero. Kedua bagian kitab ini memang
jelas mencirikan pandangan Kristen, menceritakan kemarahan iblis terhadap
penyelamatan melalui Kristus serta menggambarkan Nero sebagai antikristus.
Ada sebuah istilah untuk jenis
kitab sejenis ini. Selama ini istilah Apokrifa dan Deuterokanonika lebih akrab
ditelinga. Ternyata ada istilah lain. Pseudepigrafa. Awalan Pseude yang berarti
palsu membuat orang tahu ada yang tidak asli dengan karya ini, 'hanya' kumpulan
kitab yang ditulis dengan nama samaran. Tidak ada yang salah dengan kitab ini,
kecuali tidak termasuk dalam Kanon Alkitab tetapi juga tidak termasuk dalam
Apokrifa.
Apokrifa dan Pseudepigrafa memang
dua istilah yang kadang-kadang rancu. Lihat saja, Protestan menyebut
"apokrifa" apa yang Roma Katolik sebut deuterokanonika (Yudit, Tobit,
dll), sedangkan Roma Katolik menyebut "apokrifa" juga apa yang orang
Protestan sebut "pseudepigrafa" (1 Henokh, Kenaikan Yesaya, dll.)
Salah satu yang membedakan
apokrifa dan pseudepigrafa adalah masalah pengutipan oleh Perjanjian Baru.
Banyak orang merasa ada bagian dalam kitab pseudepigrafa yang dikutip dalam
Perjanjian Baru. Contohnya nabi yang digergaji di atas. Contoh lain lagi,
adanya kepercayaan bahwa Kitab Yudas mengutip kitab pseudepigrafa, yaitu 1
Henock, dalam Yudas 1:9:
Tetapi penghulu malaikat,
Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat
Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi
berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"
Ada banyak pendapat, tetapi
sepertinya semua setuju ia adalah seorang nabi besar yang tujuh ratus tahun
sebelum Kristus, telah menubuatkan kelahiran, penderitaan, kematian dan
kemuliaan-Nya.
Sumber:
- Bewer,
Julius A. "The Literature of the Old Testament", New York:
Columbia Univesity Press, 1933.
- Ferguson,
Everest, "Background of Early Christianity", Grand Rapids,
Michigan: Eerdmans, 1989.
- Hill,
Andrew E., "Survei Perjanjian Lama", Malang: Gandum Mas, 1998.
- Lasor, W.S,
Dkk., "Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat", Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2001
Dalam Islam, Yesaya ini kemungkinan
bisa jadi dikenal sebagai Nabi Zakaria as, dan bukan pada masa 740-700 BCE,
Kelahiran dari Yeyasa ini dan kematiannya tidak
diketahui secara pasti, tetapi menurut cerita tradisi Yahudi, Yesaya
mati syahid dengan digergaji menjadi dua (bd. Ibr 11:37) oleh Raja Manasye
putra Hizkia yang jahat dan penggantinya (+ 680 BCE). dalam kitab Yeyasa ini
disinyalir ada nubuat tentang kedatangan nabi Muhammad SAW.
Bagian pertama disebut Yesaya
Mati Syahid, bercerita tentang kejahatan raja Manasye yang naik tahta
menggantikan ayahnya, Hizkia. Dalam cerita ini Yesaya sudah memperingati Hizkia
tentang kejahatan yang bakal dilakukan putra mahkota. Sebuah nubuatan yang
terbukti benar, termasuk Manasye memotong tubuh sang nabi dengan sebuah gergaji
kayu. Banyak orang merasa Ibrani 11:37 mengutip bagian ini ketika menulis
tentang adanya nabi yang digergaji.
Adanya persamaan sebagi nabi yang
wafat di gergaji oleh raja yang zalim ini menguatkan dugaan bahwa Yeyasa adalah
nabi Zakaria as, yang berarti hidup diantara 91 SM - 31 M, bukan 740-700 SM. Nabi
Zakariya ‘Alaihis Salam, Wafat Beliau dibunuh dengan cara digergaji oleh orang suruhan
raja atas dasar hasutan ratu (yang sebenarnya tidak boleh dinikahi Raja) dari
raja yang zalim yang telah menyembelih sang putra (Nabi Yahya ‘Alaihis Salam).
Abdul Mun’im meriwayatkan dari
Idris bin Sinan dari ayahnya dari Wahab bin Munbih mengatakan bahwa Zakaria
lari dari kaumnya lalu masuk ke sebuah pohon, lalu mereka pun mendatanginya dan
menggergaji pohon itu. Tatkala gergaji itu mengenai otot-ototnya dan ia pun
merintih lalu Allah mewahyukan kepadanya,”Jika rintihanmu tidak mereda pasti
aku akan jungkalkan bumi dan apa-apa yang ada diatasnya maka Zakaria pun
menghentikan rintihannya sehingga dirinya terpotong dua”, ini diriwayatkan
didalam hadits yang marfu’. Namun terdapat riwayat Ishaq bin Basyar dari Idris
bin Sinan dari Wahab bahwa dia mengatakan bahwa orang yang terbelah didalam
pohon itu adalah Sya’ya, adapun Zakaria meninggal secara wajar.
“Hanya
satu orang yang bisa menghasilkan sebuah karya yang begitu luar biasa, sehingga
Yesus, Yohanes Pembaptis, dan penulis Perjanjian Baru lainnya mengutip 411
bagian dari kitabnya. Tokoh luar biasa itu bernama Yesaya."
Berdasarkan kutipan ini, seakan-akan menggambarkan kedekatan masa antara
mereka, hingga bagian-bangian nubuat saling bisa melengkapi. Artinya kitab
Yeyasa seakan-akan pula telah dipindahkan dari bagian perjanjian baru ke
perjanjian lama.
Atau
Yeyasa disini adalah Sya’ya bin Amshaya a.s, Dia adalah seorang Nabi di masa
itu. Orang-orang Kaldan telah berusaha untuk memasuki Baitul Maqdis di bawah
pimpinan raja mereka yang bernama Sanharib. Berkat doa Nabi Sya’ya, mereka
hancur dan binasa. Namun, kerusakan yang dilakukan oleh Bani Israel semakin
bertambah dan akhirnya mereka membunuh Nabi mereka, Sya’ya. Demikian yang
tersebut dalam Qishash al-Anbiyaa’ karya Ibnu Katsir.
Setelah
meninggalnya, Allah mengutus Nabi Armiya bin Halaqiya dan nabi-nabi yang lain.
Namun, orang-orang Yahudi terus mendustakan dan membunuh nabi-nabi mereka.
Perlu
dicatat di sini bahwa nama-nama yang tidak ter-cantum di dalam Al-Qur’an atau
hadits Rasulullah semuanya diambil dari cerita
Israeliyat yang ditulis dalam buku Qashash al-Anbiyyaa’ dan Tafsir
Al-Qur’an al-Karim karya Ibnu Katsir.
Bila nabi Zakaria as adalah benar
Yeyasa, maka nubuat yang tertulis adalah seharusnya tentang kehancuran Yerusalem/Israel
pada jaman Romawi di tahun 70 M setelah diangkatnya Yesus dan hingga kejadian
terkini hingga akhir jaman.
Ahli kitab
mengatakan tentang zakaria sendiri adalah : “Seperti telah disinggung
sebelumnya, latar belakang kitab Zakharia tidaklah jauh berbeda dengan latar belakang
kitab Hagai. Zakharia melayani pada tahun 520-518
Sebelum Masehi (berarti hidup lebih 400 tahun sampai ke Yesus, dalam pandangan
Islam hidup disekitar 100an tahun – 91 SM – 31 M). Dalam tahun pertama raja
Koresy yang agung dari Persia, dikeluarkan semacam keputusan untuk
mengembalikan orang Yahudi yang terbuang di kerajaan babel ke negerinya.
Zerubabel anak dari Sealtiel dan ahli waris resmi dari raja Daud, yang memimpin
rombongan ini dalam perjalanan pulang ke negeri mereka. Raja ini juga memberi izin
untuk membangun Bait Allah kembali. Namun demikian, respon yang diberikan
bangsa Israel untuk rencana pembangunan tersebut tidak seperti yang diharapkan
oleh nabi Zakharia dan Hagai, sehingga Zakharia dan Hagai berusaha untuk
menggerakkan bangsa itu untuk memperbaharui aktivitas, dan lapangan Bait Suci
yang disiapkan. Kedua nabi ini berusaha untuk merangsang semangat kerja orang
Yahudi yang sudah kendur. Bait suci diselesaikan pada tahun ke enam Darius
Histaspes.
Nama Zakharia
merupakan nama yang umum dalam Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama terdapat
lebih dari 25 orang yang mempunyai nama Zakharia. Dalam Ezra 5:1,
dikatakan bahwa Zakharia merupakan anak dari Ido. Dalam Zakharia 1:1,
memperlihatkan bahwa sang nabi merupakan cucu dari Berekhya. Namun demikian,
tidak ada data-data yang lengkap mengenai Berekhya ini. Dalam Yesaya 8:2
dikatakan mengenai
seorang Zakharia yang adalah putra Yeberekhya. Ido yang merupakan kakek
Zakharia merupakan kepala dari keluarga imam yang kembali dari pembuangan dari Babel
ke Yudea. Hal ini mungkin berkaitan dengan Zakharia sebagai seorang imam dan
mungkin juga imam kultis. Namun demikian, hal-hal yang berkaitan dengan nabi
Zakharia masih belum dapat ditentukan dengan pasti karena masih belum ada bukti
yang memadai untuk membuktikan hal itu”
Hal yang lain adalah nubuat dalam
kitab Yeyasa seakan-akan adalah nubuat pada masa 2 kerajaan selatan dan utara bani
Israel pada masa penyerangan Asyur dan Babel, masalahnya berapa gambaran nubuat
ini tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya pada masa itu, seperti sebagian
yang tertulis di awal tulisan ini.
Dalam
kutipan tafsiran ahlikitab, mereka mengakui adanya masa sejarah yang bergerak
maju mundur sehingga tafsiran pada pembahasan tiap bab-nya sejarah terkesan
kadang loncat ke masa di depan, kadang mundur kembali ke masa sebelumnya
diantara 2 masa penyerangan Babel dan Asyur, dan terkadang ada yang terloncati dalam
penafsirannya karena kemungkinan tidak sesuai sejarah atau tidak pernah
terdengar terjadi. Ada pula misalnya untuk “negeri yang jauh dari ujung langit”
atau “negeri/orang asing” bila ia bersangkutan dengan masa Babel dan Asyur,
kenapa tidak disebut secara langsung nama tersebut, kenapa harus “negeri yang
jauh”, mengingat ada pengetahuan di kitab ini sendiri tentang negeri-negeri
tersebut dengan pembuktiannya adanya/gamblangnya penyebutan nama tempat Babel,
Asyur dan tempat-tempat lain diseputarnya tersebut, tapi mengapa penyebutannya ada
tentang negeri yang jauh, dari ujung langit lagi.
Tapi, 12: ay. 13
dan 19 menunjukkan bagaimana sulitnya untuk mengikuti struktur ini. Pada
kenyataannya nabi
bebas bergerak maju mundur untuk mengungkapkan pesan "secara puitis"
(permainan kata,
irama baris, kata-kata yang jarang terjadi, perubahan seseorang).
Dia menghakimi
mereka dan menempatkan mereka dalam perbudakan (yaitu, 60:10, 61:5) Entah
bagaimana, keduanya benar! Para nabi bergerak maju dan mundur, sering dalam
konteks yang sama, antara kedua patokan. Option # 1 mencerminkan Kejadian 1-3,
12, sedangkan opsi #2 mencerminkan sejarah Israel di Kanaan.
Sebenarnya penulis ingin
mengatakan bila kitab ini bisa jadi lebih berkenaan dengan keadaan nubuat akhir
jaman, dimana nubuat ini dibalut dengan sejarah masa lalu Yahudi, artiannya
bahwa penyebutan nama tempat, orang dan sebagainya adalah disamarkan ke masa
lalu, mungkin agar kitab ini selamat dari perubahan kelak. Namun bisa jadi pula
ini adalah perubahan-perubahan untuk pelesetan pengertian dari yang
sesungguhnya yang dilakukan dengan sengaja oleh ahlikitab yang tidak menerima
kebenarannya pada jaman kitab tersebut dibuat, sebab nubuat ini secara nyata
merugikan/menakutkan bani Israel yang tidak beriman, itu mungkin pula jadi
alasan dari bani Israel yang tidak menerima kebenarannya, mencari dan membunuh
Yeyasa dengan gergaji lalu merubah sebagian kitabnya dengan mungkin
menyisipkan bagian-bagian yang akan menguatkan pensejarahan masa lalu tersebut
dan atau memindahkan nama-nama kuno ke bagian lawan artiannya. Dan seperti
nama-nama raja yang terlibat adalah penyamaran ke nama-nama keadaan sekarang,
ntah penafsiran sifat atau ada kemiripan baca atau teks atau masih turunan,
hingga tafsirannya terkesan maju mundur, dan seakan-akan nubuat ini terlalu
blak-blakan pada penamaan dan peristiwa yang terjadi di masa lalu. Juga bisa
jadi rangkaian kejadian di kitab Yeyasa ini dirangkai ulang oleh pihak ketiga
dari turunan bani Israel sendiri pula dalam makar global skenario dunia, yaitu
mengikuti urutan atau kejadiannya yang terkesan sebagai balas dendam dari
kebencian lama dan bisa jadi pula alkitab yang telah berubah dari isi
sebenarnya itu, ternyata perubahannya itu juga malahan menjelaskan beberapa
bagian kejadian akhir jaman karena perubahan-perubahan yang terjadi pada
alkitab, dijadikan boomerang atas perubahan ini untuk menjelaskan hal-hal kelak
terjadi, ada makar Tuhan atas perubahan alkitab menjadikan perubahan itu juga
sebagai beberapa petunjuk tentang akhir jaman. Bila menempatkan pada tempat
yang benar kata kudus menjadi islam atau beberapa kata tentang bani israel dan
yahuda diplesetkan menjadi islam maka akan ada bentuk cerita lain didalamnya
tentu saja ada kata-kata tersebut
tetap bermakna sebenarnya dan ada yang diplesetkan sedikit, seperti contoh pada
kitab Yehezkiel yang penulis tulis sebelum ini (baca bagian tulisan tentang
datangnya Yakjuj dan Makjuj) dan tentu saja harus melihat dari dalil-dalil nash
dahulu, apakah ada kesesuaian dengan dalil di nash, karena rujukan utama untuk
gugur dan tidaknya dalil alkitab adalah nash namun perlu diingatkan kita tidak
dapat berpegang teguh dengan dalil alkitab melainkan hanya untuk sekedar memperkuat
dalil di nash bila memungkinkannya ada kesesuaian. Ada ahlikitab menyatakan
pula bahwa “Sebagai hasilnya mereka gagal
untuk melihat kisah yang menarik yang ada di dalam Alkitab dan segala
hubungannya bagi masa depan kita. Hendaknya kita mengetahui kenyataan ini bahwa
seperempat lebih dari isi Alkitab adalah nubuatan. Kebanyakan dari nubuatan
tersebut di tuliskan bagi jaman kita sekarang ini dan jaman setelahnya”.
Bila dilihat secara cermat,
seakan-akan beberapa nubuat dari Yeyasa adalah memuat tentang kejadian masa
kini, seperti : kehancuran Damaskus, perang saudara di Mesir, keringnya sungai
Nil dan Efrat, kembalinya orang-orang bani Israel dari sungai Nil yang kering
seperti jaman nabi Musa as, kehancuran Iraq, Kehancuran Iran, kehancuran
Libanon, perang teluk dengan bermalamnya bangsa yang jauh di Arab Saudi dan
gambaran malam yang penuh ledakan bom dan kilatan ledakan, penghancuran patung
Saddam, persekutuan Yordan hingga kehancurannya, Perang Magedo, Penyerbuan
Yakjuj dan Makjuj, sesudah periode Yakjuj dan Makjuj akhir jaman, dsb.
Ternyata beberapa ahlikitab
percaya, apa yang terjadi di Mesir, Libya, Iraq, Syria sekarang ini adalah akan
merupakan penggenapan nubuat Yeyasa.
YHWH berbicara
tentang bangsa-bangsa sekitarnya, baik besar maupun kecil, melalui nabi-Nya; pesan-pesan yang mereka tidak akan pernah
dengar atau menanggapi. Ini menunjukkan kedaulatan universal-Nya (lih.
2:1-4; 9:07; 11:09)! Dia adalah Raja atas bumi; (. LXX lih. Ul. 32:8) Tuhan
Sang Pencipta!
Hal
tanda tanya lainnya adalah bagaimana sebuah nubuat dari seorang yang dianggap
nabi untuk nubuat yang ditujukan pula kepada bangsa-bangsa lain diseputarnya,
nubuat ini tidak sempat dikabarkan atau didengar oleh bangsa-bangsa tersebut,
seharusnya ada kesampaian nubuat bila ia adalah wahyu dari Tuhan kepada
mereka-mereka yang diberi/dimaksudkan dalam nubuat ini sebagai peringatan dan
kabar. Bahkan di masa lalu mereka, bangsa lain ini tidak sempat mendengar kabar
nubuat ini. Jadi kapankah nubuat ini sebenarnya berlaku, kapankah mereka sempat
mendengar kabar ini?
Nubuat
Bangsa-bangsa berbicara tentang :
1.
Babel (Atau Asyur menggunakan nama Tahta Babel “Raja Babel”), 13:1-14:23
2.
Asyur, 14:24-27
3.
Filistea, 14:28-32
4.
Moab, 15:1-16:14
5.
Syria, 17:1-3
6.
Israel, 17:4-14
7.
Etiopia (Kus), 18:1-7; 20:1-6
8.
Mesir, 19:1-25; 20:1-6
9.
Babel, 21:1-10
10.
Duma, 21:11-12
11.
Arabia, 21:13-17
12.
Yerusalem, 22:1-25
13.
Tirus, 23:1-18
14.
dll
Coba bila anda ahli tafsir
alkitab dan mengetahui letak-letak sejarah, cobalah anda tafsir berdasarkan
data-data nama-nama tempat terkini dari nama-nama kuno tersebut, hampir
keseluruhan isi kitab ini bermakna ganda tentang masa lalu dan dilengkapi pula
masa depan, dengan rincian awal kejadian lalu, dan dipertegas lanjutan hingga
kejadian terkini pada nama-nama kuno tersebut.
Penulis tidak pandai dalam
sejarah dan penafsiran yang rumit. Anda dapat menilai sendiri.
wallahu A’lam.
Contoh pada sebagaian isi kitab Yeyasa
:
NASKAH NASB (UPDATE) : 11:1-5
1Suatu tunas akan keluar dari
tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah
2Roh TUHAN akan ada padanya, roh
hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut
akan TUHAN;
3Ya, kesenangannya ialah takut
akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau
menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
4Tetapi ia akan menghakimi
orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap
orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi
dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan
membunuh orang fasik.
5Ia tidak akan menyimpang dari
kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
(belum terjadi)
6Serigala akan tinggal bersama
domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak
singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan
menggiringnya. (belum terjadi)
7Lembu dan beruang akan sama-sama
makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring,
sedang singa akan makan jerami
seperti lembu. (belum terjadi)
8Anak yang menyusu akan
bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan
tangannya ke sarang ular beludak.
9Tidak ada yang akan berbuat
jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus,
sebab seluruh bumi penuh dengan
pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya. (belum terjadi)
10Maka pada waktu itu taruk dari
pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan
dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
11 Pada waktu itu Tuhan akan
mengangkat pula tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal di
Asyur dan di Mesir, di Patros, di Etiopia dan di Elam, di Sinear, di Hamat
dan di pulau-pulau di laut
12Ia akan menaikkan suatu
panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan
orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.
13Kecemburuan Efraim akan
berlalu, dan yang menyesakkan Yehuda akan lenyap. Efraim tidak akan cemburu
lagi kepada Yehuda, dan Yehuda tidak akan menyesakkan Efraim lagi. (bersatunya
Israel utara dan selatan, pada masa nabi Isa as, 10 suku belum ada yang muncul,
makanya dinamakan 10 suku bani Israel yang hilang, so kapan mereka bersatu?
Kapan orang-orang terbuang kembali, kapan dari segala penjuru orang Yehuda
terkumpul? (Orang Yehuda, kerajaan selatan dibuang di Babel saja, tidak
disegala penjuru, orang kerajaan utara 10 suku dibuang ke Asyur, 2 kali dan
akhirnya menghilang ke utara) Ujar yesus: “aku diutus hanya kepada domba-domba
dari bani Israel yang tersesat” termaksud 10 suku yang hilang yang belum
kembali pada jamannya, bila kita melihat Efraim adalah Amerika dan Inggris,
Yehuda adalah Israel sekarang, maka apa yang terlihat adalah nubuat jaman
sekarang)
14Tetapi mereka akan terbang ke
barat, ke atas lereng gunung Filistin, bersama-sama mereka akan menjarah bani
Timur; mereka akan merampas Edom dan Moab, dan orang Amon akan patuh kepada
mereka. (bisa jadi masa pendudukan Palestine dan perang 6 hari, atau perang
lainnya pada abad 20)
15TUHAN akan mengeringkan teluk
Mesir dengan nafas-Nya yang menghanguskan, serta mengacungkan tangan-Nya
terhadap sungai Efrat dan memukulnya pecah menjadi tujuh batang air, sehingga
orang dapat melaluinya dengan berkasut.
16Maka akan ada jalan raya bagi
sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal di Asyur, seperti yang telah ada untuk Israel dahulu, pada waktu mereka keluar dari tanah Mesir. (ini tidak merujuk
kejaman nabi Musa as, dan arahnya salah juga klo merujuk ke jaman Musa, bukan
dari Mesir tapi Asyur (Iran dan sebagian Khorasan), jadi kapankah ini?)
NASKAH NASB (UPDATE) : 12:1-6
1Pada waktu itu engkau akan
berkata: "Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN,
karena sungguhpun Engkau telah
murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku.
2Sungguh, Allah itu
keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu
kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku.”
3Maka kamu akan menimba air
dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
4Pada waktu itu kamu akan
berkata: "Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, beritahukanlah
perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi
luhur!
5Bermazmurlah bagi TUHAN, sebab
perbuatan-Nya mulia; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi!
6Berserulah dan
bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung
di tengah-tengahmu!"
NASKAH NASB (UPDATE) : 13:1-16
1 Ucapan ilahi terhadap Babel
yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos.
2 Naikkanlah panji-panji di atas
gunung yang gundul, berserulah terhadap mereka dengan suara nyaring; lambaikanlah
tangan supaya mereka masuk ke pintu-pintu gerbang para bangsawan!
3 Aku ini telah memerintahkan
orang-orang yang Kukuduskan, telah memanggil orang-orang perkasa-Ku untuk
melaksanakan hukuman murka-Ku, orang-orang-Ku yang beria-ria dan bangga.
4 Ada suara keramaian di atas
gunung-gunung, seperti suara kumpulan orang yang besar jumlahnya! Suara
kegaduhan dari kerajaan-kerajaan, dari bangsa-bangsa
yang berkumpul! TUHAN semesta alam sedang memeriksa pasukan perang.
5 Mereka datang dari negeri yang
jauh, ya dari ujung langit, yaitu
TUHAN serta yang melaksanakan amarah-Nya untuk merusakkan seluruh bumi. (terlalu hiperbola peristiwanya bila
dirujuk ke masa lalu)
6 Merataplah, sebab hari TUHAN
sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.
7 Sebab itu semua tangan akan
menjadi lemah lesu, setiap hati manusia akan menjadi tawar,
8 dan mereka akan terkejut. Sakit
mulas dan sakit beranak akan menyerang mereka, mereka akan menggeliat kesakitan
seperti perempuan yang melahirkan. Mereka akan berpandang-pandangan dengan
tercengang-cengang, muka mereka seperti orang yang demam.
9 Sungguh, hari TUHAN datang dengan
kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala-nyala, untuk membuat
bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya orang-orang yang
berdosa.
10 Sebab bintang-bintang dan
gugusan-gugusannya di langit tidak akan memancarkan cahayanya; matahari akan
menjadi gelap pada waktu terbit, dan bulan tidak akan memancarkan sinarnya.
11 Kepada dunia akan Kubalaskan
kejahatannya, dan kepada orang-orang fasik kesalahan mereka; kesombongan
orang-orang pemberani akan Kuhentikan, dan kecongkakan orang-orang yang gagah
akan Kupatahkan.
12 Aku akan membuat orang lebih
jarang dari pada emas tua, dan manusia lebih jarang dari pada emas Ofir.
(apakah merujuk bani Israel di Yerusalem saja di masa lalu atau merujuk
keseluruh manusia di dunia?)
13 Sebab itu Aku akan membuat
langit gemetar, dan bumipun akan bergoncang dari tempatnya,
pada waktu amarah TUHAN semesta
alam, dan pada hari murka-Nya yang menyala-nyala.
14 Seperti kijang yang
dikejar-kejar dan seperti domba yang tidak digembalakan, demikianlah mereka
akan berpaling, masing-masing kepada bangsanya, dan melarikan diri,
masing-masing ke negerinya.
15 Setiap orang yang didapati
akan ditikam, dan setiap orang yang tertangkap akan rebah mati oleh pedang.
16 Bayi-bayi mereka akan
diremukkan di depan mata mereka, rumah-rumah mereka akan dirampoki, dan
isteri-isteri mereka akan ditiduri.
17 Lihat, Aku menggerakkan orang Madai melawan mereka, orang-orang
yang tidak menghiraukan perak dan tidak suka kepada emas. (Madai merujuk
kawasan khorasan juga)
18 Panah-panah mereka akan
menembus orang-orang muda; mereka tidak akan sayang kepada buah kandungan, dan
mereka tidak menaruh kasihan kepada anak-anak.
19 Dan Babel, yang permai di
antara kerajaan-kerajaan, perhiasan orang Kasdim yang megah,
akan sama seperti Sodom dan
Gomora pada waktu Allah menunggangbalikkannya:
20 tidak ada penduduk untuk seterusnya, dan tidak ada penghuni turun-temurun; orang Arab tidak akan berkemah di
sana, dan gembala-gembala tidak akan membiarkan hewannya berbaring di sana;
(belum terjadi, masih ada orang arab dan kota disana)
21 tetapi yang akan berbaring di
sana ialah binatang gurun, dan rumah-rumah mereka akan penuh dengan burung
hantu; burung-burung unta akan diam di sana, dan jin-jin akan melompat-lompat;
22 anjing-anjing hutan akan
menyalak di dalam puri-purinya, dan serigala-serigala di dalam istana-istana
kesenangan. Waktunya akan datang segera, dan usianya tidak akan diperpanjang.
NASKAH NASB (UPDATE) : 14:1-2
1Sebab TUHAN akan menyayangi
Yakub dan akan memilih Israel sekali lagi dan akan membiarkan mereka tinggal di
tanah mereka, maka orang asing akan
menggabungkan diri kepada mereka dan akan berpadu dengan kaum keturunan Yakub.
2Bangsa-bangsa lain akan mengantar Israel pulang ketempatnya, lalu kaum
Israel akan memiliki bangsa-bangsa itu di tanah TUHAN sebagai hamba-hamba
lelaki dan hamba-hamba perempuan. Demikianlah mereka akan menawan
orang-orang yang menawan mereka dan akan berkuasa atas para penindas mereka
(merujuk penguasaan dunia oleh zionis, pengembalian Israel ke Palestine)
3Maka pada hari TUHAN mengakhiri
kesakitan dan kegelisahanmu dan kerja paksa yang berat yang dipaksakan
kepadamu, (rujukan terakhir apakah tentang masa lalu, tentang Hilter, Jatuhnya
Saddam dan kehancuran Iraq kelak, Kehancuran Iran, atau Yakjuj dan Makjuj
episode terakhir?)
4maka engkau akan memperdengarkan
ejekan ini tentang raja Babel, dan berkata: "Wah, sudah berakhir si
penindas sudah berakhir orang lalim!
5 TUHAN telah mematahkan tongkat
orang-orang fasik, gada orang-orang yang memerintah,
6 yang memukul bangsa-bangsa
dengan gemas, dengan pukulan yang tidak putus-putusnya;
yang menginjak-injak
bangsa-bangsa dalam murka dengan tiada henti-hentinya.
7 Segenap bumi sudah aman dan
tenteram; orang bergembira dengan sorak-sorai.
8 Juga pohon-pohon sanobar dan
pohon-pohon aras di Libanon bersukacita karena kejatuhanmu,
katanya: 'Dari sejak engkau rebah
terbaring, tidak ada lagi orang yang naik untuk menebang kami!'
9 Dunia orang mati yang di bawah
gemetar untuk menyongsong kedatanganmu, dijagakannya arwah-arwah bagimu, yaitu
semua bekas pemimpin di bumi; semua bekas raja bangsa-bangsa dibangunkannya
dari takhta mereka.
10 Sekaliannya mereka mulai
berbicara dan berkata kepadamu: 'Engkau juga telah menjadi lemah seperti kami, sudah
menjadi sama seperti kami!'
11 Ke dunia orang mati sudah
diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu;
ulat-ulat dibentangkan sebagai
lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu."
12 Wah, engkau sudah jatuh dari
langit,hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke
bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
13 Engkau yang tadinya berkata
dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit,
aku hendak mendirikan takhtaku
mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh
di sebelah utara.
14 Aku hendak naik mengatasi
ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
15 Sebaliknya, ke dalam dunia
orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
16 Orang-orang yang melihat
engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang
telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan
bergoncang,
17 yang telah membuat dunia
seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan
orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
18 Semua bekas raja bangsa-bangsa
berbaring dalam kemuliaan, masing-masing dalam rumah kuburnya.
19 Tetapi engkau ini telah
terlempar, jauh dari kuburmu, seperti taruk yang jijik,
ditutupi dengan mayat orang-orang
yang tertikam oleh pedang dan jatuh tercampak ke batu-batu liang kubur seperti
bangkai yang terinjak-injak.
20 Engkau tidak akan bersama-sama
dengan raja-raja itu di dalam kubur, sebab engkau telah merusak negerimu dan
membunuh rakyatmu. Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut
untuk selama-lamanya.
21 Dirikanlah bagi anak-anaknya
tempat pembantaian, oleh karena kesalahan nenek moyang mereka, supaya mereka
jangan bangun dan menduduki bumi dan memenuhi dunia dengan kota-kota."
22 Aku akan bangkit melawan
mereka,
23 Aku akan membuat Babel menjadi
milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan
Kupunahkan,
24 TUHAN semesta alam telah
bersumpah,
firman-Nya: "Sesungguhnya
seperti yang Kumaksud, demikianlah akan terjadi, dan seperti yang
Kurancang, demikianlah akan
terlaksana:
25 Aku akan membinasakan orang
Asyur dalam negeri-Ku dan menginjak-injak mereka di atas gunung-Ku; kuk yang
diletakkan mereka atas umat-Ku akan terbuang dan demikian juga beban yang
ditimpakan mereka atas bahunya."
26 Itulah rancangan yang telah
dibuat mengenai seluruh bumi, dan itulah tangan yang teracung terhadap segala
bangsa.
27 TUHAN semesta alam telah
merancang, siapakah yang dapat menggagalkannya? Tangan-Nya telah teracung,
siapakah yang dapat membuatnya ditarik kembali?
28 Dalam tahun matinya raja Ahas
datanglah ucapan ilahi ini:
29 Janganlah bersukaria, hai
segenap Filistea, karena walaupun gada orang yang memukul engkau sudah patah, tetapi
dari keturunan ular itu akan keluar ular beludak, dan anaknya akan menjadi ular
naga terbang
30 Yang paling hina dari umat-Ku
akan mendapat makanan dan orang-orang miskin akan diam dengan tenteram, tetapi
keturunanmu akan Kumatikan dengan kelaparan, dan sisa-sisamu akan Kubunuh.
31 Merataplah, hai pintu gerbang!
Berteriaklah, hai kota! Gemetarlah, hai segenap Filistea!
Sebab di sebelah utara sudah
mengepul asap perang, dan barisan musuh maju tanpa ada yang mundur.
32 Dan apakah jawab yang akan
diberi kepada utusan-utusan bangsa itu? "TUHAN yang meletakkan dasar Sion,
dan di sanalah orang-orang yang sengsara dari umat-Nya mendapat
perlindungan."
..Dsb..
Tafsir Alkitab : Nubuat Yesaya 29 tentang Kisah Gua Hira dalam ALKITAB
Yesaya 29:12 menceritakan kepada
kita bagaimana Kitab terakhir ini disampaikan kepada Nabi penerima Firman Tuhan
:
29:12 ונתן הספר על אשר לא ידע ספר
לאמר קרא נא זה ואמר לא ידעתי ספר׃
29:12 Wa-nittan ha Seifer ‘al asher
lo yada‘ seifer, le’mor: Qera na ze!
Va-amar: Lo yada‘ti seifer
29:12 And the book is sent
upon [‘al] the one who is not learned, saying: ‘Read
this, I pray you,’ and he says: ‘I am not learned’
29:12 dan apabila kitab itu
diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca.“
Bandingkan nubuat Yesaya ini dengan
kisah awal mula turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad sholallahu alaihi wassalam.
Malaikat Jibril memerintahkan beliau membaca lembaran Al-Qur’an “Iqra’!” yang berarti “Bacalah
!“ . Dan beliau pun menjawab “Maa ana bi Qori’” yang berarti “Aku tidak dapat membaca”. Hal ini terjadi
berturut-turut tiga kali.
Kata “IQRA” dalam bahasa Arab
yang berarti “Bacalah” juga bersesuaian dengan teks Ibrani diatas yang berbunyi “QERA”
”IQRA!..Bacalah dengan
(menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dengan
segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantaraan kalam.Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.”
(al-‘Alaq : 1-5)
Kejadian yang sama pernah terjadi
, ketika Tuhan pun berfirman kepada Nabi Elia yang sedang berada dalam
gua di suatu malam, kita bisa membukanya dalam 1 Raja-raja 19:9
1
Raja-raja 19:9. Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua
dan bermalam di situ. Maka Firman TUHAN datang
kepadanya, demikian: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia?”
Maka gugurlah argumentasi bagi
mereka yang berdalih bahwa tak mungkin Tuhan berfirman dalam kegelapan GUA
Dasar kisah ini adalah hadits yang
diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dan lainnya dari Aisyah yang mengatakan :
“Wahyu yang pertama kali dialami
oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam adalah mimpi yang benar di waktu
tidur. Beliau melihat dalam mimpi itu datangnya bagaikan terangnya pagi hari.
Kemudian beliau suka menyendiri. Beliau pergi ke gua Hira untuk beribadah
beberapa malam. Untuk itu beliau membawa bekal. Kemudian beliau pulang kembali
ke Khadijah radiyallahu ‘anha, maka Khadijahpun membekali beliau seperti bekal
terdahulu. Lalu di gua Hira datanglah kepada beliau satu kebenaran, yaitu
seorang malaikat, yang berkata kepada Nabi : “Bacalah!” Rasulullah menceritakan
: “maka akupun menjawab : Aku tidak bisa membaca”. Malaikat tersebut lalu
memelukku sehingga aku merasa amat payah. Lalu aku dilepaskan, dan dia berkata
lagi : “Bacalah!” maka akupun menjawab : “Aku tidak bisa membaca”. Lalu dia
merangkulku yang kedua kali sampai aku kepayahan. Kemudian dia lepaskan lagi
dan berkata : “Bacalah!” Aku menjawab : “Aku tidak bisa membaca”. Maka dia
merangkulku yang ketiga kalinya sehingga aku kepayahan, kemudian dia berkata :
“Bacalah dengan (menyebut) nama
Rabbmu Yang menciptakan.. sampai dengan …apa yang tidak diketahuinya”.
Yesaya 29 adalah sebuah pasal dalam
ALKITAB yang memuat banyak petunjuk-petunjuk yang sangat menakjubkan tentang
akhir dari Kerajaan Kenabian Bani Israel.. Pasal 29 dari Yesaya yang terkait
dengan Nubuatan ini dimulai dari ayat 9
29:9. Tercengang-cenganglah,
penuh keheranan, biarlah matamu tertutup, buta semata-mata! Jadilah mabuk,
tetapi bukan karena anggur, jadilah pusing, tetapi bukan karena arak!
29:10 Sebab TUHAN telah membuat
kamu tidur nyenyak; matamu–yakni para nabi–telah dipejamkan-Nya dan
mukamu–yaitu para pelihat–telah ditudungi-Nya.
Yang tampak dari nubuatan di atas
adalah bahwa ada suatu masa dimana kenabian dan pengutusan para utusan akan
terhenti, dunia akan kosong dari kenabian, tidak ada nabi yang diutus pada
suatu masa Bani Israel. Sesuatu yang dalam Islam disebut FATRAH…Masa kekosongan
wahyu. Masa tak ada para utusan Tuhan dan para Nabi yang mengabarkan kepada
umat manusia tentang kabar dari langit. Masa ini digambarkan sebagai “mata yang
tertutup”, “buta”, “mabuk”, “pusing”.
Kemudian kalimat nubuatan berlanjut
dengan
29:11 Maka bagimu penglihatan
dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu
diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: “Baiklah baca ini,”
maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai”;
29:12 dan apabila kitab itu
diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: “Baiklah
baca ini,” maka ia akan menjawab: “Aku tidak dapat membaca.”
Maka yang tampak dari nubuatan ini
adalah “Kitab yang bermeterai” atau “Kitab yang tertutup” atau “Sefer Ha
Hatm”…Kitab Penutup diserahkan kepada kaum yang bisa baca tulis tapi mereka
tak mampu membacanya…
Maka ketika kitab itu, dan tidak
dikatakan kitab tertutup lagi..Kitab itu diperintahkan kepada seseorang yang
tidak tahu baca tulis maka ucapannya adalah “Aku tidak dapat membaca”
Pasal ini kemudian melanjutkan
nubuatan akan kedegilan bangsa Yahudi yang abai terhadap perintah-perintah dan
larangan Tuhan dalam Taurat:
29:13 Dan Tuhan telah berfirman:
“Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku
dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku
hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
Mengapa ayat diatas ditujukan kepada
bangsa Yahudi ? Karena dalam Perjanjian Baru sendiri Yesus Kristus Nabi dari
Nazaret telah merujuk kepada pasal Yesaya ini ketika mencela pelanggaran demi
pelanggaran yang dilakukan Bani Israel terhadap perintah dan larangan Tuhan
Matius 15
15:7 Hai orang-orang munafik!
Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari
pada-Ku.
15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka
ajarkan ialah perintah manusia.”
Atas sebab itulah maka terjadilah
hal yang ajaib dan tidak masuk akal, susah diterima oleh akal ketika kenabian
dan hikmat dicabut dari bangsa Yahudi dan tidak lagi tampak lagi kearifan yang
dahulu tampak pada Nabi-Nabi zaman dahulu
29:14 maka sebab itu,
sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini,
keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang,
dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi.”
Inilah ketetapan dari Tuhan Semesta
Alam ketika berkehendak mencabut Kenabian itu dari Bani Israel dan diberikanNya
Kenabian itu kepada bangsa yang diremehkan dan mereka hinakan, Bani Ismael,
Bangsa Arab. Bangsa yang dianggap sebagai bangsa keturunan Ismael, anak Abraham
yang dibuang ke Padang Bersyeba..
Matius 21:42 Kata Yesus kepada
mereka: “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak
Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Yesus Kristus Nabi dari Nazaret
telah menubuatkan hal ini sebelum kemangkatan beliau ke langit, perihal
pencabutan Kerajaan Kenabian..Penutup Kenabian kepada bangsa yang lain yang
bukan bangsa Yahudi,
Matius 21:43 Sebab itu, Aku
berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan
diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Pasal kemudian lebih jelas lagi
menunjukkan bahwa Bani Ismael yang direndahkan akan ditinggikan dan bangsa yang
semula ditinggikan tapi tegar tengkuk lagi ingkar terhadap hukum2 Tuhan akan
direndahkan
29:17. Bukankah hanya sedikit
waktu lagi, Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, dan kebun
buah-buahan itu akan dianggap hutan?
Dan dilanjutkan bahwa bangsa yang
tak pernah mendapatkan pengutusan Nabi dan Rasul akan mendapatkan sebuah Kitab,
dan kegelapan dan kebodohan bangsa Jahiliyah itu akan berakhir dengan diutusnya
seorang Nabi kepada mereka
29:18 Pada waktu itu orang-orang
tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman
dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat.
Disamping itu disebutkan bahwa
pengikut Nabi itu banyak dari golongan kaum miskin nan sengsara tertindas,
29:19 Orang-orang yang sengsara
akan tambah bersukaria di dalam TUHAN, dan orang-orang miskin di antara manusia
akan bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel!
Dan ini semua adalah akhir dari
kesombongan bangsa Yahudi yang enggan dan abai terhadap hukum Tuhan yang
mengakibatkan mereka harus beriman kepada seorang Nabi dari bangsa yang mereka
hinakan ,
29:20 Sebab orang yang gagah
sombong akan berakhir dan orang pencemooh akan habis, dan semua orang yang
berniat jahat akan dilenyapkan,
Para pembaca ALKITAB tidak akan
gagal memahami bahwa Ishak akan menjadi bangsa yang besar dengan banyaknya
nabi-nabi yang diutus kepada keturunannya yang banyak berasal dari keturunan
Yehuda anak Yakub. Akan tetapi ada masanya ketika pewarisan kenabian ini kelak
akan berpindah tangan kepada keturunan yang lain. Kita bisa melihat isyarat ini
di Kitab Kejadian 49 ketika Yakub pada akhir hidupnya menceritakan nubuat
tentang nasib keturunan anak-anaknya, dan ketika menceritakan tentang keturunan
Yahuda yang kelak akan mewarisi tongkat raja-raja dan kenabian maka
ternubuatkan :
49:10 Lo yasūr SHEIBET mi-yehūda
u-mahoqeiq mi-bein raglayu ‘ad ki yabu SHILOH, va-lu yiqhat ‘amim49:10
The SCEPTER shall not depart from Judah nor a lawgiver from between his
feet until SHILOH comes, and unto HIM shall the obedience of the people
be49:10 TONGKAT KERAJAAN tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang
pemerintahan dari antara kakinya, sampai DIA datang yang BERHAK ATASNYA,
maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
Sheibet atau tongkat kerajaan adalah
perlambang kekuasaan kenabian dan kepemimpinan. Kerajaan dan Kenabian tidak
akan berpindah dari keturunan Yahuda sampai datangnya “SHILOH” atau “DIA yang
BERHAK ATASNYA“ dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa di bumi. Kepada dia
inilah Kerajaan dan Kenabian akan diberikan.
Perpindahan tongkat kerajaan dan
kenabian kepada keturunan yang lain ini lebih jelas dinyatakan dalam Yehezkiel
21:25-27 sebagai pembuangan SERBAN kenabian dan MAHKOTA kerajaan.
21:25 Dan hai engkau, raja Israel,
orang fasik yang durhaka, yang saatmu sudah tiba untuk penghakiman terakhir,
21:26 beginilah firman Tuhan ALLAH:
Jauhkanlah serbanmu dan buangkanlah mahkotamu! Tiada yang tetap seperti
keadaannya sekarang. Yang rendah harus ditinggikan, yang tinggi harus
direndahkan.
21:27 Puing, puing, puing akan
Kujadikan dia! Inipun tidak akan tetap. Sampai IA datang YANG BERHAK ATASNYA,
dan KEPADANYA akan Kuberikan itu.”
The New Interpreter’s Bible
memberikan referensi bahwa SHILOH adalah sesosok manusia dari bangsa selain
keturunan Yehuda yang akan menerima estafet tongkat kerajaan dan kenabian, “It
most likely refers to a person. The basic image is clear: The poet depicts
Judah as a royal figure, whose rule…will continue for a lengthy period until a
climactic event occurs that assures a glorious future, …
Yesus Kristus Nabi dari Nazaret
memberikan isyarat yang sama tentang perpindahan tongkat kenabian dan kerajaan
ini akan terjadi sepeninggal beliau,
Matius 21:43 Sebab itu, Aku
berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan
buah Kerajaan itu.
Sabda Yesus diatas sebagai penjelas
dari nubuat dalam Kitab Taurat
Ulangan 32:21 “Mereka
membangkitkan cemburuku dengan yang bukan Allah, mereka membuatku marah dengan
berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang
bukan umat, dan akan membuat mereka marah dengan bangsa yang bodoh.
Karenanya, hal ini membuat Hikmat
dan Kearifan terangkat ketika mereka menolak mengakui kenabian berada pada
bangsa yang bodoh lagi hina dalam pandangan mereka….
Dan ini ditegaskan lagi di lanjutan
dari YESAYA 29:13
29:13 Dan
Tuhan telah berfirman: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya
dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan
ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
29:14 maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang
ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang
berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi.
Setiap orang yang mempunyai sedikit
pengetahuan tentang Injil akan dapat menebak siapa yang di mata orang-orang
Yahudi rasis dan sombong ini “bukan sebuah umat” –sesuatu yang tidak berarti
dan “bangsa yang bodoh” jika bukan sepupu mereka keturunan Ismail– bangsa Arab
yang dalam kata-kata Thomas Carlyle telah “mengembara tidak dikenal di padang
pasir sejak penciptaan dunia!?”
Jadi, karena Bangsa Israel menjauh
dari Tuhan, maka nikmat kenabian yang selama ini dikaruniakan Tuhan kepada
mereka, dicabut kembali oleh Tuhan dan diberikan kepada Bangsa Goyim Bangsa
Ummiy Bangsa Bodoh Bangsa Jahiliah……Bangsa Arab dan kelak pula tongkat kerajaan
ada di Syam (Palestine pusat khalifahan Islam akhir)
Walhamdulillah
Bersambung...
Bila ingin membaca lebih lanjut ebook ini, Klik tulisan ini untuk kembali ke-link-link di daftar isi
Anda sedang membaca artikel tentang PANDANGAN AHLI KITAB dan anda bisa menemukan artikel PANDANGAN AHLI KITAB ini dengan url http://manfaatputih.blogspot.com/2013/08/pandangan-ahli-kitab.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopypaste-nya jika artikel PANDANGAN AHLI KITAB ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link PANDANGAN AHLI KITAB sebagai sumbernya.
0 komentar:
Posting Komentar
Beri Komentarmu disini!