4. Jaman
Kerajaan yang diturunkan
Urutan
Kekhalifahan beserta sejarah singkat peradaban Islam pilihan dalam periode
tersebut
Di babak ini ummat Islam menikmati
selama 13 abad kepemimpinan orang-orang beriman. Para pemimpin pada masa
ini dijuluki khalifah. Sistem sosial dan politik yang berlaku disebut Khilafah
Islamiyah berdasarkan hukum Al-Qur’an dan As-Sunnah An-Nabawiyyah.
Namun mengapa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyebutnya
sebagai babak para raja-raja? Karena bila seorang khalifah wafat maka yang
menggantinya mesti anak keturunannya. Demikian seterusnya. Ini berlaku baik
pada masa kepemimpinan Daulat Bani Umayyah, Daulat Bani Abbasiyah maupun
Kesultanan Usmani Turki.
Walaupun demikian, ummat Islam masih
bisa dikatakan mengalami masa kejayaan, karena para Khalifah di babak ketiga
merupakan Raja-raja yang Menggigit, artinya masih ”menggigit” Al-Qur’an dan
As-Sunnah. Tentunya tidak sama baiknya dengan kepemimpinan para Khulafa
Ar-Rasyididn sebelumnya yang masih ”menggenggam” Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Ibarat mendaki bukit, tentulah lebih aman dan pasti bila talinya digenggam
daripada digigit. Tapi secara umum di babak ketiga ini Hukum Allah tegak dan
hukum jahiliyah buatan manusia tidak berlaku.
» Dinasti UMAYAH ----- 40
H/661 M - 132 H/750 M
» Dinasti ABBASIYAH ----- 132/750 M - 656 H/1258 M
» Dinasti IDRISIYAH ----- 172 H/789 M - 314 H/926 M
» Dinasti AGHLABIYAH ----- 184 H/800 M - 296 H/909 M
» Dinasti SAMANIYAH ----- 203 H/819 M - 395 H/1005 M
» Dinasti SAFARIYAH ----- 253 H/867 M - 900/1495 M
» Dinasti TULUN ----- 254 H/868 M - 292 H/905 M
» Dinasti HAMDANIYAH ----- 292 H/905 M - 394 H/1004 M
» Dinasti FATIMIYAH ----- 296 H/909 M - 566 H/1171 M
» Dinasti BUWAIHI ----- 33 H/945M - 447 H/1055M
» Dinasti SELJUK ----- 469 H/1077 M - 706 H/1307 M
» Dinasti AYUBIYAH ----- 569 H/1174 M - 650 H/1252 M
» Dinasti DELHI ----- 602 H/1206 M - 962 H/1555 M
» Dinasti MAMLUK MESIR ----- 648 H/1250 M - 923 H/1517 M
» Dinasti MUGHAL ----- 931 H/1525 M - 1275 H/1858 M
» Dinasti USMANI/OTTOMAN ----- 699 H/1300 M - 1341 H/1922 M
DINASTI ISLAM muncul setelah masa
al-Khulafa ar_Rasyidun berakhir. Tradisi pemerintah Islam tetap dipertahankan
bersamaan dengan upaya perluasan wilayah Islam ke seluruh dunia. Berikut adalah
beberapa dinasti Islam yang pernah berkuasa di dunia.
UMAYAH (40 H/661 M - 132 H/750 M)
Wilayah kekuasaan dinasti ini meliputi
daerah Timur Tengah, Afrika Utara dan Spanyol. Dinasti Umayah berasal dari
keturunan Umayah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf, pemimpin sukua Quraisy
terpandang. Dinasti Umayah muncul setelah Ali bin Abi Thalib (40 H/661 M)
meninggal. Mu'awiyah, keturunan Bani Umayah dari keluarga Harb, meneruskan
kekuasaan dengan mendirikan Dinasti Umayah. Dinasti Umayah terbagi menjadi dua
periode kekuasaan yaitu Umayah Damascus (Suriah) dan Umayah Cordoba (Spanyol).
Kejayaan Dinasti Umayah Damascus terdapai pada masa Khalifah al-Walid.
Berakhirnya Dinasti Umayah Damascus terjadi ketika Marwan II dibunuh tentara
Abbasiyah pada 132 H/750 M. Selanjutnya Abdurrahman (cucu Hisyam) meloloskan
diri ke Spanyol dan mendirikan Dinasti Umayah Cordoba. Dinasti Umayah Cordoba
mengalami kejayaan pada masa Abdurrahman III dan al-Hakam II. Peninggalan
Dinasti Umayah Damascus berupa Katedral St. John di Damascus yang diubah
menjadi masjid, Katedral di Hims yang digunakan sebagai masjid dan gereja dan
tempat istirahat di padang pasir seperti Qusair Amrah dan al-Musatta, adapun
peninggalan Dinasti Umayah Cordoba adalah Masjid Cordoba di Spanyol.
ABBASIYAH (132/750 M - 656 H/1258 M)
Dinasti ini mempunyai wilayah
kekuasan yang meliputi Irak, Suriah, Semenanjung Arabia, Uzbekistan dan Mesir
bagian timur. Pendiri dinasti sekaligus khalifah pertama adalah Abu Abbas
as-Saffah. Kekuasaan Dinasti Abbaisyah dibagi menjadi empat periode, yaitu
periode awal 132 H/750 M-232 H/847 M), periode lanjutan (232 H/847 M-333 H/945
M), periode Buwaihi (333 H/945 M- 447 H/1055 M), dan periode Seljuk (447 H/1055
M- 656 H/1258 M). Masa panjang dinasti ini dilalui dengan pola pemerintahan
yang berubah-ubah seusuai perubahan politik, sosial, budaya dan penguasa.
Dinasti Abbasiyah mengalami jaman keemasan ketika dipimpin oleh as-Saffah,
al-Mansur, al-Mahdi, Harun ar-Rasyid, al-Amin, al-Ma'mum, Ibragim, al-Mu'tasim
dan al-Wasiq. kekuasaan Abbasiyah melemah dengan adanya pertentangan dan
pemberontakan dari dalam negeri serta ancaman dari pihak luar, seperti Bizantum
(Romawi Timur) dan orang Mongol. Dinasti Abbasiyah runtuh setelah orang Mongol
di bawah pimpinan Hulagu Khan, cucu Jengiz Khan, menghancurkan Baghdad.
Peninggalan Dinasti Abbasiyah meliputi antaran lain Baitulhikmah, yaitu suatu
lembaga pusat kajian keilmuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid, dan
Masjid al-Mutawakkil yang mempunyai menara spiral di Samarra (Irak).
IDRISIYAH (172 H/789 M - 314 H/926
M)
Wilayah kekuasaannya adalah Magribi
(Maroko). Dinasti ini didirikan oleh Idris I bin Abdullah, cucu Hasan bin Ali
bin Abi Thalib, dan merupakan dinasti pertama yang beraliran Syiah, terutama di
Maroko dan Afrika Utara. Sultan Idrisiyah terbesar adalah Yahya IV (292 H/905
M-309 H/922 M) yang berhasil merestorasi Volubilis, kota Romawi, menjadi kota
Fez. Dinasti Idrisiyah berperan dalam menyebarkan budaya dan agama Islam ke
bangsa Berber dan penduduk asli. Dinasti ini runtuh setelah ditaklukkan oleh
Dinasti Fatimiyah pada 374 H/985 M. Dinasti Idrisiyah antara lain meninggalkan
Masjid Karawiyyin dan Masjid Andalusia yang didirikan pada 244 H/859 M.
AGHLABIYAH (184 H/800 M - 296 H/909
M)
Pusat pemerintahannya terletak di
Qairawan, Tunisia. Wilayah kekuasaan Aghlabiyah meliputi Tunisia dan Afrika
Utara. Pemimpin pertama dinasti ini adalah Ibrahim I bin al-Aglab, seorang
panglima dari Khurasan Aghlabiyah berperan dalam mengganti bahasa latin dengan
bahasa Arab serta menjadikan Islam agama mayoritas. Dinasti ini berhasil
menduduki Sicilia dan sebagian besar Italia Selatan, Sardinia, Corsica, bahkan
pesisir Alpen pada abad ke-9. Dinasti Aghlabiyah berkahir setelah ditaklukan
oleh Dinasti Fatimiyah. Peninggalan dinasti ini antara lain adalah Masjid Raya
Qairawan dan Masjid Raya di Tunis.
SAMANIYAH (203 H/819 M - 395 H/1005
M)
Wilayah kekuasaan Dinasti Samaniyah
meliputi daerah Khurasan (Irak) dab Transoksania (Uzbekistan) yang terletak di
sebelah timur Baghdad. Ibukotanya adalah Bukhara. Dinasti Samaniyah didirikan
oleh Ahmad bin Asad bin Samankhudat, keturunan seorang bangsawan Balkh
(Afghanistan Utara). Puncak kejayaan tercapai pada masa pemerintaha Isma'il II
al-Muntasir, khalifah terakhir Samaniyah, tidak dapat mempertahankan wilayahnya
dari serangan Dinasti Qarakhan dan Dinasti Ghaznawi. Dinasti Samaniyah berakhir
setelah Isma'il II terbunuh pada 395 H/1005 M. Peninggalan Dinasti Samaniyah
berupaa Mausoleum Muhammad bin Ismail al-Bukhari, seorang ilmuwan muslim.
SAFARIYAH (253 H/867 M - 900/1495 M)
Dinasti Safariyah merupakan sebuah
dinasti Islam yang paling lama berkuasa di dunia. Wilayah kekuasaan Dinasti
Safariyah meliputi kawasan Sijistan, Iran. Pendiri dinasti ini adalah Ya'qub
bin Lais as-Saffar, seorang pemimpin kelompok Khawarij di Porpinsi Sistan
(Iran). Dinasti Safariyah di bawah kepemimpinan Amr bin Lais berhasil
melebarkan wilayah kekuasaanya sampai Afghanistan Timur. Pada masa itulah
kekuasaan Dinasti Safariyah mencapi puncaknya. Dinasti ini semakin melemah
karena pemberontakan dan kekacauan dalam pemerintahan. Akhirnya Dinasti
Ghaznawi mengambil alih kekuasaan Dinasti Safariyah. Setelah penguasa terakhir Dinasti
Safariyah, Khalaf, meninggal dunia, berakhir pula kekuasaan Dinasti Safariyah
di Sijistan.
TULUN
(254 H/868 M - 292 H/905 M)
Dinasti Tulun adalah sebuah dinasti
Islam yang masa pemerintahannya paling cepat berakhir. Wilayah kekuasaan
dinasti Tulun meliputi Mesir dan Suriah. Pendirianya adalah Ahmad bin Tulun,
putra seorang Turki yang diutus oleh gubernur Transoksania (Uzbekistan) emmbawa
upeti ke Abbasiyah. Dinasti Tulun yang memerintah sampai 38 tahun berakhir
ketika dikalahkan oleh pasukan Abbasiyah dan setelah Khalifah Syaiban bin Tulun
terbunuh.
HAMDANIYAH
(292 H/905 M - 394 H/1004 M)
Wilayah kekuasaanya meliputi Aleppo
(Suriah) dan Mosul (Irak). Nama dinasti ini dinisbahkan kepada pendirinya,
Hamdan bin Hamdun yang bergelar Abul Haija'. Dinasti Hamdaniyah di Mosul
dipimpin oleh Hasan yang menggantikan ayahnya, Abu al-Haija;. Kepemimpinan
Hasan mendapat pengakuan dari pemerintah Baghdad. Dinasti Hamdaniyah di Aleppo
didirikan oleh Ali Saifuddawlah, suadara dari penguasa Hamdaniyah Mosul. Ali
Saifuddawlah merebut Aleppo dari Dinasti Ikhsyidiyah. Dinasti Hamdaniyah di
Mosul maupun di Aleppo berakhir ketika para pemimpin meninggal.
FATIMIYAH
(296 H/909 M - 566 H/1171 M)
Wilayah kekuasaannya meliputi Afrika
Utara, Mesir dan Suriah. Berdirinya Dinasti Fatimiyah dilatarbelakangi oleh
melemahnya Dinasti Abbasiyah. Ubaidillah al-Mahdi mendirikan dinasti Fatimiyah
yang lepas dari kekuasaan Abbasiyah. Dinasti ini mengalami puncak kejayaan pada
masa kepemimpinan al-Aziz. Kebudayaan Islam berkembang pesat pada masa Dinasti
Fatimiyah, yang ditandai dengan berdirinya Masjid al-Azhar. Masjid ini
berfungsi sebagai pusat pengkajian Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti
Fatimiyah berakhis setelah al-Adid, khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah, jatuh
sakit. Salahudin Yusub al-Ayyubi, wazir Dinasti Fatimiyah menggunakan
kesempatan tersebut dengan mengakui kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-Mustadi.
Peninggalan dinasti ini meliputi antara lain Masjid al-Azhar yang sekarang
terkenal dengan Universitas al-Azhar-nya, Bab al-Futuh (Benteng Futuh) dan
Masjid al-Akmar di Cairo, Mesir.
BUWAIHI
(33 H/945M - 447 H/1055M)
Wilayah kekuasaan Dinasti Buwaihi
meliputi Irak dan Iran. Dinasti ini dibangun oleh tiga bersaudara yaitu Ali bin
Buwaihi, Hasan bin Buwaihi dan Ahmad bin Buwaihi. Perjalanan Dinasti Buwaihi
dapat dibagi dua periode. Periode pertama merupakan periode pertumbuhan dan
konsolidasi sedangkan periode kedua daalh periode defensi, khususnya di wilayah
Irak dan Iran Tengah. Dinasti Buwaihi mengalami perkembangan pesat ketika Dinasti
Abbasiyah di Baghdad mulai melemah. Dinasti Buwaihi mengalami kemunduran dengan
adanya pengaruh Tugril Beg dari Dinasti Seljuk. Peninggalan dinasti ini antara
lain berupa observatorium di Baghdad dan sejumlah perpustakaan di Syiraz,
ar-Rayy dan Isfahan (Iran).
SELJUK
(469 H/1077 M - 706 H/1307 M
Wilayah kekuasaannya meliputi Irak,
Iran, Kirman dan Suriah. Dinasti Seljuk dibagi menjadi lima cabang yaitu Seljuk
Iran, Seljuk Irak, Seljuk Kirman, Seljuk Asia Kecil dan Seljuk Suriah. Dinasti
Seljuk didirikan oleh Seljuk bin Duqaq dari suku bangsa Guzz dari Turkestan.
Akan tetapi tokoh yang dipandang sebagai pendiri dinasti seljuk yang sebenarnya
adalah Tugril Beq. Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Dinasti Seljuk dan
mendapat pengakuan dari Dinasti Abbasiyah. Dinasti Seljuk melemah setelah para
pemimpinnya meninggal atau ditaklukkan oleh bangsa lain. Peninggalan dinasti
ini adalah Kizil Kule (Menara Merah) di Alanya, Turki Selatan, yang merupakan
pangkalan pertahanan Bani Seljuk dan Masjid Jumat di Isfahan, Iran.
AYUBIYAH
(569 H/1174 M - 650 H/1252 M)
Pusat pemerintahan Dinasti Ayubiyah
adalah Cairo, Mesir. Wilayah kekuasaannya meliputi kawasan Mesir, Suriah dan
Yaman. Dinasti Ayubiyah didirikan Salahudin Yusuf al-Ayyubi, setelah menaklukan
khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah, al-Adid. Salahudin berhasil menaklukan
daerah Islam lainnya dan pasukan salib. Selain dikenal sebagai panglima perang,
Salahudin juga mendorong kemajuan di bidang agama dan pendidikan. Berakhirnya
masa pemerintahan Ayubiyah ditandai dengan meninggalnya Malik al-Asyraf
Muzaffaruddin, sultan terakhir dan berkuasanya Dinasti Mamluk. Peninggalan
Ayubiyah adalah Benteng Qal'ah al-Jabal di Cairo, Mesir.
DELHI (602 H/1206 M - 962 H/1555 M)
Wilayah kekuasaan Dinasti Delhi
terletak di India Utara. Dinasti Delhi mengalami lima kali pergantian
kepemimpinan yaitu Dinasti Mamluk, Dinasti Khalji, Dinasti Tuglug, Dinasti
Sayid dan Dinasti Loyd. Pada periode pertama, Delhi dipimpin Dinasti Mamluk selama
84 tahun. Mamluk merupakan keturunan Qutbuddin Aybak, seorang budak dari Turki.
Dinasti Khalji dari Afghanistan memerintah selama 30 tahu. Dinasti Tuglug
memerintah selama 93 tahun, sedangkan Dinasti Sayid selama 37 tahun. Penguasa
terakhir Delhi adalah Dinasti Lody yang memerintah selama 75 tahun. Peninggalan
Dinasti Delhi antara lain adalah Masjid Kuwat al-Islam dan Qutub Minar yang
berupa menara di Lalkot, Delhi (India)
MAMLUK
MESIR (648 H/1250 M - 923 H/1517 M)
Wilayah kekuasaan Dinasti Mamluk
Mesir dan Suriah. Dinasti Mamluk berasal dari golongan hamba yang dimiliki oleh
para sultan dan amir, yang dididik secara militer oleh tuan mereka. Dinasti
Mamluk yang memerintah di Mesir dibagi dua yaitu Mamluk Bahri dan Mamluk Burji.
Sultan pertama Dinasti Mamluk Bahri adalah Izzudin Aibak, Sultan Dinasti Mamluk
Bahri yang terkenal antara lain adalah Qutuz, Baybars, Qalawun dan Nasir
Muhammad bin Qalawun. Baybars adalah sultan Dinasti Mamluk Bahri yang berhasil
membangun pemerintahan yang kuat dan berkuasa selama 17 tahun. Dinasti Mamluk
Burji kemudian mengambil alih pemerintahan dengan menggulingkan sultan Mamluk
Bahri terakhir, as-Salih Hajii bin Sya'ban. Sultan pertama penguasa Dinasti
Mamluk Burji adalah Barquq (784 H/1382 M-801 H/1399 M). Dinasti Mamluk Mesir
memberikan sumbangan besar bagi sejarah Islam dengan mengalahkan kelompok
Nasrani Eropa yang menyerang Syam (Suriah). Selain itu, Dinasti Mamluk Mesir
berhasil mengalahkan bangsa Mongol, merebut dan mengislamkan Kerajaan Nubia
(Ethiopia), serta menguasai Pulau Cyprus dan Rhodos. Dinasti Mamluk Mesir
berakhir setelah al-Asyras Tuman Bai, sultan terakhir, dihukum gantung oleh
pasukan Usmani Turki. Peninggalan Dinasti Mamluk antara lain berupa Masjid
Rifai, Mausoleum Qalawun dan Masjid Sultan Hassan di Cairo.
MUGHAL
(931 H/1525 M - 1275 H/1858 M)
Wilayah kekuasaan dinasti ini
terletak di India. Dinasti Mughal didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur,
putra pertama Umar Syeikh Mirza, seorang penguasa Fargana di Turkistan
(Transoksania). Dinasti Mughal dimulai ketika Babur menguasai Punjab dan
meruntuhkan Dinasti Lody di Delhi. Dinasti Mughal menyebabkan terpusatnya
daerah di India yang semula oleh gubernur, serta meluasnya politik Islam di
wilayah India. Dinasti Mughal sangat memperhatikan pengembangan Islam, terutama
di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dinasti Mughal mendirikan khanqah
(pesantren), yang merupakan pusat studi Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti
Mughal juga memperhatikan pengembangan peradaban, terutama di bidang seni
lukis, seni musik dan seni bangunan. Hal ini antara lain terlihat dari
peninggalannya berupa Istana Hawa Mahal di Jaipur, red Fort (Benteng Merah),
Delhi, Taj Mahal di Agra dan Masjid Badsyahi di Lahore. Dinasti ini runtuh
setelah Inggris mulai menancapkan kekuasaanya di India. Bahadur II, sultan
terakhir, diusir dari istananya oleh penguasa Inggris.
USMANI/OTTOMAN
(699 H/1300 M - 1341 H/1922 M)
Dinasti yang pusat pemerintahannya
di Istanbul, Turki, ini mempunyai wilayah kekuasaan paling luas. Wilayahnya
meliputi sebagian Asia, Afrika dan Eropoa. Dinasti Usmani merupakan satu di
antara tiga dinasti Islam yang besar pada abad Pertengahan, selain Dinasti
Safawi di Persia (Iran) dan Dinasti Mughal di India. Dalam sejarah Islam,
periode itu disebut juga Masa Tiga Kerajaan Besar. Dinasti Usmani menjadi
negara besar setelah berhasil menaklukan Bizantium (856 H/1453 M) dan berkuasa
lebih dari 6 abad. Dinasti ini didirikan oleh Usman, putra seorang pemimpin
suku Kayi yang bernama Artogrol. Dinasti Usmani berhasil menyebarkan Islam sampai
ke daratan Eropa. Puncak kejayaan dinasti ini tercapai pada masa pemerintahan
Sulaiman I (The Great, The Magnificent, al-Qanuni). Dinasti Usmani kemudian
semakin melemah akibat pemberontakan internal dan kalah perang melawan bangsa
Eropa. Pada perkembangan selanjutnya, Dinasti Usmani mengalami masa modernisasi
(1839-1924), yang ditandai dengan pembaruan di bidang politik, administrasi dan
kebudayaan. DInasti Usmani berakhir dan berganti menjadi negara modern yang
berbentuk republik yang sekuler pada 1924. Pendirian republik Turki dipelopori
oleh Mustafa Kemal Pasya Ataturk. Ia menanamkan paham nasionalisme dan
menghapuskan kekuasaan sultan. ada banyak peninggalan Dinasti Usmani, antara
lain Masjid Sulaiman, Masjid al-Muhammadi, Masjid Abu Ayub al-Ansari dan Masjid
Aya Sofia di Istanbul yang berasal dari renovasi sebuah gereja.
Bersambung ...
Bila ingin membaca lebih lanjut ebook ini, Klik tulisan ini untuk kembali ke-link-link di daftar isi
Anda sedang membaca artikel tentang 4. Jaman Kerajaan yang diturunkan dan anda bisa menemukan artikel 4. Jaman Kerajaan yang diturunkan ini dengan url http://manfaatputih.blogspot.com/2013/08/4-jaman-kerajaan-yang-diturunkan.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopypaste-nya jika artikel 4. Jaman Kerajaan yang diturunkan ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link 4. Jaman Kerajaan yang diturunkan sebagai sumbernya.
0 komentar:
Posting Komentar
Beri Komentarmu disini!