Kamis, 06 Februari 2014

Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam bagian 4


1 Yohanes 2:18-19 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Banyak antikristus-antikristus akan datang dan memang antikristus-antikristus (baca: nabi-nabi palsu) ini berasal dari antara kita (Yahudi dan Nasrani, karena Isa diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari bani Israel), tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada pengikut Isa; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada pengikut Isa, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan Isa dan pengikut-pengikutnya yang asli. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada pengikut Isa.

Kenapa nabi Isa berkata bahwa mereka-mereka itu tidak sungguh-sungguh termasuk pada pengikutnya karena niscaya mereka tetap bersama-sama dengan nabi Isa dan pengikut-pengikutnya yang asli yaitu mengikuti ajaran/tauhid yang benar dari nabi Isa, dan dijawab kenapa  bisa dikatakan tidak sungguh-sungguh termasuk pada pengikutnya karena ada jawaban nabi isa yang membedakan pengikut palsunya dengan pengikut aslinya dan itu pula sebabnya nabi Isa as akan membawa pedang (terlibat perang) saat kembalinya: karena jawaban Isa ada di kitab orang Islam, maka penulis akan menuliskannya terlebih dahulu sebelum lanjut kepembahasan lainnya.

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Al Maa’idah: 116-117)

"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (QS. Al-Maaidah' 15:72)

"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Maaidah' 5:17)

"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih." (QS. Al-Maaidah' 15:73) – penapian dari konsep trinitas

"Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu)." (QS. Al-Maaidah' 15:75)

"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. Al-Ikhlas' 112:1-4)

  1. Ayat "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu", langsung mengoreksi keyakinan bahwa Tuhan adalah Tri Tunggal (Tuhan terdiri dari 3 oknum: Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh Kudus, tetapi tetap 1 Tuhan).
  2. Ayat "Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan", langsung mengoreksi keyakinan bahwa di dalam Trinitas ada Tuhan Bapa (Allah) dan Tuhan Anak (Yesus Kristus).
  3. Ayat "dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia", langsung mengoreksi keyakinan bahwa Tuhan Allah menjelma menjadi manusia (Yesus Kristus) sebagai wujud Tuhan dalam bentuk kedagingan.

Maka karena kebanyakan dari mereka-mereka itu tidak sungguh-sungguh termasuk pada pengikutnya, akhirnya nabi Isa turun dengan membawa pedang ke dunia.

Yeremia 25:4 Juga TUHAN terus-menerus mengutus kepadamu semua hamba-Nya (rasul-rasul dan nabi-nabi Allah SWT), yakni nabi-nabi, tetapi kamu tidak mau mendengarkan dan memperhatikannya.
Yeremia 25:5 Kata mereka: Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat; maka kamu akan tetap diam di tanah yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada nenek moyangmu, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.
Yeremia 25:6 Juga janganlah kamu mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud menyembah kepadanya; janganlah kamu menimbulkan sakit hati-Ku (Allah SWT) dengan buatan tanganmu, supaya jangan Aku (Allah SWT) mendatangkan malapetaka kepadamu.
Yeremia 25:7 Tetapi kamu tidak mendengarkan Aku (Allah SWT), demikianlah firman TUHAN, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Ku (Allah SWT) dengan buatan tanganmu untuk kemalanganmu sendiri.

Matius 10, 10:32 Setiap orang yang mengakui Aku (Tuhan-ku) di depan manusia, aku juga akan mengakuinya (pen: sebagai pengikut Isa) di depan Bapa-Ku (Tuhan-ku) yang di sorga. 10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku (Tuhan-ku) di depan manusia, aku juga akan menyangkalnya (pen: sebagai pengikut Isa) di depan Bapa-Ku (Tuhan-ku) yang di sorga." 10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa aku datang untuk membawa damai di atas bumi; aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. 10:35 Sebab aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, 10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. 10:37 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku (pada Tuhan-ku), ia tidak layak bagiku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku (pada Tuhan-ku), ia tidak layak bagiku. 10:38 Barangsiapa tidak memikul (menghancurkan) salibnya dan mengikut aku, ia tidak layak bagi-Ku (bagi Tuhan-ku), 10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku (Tuhan-ku), ia akan memperolehnya. 10:40 Barangsiapa menyambut kamu (pen: Agama yang satu dari Adam sampai Isa dan Muhammad, Agama Abraham, Islam), ia menyambut aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia (Tuhan-ku),  yang mengutus aku. 10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai (pen: pengikut asli) nabi, ia akan menerima upah (pengikut) nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Pen: menyambut seorang nabi sebagai (pengikut asli) nabi adalah perkataan yang ditujukan kepada Yahudi dan Nasrani, bila menyambut Isa sebagai nabi bukan Tuhan Yesus maka ia akan menerima upah iman dan menjadikannya bukan domba-domba bani Israel yang tersesat lagi. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Bila diartikan menyambut nabi sebagai nabi, maka ia akan menerima upah sebagai nabi-nabi palsu, karena perkataan ini tertuju untuk akhir jaman dimana tidak ada nabi lagi setelah kedua nabi terakhir, Isa dan Muhammad.

Siapa nabi-nabi palsu :
13:1Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: 13:2"Hai anak manusia, bernubuatlah melawan nabi-nabi Israel (nabi-nabi palsu), bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN! 13:3Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan. 13:4Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu (nabi-nabi palsu), hai Israel! 13:5Kamu tidak mempertahankan lobang-lobang pada tembokmu dan tidak mendirikan tembok sekeliling rumah Israel, supaya mereka dapat tetap berdiri di dalam peperangan pada hari TUHAN (pen: yang dimaksud bukan tembok secara real namun adalah keteguhan bertauhid.benar, dimasa sekarang pula jadi bermakna benar-benar tembok yang harus dibangun dipenjuru Israel, dan kelak akan dihancurkan, sebuah pengulangan) 13:6Penglihatan mereka menipu dan tenungan mereka adalah bohong; mereka berkata: Demikianlah firman TUHAN, padahal TUHAN tidak mengutus mereka, dan mereka menanti firman itu digenapi-Nya (firman Allah). 13:7Bukankah penglihatan tipuan yang kamu lihat dan tenungan bohong yang kamu katakan, kalau kamu berkata: Demikianlah firman TUHAN, padahal Aku (Allah) tidak berbicara? 13:8Sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH, oleh karena kamu mengatakan kata-kata dusta dan melihat perkara-perkara bohong, maka Aku (Allah) akan menjadi lawanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH. 13:9Aku akan mengacungkan tangan-Ku (Allah) melawan nabi-nabi (nabi-nabi palsu) yang melihat perkara-perkara yang menipu dan yang mengucapkan tenungan-tenungan bohong; mereka tidak termasuk perkumpulan umat-Ku (Allah)  dan tidak akan tercatat dalam daftar kaum Israel, dan tidak akan masuk lagi di tanah Israel (pertama bermakna bahwa negeri Israel sekarang adalah bangsa Sameria, seperti pada alkitab, Israel tersebar didunia dan yang kedua adalah adanya penambahan kata menyesuaikan kejadian terkini (penggenapan nubuat rupa keajaiban antikristus (Dajjal)); dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH. 13:10Oleh karena, ya sungguh karena mereka menyesatkan umat-Ku (Allah) dengan mengatakan: Damai sejahtera!, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera--mereka itu mendirikan tembok dan lihat, mereka mengapurnya--13:11katakanlah kepada mereka yang mengapur tembok itu: Hujan lebat akan membanjir, rambun akan jatuh dan angin tofan akan bertiup! 13:12Kalau tembok itu sudah runtuh, apakah orang tidak akan berkata kepadamu: Di mana sekarang kapur, yang kamu oleskan itu? 13:13Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Di dalam amarah-Ku, Aku (Allah) akan membuat angin tofan bertiup dan di dalam murka-Ku (Allah) hujan lebat akan membanjir, dan di dalam amarah-Ku (Allah) rambun yang membinasakan akan jatuh. 13:14Dan Aku (Allah) akan meruntuhkan tembok yang kamu kapur itu dan merobohkannya ke tanah, supaya dasarnya menjadi kelihatan; tembok kota itu akan runtuh dan kamu akan tewas di dalamnya. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. 13:15Begitulah Aku (Allah) akan melampiaskan amarah-Ku (Allah) atas tembok itu dan kepada mereka yang mengapurnya dan Aku (Allah) akan berkata kepadamu: Lenyap temboknya dan lenyap orang-orang yang mengapurnya, 13:16yaitu nabi-nabi Israel (nabi-nabi palsu) yang bernubuat tentang Yerusalem dan melihat baginya suatu penglihatan mengenai damai sejahtera, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera, demikianlah firman Tuhan ALLAH." 13:17"Engkau anak manusia orang kudus, tujukanlah mukamu kepada kaum perempuan bangsamu yang bernubuat sesuka hatinya saja dan bernubuatlah melawan mereka. 13:18Katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah dukun-dukun perempuan, yang mengikatkan tali-tali azimat pada semua pergelangan dan mengenakan selubung pada kepala semua orang, tua atau muda, untuk menangkap jiwa orang. Apakah kamu hendak menangkap jiwa orang yang termasuk umat-Ku (Allah) dan membiarkan orang-orang lain hidup untuk kepentinganmu? 13:19Kamu melanggar kekudusan-Ku (Allah) di tengah-tengah umat-Ku (Allah) hanya demi beberapa genggam jelai dan beberapa potong roti, dengan membunuh orang-orang yang tidak patut mati, dan membiarkan hidup orang-orang yang tidak patut hidup, dalam hal kamu berbohong kepada umat-Ku (Allah) yang sedia mendengar bohong. 13:20Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menentang tali-tali azimatmu, dengan mana kamu menangkap jiwa orang dan Aku (Allah) akan mengoyakkannya dari tanganmu dan melepaskan seperti burung-burung, orang-orang yang kamu tangkap. 13:21Aku (Allah) akan mengoyakkan selubungmu dan akan melepaskan umat-Ku (Allah) dari tanganmu dan mereka tidak lagi menjadi mangsa di dalam tanganmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. 13:22Oleh karena kamu melemahkan hati orang benar dengan dusta, sedang Aku (Allah) tidak mendukakan hatinya, dan sebaliknya kamu mengeraskan hati orang fasik, sehingga ia tidak bertobat dari kelakuannya yang fasik itu, dan kamu membiarkan dia hidup. 13:23Oleh sebab itu kamu tidak lagi melihat perkara-perkara yang menipu dan mengucapkan tenungan-tenungan bohong; Aku akan melepaskan umat-Ku (Allah) dari tanganmu dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Yehezkiel 13

"Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.” (Ali Imran 3:69)

"Katakanlah: “Hai Ahli kitab mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?" Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan." (Ali Imran 3: 99)

"(Yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat." (Al-A'raf 7:45)

"Ini adalah sebuah kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab (Al-Qur'an) itu (kepada orang kafir) ..." (Al-A'raf 7:2)

"Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah."
(Ali Imran3:64)

Bila mereka masih menganggap nabi Isa akan membawa kasih kepada mereka yang tersesat ini bukan membawa pedang diakhir jaman sebagaimana pada saat awal kenabiannya dahulu, maka ayat ini menjadi buah simalakama buat mereka, karena berarti mengakui ayat ini buat adanya nabi lainnya sesudah Isa, karena nabi Muhammad SAW diawal kenabiannya melakukan hal serupa memisahkan keluarga karena agama dan membawa pedang (berjihad). Jadi pilihan mana, nabi Isa membawa pedang diakhir jaman atau nubuat ini adalah tentang nabi Muhammad bahwa alkitab ada menerangkan nubuat tentang nabi Muhammad, jadi pilih mana?.

Nabi Isa ‘Alaihissalam Dalam Aqidah Umat Islam
Bismillah, walhamdulillah, washshalaatu wassalaamu ‘ala rasulillah,
Sungguh, Allah adalah Zat Yang Mahabijaksana. Dia memiliki kebijaksanaan yang sempurna yang jauh melampaui kebijaksanaan seluruh makhluk. Di antara bentuk kebijaksaan Allah adalah Ia ciptakan surga dengan segala macam kenikmatannya sebagai tempat kembali para hamba-Nya yang beriman kepadanya.

Dan merupakan bentuk keimanan kepadanya adalah beriman dengan para nabi dan rasul yang telah Ia utus ke dunia ini. Kita diperintahkan untuk meyakini mereka sesuai dengan apa yang diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Sepanjang sejarah manusia, telah banyak para nabi dan rasul yang Allah utus ke dunia ini yang bertugas menyampaikan dan mengajarkan agama-Nya serta mengajak manusia untuk beribadah hanya kepada-Nya. Salah satu di antara mereka adalah Nabi Isa ‘alaihissalaam.

Siapa itu Nabi Isa
Beliau adalah seorang lelaki yang lahir dari perut seorang wanita perawan nan suci bernama Maryam. Ibunya merupakan anak perempuan dari seorang lelaki pilihan Allah bernama ‘Imran dari keturunan Bani Israil (anak-anak Nabi Ya’kub alaihissalam). Keluarga Imran ini merupakan salah satu keluarga yang dipilih Allah untuk mendapatkan keistimewaan dari-Nya berupa nikmat kenabian.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing). Sebagiannya merupakan keturunan dari yang lainnya. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Ali ‘Imran: 33-34)

Bagaimana Kelahiran Beliau?
Allah Ta’ala telah mengabarkan kepada kita bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam dilahirkan tanpa proses pernikahan ibunya Maryam dengan seorang lelaki. Artinya, beliau lahir tanpa ayah. Dan yang demikian itu bukanlah hal yang mustahil bagi Allah ‘Azza wa Jalla.

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah”, maka jadilah ia.” (Ali ‘Imron: 59)

Ketika Maryam bertanya dengan penuh rasa heran saat mendapat kabar gembira berupa seorang putra yang akan lahir dari perutnya tanpa ‘sentuhan’ seorang lelaki, Allah menjelaskan dan menegaskan kepadanya serta kepada kita semua,

 “Demikianlah Allah, yang menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Ia sudah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Ia hanya cukup mengatakan kepadanya, “jadilah kamu”, lalu jadilah ia.” (Ali’Imran: 47)

Proses penciptaan beliau adalah dengan ditiupkannya roh ke dalam rahim ibunya, Maryam. Kemudian Allah katakan kepadanya, “kun” (jadilah), sebagaimana yang Allah sebutkan pada ayat sebelumnya. Maka, seketika itu Maryam hamil sebagaimana wanita pada umumnya dan kemudian melahirkan Nabi Isa sebagai seorang anak manusia.

Sungguh, penciptaan ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana yang telah ditegaskan dalam Alquran, “Dan telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya sebagai tanda (kekuasaan kami), dan Kami lindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.” (Al-Mu’minun: 50)

Ayat-ayat yang menerangkan tentang proses kelahiran Nabi Isa ‘alaihissalam di atas merupakan bantahan tehadap tuduhan orang-orang Yahudi, yang menganggap Maryam ‘alaihassalam telah berzina. Padahal, Allah telah menegaskan tentang kesucian wanita ini dari perbuatan keji itu.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan (ingatlah) Maryam putri ‘Imran yang memelihara kemaluannya (dari perbuatan keji). Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan kitab-kitab-Nya, dan dia itu termasuk orang-orang yang taat.” (At-Tahriim: 12)

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Hai Maryam, Sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan juga mengistimewakan kamu atas segala wanita di seluruh dunia.” (Ali ‘Imran: 42)

Mukjizat Yang Diberikan kepada Beliau Ketika Bayi
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan dia (Isa) berbicara kepada manusia dalam buaian (ketika ia bayi) dan juga ketika sudah dewasa. Dan dia itu termasuk orang-orang yang saleh.” (Ali-‘Imran: 46)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada seorang anak yang berbicara ketika kecilnya kecuali Isa dan sahabat Juraij.” HR. Bukhori dalam al-adabul mufrod no. 33, dan juga Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya no. 3572.

Dalam riwayat lain disebutkan, “tidak ada seorangpun yang berbicara sewaktu kecilnya kecuali tiga orang: (satu di antara mereka adalah) Isa …….” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketika menafsirkan surah Ali ‘Imran ayat 46, Ibnu Katsir mengatakan, “Ia (Isa bin Maryam) mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah semata tanpa kesyirikan pada saat ia masih kecil sebagai mukjizat dan tanda (kenabian), serta saat beliau sudah dewasa ketika Allah wahyukan kepadanya untuk melaksanakan urusan itu (dakwah).” Lihat tafsir ibnu katsir surah Ali-‘Imran ayat 46.

Kedudukan Nabi Isa ‘alaihissalam Dalam Islam
Di dalam Alquran, Allah telah menjelaskan kedudukan Nabi Isa ‘alaihissalam yang sesungguhnya, bahwa beliau adalah salah satu hamba terbaik pilihan Allah dan juga utusan-Nya yang memiliki kedudukan tinggi dan mulia di sisi-Nya. Bukan sebagaimana yang diyakini oleh orang-orang Yahudi yang mengatakan beliau adalah anak zina. Bukan pula orang-orang Nasrani bahwa beliau adalah Allah atau anak Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membantah keyakinan buruk mereka ini dalam firman-Nya, “Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan nikmat kepadanya dan Kami jadikan Dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail.” (Az-Zukhruf: 59)

“Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah, kalimat-Nya yang Ia kirimkan kepada Maryam, dan juga roh dari-Nya.” (An-Nisaa’: 171)

Syaikh Abdurrahman bin Hasan mengatakan bahwa maksud dari Isa adalah kalimat Allah yaitu Allah menciptakan beliau dengan kalimat-Nya, “كن”. Sedangkan maksud dari Roh ialah Isa ‘alaihissalam merupakan salah satu dari sekian banyak roh yang telah Allah ciptakan. Lihat fathul majid 42-43.

Dan beliau bukanlah roh kudus, karena roh kudus itu ialah Jibril ‘alaihissalam sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para ahli tafsir dari kalangan sahabat dan yang setelah mereka. Tafsir ibnu katsir 1/190.

Dari ayat ini, kita dapati betapa mulia dan agungnya kedudukan Nabi Isa ‘alaihissalam di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Sehingga Allah sebutkan beliau sebagai kalimat dan juga roh-Nya. Dan idhafah (penyandaran) pada ayat ini merupakan bentuk penghormatan kepada beliau.

Dakwah Nabi Isa ‘alaihissalam
Dakwah beliau tidak berbeda dengan dakwahnya para Nabi dan Rasul yang lain, yaitu mengajak manusia untuk beriman dan beribadah hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Hanya saja, Nabi Isa ‘alaihissalam diutus khusus kepada Bani Israil. Berbeda dengan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang diutus kepada semua makhluk, dari kalangan jin dan manusia.

“Dan (Allah jadikan Isa) sebagai Rasul (yang diutus) kepada Bani Israil (dan berkata kepada mereka), “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa ayat (mukjizat) dari Rabb-mu.” (Ali ‘Imran: 49)

Di antara yang beliau serukan kepada Bani Israil adalah apa yang Allah abadikan dalam kitab-Nya, “Dan (Isa) Al-Masih berkata, “Hai Bani Israil, sembahlah Allah, Rabb-ku dan juga Rabb kalian. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah (dalam ibadahnya), maka Allah haramkan surga untuknya, dan tempat kembalinya ialah neraka. Dan orang-orang zalim itu tidak memiliki seorang penolong pun (yang akan menolongnya dari siksa api neraka).” (Al-Maaidah: 72)

“Sesungguhnya Allah itu Rabb-ku dan juga Rabb kalian, maka beribadahlah kepada-Nya. Inilah jalan yang lurus.” (Ali-‘Imran: 51)

Walau Allah telah menganugerahi banyak mukjizat yang menunjukkan kenabian beliau, dan membenarkan kerasulan beliau, hanya sebagian saja yang menyambut dan menerima dakwah beliau. Mereka adalah al-hawariyyun yang menjadi pengikut dan penolong setia beliau.

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata, “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah.” Maka (dengan begitu), segolongan dari Bani Israil beriman (al-hawariyyun) dan segolongan lain kafir.” (Ash-Shaff: 14)

Siapa yang disalib???
Sejak zaman Nabi Musa ‘alaihissalam, Bani Israil telah menunjukkan sikap-sikap melampaui batas. Mereka telah dikenal sebagai kaum yang sombong, berhati keras, pembangkang, suka berbohong dan ingkar janji, selalu mengingkari nikmat dan ayat-ayat Allah serta hobi mengakal-akali perintah dan larangan Allah. Karenanya, Allah selalu mengutus para Nabi kepada mereka untuk membimbing dan menuntun mereka ke jalan yang benar, serta menegakkan hukum Allah di tengah-tengah mereka.

Akan tetapi, ketika ada Nabi yang diutus kepada mereka, selalu saja mendapat ancaman kejahatan tangan-tangan mereka. Dan mereka tidak segan-segan membunuh para Nabi yang diutus kepada mereka. Di antara Nabi yang Allah utus kepada mereka adalah Isa ‘alaihissalam.

Tidak berbeda dengan nabi-nabi yang lain, Isa ‘alaihissalam juga mendapat perlakuan yang sama dari Bani Israil berupa pendustaan, pengingkaran, gangguan, dan permusuhan.

Tatkala Allah mengutusnya kepada mereka dengan bukti-bukti dan juga petunjuk, mulailah mereka iri dan dengki terhadap beliau karena kenabian dan mukjizat-mukjizat luar biasa yang Allah berikan kepada beliau. Karena dasar kedengkian itulah mereka mengingkari kenabian Isa ‘alaihissalam dan kemudian memusuhi serta menyakiti beliau.

Betapa besar permusuhan yang mereka sulutkan sehingga tidak membiarkan beliau ‘alaihissalam menetap di negeri bersama mereka. Bahkan beliau bersama ibunya selalu berkelana, berpindah-pindah tempat karena ulah orang-orang Yahudi tersebut.

Tidak sampai di sini. Karena kedengkian telah tertancap dan mendarahdaging, mereka berusaha membuat konspirasi untuk membunuh beliau dengan menghasut Raja Damaskus saat itu yang beragama penyembah bintang-bintang. Mereka membuat fitnah-fitnah serta tuduhan dusta tentang Nabi Isa ‘alaihissalam, sehingga Raja yang mendengar hal itu menjadi marah dan memerintahkan perwakilannya di al-Quds/Yerussalem untuk menyalibnya.

Setelah menerima perintah dari raja, wakil raja yang berada di al-Quds itu langsung berangkat bersama sekelompok Yahudi menuju rumah yang sedang ditempati oleh Nabi Isa ‘alaihissalam dan kemudian mengepungnya.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka telah merancang tipu muslihat, dan Allah juga membuat tipu muslihat (terhadap mereka). Sedangkan Allah adalah sebaik-baik perancang tipu muslihat.” (Ali ‘Imran: 54)

Dalam keadaan demikian, Nabi Isa ‘alaihissalam menanyakan kepada murid-muridnya tentang siapa yang bersedia diserupakan wajahnya seperti wajah beliau. Dan beliau menjanjikan surga bagi siapa yang bersedia. Maka, salah seorang pemuda di antara mereka ada yang merespon beliau dengan jawaban, “Saya bersedia”. Kemudian Allah serupakan wajahnya dengan wajah Nabi Isa ‘alaihissalam. Setelah itu, Nabi Isa tertidur dan diangkat Allah ke langit dari rumah tersebut dalam keadaan demikian. Tatkala para murid beliau keluar dari rumah itu, orang-orang Yahudi yang telah mengepung sejak sore menangkap dan menyalib lelaki tersebut. Lihat tafsir ibnu katsir 1/293-294.

Setelah itu mereka berkata, “Sesungguhnya kami telah membunuh Isa putra Maryam, yaitu utusan Allah” (An-Nisaa’: 157)

Namun, Allah membantah perkataan mereka ini pada ayat yang sama, “Dan mereka sama sekali tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya. Akan tetapi, (orang yang mereka salib itu) adalah yang diserupakan (wajahnya dengan Isa) untuk mereka.”

Dalam satu riwayat, disebutkan bahwa sebelum menangkap lelaki tersebut, mereka menghitung jumlah orang-orang yang keluar dari rumah itu karena mendengar bahwa Isa telah diangkat ke langit. Setelah dihitung, ternyata mereka mendapatkan ada satu orang yang kurang. Sehingga mereka ragu apakah yang mereka tangkap itu benar-benar Isa atau bukan? Tafsir ath-thobari 9/371, maktabah syamilah.

Inilah mengapa Allah sebutkan di akhir ayat, “Dan sungguh, orang-orang yang berselisih padanya (urusan pembunuhan Isa) benar-benar dalam keraguan. Mereka itu tidak memiliki ilmu yang pasti tentangnya. Dan mereka tidak membunuhnya dalam keadaan yakin (bahwa yang dibunuh itu benar-benar Isa).” (An-Nisaa’: 157)

Keberadaan Beliau Saat Ini
Para ulama telah sepakat tentang keberadaan beliau saat ini, yaitu di langit dalam keadaan masih hidup dan sama sekali belum mati. Dan hal ini telah disebutkan Allah dalam firman-Nya, “Mereka tidak membunuhnya dalam keadaan yakin. Akan tetapi (sebenarnya), Allah telah mengangkatnya (Isa) kepada-Nya. Dan Allah itu Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisaa’: 157-158)

Pengangkatan Nabi Isa ‘alaihissalam terjadi ketika beliau dikepung oleh orang-orang Yahudi untuk ditangkap dan disalib, sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Allah mengangkat beliau kepada-Nya, yaitu ke langit.

Allah Ta’ala juga berfirman, “(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan mengangkatmu kepada-Ku serta membersihkanmu dari orang-orang yang kafir tersebut.” (Ali-‘Imran: 55)

Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa yang dimaksud wafat pada ayat ini adalah tidur. Maksudnya, Allah menjadikan beliau tertidur sebelum diangkat ke langit. Lihat tafsir ibnu katsir pada ayat ini.

Imam Ath-Thabari meriwayatkan dari al-Hasan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada orang Yahudi, “Sesungguhnya Isa itu belum mati. Dan ia akan kembali kepada kalian sebelum hari kiamat nanti.” Lihat tafsir ath-thobari pada ayat 55 surah Ali ‘Imran.

Dan sangat banyak hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menunjukkan bahwa beliau saat ini masih hidup dan berada di langit.

Di antara hadis-hadis tersebut adalah kisah perjalanan mikraj Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam kisah tersebut, beliau bertemu dengan Nabi Isa ‘alaihissalam di langit yang menyapa dan memberikan salam penghormatan kepada beliau. Bukhori (349), Muslim (259).

Turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam di Akhir Zaman
Turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam ke dunia pada akhir zaman nanti merupakan perkara yang pasti akan terjadi dan merupakan salah satu tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat. Tidak ada satu orang pun dari ulama kaum muslimin yang mengingkari kejadian ini. Bahkan mereka menganggap perkara tersebut termasuk perkara yang wajib diyakini oleh setiap muslim.

Hal itu dikarenakan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengisyaratkannya dalam Alquran. Begitu pula dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah mengabarkan akan terjadinya kejadian itu.

Allah Ta’ala berfirman, “Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa alaihissalam) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (An-Nisaa: 159)

Imam As-Saffarini menjelaskan bahwa mereka benar-benar akan beriman kepada Nabi Isa ‘alaihissalam sebelum wafatnya. Dan hal itu terjadi ketika beliau turun dari langit pada akhir zaman nanti, sehingga hanya akan ada satu agama, yaitu agama Ibrahim yang lurus. Al-irsyad ilaa shohihil-i’tiqood 1/215.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun di tengah-tengah kalian sebagai seorang hakim yang adil.” HR. Bukhori no. 2222, Muslim no. 155

Bagaimana Beliau Turun??
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam akan turun di dekat ‘menara putih’ yang berada di bagian timur Damaskus dengan mengenakan pakaian yang dicelupkan wars dan za’faran. Saat turun, beliau meletakkan kedua telapak tangannya di sayap dua malaikat. Ketika beliau menundukkan kepala, maka akan menetes. Dan ketika beliau mengangkatnya, maka akan bercucuran air yang sangat bening seperti mutiara. Tidak ada seorang kafir pun yang mencium aroma nafas beliau kecuali ia akan mati. Sedangkan nafas beliau itu menjangkau jarak yang sangat panjang, sejauh matanya memandang. Lihat hadits riwayat Muslim (2937).

Wars adalah salah satu jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Arab, Habasyah, dan juga India. Buahnya dilapisi oleh kelenjar merah seperti ada bulu-bulu halus diatasnya. Ini biasa digunakan untuk mewarnai pakaian (lihat almu’jamul-waasith). Za’faran adalah salah satu jenis wewangian.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga menjelaskan bahwa ketika turun, Nabi Isa ‘alaihissalam akan disambut oleh Imam Mahdi beserta kaum muslimin, dan kemudian sholat bersama mereka.

“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku ini yang selalu berperang menampakkan kebenaran sampai hari kiamat tiba. Maka turunlah Isa alaihissalam, dan pemimpin mereka (Imam Mahdi) akan berkata (kepadanya), ‘Kemarilah anda dan sholatlah bersama kami (maksudnya jadilah imam dalam sholat kami-red).’ Kemudian ia menjawab, ‘Tidak, sungguh sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lain sebagai bentuk penghormatan Allah terhadap umat ini.’” HR. Muslim no. 156

Apa Yang Beliau Bawa Ketika Diturunkan dan Untuk Apa Beliau Turun??
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah menetapkan suatu hal melainkan ia mempunyai misi tersendiri untuk itu. Dan Dia juga telah menetapkan misi khusus diturunkannya Nabi Isa ‘alaihissalam di akhir zaman nanti. Di antaranya adalah apa yang disebutkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya, “Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun di tengah-tengah kalian sebagai seorang hakim yang adil. Maka ia akan memecahkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah/upeti. Dan (saat itu) harta benda berhamburan sampai-sampai tidak ada seorang pun yang bersedia menerimanya (harta pemberian).” (HR. Bukhari no. 2222, Muslim no. 155)

Misi lain dari turunnya Isa ‘alaihissalam adalah untuk membunuh Dajjal. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dajjal akan keluar di tengah-tengah umatku dan akan menetap selama 40 –salah seorang perawi berkata, aku tidak tahu apakah itu 40 hari, 40 bulan, atau 40 tahun–. Maka Allah utus Isa putra Maryam. Kemudian beliau mencarinya dan akan berhasil membinasakannya.” HR. Muslim no. 2940

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah beliau turun bukan sebagai Nabi yang membawa syariat baru setelah syariat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam. Akan tetapi, sebagai imam kaum muslimin atau hakim yang adil sebagaimana yang disebutkan dalam hadis di atas.

Syaikh Shalih Al Fauzan menjelaskan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam beribadah dengan syariat Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, baik dalam perkara-perkara pokok maupun cabang. Bukan dengan syariat beliau yang dahulu. Sebab, syariat tersebut telah dihapus.

Dengan demikian, beliau turun ke bumi sebagai khalifah bagi Nabi kita shallallaahu ‘alaihi wasallam, sekaligus sebagai hakim bagi umatnya. Lihat kitab al-irsyad ilaa shohihil-i’tiqood 1/196, maktabah syamilah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Dan Isa itu masih hidup di langit dan sama sekali belum mati. Dan ketika turun nanti, ia tidak akan menerapkan hukum kecuali dengan hukum kitab dan sunah, bukan dengan yang menyelisihi itu.” Al-irsyad ilaa shohihil-i’tiqood 1/215, maktabah syamilah.

Inilah sedikit tentang hal-hal yang wajib kita yakini seputar Nabi Isa ‘alaihissalam. Semoga Allah menjadikan tulisan ini bermanfaat bagi setiap orang yang ingin mengambil manfaat darinya. Wallaahu a’lam. Artikel Muslim.Or.Id

Surat al Kahfi dan hubungannya dengan nubuat hari huruhara

Ada beberapa pertimbangan yang bisa diambil untuk sebuah kesimpulan, yaitu antara lain :

  1. Nabi Isa as turun di akhir jaman
Telah jelas dalam nubuat alkitab dan nash pada Islam dijelaskan bahwa nabi Isa as akan turun kembali di akhir jaman. Seharusnya timbulkan pertanyaan dan pikirkanlah sejenak, mengapa harus nabi Isa as bukan nabi-nabi yang lain?

Hal yang paling mendekati tentu karena ada hubungan yang sangat erat dan spesial akan akhir jaman dengan nabi Isa as, dan bila dipikirkan sejenak yang paling mendekati hubungan real ini adalah kemungkinan pertama menyangkut masalah umat dan risalahnya (Nasrani dan Injilnya) dan kemungkinan kedua adalah menyangkut bangsanya yaitu bani Israel, sebagaimana nabi Isa as berasal dari bani Israel.

  1. Nabi Isa as turun sebagai seorang hakim yang adil
“Demi Allah, sungguh hampir tiba saatnya putra Maryam itu turun di tengah-tengah kalian sebagai seorang hakim yang adil. Maka ia akan memecahkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah/upeti. Dan (saat itu) harta benda berhamburan sampai-sampai tidak ada seorang pun yang bersedia menerimanya (harta pemberian).” (HR. Bukhari no. 2222, Muslim no. 155)

Mengapa nabi Isa as dikatakan sebagai hakim yang adil khusus turun di akhir jaman?

Sesuai keadaan Nasrani dan bani Israel sekarang dan dengan berbedanya cara tauhid dalam Islam maka dengan kemungkinan diatas dapat disimpulkan pula tentu hakim yang adil dengan salah satu maksudnya adalah berhubungan dengan memutuskan perkara-perkara mengenai agama yang sebenar-benarnya.

Mengenai membunuh babi apakah yang dimaksud adalah babi yang real ataukah punya makna lain bahwasanya ada banyak manusia yang kelak akan dikutuk menjadi berupa serupa babi (secara fisik), sebagaimana Kita faham bahwa DNA babi paling mendekati DNA manusia dan dalam segi kejiwaan, saat sekarang banyak manusia memiliki akhlak seperti sifat dan prilaku babi dan kera namun dalam hal ini adapula kemungkinan kedua tentang gog magog akan datang adalah hanya saat terkhusus berlangsung pada kejadian penyerangan gog magog di akhir jaman tersebut saja, mereka yang menjadi gog magog akan dikutuk secara fisik pula menyerupai atau kemungkinan berwajah babi, hingga makin keras dan beringas. Bila demikian halnya maka penulis juga harus menarik sedikit makna pada kata-kata dalam pembahasan Dabbatul Ardhi, InsyaAllah, nabi tidak pernah mengatakan nama “seseorang” dengan mengganti namanya sebagai penyebutan “binatang”, sikap demikian bukanlah sifat nabi bila menjelaskan sesuatu hal yang berhubungan dengan “seseorang” atau menceritakan “seseorang” di dalam hadis. Dabbatul Ardhi adalah benar-benar bermakna binatang yang sesungguhnya, tidak ada arti kias dalam pengikutan sebagai arti makna keduanya. Karena bisa jadi pemaknaannya adalah buat nama untuk makhluk serupa “al-jassasah” yang menjaga Dajjal waktu di dalam kurungan dalam hadis tentang kisah Tamim Ad-Dari ra, makhluk dabbah yang berambut tebal dan kaku dan yang bisa berbicara dan dekat pula dengan adanya Dajjal.

  1. Nabi Isa as memberikan pengetahuan tentang kiamat
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Qs. Az Zukhruf: 61

Hal lain yang terpikirkan bahwa Kita semua telah tahu salah satu tanda dekatnya kiamat adalah turunnya nabi Isa as, ini dapat sebagai pengertian akan pengetahuan tentang kiamat diayat diatas tersebut, namun ada pertanyaan lain bila dipikirkan kembali yaitu selain hal tadi, pengetahuan bagaimana dan apakah itu tentang kiamat dan berkenaan dengan nabi Isa as, tentu bila dicermati kembali dua hal yang mendekati adalah gambaran nubuatnya dan nabi-nabi real Israel lainnya dalam alkitab atau gambaran isi alkitab ataupun berkenaan dengan keadaan kaumnya (Nasrani) dan gambaran akan bangsa tempat Beliau diutus (bani Israel).

Pada isi alkitab sekarang sendiri, penulis mendapat pandangan seakan-akan ada dua nubuat yang tersirat tentang keadaan masa kini dan masa depan yaitu nubuat yang akan menjadi rupa mukjijat, kemampuan dan keajaiban dari antikristus (Dajjal) dan nubuat yang benar-benar real dari nabi-nabi Israel, salah satu pertimbangan karena adanya perubahan dan penghilangan isi alkitab asli, bisa saja Kita dapat melihat sebuah gambaran pada alkitab namun kurang dapat menentukan bagianmana yang menjadi benar-benar nubuat nabi-nabi real Israel dan bagianmana yang akan menjadi bagian rupa keajaiban, kemampuan dan mukjijat antikristus (Dajjal), dan dapat penulis katakan di dunia ini ada perulang-ulangan serupa sistem juga serupa prilaku namun bukan berarti siklus selalu mengarah pada satu arah, sebagaimana babel bisa menjadi bible, bisa saja ia berbalik arah sebagaimana bisa akan terjadinya matahari terbit dari barat. Jadi dalam hal ini bijak mencari hal tersirat dari perbandingan perjanjian baru dengan perjanjian lama terkhusus pada nubuat nabi-nabi masa pembuangan dan kesimpulannya diperbandingkan lagi dengan nash pada Islam.

Ternyata untuk masalah nubuat sendiri alkitab telah memateraikannya dan nash Islam tidak terlalu membahas menyerupai garisan besar nubuat pada alkitab namun lebih menekankan kepada permasalahan tauhid pada pemegang alkitab sekarang, jadi seperti gambaran nubuat alkitab sendiri memiliki pula banyak kemungkinan-kemungkinan kejadian dan peristiwa dan ada pula kemungkinan terbolak-balik, akhirnya penulis tidak jadi lebih memperinci penjelasan nubuat-nubuat tersebut dengan pertimbangan terlalu banyak hal yang harus dirubah makna dan kata-katanya, juga sebagaimana Islam memahami tauhid adalah batasan kaum Nasrani sampai Islam datang maka serasa bila hal terkini pun isinya juga menyangkut pemegang tauhid yang benar itu dan benar-benar memuat bagian masa Islam datang, dengan kata lain menyangkut Islam pula, maka banyak hal yang harus dimodifikasi dalam terjemahan dan penjelasan makna pada alkitab.

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. Qs. An Nisaa': 171

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Qs. Az Zukhruf: 61
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku." Qs. Az Zukhruf: 63
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). Qs. Az Zukhruf: 65

Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu). Qs. Az Zukhruf: 81
Maka biarlah mereka tenggelam (dalam kesesatan) dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka. Qs.. Az Zukhruf: 83

Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar. Qs. Al Baqarah : 94

  1. Surat al Kahfi yang menjelaskan
Fadhilah membaca 10 ayat awal dan akhir surat al-Kahfi dan fitnah Dajjal :

Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Yakni dari huru-haranya.

Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93)

Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat/berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah: “Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? . . .” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)

Nabi saw bersabda;” Barangsiapa yang menghafaz 1-10 ayat dari surah Al-Kahfi di pelihara dan di selamatkannya dari Fitnah Dajjal ‘. (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim, An-Nasaie)

Disunnahkan membaca surah Al-Kahfi pada siang hari atau malam harinya (Jumaat) sebagaimana pendapat Imam Syafi’i (Lihat Al-Adzkar oleh Imam Nawawi).

Seorang muslim yang menghafal sepuluh atau tiga ayat pertama dari surah Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal, atau siapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dan sepuluh ayat dari surah Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.

Dalilnya adalah hadits dari Abu Darda radliallahu `anhu dari Nabi berkata: “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surah Al- Kahfi terjaga dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi)

Pada lafadz Tirmidzi: “Barangsiapa menghafal tiga ayat dari surah Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.” Dia berkata: “Hadits hasan.”

Pada hadits yang diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Abu Darda radliallahu `anhu bahwa Nabi SAW berkata; “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat terakhir dari surah Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.”

Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Muslim dan Nasai dari Qatadah radliallahu `anhu.
Dan pada lafadz Nasai menyatakan: “Barangsiapa membaca sepuluh ayat (mana saja) dari surah Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal.”

Hadis daripada Anas bin Malik pula Baginda bersabda: “Keluar Dajjal daripada Yahudi Asfahan bersamanya 70,000 orang yahudi,”.

Pada hadits yang marfu’ dari Ali bin Abi Thalib: “Barangsiapa yang membaca surah Al-Kahfi pada hari Jum’at maka ia akan dijaga dari setiap fitnah sampai delapan hari walaupun Dajjal keluar ia akan tetap terjaga dari fitnahnya.”

Ada pertanyaan menggelitik penulis, kenapa harus surat al Kahfi, terkhusus pada ayat yang awal dan akhir ayatnya dinyatakan sebagai pelindung agar terjaga dari fitnah Dajjal???? Lantas ada hubungan apakah fitnah Dajjal dengan pembahasan pada ayat-ayat tersebut? Apa kaitan surat al Kahfi, turunnya nabi Isa sebagai hakim yang adil, serta permasalahan tuhan anak dengan fitnah Dajjal?

“Kaum Yahudi berkata, ‘Uzair adalah anak Allah.’ Itulah pernyataan mereka dengan lisan mereka yang menyerupai perkataan orang-orang kafir sebelumnya. Allah melaknat mereka. Oleh karena itu, kemana mereka itu dipalingkan? Mereka telah menjadikan pendeta dan ulama mereka sebagai sesembahan selain Allah, begitu pula terhadap Isa bin Maryam. Padahal mereka tidaklah diperintah kecuali suapaya hanya menyembah Tuhan Yang Esa, tidak ada tuhan kecuali Dia, Tuhan Yang Mahasuci dari perbuatan syirik mereka.” (QS. At-Taubah: 30-31)

“Orang-orang kafir dari golongan Bani Israil telah dilaknat melalui lisan Daud dan Isa bin Maryam.” (QS. Al-Ma’idah: 78)

1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya;
2. sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: "Allah mengambil seorang anak."
5. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.
8. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.

101. yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.
102. maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.
103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
105. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia[tidak beriman pada hari kebangkitan di akhirat], maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,
108. mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.
109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."
110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."

Maka carilah terjemahan literalnya dari melihat dan memakai seluruh akar-akar kata bahasa-bahasa di dunia bahkan bahasa daerah sekalipun yang cocok dan tidak menyalahi dengan tafsir ayat-ayat tersebut dan tidak pula bertentangan dengan dalil-dalil lainnya dan boleh jadi Anda menemukan banyak makna tersembunyi pada ayat-ayat ini. Begitupun keseluruhan isi nash maka Anda akan menemukan banyak kandungan makna yang sangat dalam dari isi nash, seperti salah satu contoh dibawah ini :

Terjadi perselisihan apakah kedua nama ini berasal dari bahasa Arab ataukah bukan. Yang berpendapat bahwa keduanya dari bahasa Arab, mereka mengatakan bahwa keduanya berasal dari kata ajja (َ جَّØ£ ), yang berarti berkobar. Atau dari kata ujaaj (ُ جاٌجَØ£ ) yang berarti air yang sangat asin. Atau dari kata al-ajj ( جُّØ£ Ù„َ اْ ), yang berarti melangkah dengan cepat. Atau Ma`juj berasal dari kata maaja (َ جَام ) yang berarti goncang. (Asyrathus Sa’ah, Yusuf Al-Wabil hal. 365-366). Dalam kamus Lisanul-’Arab dikatakan bahwa kata Ya’juj dan Ma’juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf’ul. Kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat.

Sejumlah ahli bahasa meyakini bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah orang-orang Turk. Ya’juj dan Ma’juj, menurut ahli lughah, ada yang menyebut isim musytaq (memiliki akar kata dari bahasa Arab) berasal dari Ajaja an-Nar artinya jilatan api. Menurut Abu Hatim, Ma’juj berasal dari Maja, yaitu kekacauan. Ma’juj berasal dari Mu’juj, yaitu Malaja. Namun, menurut pendapat yang sahih, Ya’juj dan Ma’juj bukan isim musytaq, melainkan isim ‘ajam dan laqab (julukan). Ada pula yang menyebutkan kata Ya’juj dan Ma’juj adalah dari bahasa Cina. Ya bermakna Asia, Jou atau Zhou adalah benua (tempat tinggal) dan Ma adalah kuda. Ya’juj adalah Benua Asia dan Ma’juj adalah bangsa berkuda. Bangsa nomad berkuda.

“motor” ditulis terdiri hanya satu kata, bila memperinci bagian motor maka akan terbentuk satu booklet kecil, bila memperinci bagian-bagiannya lagi, seperti ban, maka akan ada pendapat, model ban, jenis pemakaian yang cocok, jenis karet, ukuran, dsb, ia akan membentuk satu atau beberapa buku tebal karena bila dirinci lagi tentang cara mendapatkan karet, industrinya, pengolahan karetnya, bibit karet, cara menanam, masalah hama, dsb. Maka akan banyak kata yang harus ditulis dan melibatkan berbagai disiplin ilmu yang terlibat, karena bagian-bagian motor tidak hanya ban saja, dan jadi apa Kau kira isi kandungan Quran itu tidak semesta alam. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).

Pemuda Kahfi berkata : 15. Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah? 20. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama lamanya." Dari siapa mereka melarikan diri dan agama apa yang dipaksa di kota mereka untuk tersebar hingga hanya mereka saja yang beriman kala itu dalam kota tersebut? Ada hubungan apa antara agama tersebut dengan konteks kekinian?

27. Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari padaNya.
28. Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
30. Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.

Apakah dibalik perumpamaan pemilik dari 2 kebun? 34. dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat", pemilik 2 keyakinan berbeda yang masing-masing mempunyai buah. Antara perbandingan kekayaan dan kekuatan yang berbeda?

37. Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya - sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? Dari penciptaan dan bukan dari evolusi.
38. Tetapi aku (percaya bahwa): Dialah Allah, Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhanku.
39. Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu "maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan,

44. Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.
45. Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.
46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

54. Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
55. Dam tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.
56. Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyap kan yang hak, dan mereka menganggap ayat-ayat kami dan peringatan- peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.
57. Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
58. Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya.
59. Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.

Secara kebetulan didalam surat al Kahfi ada cerita nabi Musa as dengan Khidir tentang kaitan permasalahan kompleksitas takdir untuk pengajaran kepada nabi Musa as dan secara aneh pula ikan itu pergi lewat laut dengan cara aneh dari saat diantara pertemuan dua lautan. Kebetulan itu hanya bahasa manusianya karena sebenarnya tidak ada yang kebetulan, semua telah dalam cakupan kompleksitas takdir dan dalam jangkauan makar Allah. Sisi lain makna dalam hal ini, seakan-akan untuk melihat perjalanan nabi Musa as ataukah sebenarnya juga sisi lainnya untuk melihat makna lain dalam keadaan perjalanan bani Israel dalam kompleksitas berlangsungnya takdir selama proses ribuan tahun hingga sekarang dan tidak secara kebetulan pula surat al Kahfi berisi kisah Zulkarnain dan tentang adanya kaum Yakjuj dan Makjuj (Gog Magog). Mungkin, insyaAllah, akan ada yang lebih baik dalam menjelaskan kandungan surat al Kahfi kepada Anda kelak. Wallahu a’lam.

4. Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." Al Israa'
5. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
7. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

Anda bisa menyelidiki bangsa Romawi pada jaman Isa apakah sebenarnya bukan dari kalangan bani Israel pula atau yang memimpin dari kalangan turunan bani Israel pula? Sebab hanya dua kali kejadian bangsa luar Israel (bangsa asing) yang menghukum Israel.

Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku." Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)." Qs. Al Maa'idah: 111

52. Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
53. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)."
54. Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Qs. Ali 'Imran

65. Hai Ahli Kitab, mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir? Qs. Ali 'Imran

84. Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri." Qs. Ali 'Imran

85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. Qs. Ali 'Imran

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku." Qs. Az Zukhruf: 63
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). Qs. Az Zukhruf: 65

78. Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu.
79. Bahkan mereka telah menetapkan satu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami menetapkan pula
80. Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.
81. Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).
82. Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya 'Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.
83. Maka biarlah mereka tenggelam (dalam kesesatan) dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka.
84. Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
85. Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
86. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)
87. Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah )?,
88. dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman."
89. Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: "Salam (selamat tinggal)." Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk). QS. Az Zukhruf.

Kami sedang menunggu dari kalangan bani Israel akan lahirnya cikal bakal pengikut setia Isa diakhir jaman ini.

Balikpapan, 06 Februari 2014
Muhammad Yusuf

Bila ingin membaca lebih lanjut ebook ini, Klik tulisan ini untuk kembali ke-link-link di daftar isi

Anda sedang membaca artikel tentang Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam bagian 4 dan anda bisa menemukan artikel Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam bagian 4 ini dengan url http://manfaatputih.blogspot.com/2014/02/surat-al-kahfi-diantara-nubuat-nasrani_6.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopypaste-nya jika artikel Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam bagian 4 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam bagian 4 sebagai sumbernya.

0 komentar:

Posting Komentar

Beri Komentarmu disini!

Download Ebook LINK

.......................................................

MAU BACA LEBIH LANJUT
KLIK DAFTAR ISI DISINI

atau

Mau Download EBOOK ini

klik LINK ini :


Anda bisa download ebook ini di sini :

Pembahasan Tuntas Peradaban Manusia dari awal hingga akhir full Final.pdf

LINK 1 - ZIDDU

LINK 2 - 4SHARED

Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam.pdf

LINK 1 - ZIDDU

LINK 2 - 4SHARED

.......................................................

DAFTAR ISI

Daftar Isi :






















































Pembahasan Beberapa Hal Penting:

























































7. Periode Zaman Kiamat/Zaman Peradaban Manusia Akhir Yang Tidak Mengenal Islam









Di dalam penulisan ini ada beberapa penjabaran baru yang belum pernah terlihat di dalam tulisan peneliti lainnya, Semoga hal ini bermanfaat untuk menambah kemanfaatan buku ini.


Bantinglah Otak Untuk Mencari Ilmu Sebanyak-Banyaknya Guna Mencari Rahasia Besar Yang Terkandung Di Dalam Benda Besar Yang Bernama Dunia Ini, Tetapi Pasanglah Pelita Dalam Hati Sanubari, Yaitu Pelita Kehidupan Jiwa. (Al- Ghazali)




Hak Cipta oleh M. Yusuf . Diberdayakan oleh Blogger.