1
Yohanes 2:18-19 Anak-anakku, waktu ini
adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang
antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah
tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka
berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada
kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka
tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata,
bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Banyak
antikristus-antikristus akan datang dan memang antikristus-antikristus (baca:
nabi-nabi palsu) ini berasal dari antara kita (Yahudi dan Nasrani, karena Isa
diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari bani Israel), tetapi mereka
tidak sungguh-sungguh termasuk pada pengikut Isa; sebab jika mereka
sungguh-sungguh termasuk pada pengikut Isa, niscaya mereka tetap bersama-sama
dengan Isa dan pengikut-pengikutnya yang asli. Tetapi hal itu terjadi, supaya
menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada pengikut
Isa.
Kenapa
nabi Isa berkata bahwa mereka-mereka itu tidak sungguh-sungguh termasuk pada
pengikutnya karena niscaya mereka tetap bersama-sama dengan nabi Isa dan
pengikut-pengikutnya yang asli yaitu mengikuti ajaran/tauhid yang benar dari
nabi Isa, dan dijawab kenapa bisa
dikatakan tidak sungguh-sungguh termasuk pada pengikutnya karena ada jawaban
nabi isa yang membedakan pengikut palsunya dengan pengikut aslinya dan itu pula
sebabnya nabi Isa as akan membawa pedang (terlibat perang) saat kembalinya:
karena jawaban Isa ada di kitab orang Islam, maka penulis akan menuliskannya
terlebih dahulu sebelum lanjut kepembahasan lainnya.
Dan (ingatlah)
ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera
Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua
orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut
bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah
mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku
tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka
kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah
Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka,
selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku,
Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas
segala sesuatu.
(Al Maa’idah: 116-117)
"Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al
Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani
Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu."
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada
bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (QS. Al-Maaidah' 15:72)
"Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al
Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah
(gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak
membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang
yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan
bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Maaidah' 5:17)
"Sesungguhnya
kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari
yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada
Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang
mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa
siksaan yang pedih."
(QS. Al-Maaidah' 15:73) – penapian dari konsep trinitas
"Al
Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu
sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya
biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami
menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian
perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami
itu)." (QS.
Al-Maaidah' 15:75)
"Katakanlah:
"Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlas' 112:1-4)
- Ayat "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu", langsung mengoreksi keyakinan bahwa Tuhan
adalah Tri Tunggal (Tuhan terdiri dari 3 oknum: Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh
Kudus, tetapi tetap 1 Tuhan).
- Ayat "Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan", langsung
mengoreksi keyakinan bahwa di dalam Trinitas ada Tuhan Bapa (Allah) dan Tuhan
Anak (Yesus Kristus).
- Ayat "dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia",
langsung mengoreksi keyakinan bahwa Tuhan Allah menjelma menjadi manusia (Yesus
Kristus) sebagai wujud Tuhan dalam bentuk kedagingan.
Maka
karena kebanyakan dari mereka-mereka itu tidak sungguh-sungguh termasuk pada
pengikutnya, akhirnya nabi Isa turun dengan membawa pedang ke dunia.
Yeremia
25:4 Juga TUHAN terus-menerus mengutus kepadamu semua hamba-Nya (rasul-rasul dan
nabi-nabi Allah SWT), yakni nabi-nabi, tetapi kamu tidak mau mendengarkan dan
memperhatikannya.
Yeremia
25:5 Kata mereka: Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang
jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat; maka kamu akan tetap diam di
tanah yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada nenek moyangmu, dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya.
Yeremia
25:6 Juga janganlah kamu mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud
menyembah kepadanya; janganlah kamu menimbulkan sakit hati-Ku (Allah SWT)
dengan buatan tanganmu, supaya jangan Aku (Allah SWT) mendatangkan malapetaka
kepadamu.
Yeremia
25:7 Tetapi kamu tidak mendengarkan Aku (Allah SWT), demikianlah firman TUHAN,
sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Ku (Allah SWT) dengan buatan tanganmu
untuk kemalanganmu sendiri.
Matius 10,
10:32 Setiap orang yang mengakui Aku
(Tuhan-ku) di depan manusia, aku juga akan mengakuinya (pen: sebagai
pengikut Isa) di depan Bapa-Ku (Tuhan-ku) yang di sorga. 10:33
Tetapi barangsiapa menyangkal Aku (Tuhan-ku) di depan manusia, aku juga
akan menyangkalnya (pen: sebagai pengikut Isa) di depan Bapa-Ku
(Tuhan-ku) yang di sorga." 10:34 "Jangan kamu
menyangka, bahwa aku datang untuk membawa damai di atas bumi; aku datang bukan untuk membawa damai,
melainkan pedang. 10:35 Sebab aku datang untuk memisahkan
orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu
mertuanya, 10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi
rumahnya. 10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih
dari pada-Ku (pada Tuhan-ku), ia tidak layak bagiku; dan barangsiapa
mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku (pada
Tuhan-ku), ia tidak layak bagiku. 10:38 Barangsiapa tidak memikul
(menghancurkan) salibnya dan mengikut aku, ia tidak layak bagi-Ku (bagi
Tuhan-ku), 10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku
(Tuhan-ku), ia akan memperolehnya. 10:40 Barangsiapa menyambut
kamu (pen: Agama yang satu dari Adam sampai Isa dan Muhammad, Agama Abraham, Islam),
ia menyambut aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia (Tuhan-ku), yang mengutus aku. 10:41
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai (pen: pengikut asli) nabi, ia akan
menerima upah (pengikut) nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai
orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Pen: menyambut seorang nabi
sebagai (pengikut asli) nabi adalah perkataan yang ditujukan kepada Yahudi dan
Nasrani, bila menyambut Isa sebagai nabi bukan Tuhan Yesus maka ia akan menerima
upah iman dan menjadikannya bukan domba-domba bani Israel yang tersesat lagi. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi,
ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai
orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Bila diartikan menyambut
nabi sebagai nabi, maka ia akan menerima upah sebagai nabi-nabi palsu, karena
perkataan ini tertuju untuk akhir jaman dimana tidak ada nabi lagi setelah
kedua nabi terakhir, Isa dan Muhammad.
Siapa
nabi-nabi palsu :
13:1Kemudian
datanglah firman TUHAN kepadaku: 13:2"Hai anak manusia, bernubuatlah
melawan nabi-nabi Israel (nabi-nabi palsu), bernubuatlah dan katakanlah kepada
mereka yang bernubuat sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN! 13:3Beginilah
firman Tuhan ALLAH: Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti bisikan
hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan. 13:4Seperti anjing
hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu (nabi-nabi palsu), hai
Israel! 13:5Kamu tidak mempertahankan lobang-lobang pada tembokmu dan tidak
mendirikan tembok sekeliling rumah Israel, supaya mereka dapat tetap berdiri di
dalam peperangan pada hari TUHAN (pen: yang dimaksud bukan tembok secara real
namun adalah keteguhan bertauhid.benar, dimasa sekarang pula jadi bermakna benar-benar
tembok yang harus dibangun dipenjuru Israel, dan kelak akan dihancurkan, sebuah
pengulangan) 13:6Penglihatan mereka menipu dan tenungan mereka adalah bohong;
mereka berkata: Demikianlah firman TUHAN, padahal TUHAN tidak mengutus mereka,
dan mereka menanti firman itu digenapi-Nya (firman Allah). 13:7Bukankah
penglihatan tipuan yang kamu lihat dan tenungan bohong yang kamu katakan, kalau
kamu berkata: Demikianlah firman TUHAN, padahal Aku (Allah) tidak berbicara? 13:8Sebab
itu, beginilah firman Tuhan ALLAH, oleh karena kamu mengatakan kata-kata dusta
dan melihat perkara-perkara bohong, maka Aku (Allah) akan menjadi lawanmu,
demikianlah firman Tuhan ALLAH. 13:9Aku akan mengacungkan tangan-Ku (Allah) melawan
nabi-nabi (nabi-nabi palsu) yang melihat perkara-perkara yang menipu dan yang
mengucapkan tenungan-tenungan bohong; mereka tidak termasuk perkumpulan umat-Ku
(Allah) dan tidak akan tercatat dalam
daftar kaum Israel, dan tidak akan masuk
lagi di tanah Israel (pertama
bermakna bahwa negeri Israel sekarang adalah bangsa Sameria, seperti pada
alkitab, Israel tersebar didunia dan yang kedua
adalah adanya penambahan kata menyesuaikan kejadian terkini (penggenapan nubuat
rupa keajaiban antikristus (Dajjal)); dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah
Tuhan ALLAH. 13:10Oleh karena, ya sungguh karena mereka menyesatkan umat-Ku (Allah)
dengan mengatakan: Damai sejahtera!, padahal sama sekali tidak ada damai
sejahtera--mereka itu mendirikan tembok dan lihat, mereka mengapurnya--13:11katakanlah
kepada mereka yang mengapur tembok itu: Hujan lebat akan membanjir, rambun akan
jatuh dan angin tofan akan bertiup! 13:12Kalau tembok itu sudah runtuh, apakah
orang tidak akan berkata kepadamu: Di mana sekarang kapur, yang kamu oleskan
itu? 13:13Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Di dalam amarah-Ku, Aku
(Allah) akan membuat angin tofan bertiup dan di dalam murka-Ku (Allah) hujan
lebat akan membanjir, dan di dalam amarah-Ku (Allah) rambun yang membinasakan
akan jatuh. 13:14Dan Aku (Allah) akan meruntuhkan tembok yang kamu kapur itu
dan merobohkannya ke tanah, supaya dasarnya menjadi kelihatan; tembok kota itu
akan runtuh dan kamu akan tewas di dalamnya. Dan kamu akan mengetahui bahwa
Akulah TUHAN. 13:15Begitulah Aku (Allah) akan melampiaskan amarah-Ku (Allah) atas
tembok itu dan kepada mereka yang mengapurnya dan Aku (Allah) akan berkata
kepadamu: Lenyap temboknya dan lenyap orang-orang yang mengapurnya, 13:16yaitu nabi-nabi Israel (nabi-nabi palsu)
yang bernubuat tentang Yerusalem dan melihat baginya suatu penglihatan mengenai
damai sejahtera, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera, demikianlah
firman Tuhan ALLAH." 13:17"Engkau anak manusia orang kudus,
tujukanlah mukamu kepada kaum perempuan bangsamu yang bernubuat sesuka hatinya
saja dan bernubuatlah melawan mereka. 13:18Katakanlah: Beginilah firman Tuhan
ALLAH: Celakalah dukun-dukun perempuan, yang mengikatkan tali-tali azimat pada
semua pergelangan dan mengenakan selubung pada kepala semua orang, tua atau
muda, untuk menangkap jiwa orang. Apakah kamu hendak menangkap jiwa orang yang
termasuk umat-Ku (Allah) dan membiarkan orang-orang lain hidup untuk
kepentinganmu? 13:19Kamu melanggar kekudusan-Ku (Allah) di tengah-tengah
umat-Ku (Allah) hanya demi beberapa genggam jelai dan beberapa potong roti,
dengan membunuh orang-orang yang tidak patut mati, dan membiarkan hidup
orang-orang yang tidak patut hidup, dalam hal kamu berbohong kepada umat-Ku (Allah)
yang sedia mendengar bohong. 13:20Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH:
Aku akan menentang tali-tali azimatmu, dengan mana kamu menangkap jiwa orang
dan Aku (Allah) akan mengoyakkannya dari tanganmu dan melepaskan seperti
burung-burung, orang-orang yang kamu tangkap. 13:21Aku (Allah) akan mengoyakkan
selubungmu dan akan melepaskan umat-Ku (Allah) dari tanganmu dan mereka tidak
lagi menjadi mangsa di dalam tanganmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah
TUHAN. 13:22Oleh karena kamu melemahkan hati orang benar dengan dusta, sedang
Aku (Allah) tidak mendukakan hatinya, dan sebaliknya kamu mengeraskan hati
orang fasik, sehingga ia tidak bertobat dari kelakuannya yang fasik itu, dan
kamu membiarkan dia hidup. 13:23Oleh sebab itu kamu tidak lagi melihat
perkara-perkara yang menipu dan mengucapkan tenungan-tenungan bohong; Aku akan
melepaskan umat-Ku (Allah) dari tanganmu dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah
TUHAN." Yehezkiel 13
"Segolongan
dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak
menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.” (Ali Imran 3:69)
"Katakanlah: “Hai Ahli kitab mengapa
kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu
menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?" Allah
sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan." (Ali Imran 3:
99)
"(Yaitu) orang-orang yang
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu
menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat." (Al-A'raf
7:45)
"Ini adalah
sebuah kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada
kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan
kitab (Al-Qur'an) itu (kepada orang kafir) ..." (Al-A'raf 7:2)
"Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu
kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa
tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan
sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai
tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:
"Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah."
(Ali Imran3:64)
Bila
mereka masih menganggap nabi Isa akan membawa kasih kepada mereka yang tersesat
ini bukan membawa pedang diakhir jaman sebagaimana pada saat awal kenabiannya
dahulu, maka ayat ini menjadi buah simalakama buat mereka, karena berarti
mengakui ayat ini buat adanya nabi lainnya sesudah Isa, karena nabi Muhammad SAW
diawal kenabiannya melakukan hal serupa memisahkan keluarga karena agama dan
membawa pedang (berjihad). Jadi pilihan mana, nabi Isa membawa pedang diakhir
jaman atau nubuat ini adalah tentang nabi Muhammad bahwa alkitab ada
menerangkan nubuat tentang nabi Muhammad, jadi pilih mana?.
Nabi
Isa ‘Alaihissalam Dalam Aqidah Umat Islam
Bismillah, walhamdulillah,
washshalaatu wassalaamu ‘ala rasulillah,
Sungguh, Allah adalah Zat Yang
Mahabijaksana. Dia memiliki kebijaksanaan yang sempurna yang jauh melampaui
kebijaksanaan seluruh makhluk. Di antara bentuk kebijaksaan Allah adalah Ia
ciptakan surga dengan segala macam kenikmatannya sebagai tempat kembali para
hamba-Nya yang beriman kepadanya.
Dan merupakan bentuk keimanan
kepadanya adalah beriman dengan para nabi dan rasul yang telah Ia utus ke dunia
ini. Kita diperintahkan untuk meyakini mereka sesuai dengan apa yang
diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Sepanjang sejarah manusia, telah
banyak para nabi dan rasul yang Allah utus ke dunia ini yang bertugas
menyampaikan dan mengajarkan agama-Nya serta mengajak manusia untuk beribadah
hanya kepada-Nya. Salah satu di antara mereka adalah Nabi Isa ‘alaihissalaam.
Siapa
itu Nabi Isa
Beliau adalah seorang lelaki yang
lahir dari perut seorang wanita perawan nan suci bernama Maryam. Ibunya
merupakan anak perempuan dari seorang lelaki pilihan Allah bernama ‘Imran dari
keturunan Bani Israil (anak-anak Nabi Ya’kub alaihissalam). Keluarga Imran ini
merupakan salah satu keluarga yang dipilih Allah untuk mendapatkan keistimewaan
dari-Nya berupa nikmat kenabian.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh,
keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka
masing-masing). Sebagiannya merupakan keturunan dari yang lainnya. Dan Allah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Ali ‘Imran: 33-34)
Bagaimana
Kelahiran Beliau?
Allah Ta’ala telah mengabarkan
kepada kita bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam dilahirkan tanpa proses pernikahan
ibunya Maryam dengan seorang lelaki. Artinya, beliau lahir tanpa ayah. Dan yang
demikian itu bukanlah hal yang mustahil bagi Allah ‘Azza wa Jalla.
Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa
di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari
tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah”, maka jadilah ia.”
(Ali ‘Imron: 59)
Ketika Maryam bertanya dengan
penuh rasa heran saat mendapat kabar gembira berupa seorang putra yang akan
lahir dari perutnya tanpa ‘sentuhan’ seorang lelaki, Allah menjelaskan dan
menegaskan kepadanya serta kepada kita semua,
“Demikianlah Allah, yang menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Apabila Ia sudah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Ia hanya
cukup mengatakan kepadanya, “jadilah kamu”, lalu jadilah ia.”
(Ali’Imran: 47)
Proses penciptaan beliau adalah
dengan ditiupkannya roh ke dalam rahim ibunya, Maryam. Kemudian Allah katakan
kepadanya, “kun” (jadilah), sebagaimana yang Allah sebutkan pada ayat
sebelumnya. Maka, seketika itu Maryam hamil sebagaimana wanita pada umumnya dan
kemudian melahirkan Nabi Isa sebagai seorang anak manusia.
Sungguh, penciptaan ini merupakan
salah satu tanda kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana yang telah
ditegaskan dalam Alquran, “Dan telah Kami
jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya sebagai tanda (kekuasaan kami), dan
Kami lindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat
padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.”
(Al-Mu’minun: 50)
Ayat-ayat yang menerangkan
tentang proses kelahiran Nabi Isa ‘alaihissalam di atas merupakan bantahan
tehadap tuduhan orang-orang Yahudi, yang menganggap Maryam ‘alaihassalam telah
berzina. Padahal, Allah telah menegaskan tentang kesucian wanita ini dari
perbuatan keji itu.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan (ingatlah) Maryam putri ‘Imran yang
memelihara kemaluannya (dari perbuatan keji). Maka Kami tiupkan ke dalam
rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya
dan kitab-kitab-Nya, dan dia itu termasuk orang-orang yang taat.” (At-Tahriim:
12)
“Dan
(ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Hai Maryam, Sesungguhnya Allah
telah memilih kamu, menyucikan kamu dan juga mengistimewakan kamu atas segala
wanita di seluruh dunia.” (Ali ‘Imran: 42)
Mukjizat
Yang Diberikan kepada Beliau Ketika Bayi
Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman, “Dan dia (Isa) berbicara
kepada manusia dalam buaian (ketika ia bayi) dan juga ketika sudah dewasa. Dan
dia itu termasuk orang-orang yang saleh.” (Ali-‘Imran: 46)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Tidak ada seorang
anak yang berbicara ketika kecilnya kecuali Isa dan sahabat Juraij.”
HR. Bukhori dalam al-adabul mufrod no. 33, dan juga Ibnu Abi Hatim dalam
tafsirnya no. 3572.
Dalam riwayat lain
disebutkan, “tidak ada seorangpun yang
berbicara sewaktu kecilnya kecuali tiga orang: (satu di antara mereka adalah)
Isa …….” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika menafsirkan surah Ali
‘Imran ayat 46, Ibnu Katsir mengatakan, “Ia (Isa bin Maryam) mengajak
manusia untuk beribadah kepada Allah semata tanpa kesyirikan pada saat ia masih
kecil sebagai mukjizat dan tanda (kenabian), serta saat beliau sudah dewasa
ketika Allah wahyukan kepadanya untuk melaksanakan urusan itu (dakwah).”
Lihat tafsir ibnu katsir surah Ali-‘Imran ayat 46.
Kedudukan
Nabi Isa ‘alaihissalam Dalam Islam
Di dalam Alquran, Allah telah
menjelaskan kedudukan Nabi Isa ‘alaihissalam yang sesungguhnya, bahwa beliau
adalah salah satu hamba terbaik pilihan Allah dan juga utusan-Nya yang memiliki
kedudukan tinggi dan mulia di sisi-Nya. Bukan sebagaimana yang diyakini oleh
orang-orang Yahudi yang mengatakan beliau adalah anak zina. Bukan pula
orang-orang Nasrani bahwa beliau adalah Allah atau anak Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
membantah keyakinan buruk mereka ini dalam firman-Nya, “Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan nikmat
kepadanya dan Kami jadikan Dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani
lsrail.” (Az-Zukhruf: 59)
“Sesungguhnya
Al Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah, kalimat-Nya yang Ia
kirimkan kepada Maryam, dan juga roh dari-Nya.”
(An-Nisaa’: 171)
Syaikh Abdurrahman bin Hasan
mengatakan bahwa maksud dari Isa adalah kalimat Allah yaitu Allah menciptakan
beliau dengan kalimat-Nya, “كن”. Sedangkan maksud dari Roh ialah Isa
‘alaihissalam merupakan salah satu dari sekian banyak roh yang telah Allah
ciptakan.
Lihat fathul majid 42-43.
Dan beliau bukanlah roh kudus,
karena roh kudus itu ialah Jibril ‘alaihissalam sebagaimana yang telah
dijelaskan oleh para ahli tafsir dari kalangan sahabat dan yang setelah mereka.
Tafsir ibnu katsir 1/190.
Dari ayat ini, kita dapati betapa
mulia dan agungnya kedudukan Nabi Isa ‘alaihissalam di sisi Allah ‘Azza wa
Jalla. Sehingga Allah sebutkan beliau sebagai kalimat dan juga roh-Nya. Dan
idhafah (penyandaran) pada ayat ini merupakan bentuk penghormatan kepada
beliau.
Dakwah
Nabi Isa ‘alaihissalam
Dakwah beliau tidak berbeda
dengan dakwahnya para Nabi dan Rasul yang lain, yaitu mengajak manusia untuk
beriman dan beribadah hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Hanya saja, Nabi Isa
‘alaihissalam diutus khusus kepada Bani Israil. Berbeda dengan Nabi kita
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang diutus kepada semua makhluk, dari
kalangan jin dan manusia.
“Dan
(Allah jadikan Isa) sebagai Rasul (yang diutus) kepada Bani Israil (dan berkata
kepada mereka), “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa ayat
(mukjizat) dari Rabb-mu.” (Ali ‘Imran: 49)
Di antara yang beliau serukan
kepada Bani Israil adalah apa yang Allah abadikan dalam kitab-Nya, “Dan (Isa) Al-Masih berkata, “Hai Bani
Israil, sembahlah Allah, Rabb-ku dan juga Rabb kalian. Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah (dalam ibadahnya), maka Allah haramkan
surga untuknya, dan tempat kembalinya ialah neraka. Dan orang-orang zalim itu
tidak memiliki seorang penolong pun (yang akan menolongnya dari siksa api
neraka).” (Al-Maaidah: 72)
“Sesungguhnya
Allah itu Rabb-ku dan juga Rabb kalian, maka beribadahlah kepada-Nya. Inilah
jalan yang lurus.” (Ali-‘Imran: 51)
Walau Allah telah menganugerahi
banyak mukjizat yang menunjukkan kenabian beliau, dan membenarkan kerasulan
beliau, hanya sebagian saja yang menyambut dan menerima dakwah beliau. Mereka
adalah al-hawariyyun yang menjadi pengikut dan penolong setia beliau.
"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu
penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada
pengikut-pengikutnya yang setia, “Siapakah yang akan menjadi
penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang
setia itu berkata, “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah.” Maka (dengan
begitu), segolongan dari Bani Israil beriman (al-hawariyyun) dan segolongan
lain kafir.”
(Ash-Shaff: 14)
Siapa
yang disalib???
Sejak zaman Nabi Musa ‘alaihissalam,
Bani Israil telah menunjukkan sikap-sikap melampaui batas. Mereka telah dikenal
sebagai kaum yang sombong, berhati keras, pembangkang, suka berbohong dan
ingkar janji, selalu mengingkari nikmat dan ayat-ayat Allah serta hobi
mengakal-akali perintah dan larangan Allah. Karenanya, Allah selalu mengutus
para Nabi kepada mereka untuk membimbing dan menuntun mereka ke jalan yang
benar, serta menegakkan hukum Allah di tengah-tengah mereka.
Akan tetapi, ketika ada Nabi yang
diutus kepada mereka, selalu saja mendapat ancaman kejahatan tangan-tangan
mereka. Dan mereka tidak segan-segan membunuh para Nabi yang diutus kepada
mereka. Di antara Nabi yang Allah utus kepada mereka adalah Isa ‘alaihissalam.
Tidak berbeda dengan nabi-nabi
yang lain, Isa ‘alaihissalam juga mendapat perlakuan yang sama dari Bani Israil
berupa pendustaan, pengingkaran, gangguan, dan permusuhan.
Tatkala Allah mengutusnya kepada
mereka dengan bukti-bukti dan juga petunjuk, mulailah mereka iri dan dengki
terhadap beliau karena kenabian dan mukjizat-mukjizat luar biasa yang Allah
berikan kepada beliau. Karena dasar kedengkian itulah mereka mengingkari
kenabian Isa ‘alaihissalam dan kemudian memusuhi serta menyakiti beliau.
Betapa besar permusuhan yang
mereka sulutkan sehingga tidak membiarkan beliau ‘alaihissalam menetap di
negeri bersama mereka. Bahkan beliau bersama ibunya selalu berkelana,
berpindah-pindah tempat karena ulah orang-orang Yahudi tersebut.
Tidak sampai di sini. Karena
kedengkian telah tertancap dan mendarahdaging, mereka berusaha membuat
konspirasi untuk membunuh beliau dengan menghasut Raja Damaskus saat itu yang
beragama penyembah bintang-bintang. Mereka membuat fitnah-fitnah serta tuduhan
dusta tentang Nabi Isa ‘alaihissalam, sehingga Raja yang mendengar hal itu menjadi
marah dan memerintahkan perwakilannya di al-Quds/Yerussalem untuk menyalibnya.
Setelah menerima perintah dari
raja, wakil raja yang berada di al-Quds itu langsung berangkat bersama
sekelompok Yahudi menuju rumah yang sedang ditempati oleh Nabi Isa
‘alaihissalam dan kemudian mengepungnya.
Allah Ta’ala berfirman yang
artinya, “Mereka telah merancang tipu
muslihat, dan Allah juga membuat tipu muslihat (terhadap mereka). Sedangkan
Allah adalah sebaik-baik perancang tipu muslihat.” (Ali ‘Imran: 54)
Dalam keadaan demikian, Nabi Isa
‘alaihissalam menanyakan kepada murid-muridnya tentang siapa yang bersedia
diserupakan wajahnya seperti wajah beliau. Dan beliau menjanjikan surga bagi
siapa yang bersedia. Maka, salah seorang pemuda di antara mereka ada yang
merespon beliau dengan jawaban, “Saya bersedia”. Kemudian Allah serupakan
wajahnya dengan wajah Nabi Isa ‘alaihissalam. Setelah itu, Nabi Isa tertidur
dan diangkat Allah ke langit dari rumah tersebut dalam keadaan demikian.
Tatkala para murid beliau keluar dari rumah itu, orang-orang Yahudi yang telah
mengepung sejak sore menangkap dan menyalib lelaki tersebut.
Lihat tafsir ibnu katsir 1/293-294.
Setelah itu mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah membunuh Isa putra
Maryam, yaitu utusan Allah” (An-Nisaa’: 157)
Namun, Allah membantah perkataan
mereka ini pada ayat yang sama, “Dan
mereka sama sekali tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya. Akan tetapi,
(orang yang mereka salib itu) adalah yang diserupakan (wajahnya dengan Isa)
untuk mereka.”
Dalam satu riwayat, disebutkan
bahwa sebelum menangkap lelaki tersebut, mereka menghitung jumlah orang-orang
yang keluar dari rumah itu karena mendengar bahwa Isa telah diangkat ke langit.
Setelah dihitung, ternyata mereka mendapatkan ada satu orang yang kurang.
Sehingga mereka ragu apakah yang mereka tangkap itu benar-benar Isa atau bukan?
Tafsir ath-thobari 9/371, maktabah syamilah.
Inilah mengapa Allah sebutkan di
akhir ayat, “Dan sungguh, orang-orang
yang berselisih padanya (urusan pembunuhan Isa) benar-benar dalam keraguan.
Mereka itu tidak memiliki ilmu yang pasti tentangnya. Dan mereka tidak
membunuhnya dalam keadaan yakin (bahwa yang dibunuh itu benar-benar Isa).” (An-Nisaa’:
157)
Keberadaan
Beliau Saat Ini
Para ulama telah sepakat tentang
keberadaan beliau saat ini, yaitu di langit dalam keadaan masih hidup dan sama
sekali belum mati. Dan hal ini telah disebutkan Allah dalam firman-Nya, “Mereka tidak membunuhnya dalam keadaan
yakin. Akan tetapi (sebenarnya), Allah telah mengangkatnya (Isa) kepada-Nya.
Dan Allah itu Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisaa’: 157-158)
Pengangkatan Nabi Isa
‘alaihissalam terjadi ketika beliau dikepung oleh orang-orang Yahudi untuk
ditangkap dan disalib, sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Allah
mengangkat beliau kepada-Nya, yaitu ke langit.
Allah Ta’ala juga berfirman, “(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai
Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan mengangkatmu kepada-Ku serta
membersihkanmu dari orang-orang yang kafir tersebut.” (Ali-‘Imran: 55)
Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa
yang dimaksud wafat pada ayat ini adalah tidur. Maksudnya, Allah menjadikan
beliau tertidur sebelum diangkat ke langit.
Lihat tafsir ibnu katsir pada ayat ini.
Imam Ath-Thabari meriwayatkan
dari al-Hasan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada
orang Yahudi, “Sesungguhnya Isa itu belum mati. Dan ia akan kembali kepada
kalian sebelum hari kiamat nanti.”
Lihat tafsir ath-thobari pada ayat 55 surah Ali ‘Imran.
Dan sangat banyak hadis-hadis
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menunjukkan bahwa beliau saat ini masih
hidup dan berada di langit.
Di antara hadis-hadis tersebut
adalah kisah perjalanan mikraj Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam kisah
tersebut, beliau bertemu dengan Nabi Isa ‘alaihissalam di langit yang menyapa
dan memberikan salam penghormatan kepada beliau.
Bukhori (349), Muslim (259).
Turunnya
Nabi Isa ‘alaihissalam di Akhir Zaman
Turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam
ke dunia pada akhir zaman nanti merupakan perkara yang pasti akan terjadi dan
merupakan salah satu tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat. Tidak ada satu
orang pun dari ulama kaum muslimin yang mengingkari kejadian ini. Bahkan mereka
menganggap perkara tersebut termasuk perkara yang wajib diyakini oleh setiap
muslim.
Hal itu dikarenakan Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah mengisyaratkannya dalam Alquran. Begitu pula dengan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah mengabarkan akan terjadinya
kejadian itu.
Allah Ta’ala berfirman, “Tidak ada seorang pun dari ahli kitab
kecuali akan beriman kepadanya (Isa alaihissalam) sebelum kematiannya. Dan di
hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (An-Nisaa:
159)
Imam As-Saffarini menjelaskan
bahwa mereka benar-benar akan beriman kepada Nabi Isa ‘alaihissalam sebelum
wafatnya. Dan hal itu terjadi ketika beliau turun dari langit pada akhir zaman
nanti, sehingga hanya akan ada satu agama, yaitu agama Ibrahim yang lurus.
Al-irsyad ilaa shohihil-i’tiqood 1/215.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda yang artinya, “Demi
Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun di tengah-tengah
kalian sebagai seorang hakim yang adil.”
HR. Bukhori no. 2222, Muslim no. 155
Bagaimana
Beliau Turun??
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjelaskan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam akan turun di dekat ‘menara
putih’ yang berada di bagian timur Damaskus dengan mengenakan pakaian yang
dicelupkan wars
dan za’faran. Saat turun, beliau meletakkan kedua telapak tangannya di
sayap dua malaikat. Ketika beliau menundukkan kepala, maka akan menetes. Dan
ketika beliau mengangkatnya, maka akan bercucuran air yang sangat bening
seperti mutiara. Tidak ada seorang kafir pun yang mencium aroma nafas beliau
kecuali ia akan mati. Sedangkan nafas beliau itu menjangkau jarak yang sangat
panjang, sejauh matanya memandang.
Lihat hadits riwayat Muslim (2937).
Wars
adalah
salah satu jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Arab, Habasyah, dan juga India.
Buahnya dilapisi oleh kelenjar merah seperti ada bulu-bulu halus diatasnya. Ini
biasa digunakan untuk mewarnai pakaian (lihat almu’jamul-waasith). Za’faran adalah salah satu jenis
wewangian.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam juga menjelaskan bahwa ketika turun, Nabi Isa ‘alaihissalam akan
disambut oleh Imam Mahdi beserta kaum muslimin, dan kemudian sholat bersama
mereka.
“Akan
senantiasa ada segolongan dari umatku ini yang selalu berperang menampakkan
kebenaran sampai hari kiamat tiba. Maka turunlah Isa alaihissalam, dan pemimpin
mereka (Imam Mahdi) akan berkata (kepadanya), ‘Kemarilah anda dan sholatlah
bersama kami (maksudnya jadilah imam dalam sholat kami-red).’ Kemudian ia
menjawab, ‘Tidak, sungguh sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang
lain sebagai bentuk penghormatan Allah terhadap umat ini.’”
HR. Muslim no. 156
Apa Yang Beliau
Bawa Ketika Diturunkan dan Untuk Apa Beliau Turun??
Allah
Subhanahu wa Ta’ala tidaklah menetapkan suatu hal melainkan ia mempunyai misi
tersendiri untuk itu. Dan Dia juga telah menetapkan misi khusus diturunkannya
Nabi Isa ‘alaihissalam di akhir zaman nanti. Di antaranya adalah apa yang
disebutkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya, “Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya
putra Maryam itu turun di tengah-tengah kalian sebagai seorang hakim yang adil.
Maka ia akan memecahkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah/upeti. Dan (saat
itu) harta benda berhamburan sampai-sampai tidak ada seorang pun yang bersedia
menerimanya (harta pemberian).” (HR. Bukhari no. 2222, Muslim no. 155)
Misi lain dari turunnya Isa
‘alaihissalam adalah untuk membunuh Dajjal. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Dajjal akan keluar di
tengah-tengah umatku dan akan menetap selama 40 –salah seorang perawi berkata,
aku tidak tahu apakah itu 40 hari, 40 bulan, atau 40 tahun–. Maka Allah utus
Isa putra Maryam. Kemudian beliau mencarinya dan akan berhasil membinasakannya.”
HR. Muslim no. 2940
Satu hal yang perlu diperhatikan
adalah beliau turun bukan sebagai Nabi yang membawa syariat baru setelah
syariat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam. Akan tetapi, sebagai imam
kaum muslimin atau hakim yang adil sebagaimana yang disebutkan dalam hadis di
atas.
Syaikh Shalih Al Fauzan
menjelaskan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam beribadah dengan syariat Nabi kita Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wasallam, baik dalam perkara-perkara pokok maupun cabang.
Bukan dengan syariat beliau yang dahulu. Sebab, syariat tersebut telah dihapus.
Dengan demikian, beliau turun ke
bumi sebagai khalifah bagi Nabi kita shallallaahu ‘alaihi wasallam, sekaligus
sebagai hakim bagi umatnya.
Lihat kitab al-irsyad ilaa shohihil-i’tiqood 1/196, maktabah syamilah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
berkata, “Dan Isa itu masih hidup di langit dan sama sekali belum mati. Dan
ketika turun nanti, ia tidak akan menerapkan hukum kecuali dengan hukum kitab
dan sunah, bukan dengan yang menyelisihi itu.”
Al-irsyad ilaa shohihil-i’tiqood 1/215, maktabah syamilah.
Inilah sedikit tentang hal-hal
yang wajib kita yakini seputar Nabi Isa ‘alaihissalam. Semoga Allah menjadikan
tulisan ini bermanfaat bagi setiap orang yang ingin mengambil manfaat darinya. Wallaahu
a’lam. Artikel Muslim.Or.Id
Surat
al Kahfi dan hubungannya dengan nubuat hari huruhara
Ada beberapa pertimbangan yang
bisa diambil untuk sebuah kesimpulan, yaitu antara lain :
- Nabi
Isa as turun di akhir jaman
Telah jelas dalam nubuat alkitab
dan nash pada Islam dijelaskan bahwa nabi Isa as akan turun kembali di akhir
jaman. Seharusnya timbulkan pertanyaan dan pikirkanlah sejenak, mengapa harus
nabi Isa as bukan nabi-nabi yang lain?
Hal yang paling mendekati tentu
karena ada hubungan yang sangat erat dan spesial akan akhir jaman dengan nabi
Isa as, dan bila dipikirkan sejenak yang paling mendekati hubungan real ini
adalah kemungkinan pertama menyangkut masalah umat dan risalahnya (Nasrani dan
Injilnya) dan kemungkinan kedua adalah menyangkut bangsanya yaitu bani Israel,
sebagaimana nabi Isa as berasal dari bani Israel.
- Nabi
Isa as turun sebagai seorang hakim yang adil
“Demi
Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun di tengah-tengah
kalian sebagai seorang hakim yang adil. Maka ia akan memecahkan salib, membunuh
babi, menghapus jizyah/upeti. Dan (saat itu) harta benda berhamburan
sampai-sampai tidak ada seorang pun yang bersedia menerimanya (harta
pemberian).”
(HR. Bukhari no. 2222, Muslim no. 155)
Mengapa nabi Isa as dikatakan
sebagai hakim yang adil khusus turun di akhir jaman?
Sesuai keadaan Nasrani dan bani
Israel sekarang dan dengan berbedanya cara tauhid dalam Islam maka dengan
kemungkinan diatas dapat disimpulkan pula tentu hakim yang adil dengan salah
satu maksudnya adalah berhubungan dengan memutuskan perkara-perkara mengenai
agama yang sebenar-benarnya.
Mengenai
membunuh babi apakah yang dimaksud adalah babi yang real ataukah punya makna
lain bahwasanya ada banyak manusia yang kelak akan dikutuk menjadi berupa
serupa babi (secara fisik), sebagaimana Kita faham bahwa DNA babi paling
mendekati DNA manusia dan dalam segi kejiwaan, saat sekarang banyak manusia
memiliki akhlak seperti sifat dan prilaku babi dan kera namun dalam hal ini
adapula kemungkinan kedua tentang gog magog akan datang adalah hanya saat
terkhusus berlangsung pada kejadian penyerangan gog magog di akhir jaman
tersebut saja, mereka yang menjadi gog magog akan dikutuk secara fisik pula
menyerupai atau kemungkinan berwajah babi, hingga makin keras dan beringas.
Bila demikian halnya maka penulis juga harus menarik sedikit makna pada kata-kata
dalam pembahasan Dabbatul Ardhi, InsyaAllah,
nabi tidak pernah mengatakan nama “seseorang” dengan mengganti namanya sebagai
penyebutan “binatang”, sikap demikian bukanlah sifat nabi bila menjelaskan
sesuatu hal yang berhubungan dengan “seseorang” atau menceritakan “seseorang”
di dalam hadis. Dabbatul Ardhi adalah benar-benar bermakna binatang yang
sesungguhnya, tidak ada arti kias dalam pengikutan sebagai arti makna keduanya.
Karena bisa jadi pemaknaannya adalah buat nama untuk makhluk serupa
“al-jassasah” yang menjaga Dajjal waktu di dalam kurungan dalam hadis tentang
kisah Tamim Ad-Dari ra, makhluk dabbah yang berambut tebal dan kaku dan yang
bisa berbicara dan dekat pula dengan adanya Dajjal.
- Nabi
Isa as memberikan pengetahuan tentang kiamat
Dan
sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.
Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah
jalan yang lurus. Qs. Az Zukhruf: 61
Hal lain yang terpikirkan bahwa
Kita semua telah tahu salah satu tanda dekatnya kiamat adalah turunnya nabi Isa
as, ini dapat sebagai pengertian akan pengetahuan tentang kiamat diayat diatas
tersebut, namun ada pertanyaan lain bila dipikirkan kembali yaitu selain hal
tadi, pengetahuan bagaimana dan apakah itu tentang kiamat dan berkenaan dengan
nabi Isa as, tentu bila dicermati kembali dua hal yang mendekati adalah
gambaran nubuatnya dan nabi-nabi real Israel lainnya dalam alkitab atau
gambaran isi alkitab ataupun berkenaan dengan keadaan kaumnya (Nasrani) dan
gambaran akan bangsa tempat Beliau diutus (bani Israel).
Pada isi alkitab sekarang
sendiri, penulis mendapat pandangan seakan-akan ada dua nubuat yang tersirat
tentang keadaan masa kini dan masa depan yaitu nubuat yang akan menjadi rupa mukjijat,
kemampuan dan keajaiban dari antikristus (Dajjal) dan nubuat yang benar-benar
real dari nabi-nabi Israel, salah satu pertimbangan karena adanya perubahan dan
penghilangan isi alkitab asli, bisa saja Kita dapat melihat sebuah gambaran
pada alkitab namun kurang dapat menentukan bagianmana yang menjadi benar-benar nubuat
nabi-nabi real Israel dan bagianmana yang akan menjadi bagian rupa keajaiban,
kemampuan dan mukjijat antikristus (Dajjal), dan dapat penulis katakan di dunia
ini ada perulang-ulangan serupa sistem juga serupa prilaku namun bukan berarti
siklus selalu mengarah pada satu arah, sebagaimana babel bisa menjadi bible,
bisa saja ia berbalik arah sebagaimana bisa akan terjadinya matahari terbit
dari barat. Jadi dalam hal ini bijak mencari hal tersirat dari perbandingan
perjanjian baru dengan perjanjian lama terkhusus pada nubuat nabi-nabi masa
pembuangan dan kesimpulannya diperbandingkan lagi dengan nash pada Islam.
Ternyata untuk masalah nubuat
sendiri alkitab telah memateraikannya dan nash Islam tidak terlalu membahas menyerupai
garisan besar nubuat pada alkitab namun lebih menekankan kepada permasalahan
tauhid pada pemegang alkitab sekarang, jadi seperti gambaran nubuat alkitab
sendiri memiliki pula banyak kemungkinan-kemungkinan kejadian dan peristiwa dan
ada pula kemungkinan terbolak-balik, akhirnya penulis tidak jadi lebih memperinci
penjelasan nubuat-nubuat tersebut dengan pertimbangan terlalu banyak hal yang
harus dirubah makna dan kata-katanya, juga sebagaimana Islam memahami tauhid
adalah batasan kaum Nasrani sampai Islam datang maka serasa bila hal terkini
pun isinya juga menyangkut pemegang tauhid yang benar itu dan benar-benar
memuat bagian masa Islam datang, dengan kata lain menyangkut Islam pula, maka
banyak hal yang harus dimodifikasi dalam terjemahan dan penjelasan makna pada
alkitab.
Wahai
Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam
itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:
"(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik
bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai
anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah
menjadi Pemelihara. Qs. An Nisaa': 171
Dan
sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.
Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah
jalan yang lurus. Qs. Az Zukhruf: 61
Dan
tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku
datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian
dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan
taatlah (kepada) ku." Qs. Az Zukhruf: 63
Maka
berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang
pedih (kiamat). Qs. Az Zukhruf: 65
Katakanlah,
jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang
yang mula-mula memuliakan (anak itu). Qs. Az Zukhruf: 81
Maka
biarlah mereka tenggelam (dalam kesesatan) dan bermain-main sampai mereka
menemui hari yang dijanjikan kepada mereka. Qs.. Az Zukhruf: 83
Katakanlah:
"Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu
di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka
inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar. Qs. Al
Baqarah : 94
- Surat
al Kahfi yang menjelaskan
Fadhilah
membaca 10 ayat awal dan akhir surat al-Kahfi dan fitnah Dajjal :
Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa
yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi
dari Dajjal.” Yakni dari huru-haranya.
Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata,
“Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat
al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah
al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93)
Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karena
pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat/berisi keajaiban-keajaiban dan
tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu
dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah: “Maka apakah orang-orang kafir menyangka
bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? . .
.” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)
Nabi saw bersabda;” Barangsiapa yang
menghafaz 1-10 ayat dari surah Al-Kahfi di pelihara dan di selamatkannya dari
Fitnah Dajjal ‘. (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim, An-Nasaie)
Disunnahkan membaca surah Al-Kahfi pada siang hari atau malam harinya (Jumaat)
sebagaimana pendapat Imam Syafi’i (Lihat Al-Adzkar oleh Imam Nawawi).
Seorang muslim yang menghafal sepuluh atau tiga ayat pertama dari surah
Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal, atau siapa yang membaca sepuluh ayat
terakhir dan sepuluh ayat dari surah Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.
Dalilnya adalah hadits dari Abu Darda radliallahu `anhu dari Nabi berkata: “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat
pertama dari surah Al- Kahfi terjaga dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim, Abu
Dawud, Nasai, Tirmidzi)
Pada lafadz Tirmidzi: “Barangsiapa
menghafal tiga ayat dari surah Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.” Dia
berkata: “Hadits hasan.”
Pada hadits yang diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Abu Darda radliallahu `anhu
bahwa Nabi SAW berkata; “Barangsiapa yang
membaca sepuluh ayat terakhir dari surah Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah
Dajjal.”
Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Muslim dan Nasai dari Qatadah
radliallahu `anhu.
Dan pada lafadz Nasai menyatakan: “Barangsiapa
membaca sepuluh ayat (mana saja) dari surah Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah
Dajjal.”
Hadis daripada Anas bin Malik pula Baginda bersabda: “Keluar Dajjal daripada Yahudi Asfahan bersamanya 70,000 orang
yahudi,”.
Pada hadits yang marfu’ dari Ali bin Abi Thalib: “Barangsiapa yang membaca surah Al-Kahfi pada hari Jum’at maka ia akan
dijaga dari setiap fitnah sampai delapan hari walaupun Dajjal keluar ia akan
tetap terjaga dari fitnahnya.”
Ada
pertanyaan menggelitik penulis, kenapa harus surat al Kahfi, terkhusus pada ayat
yang awal dan akhir ayatnya dinyatakan sebagai pelindung agar terjaga dari
fitnah Dajjal???? Lantas ada hubungan apakah fitnah Dajjal dengan pembahasan
pada ayat-ayat tersebut? Apa
kaitan surat al Kahfi, turunnya nabi Isa sebagai hakim yang adil, serta
permasalahan tuhan anak dengan fitnah Dajjal?
“Kaum Yahudi
berkata, ‘Uzair adalah anak Allah.’ Itulah pernyataan mereka dengan lisan
mereka yang menyerupai perkataan orang-orang kafir sebelumnya. Allah melaknat
mereka. Oleh karena itu, kemana mereka itu dipalingkan? Mereka telah menjadikan
pendeta dan ulama mereka sebagai sesembahan selain Allah, begitu pula terhadap
Isa bin Maryam. Padahal mereka tidaklah diperintah kecuali suapaya hanya
menyembah Tuhan Yang Esa, tidak ada tuhan kecuali Dia, Tuhan Yang Mahasuci dari
perbuatan syirik mereka.”
(QS. At-Taubah: 30-31)
“Orang-orang kafir
dari golongan Bani Israil telah dilaknat melalui lisan Daud dan Isa bin Maryam.” (QS. Al-Ma’idah: 78)
1. Segala puji bagi
Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak
mengadakan kebengkokan di dalamnya;
2. sebagai
bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi
Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang
mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
3. mereka kekal di
dalamnya untuk selama-lamanya.
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang
yang berkata: "Allah mengambil seorang anak."
5. Mereka
sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang
keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
6. Maka (apakah)
barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka
berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi
sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara
mereka yang terbaik perbuatannya.
8. Dan sesungguhnya
Kami benar-benar akan menjadikan (pula)
apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
101. yaitu
orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda
kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.
102. maka apakah
orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku
menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka
Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.
103. Katakanlah:
"Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling
merugi perbuatannya?"
104. Yaitu
orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
105. Mereka itu
orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur
terhadap) perjumpaan dengan Dia[tidak beriman pada hari kebangkitan di akhirat],
maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian
bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
106. Demikianlah
balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan
mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
107. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus
menjadi tempat tinggal,
108. mereka kekal
di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.
109.
Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."
110. Katakanlah:
Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu
adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."
Maka carilah terjemahan
literalnya dari melihat dan memakai seluruh akar-akar kata bahasa-bahasa di
dunia bahkan bahasa daerah sekalipun yang cocok dan tidak menyalahi dengan
tafsir ayat-ayat tersebut dan tidak pula bertentangan dengan dalil-dalil
lainnya dan boleh jadi Anda menemukan banyak makna tersembunyi pada ayat-ayat
ini. Begitupun keseluruhan isi nash maka Anda akan menemukan banyak kandungan
makna yang sangat dalam dari isi nash, seperti salah satu contoh dibawah ini :
Terjadi
perselisihan apakah kedua nama ini berasal dari bahasa Arab ataukah bukan. Yang
berpendapat bahwa keduanya dari bahasa Arab, mereka mengatakan bahwa keduanya
berasal dari kata ajja (َ جَّØ£ ), yang berarti berkobar. Atau dari kata ujaaj (ُ
جاٌجَØ£ ) yang berarti air yang sangat asin. Atau dari kata al-ajj ( جُّØ£ Ù„َ اْ
), yang berarti melangkah dengan cepat. Atau Ma`juj berasal dari kata maaja (َ جَام
) yang berarti goncang. (Asyrathus Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 365-366). Dalam
kamus Lisanul-’Arab dikatakan bahwa kata Ya’juj dan Ma’juj berasal dari kata
ajja atau ajij dalam wazan Yaf’ul. Kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata
ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat.
Sejumlah
ahli bahasa meyakini bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah orang-orang Turk. Ya’juj
dan Ma’juj, menurut ahli lughah, ada yang menyebut isim musytaq (memiliki akar
kata dari bahasa Arab) berasal dari Ajaja an-Nar artinya jilatan api. Menurut
Abu Hatim, Ma’juj berasal dari Maja, yaitu kekacauan. Ma’juj berasal dari
Mu’juj, yaitu Malaja. Namun, menurut pendapat yang sahih, Ya’juj dan Ma’juj
bukan isim musytaq, melainkan isim ‘ajam dan laqab (julukan). Ada pula yang
menyebutkan kata Ya’juj dan Ma’juj adalah dari bahasa Cina. Ya bermakna Asia,
Jou atau Zhou adalah benua (tempat tinggal) dan Ma adalah kuda. Ya’juj adalah
Benua Asia dan Ma’juj adalah bangsa berkuda. Bangsa nomad berkuda.
“motor”
ditulis terdiri hanya satu kata, bila memperinci bagian motor maka akan
terbentuk satu booklet kecil, bila memperinci bagian-bagiannya lagi, seperti
ban, maka akan ada pendapat, model ban, jenis pemakaian yang cocok, jenis
karet, ukuran, dsb, ia akan membentuk satu atau beberapa buku tebal karena bila
dirinci lagi tentang cara mendapatkan karet, industrinya, pengolahan karetnya,
bibit karet, cara menanam, masalah hama, dsb. Maka akan banyak kata yang harus
ditulis dan melibatkan berbagai disiplin ilmu yang terlibat, karena
bagian-bagian motor tidak hanya ban saja, dan jadi apa Kau kira isi kandungan Quran
itu tidak semesta alam. Katakanlah:
Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh
habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun
Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).
Pemuda
Kahfi berkata : 15. Kaum kami ini telah
menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka
tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah
yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap
Allah? 20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka
akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan
jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya." Dari
siapa mereka melarikan diri dan agama apa yang dipaksa di kota mereka untuk tersebar
hingga hanya mereka saja yang beriman kala itu dalam kota tersebut? Ada
hubungan apa antara agama tersebut dengan konteks kekinian?
27. Dan bacakanlah
apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada
(seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat
menemukan tempat berlindung selain dari padaNya.
28. Dan bersabarlah
kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja
hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
29. Dan katakanlah:
"Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia
kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu
neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang
paling jelek.
30. Sesunggunya
mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.
Apakah
dibalik perumpamaan pemilik dari 2 kebun? 34.
dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin)
ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu
dan pengikut-pengikutku lebih kuat", pemilik 2 keyakinan berbeda yang
masing-masing mempunyai buah. Antara perbandingan kekayaan dan kekuatan yang
berbeda?
37. Kawannya (yang
mukmin) berkata kepadanya - sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah
kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? Dari penciptaan dan bukan dari
evolusi.
38. Tetapi aku
(percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan
seorangpun dengan Tuhanku.
39. Dan mengapa
kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa
quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih
sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,
44. Di sana
pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi
pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.
45. Dan berilah
perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang
Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka
bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin.
Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
46. Harta dan
anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi
saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan.
54. Dan
sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak
membantah.
55. Dam tidak ada
sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang
kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan
menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu
atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.
56. Dan tidaklah
Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai
pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil
agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap
ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.
57. Dan siapakah
yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat
Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan
oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati
mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan
di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya
mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
58. Dan Tuhanmulah
yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena
perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi
mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali
tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya.
59. Dan (penduduk)
negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami
tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.
Secara
kebetulan didalam surat al Kahfi ada cerita nabi Musa as dengan Khidir tentang
kaitan permasalahan kompleksitas takdir untuk pengajaran kepada nabi Musa as
dan secara aneh pula ikan itu pergi lewat laut dengan cara aneh dari saat
diantara pertemuan dua lautan. Kebetulan itu hanya bahasa manusianya karena
sebenarnya tidak ada yang kebetulan, semua telah dalam cakupan kompleksitas
takdir dan dalam jangkauan makar Allah. Sisi lain makna dalam hal ini,
seakan-akan untuk melihat perjalanan nabi Musa as ataukah sebenarnya juga sisi
lainnya untuk melihat makna lain dalam keadaan perjalanan bani Israel dalam
kompleksitas berlangsungnya takdir selama proses ribuan tahun hingga sekarang
dan tidak secara kebetulan pula surat al Kahfi berisi kisah Zulkarnain dan
tentang adanya kaum Yakjuj dan Makjuj (Gog Magog). Mungkin, insyaAllah, akan
ada yang lebih baik dalam menjelaskan kandungan surat al Kahfi kepada Anda
kelak. Wallahu a’lam.
4.
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu:
"Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan
pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." Al
Israa'
5.
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua
(kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai
kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah
ketetapan yang pasti terlaksana.
6.
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan
Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu
kelompok yang lebih besar.
7.
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila
datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang
lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid,
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Anda bisa menyelidiki bangsa
Romawi pada jaman Isa apakah sebenarnya bukan dari kalangan bani Israel pula
atau yang memimpin dari kalangan turunan bani Israel pula? Sebab hanya dua kali
kejadian bangsa luar Israel (bangsa asing) yang menghukum Israel.
Dan
(ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia:
"Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku." Mereka menjawab:
Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)." Qs. Al
Maa'idah: 111
52. Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah
dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan
agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab:
"Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan
saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
53. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan
dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan
orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)."
54. Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya
mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Qs. Ali 'Imran
65.
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal
Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak
berpikir?
Qs. Ali 'Imran
84.
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan
kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan
anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan
mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya
kepada-Nyalah kami menyerahkan diri." Qs. Ali 'Imran
85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang
yang rugi. Qs. Ali 'Imran
Dan
tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku
datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian
dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan
taatlah (kepada) ku." Qs. Az Zukhruf: 63
Maka
berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang
pedih (kiamat). Qs. Az Zukhruf: 65
78.
Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi
kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.
79.
Bahkan mereka telah menetapkan satu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami
menetapkan pula
80.
Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan
mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami
selalu mencatat di sisi mereka.
81.
Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah
(Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).
82.
Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya 'Arsy, dari
apa yang mereka sifatkan itu.
83.
Maka biarlah mereka tenggelam (dalam
kesesatan) dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada
mereka.
84.
Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi
dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
85.
Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada
di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah
pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
86.
Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah
selain Allah tidak dapat memberi syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat
memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka
meyakini(nya)
87.
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan
mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", maka bagaimanakah mereka
dapat dipalingkan (dari menyembah Allah )?,
88.
dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka
itu adalah kaum yang tidak beriman."
89.
Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: "Salam (selamat tinggal)." Kelak
mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk). QS. Az
Zukhruf.
Kami sedang menunggu dari kalangan
bani Israel akan lahirnya cikal bakal pengikut setia Isa diakhir jaman ini.
Balikpapan, 06 Februari 2014
Muhammad Yusuf
Bila ingin membaca lebih lanjut ebook ini, Klik tulisan ini untuk kembali ke-link-link di daftar isi
Anda sedang membaca artikel tentang Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam bagian 4 dan anda bisa menemukan artikel Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam bagian 4 ini dengan url http://manfaatputih.blogspot.com/2014/02/surat-al-kahfi-diantara-nubuat-nasrani_6.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopypaste-nya jika artikel Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam bagian 4 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam bagian 4 sebagai sumbernya.
0 komentar:
Posting Komentar
Beri Komentarmu disini!