Kamis, 08 Agustus 2013

1.C. Batasan Periode Tidak Diketahui/Periode Pra Manusia/Periode Nisnas



C. Batasan Periode Tidak Diketahui/Periode Pra Manusia/Periode Nisnas

Marilah kita kumpulkan semua pazzle-pazzle yang ada ini untuk menjawab, mengelompokan dan mengumpulkan kesimpulan-kesimpulan yang ada hingga mendekati apa yang bisa menjadi sebuah kebenaran tentang batasan peradaban periode tidak diketahui ini/periode Nisnas di Bumi terhadap batasan periode nabi-nabi dan menghilangkan beberapa kerancuan pendapat yaitu dengan menggugurkan sebagian kesimpulan awal tersebut di dalam versi kesimpulan yang ada di awal-awal penulisan ini.

Penulis akan mencoba menggugurkan terlebih dahulu mata rantai terhadap evolusi kera ke manusia (Teori Darwin), dari beberapa ulasan literatur diatas terlihat adanya kerancuan terhadap evolusi kera ke manusia, maka penulis mengasumsikan pendapat dari teori Darwin adalah tidak benar, beberapa point untuk menggugurkannya adalah harus dilihat dari, yaitu:

1.      Memastikan subjek adalah manusia asli yang hal ini bisa dijelaskan perubahannya menjadi seperti kera berdasarkan kemungkinan adanya perubahan fisik dengan sebab tertentu, dalam hal ini adalah yang dipercaya sebagai sebuah kutukan yang terjadi kepada mereka yang dapat disimpulkan dari rekam jejak cerita di dalam nash dan hasil-hasil penelitian di lapangan terhadap kebenaran cerita di dalam nash sehingga cerita nash menjadi terbukti sebagai kebenaran nyata dan bukan isapan jempol semata.
2.      Objek, berupa salah satunya adalah artefak atau peninggalan sejarah mereka haruslah berkenaan dan cocok sebagai artefak asli manusia, kemudian objek sebagai jejak peradaban yang membuktikan kera adalah binatang primitif yang tidak mungkin menghasilkan peradaban canggih. Rekam jejak ini juga terbukti benar dilapangan dan ada tercatat di dalam sejarah manusia itu sendiri.
3.      Membuktikan perkembangan dari manusia pertama ke manusia modern, tidak berkenaan dengan evolusi perubahan struktur gen kera ke struktur gen manusia melainkan hanya evolusi ciri-ciri fisik manusia, antara manusia dengan manusia berdasarkan perubahan genetika atau ras, penjabaran ini harus dapat menyimpulkan bagaimana hal tersebut dapat terjadi.
4.      Memutuskan dan memisahkan lebih rinci ciri-ciri dari peradaban dan peninggalan Nisnas di khalifahan awal bumi, khalifahan Manusia, pengaruh alam, rekayasa manusia/hoax, Kebenaran Nisnas luar angkasa (Allien) dan Kebenaran manusia modern dengan mesin waktunya dan memastikan lebih sfesifik kebenaran kehadirannya.
5.      Menghubungkannya dengan Nash, sehingga jelas bantahan akan teori Darwin tersebut.

Berdasarkan kesimpulan awal penulis, tidak diragukan lagi nash menceritakan adanya manusia yang dikutuk menjadi kera dan babi sebagai subjek, umat Islam percaya bahwa nash adalah sumber otentik yang tidak terbantahkan bahkan walaupun itu belum dibuktikan secara nyata di lapangan, sudah sebuah kepastian hal itu benar apa adanya buat umat Islam. Pembuktian di lapangan tinggal menunggu saatnya saja dan Anda-lah (arkeolog) sebagai bagian dari pembuktian tersebut. Hal ini juga menyimpulkan bahwa rangka-rangka menyerupai kera yang ditemukan saat ini adalah bisa jadi sebagian adalah kebenaran dari manusia yang di kutuk yang menyerupai kera baik wajah dan fisiknya dan sebagiannya lagi adalah kera asli yang hidup berdekatan atau berada sebagai peliharaan Manusia atau kebetulan menempati bekas Manusia sejarah tak lama setelah ditinggal atau tidak lama setelah keloni itu musnah dan kebetulan mati disana. Ini pula menarik kesimpulan lainnya bahwa ada juga campur tangan Manusia sejarah sendiri untuk menyisihkan bagiannya sebagai rekayasa kebohongan atau hoax dengan maksud-maksud tertentu hingga menjadi sebagai pembingungan pada manusia lainnya. Jadi subjek penelitian dan penemuan manusia modern terhadap hal ini adalah bisa jadi dari salah satu bagian rangka asli manusia yang dikutuk menyerupai kera, rangka asli kera sebenarnya dan atau rangka buatan rekayasa/hoax. Dan harusnya umur penemuan rangka-rangka dan artefak-artefak ini menjadi batasan atau masuk di dalam periode manusia sejarah (periode nabi-nabi). Untungnya telah ada ilmuan yang menjelaskan tentang keanehan-keanehan beberapa artefak yang umurnya sangat tua dan diyakininya sebagai buatan manusia, dalam bukunya Forbidden Archeology: The Hidden History of the Human Race" by Michael A. Cremo.

Untuk menambah akurasi kebenaran hal ini perlu juga sekiranya ditentukan/dijelaskan objektifitas sejauh mana umur peradaban manusia periode nabi-nabi dan sejauh mana kecanggihan yang berhasil dicapai dari beberapa peradaban masa lalu karena bukankah kera adalah binatang primitif, itu berarti tidak mungkin membuat peradaban maju semisalnya bangunan tinggi dengan arsitekturnya, ini pula telah dibuktikan di lapangan dengan penemuan-penemuan yang mengagumkan dari peradaban lalu, masalahnya buat umat Islam sendiri, ini harus bisa diteliti pula dari rekam jejak riwayat/cerita yang bisa dipertanggungjawabkan dalam ilmu keagaaman Islam, sebagaimana nabi Idris as telah mengenal tulisan (baca: pembukuan), seharusnya ada kesampaian berita pula di dalam nash atau literatur Islam lainnya. Jadi bila itu kebenaran, adakah peradaban masa lalu bisa membuat pesawat dan pemusnah massal sekelas nuklir dengan peninggalan reaktornya dan bekas radioaktif peperangan yang tersisa direruntuhan kota kuno yang diyakini oleh hasil penelitian manusia modern sebagai kenyataan dan juga diceritakan dalam kitab Weda dalam Epic Mahabartha dan Ramayana yang terkenal itu. Nash memberi gambaran tersirat :

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran, melebihi segala umat.

(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS. 3:33-34 (Ali ‘Imraan).

Apa makna lain yang bisa dipetik dari ayat-ayat ini, apa keutamaan lainnya yang di maksud dari nabi-nabi ini? Makna ayat-ayat ini bisa pula menjelaskan bahwa nabi Adam as adalah Bapak umat manusia hingga akhir jaman, semua manusia yang ada dari awal jaman hingga akhir jaman adalah turunan darinya “(sebagai) satu keturunan” termaksud nabi Nuh as dan pengikutnya yang terselamatkan dari banjir bah “yang sebagiannya (turunan) dari yang lain”, artinya peradaban awal dimulai dari nabi Adam as, Kemudian bisa diartikan pula bahwa salah satu keutamaan nabi Nuh as adalah sebagai Bapak generasi kedua/Bapak peradaban manusia kedua atau peradaban pertengahan dan peradaban akhir setelah peradaban awal dipunahkan hingga tersisa beberapa manusia saja, sedangkan nabi Ibrahim as sebagai bapak para nabi-nabi sebagai keutamaannya dan turunan darinya sebagai pemimpin nabi-nabi (nabi Muhammad SAW). Keluarga Imran memiliki keutamaan karena nabi Isa as (messiah) lahir dari turunannya, yaitu penyelamat umat-umat tersesat akhir jaman (penggembala domba-domba yang tersesat) dan pemberi kabar kebenarannya ajaran Islam nabi Muhammad SAW di akhir jaman.

Ada mata rantai yang baik antara jaman sebelum banjir bah (peradaban awal) dan jaman sesudah banjir bah bila ia dapat ditemukan, yaitu bahtera nabi Nuh as, bisa jadi bahtera tersebut membawa pula sisa-sisa sejauh mana kemodernan peradaban awal dan mata rantai bank plasma. Sayangnya kabar penemuan bahtera nabi Nuh as terhenti beberapa tahun, hingga penulis pun menjadi ragu apa yang ditemukan dahulu itu adalah benar bahtera nabi Nuh as atau ada penyembunyian fakta hingga kabar terbarunya tidak ada.

Perlu Anda tau juga bawa bisa jadi ada juga sekelompok-sekelompok kecil manusia lain di belahan bumi lainnya dengan orang-orang sholeh atau ada Nabi yang semasa/sejaman dengan nabi Nuh as dari kalangannya diselamatkan pula dalam banjir bah tersebut, hingga akhirnya versi-versi cerita tersebut beragam pada beberapa kebudayaan di berbagai benua lainnya namun yang pasti jumlah manusia awal setelah banjir bah, tersisa hanya beberapa orang. Dan di rekam dalam nash adalah umat nabi Nuh as saja. (karena ada jumlah ratusan ribu nabi-nabi di masa lalu, maka bisa jadi ada pula nabi-nabi yang hidup sejaman, contoh sejaman atau segenerasi : Musa, Harun, Khidir, dan murid Musa-Yusya, atau Ibrahim, Ishaq, dan Ismail, atau Yakub dan Yusuf, jadi nabi-nabi ini rentannya tidak melulu 1 tahun atau 100 tahun, jadi tidak bisa digenapkan bila varian turunnya 1 atau 100 tahunan, maka jaman nabi-nabi berlangsung 124.000 tahun atau 12.400.000 tahun, kita tidak tahu berapa ratusan atau ribuan tahun rentan periode nabi-nabi, sebab selain ada nabi-nabi yang segenerasi dan satu tempat, mungkin juga ada nabi-nabi yang hadirnya segenerasi namun berbeda tempat untuk dakwahnya, seperti ada di afrika, benua amerika, timur tengah, dsb. Kenapa berbeda dan tidak terkoneksi antar nabi-nabi ini, mungkin juga karena jamannya lagi jaman pertengahan yang tidak ada kendaraan dan pesawat dan telekomunikasi cepat pada masa “mereka”)

Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah . Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. (QS. Al-Qamar: 11-13)   cari literal yang di bold, paku yang apakah pasak atau paku dari logam atau selainnya, berarti zaman nabi Nuh as mengenal logam. Papan yang halus atau kasar atau papan logam, dsb.


Bagaimana mungkin ada pengabaran tentang sedikitnya manusia yang selamat bila banjir bah tersebut bersifat lokal dan tidak menyeluruh, yang mungkin dengan batasan beberapa puncak gunung sangat tinggi saja yang tidak terkena air bah. Bila banjir bah bersifat lokal atau sekitar 550km saja maka daratan-daratan lainnya dibelahan bumi lainnya tentu tidak terkena, berarti manusia-manusia yang berada di daratan tersebut banyak yang terselamatkan dan tidak kurang sesuatu apa pun, seakan-akan gambaran besarnya banjir bah cuma hiperbola saja. Dan sekelompok kecil manusia lain di belahan bumi lainnya yang terselamatkan ini juga mungkin ada diantaranya yang membawa binatang yang bukan bagian dari binatang yang dibawah nabi Nuh as, karena kewilayahan binatang-binatang tersebut yang jauh letaknya (mengingat bisa jadi ada nabi-nabi sejaman dengan nabi Nuh as namun berbeda wilayah dakwahnya dan keburukkan telaah merata pada tempat-tempat tersebut, jadi azab diglobalkan namun diceritakan dan difokuskan kepada ikonnya pada kaum nabi Nuh as saja dan menabirkan kaum-kaum sejaman lainnya tersebut, mengingat ada banyak cerita banjir bah pada banyak kebudayaan dunia), selain itu dapat pula binatang-binatang ini cuman sepasang tiap jenis yang pentingnya saja (bank plasma) dan setelahnya binatang ini akan membentuk varian jenisnya sendiri, misal kucing cukup sepasang, kemudian gen mereka yang menurunkan jenis-jenis kucing yang sekarang bermacam-macam atau satu jenis binatang jenis ini yang plasma gennya tersimpan jenis srigala, kucing, macan, dsb (akibat Genetical bottleneck ( Dr. Lesser)), juga ada binatang yang bisa selamat karena sempat mengungsi kewilayahan atau daerah yang tinggi atau tidak terkena efek banjir bah, seperti beberapa burung misalnya yang bisa terbang, atau ada binatang yang punya kewilayahan tersendiri pada jaman sekarang yang sebenarnya varian baru dari bintang masa lalu tersebut. ini dapat menjelaskan keraguan orang-orang terhadap binatang tertentu yang kenapa bisa terselamatkan padahal memiliki ciri wilayah tertentu yang jauh dari jangkauan kewilayahan daerah tinggal nabi Nuh as. Dan ada rincian yang dinyatakan bahwa Allah SWT tidak akan membuat bencana serupa bah itu lagi untuk menjatuhkan hukumanNya, tanda bahwa bencana itu adalah sangat dasyat dan bersifat lebih global, bila dicontohkan harusnya lebih dasyat dari tsunami Aceh yang mengenai beberapa wilayah lainnya di benua lain dan tsunami-tsunami ini tidak serupa kejadiannya, lingkup dan besarannya pada seperti masa nabi Nuh as itu. Ada pendapat mengatakan Nuh tinggal didaerah cekungan dibagian Armenia, sedangkan ada pendapat juga bahwa bukti erosi bekas air bah ada juga di Mesir pada patung sphinx (pendapat tentang erosi sphinx diduga sebab air atau angin), klo mau lingkup “air bah” ini, kita harus meneliti daerah-daerah di dunia mana saja yang terimbas batasan yang terkena erosi yang tanda kutip “mirip dan semasa”, klo lokalan, ya mending tidak usahlah jauh-jauh di seluruh dunia cari bekas atlantis atau lemuria, cukup di batasans erosi bah ini saja (bila Nuh sejaman dengan peradaban atlantis atau lemuria). Dan bila perlu diukur juga jarak tinggi bekas erosi-erosi ini dengan tinggi permukaan air, apakah bekas erosi-erosi tersebut secara penelitian dibeberapa daerah itu hampir sama atau sesuai semua dengan presesi perbedaan tingginya dengan jarak permukaan air laut sekarang. Selain ukuran tahun dan juga ukuran tinggi yang hampir sama bekas-bekas erosi, dsb. maka besar kemungkinan ia adalah satu kasus sebab erosi yang sama.

QS Huud(44) Dan difirmankan: ”Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah, “dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan:” Binasalah orang-orang yang zalim”. bila merujuk ayat ini, sederhananya kita bisa mensimulasi besaran banjir bah apakah lokal atau bersifat lebih global, bila saja kita mengetahui seberapa tinggi tanda kutip “ dikatakan diatas bukan dipinggiran” bukit judi dari permukaan air (bila benar-benar yang dimaksud adalah bukit), maka kita tahu ketinggian ini adalah ketinggian surutnya banjir bah, dari sini bila disemulasikan mungkin kita akan tahu besaran luas dari jangkauan air dari sebesar atau setinggi atas bukit judi ini, dan itu kita akan tahu besaran air pas mulai surutnya banjir tersebut. Jadi belum merupakan pas tinggi-tingginya banjir bah. Qs. Huud:42. Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir."


Misalkan saja, bahwa penemuan di kaki gunung Ararat benar-benar kapal nabi Nuh as, kita juga dapat korelasi hipotesa tentang erosi pada patung sphinx di Mesir dan kayu purba dari jawa timur dan cerita-cerita dibeberapa budaya peradaban dunia akan hal banjir besar. Kita bisa mensimulasi dari ketinggian dimana kapal berada di gunung ararat terhadap permukaan laut (mengingat bahwa permukaan laut telah naik sejauh 130 meteran pada masa sekarang (berdasarkan hipotesa para peneliti tentang naiknya permukaan air laut bila sekiranya peristiwa ini terjadi sebelum permukaan air naik atau ia salah satu rangkaian sebab-sebab penyebabnya), maka yang mungkin saja dimaksud adalah permukaan air laut diperkiraan masa terjadinya banjir tersebut, yaitu ketinggian pas air laut belum naik permukaannya 130 meteran seperti saat ini), jadi kita tahu berapa luasan jangkauan daerah yang tergenang dari asumsi terhadap ketinggian kapal di kaki gunung ararat terhadap permukaan air laut sekarang yang plus +130 meteran ini, yang itu adalah sekedar ketinggian dan luasan daerah saat keadaan banjir mulai surut, kedua hipotesa jarak antara erosi sphinx di mesir, artefak kapal di ararat dan kayu purba di jawa timur merupakan hipotesa luasan daerah lainnya, ketiga bila dimaksud adalah “benar-benar” gelombang yang setinggi gunung, kita bisa mengambil nilai yang sering muncul atau rata-rata dari tinggi gunung, untuk menjadi rujukan asumsi simulasi lainnya. (bahasa arab pada masa quran turun apa telah membedakan “benda” antara bukit dan gunung, bila iya maka asumsi gunung adalah punya ketinggian lebih tinggi dari bukit, maka anggap saja ia lebih tinggi dari bukit yang ada di dalam cerita-cerita nash plus 130an meter). Yang keempat, kapal dari kayu purba, melihat di film bila ada gelombang tinggi (tsunami) maka setinggi beberapa kaki/meterkah gelombang yang bisa membuat kapal induk dapat terbalik karena pas ada dilereng gelombang menggunung ini. Mungkin karena kapal dibuat di atas gunung efek lembah/lerengan gelombang kaya gunung tidak mengefek berat dan tidak membuat terbalik kapal yang dari kayu (karena posisi bagian atas gelombang yang dihadapi), namun karenanya jadi kita bisa mengkasarkan dengan rata-rata/atau nilai yang mendekati sering muncul akan ketinggian gunung, maka berapa luasan area air yang menggenang. Semisal tinggi gelombang sekian dapat membalik kapal induk yang seukuran sekian juga dapat disimulasikan luasan cakupan area air yang akan menggenang. Maka harus ada dalam posisi ketinggian berapakah awalnya agar kapal induk baru bisa tidak terkena dan selamat dari efek lereng gelombang ini. Jadi global atau tidaknya banjir tersebut sedikit bisa diprediksi. Bila dikatakan pada kapal digunung ararat seukuran sekian, harus berada diketinggian berapakah kira-kira awalannya agar dia tidak terkena efek atau selamat dari terjangan lereng gelombang menggunung (asumsi kapal awalnya harus berada ditempat yang tepat diseputaran titik puncak gelombang menggunung), dan apakah ketinggin tersebut adalah ia lebih tinggi dari keberadaan ketinggian “kapal di ararat” (dengan arti masa surut banjir bah) atau malah lebih kecil dari ketinggian “artefak ararat” (lebih kecil nilainya dari masa surut). Selain itu misalnya ditambah asumsi beda ukuran berat massa kapal kayu dengan kapal baja, dsb. Jadi sedikitnya Anda juga bisa menduga-duga apakah di ararat adalah hal yang benar, namun ya mungkin saja kita juga tidak bisa mengasumsikan sangat benar bahwa ketinggian awalan dari ukuran kapal yang sekian berarti dipersiapkan menghadapi gelombang yang sekian juga tingginya, kan bisa saja kapalnya ukuran memang kecil dari ketinggian gelombang yang terjadi, tapi ditempatkan lebih tinggi pada sebuah gunung yang lebih tinggi. Tapi ukuran ini bisa bearti patokan bahwa lebih besar dari ini ukuran hasilnya area luasan banjir tersebut, lebih global atau hanya lokalan dibeberapa daerah sekitarnya. Semisal benarlah bahwa kapal nabi Nuh as di buat di atas sebuah gunung, maka ambillah standart ketinggian untuk sekedar hitungan atau simulasi satu nama gunung yang ada di nash, contoh perbandingan terhadap tsunami aceh, semisal ketika dibibir pantai tinggi gelombang setinggi pohon kelapa, maka jangkauan area luasan terjangannya tsunami ini dapat sampai dimana (walaupun tinggi lingkungan bisa berbeda tinggi rendahnya tanah, namun sekedar rujukan perbandingan saja), maka kita tahu bila benar kapal nabi Nuh as dibuat di atas gunung yang dengan sebab banjir dapat berlayar sesudahnya maka itu bisa menjadi patokan tinggi awal dari sebuah ketinggian bencana banjir bah tersebut, jadi seberapa jauh jangkauannya?……

Dan sesungguhnya Kami mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kamu dan Kami mengetahui orang-orang yang kemudian. QS. 15:24 (Al Hijr).

Dan orang-orang terdahulu dari yang dahulu. QS. 56:10 (Al Waaqi’ah).

Kesimpulan ini memberi kesimpulan kepada penulis seperti yang tertulis diatas tentang adanya Peradaban manusia awal (yang kemungkinan sangat canggih) kemudian di sambung pada peradaban kedua atau peradaban tengah dan peradaban akhir atau peradaban yang menuju kecanggihan peradaban pertama.

Sesungguhnya Kami menciptakan tiap-tiap sesuatu dengan kadar. QS. 54:49 (Al Qamar).

Dan tiadalah urusan Kami kecuali satu kalimat seperti sekejap mata. QS. 54:50 (Al Qamar).

Maka apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat yang Kami binasakan sebelum mereka, mereka berjalan pada (bekas) tempat tinggal umat itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah sebagai tanda bagi orang yang mempunyai akal. QS. 20:128 (Thaahaa). Berapa banyak umat? Sementara dalam riwayat hanya beberapa kaum saja yang diceritakan dan tidak ditabirkan untuk menjadikannya pengajaran dan pelajaran.

Menurut Al-Qur'an, Nabi Nuh as memiliki 4 anak laki-laki yaitu Kanʻān, Sem, Ham, dan Yafet. Namun Alkitab hanya mencatat, ia memiliki 3 anak laki-laki Sem, Ham, dan Yafet. Kitab Kejadian mencatat, pada jamannya terjadi air bah yang menutupi seluruh bumi; hanya ia dan pengikutnya dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera Nuh yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi. Apakah banjir bah ini adalah penutup serangkaian pemusnahan umat-umat peradaban awal? Berapa banyak manusia yang tersisa dan suku apa saja yang tersisa pada masa itu yang menuju peradaban manusia tengah?

Penulis pernah bermain game The Rise of Nations, kadang dalam permainan tersebut  penulis menghancurkan musuh sebelum peradabannya sampai pada peradaban satelit (luar angkasa) dan nuklir. Peradaban umat manusia kadang hancur saat masih memiliki teknologi peradaban muda atau saat teknologinya telah tinggi.

Hai sekalian manusia, bertaqwalah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari satu diri dan daripadanya Allah menciptakan pasangan (istri)-nya, dan berkembang dari keduanya lelaki dan perempuan yang banyak, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu saling meminta (dengan menyebut nama)-Nya, dan peliharalah keluarga. Sesungguhnya Allah adalah sangat memperhatikanmu. QS. 04:01 (An-Nisaa’)

Di dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada manusia agar bertakwa kepada-Nya, Yang memelihara manusia dan melimpahkan nikmat karunia-Nya. Dialah Yang menciptakan manusia dari seorang diri yaitu nabi Adam as. Dengan demikian nabi Adam as adalah manusia pertama yang dijadikan oleh Allah SWT. (Menurut Jumhur Mufassirin).

Kemudian dari diri yang satu itu Allah menciptakan pula pasangannya yaitu Hawa. Dari kedua Adam dan Hawa berkembang biaklah manusia. Kemudian sekali lagi Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertakwa kepada-Nya dan seringkali mempergunakan nama-Nya dalam berdoa untuk memperoleh kebutuhannya. Menurut kebiasaan orang Arab jahiliah bila menanyakan sesuatu atau meminta sesuatu kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah. Dan juga Allah SWT memerintahkan supaya manusia selalu memelihara silaturrahmi antara keluarga-dengan membuat kebaikan dan kebajikan yang merupakan salah satu sarana pengikat silaturrahmi. Ketahuilah bahwa Allah pengawas terhadap perbuatan manusia apakah ia telah memenuhi hak Allah dengan tulus ikhlas atau tidak. (Pemaknaan tafsir ayat ini)

Cuplikan Sumber Literatur
SITUS arkeologi baru yang cukup spektakuler, ditemukan para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba, 74.000 tahun yang lalu.

Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Pe-traglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi Pers di Oxford, Amerika Serikat tentang adanya bukti kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.

Selama tujuh tahun, para ahli dari Oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan, dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini hanya ditumbuhi sabana (padang rumput). Sementara, tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas inf ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.

Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah eruption supervokano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik.

Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3.000 mil.dari sumber letusan.Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga ke Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu. Bukti bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan dan gelombang lautnya sempat memusnahkan kehidupan di Atlantis.

Meski para ahli masih mencari bentuk fosil manusia Atlantis secara definitif, temyata populasi manusia yang hadir di India se-belum 74.000 tahun lalu, atau sekitar 15.000 tahun lebih awal berhasil ditemukan dalam beberapa bukti genetik. Wilayah penelitian sampling-nya diambil dalam skala luas, meliputi beberapa negara dengan skala penyebaran 12.000 mil dari titik letusan super gunung berapi Toba.

Penelitian ini untuk mencari bukti, sampai sejauh mana manusia purba terhindar dari kepunahan pada saat letusan supervolcano Toba terjadi,” kata Dr. Michael Petraglia, senior Research Fellow di School of Archaeology Universitas Oxford.

Dari bukti lapangan diketahui alat-alat Palaeolithic tengah, ditemukan tepat sebelum dan sesudah letusan Toba. “Hal ini menunjukkan, orang-orang yang selamat dari letusan berasal dari populasi ras yang sama,” kata Dr. Petraglia. Para peneliti setuju dengan bukti lapangan bahwa nenek moyang manusia lainnya, seperti Neanderthal di Eropa dan makhluk berotak kecil Hobbit di Asia Tenggara, mampu bertahan hidup setelah Toba meletus. Beberapa ahli berspekulasi bahwa letusan gunung berapi Toba itu sangat dahsyat, hingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat parah.

Penelitian di India menunjukkan, sebuah mosaik ekologis tampak begitu jelas. Ada beberapa daerah yang relatif cepat, mengalami recovery setelah peristiwa vulkanik. Tetapi ada ribuan hektare lahan yang tidak bisa ditumbuhi tanaman keras hingga saat ini, yang hanya bisa ditumbuhi oleh jenis rerumputan gersang.

Tim tidak menemukan banyak bukti tulang belulang di padang rumput itu, tetapi justru penemuan terbesar terdapat dalam kompleks gua “Bil-lasurgam Kurnool”, di Provinsi Andhara Pradesh. Namun yang menjadi keheranan para ahli, di padang rumput itu ditemukan bukti bahwa tanahnya mengandung debu gunung berapi bercampur radioaktif.

Debu radioaktif bercampur dengan debu gunung berapi itu, kini menjadi sebuah teka-teki yang cukup pelik. Apakah abu letusan itu mengandung radioaktif, atau memang ada letusan lain dari sebuah senjata yang mengandung radioaktif? Para peneliti juga menemukan sejumlah bukti lain yang mereka yakini deposit (timbunan fosil) berbagai kehidupan dari setidaknya 100.000 tahun yang lalu.

Deposit ini mengandung kekayaan berbagai jenis tulang hewan, manusia, sapi liar, dan berbagai karnivora dan monyet purba. Para ahli juga mengidentifikasi, sejumlah tanaman yang diduga jadi bahan pokok makanan mereka. Gua-gua itu menghasilkan informasi penting, tentang upaya menyelamatkan diri dari letusan super gunung berapi Toba.

Berdasarkan studi dan bukti baru hasil analisis, carbon radio isotop yang tak terbantahkan dari para ahli menyatakan letusan super gunung berapi Toba di Pulau Sumatra terjadi sekitar 73.000 tahun yang lalu. Letusan itu menyemburkan debu sekitar 800 kilometer kubik abu ke atmosfer.
Meninggalkan kawah (sekarang danau vulkanik terbesar di dunia), dengan panjang 100 kilometer dan lebar 35 kilometer. Penyebaran abu dari letusan ini telah ditemukan di India, Samudera Hindia, Teluk Bengala, dan Laut Cina Selatan bahkan terjebak di lapisan es Greenland, Kutub Utara.

Kata Stanley Ambrose , profesor antropologi Universitas Illinois, dan seorang kepala peneliti Studi-studi Kasus Baru, Profesor Martin AJ. Williams, dari University of Adelaide, Australia, letusan gunung berbelerang aerosol tersebut, sempat menutup radiasi matahari selama enam tahun.

Jadi dunia saat itu, benar-benar gelap gulita, yang diduga berdampak pada sebagian dari mahluk hidup yang mati karena tidak ada sinar matahari,” ujarnya. Sebuah Instant Ice Age yang terdapat dalam inti es yang diambil di Greenland mengungkapkan, dampak letusan berlangsung sekitar 1.800 tahun hingga kembali ke seperti sekarang ini.

Selama jaman es instan ini, suhu turun hingga 16 derajat Celcius (28 derajat Fahrenheit). Begitu dingin-nya udara.di beberapa daerah Indonesia juga tertutup salju. Prof. Williams menemukan lapisan abu Toba pertama kali di pusat India, pada 1980. Pada tim investigasi ini, ia juga bertidak sebagai pemimpin dan penanggungjawab penelitian.

Efek iklim Toba telah menjadi sumber kontroversi selama bertahun-tahun, seperti dampaknya terhadap populasi manusia dan ekosistem. Pada tahun 1998, Ambrose mengusulkan dalam Journal of Human Evolution bahwa efek dari letusan Toba dan Ice Age menjelaskan terjadinya penurunan drastis pada populasi manusia.

Terutama pengaruh genetikanya, terlihat antara 50.000 dan 100.000 tahun kemudian. Kurangnya keragaman genetik di antara manusia yang hidup hari ini, menjadi suatu bukti bahwa selama periode itu ada sejumlah ras manusia yang punah.

Selain itu, di muka bumi ini diduga telah terjadi kekeringan yang cukup panjang, hingga menunjukkan adanya penurunan suhu ekstrem,” kata Ambrose. Analisis isotop karbon pada sejumlah temuan, menunjukkan bahwa hutan tertutup di India tengah. Setelah letusan terjadi, muncul rumput sebagai tanaman pionir. Setidaknya mulai merambah, selama l.000 tahun setelah letusan kemudian menjadi hutan. “Ini adalah bukti jelas, bahwa Toba juga menyebabkan deforestasi di beberapa daerah tropis untuk waktu yang lama,” kata Ambrose.------------------

Adakah hubungannya dengan air bah di jaman nabi Nuh as terhadap letusan supervolcano gunung Toba?

Cuplikan sumber literatur
Apakah kamu gila?
Hmm… susah menjelaskannya.

Mengapa kamu begitu bebal?
Apakah kita pernah bertemu? Ingatlah bahwa orang yang menyebut orang lain bebal atau bodoh, dia sendirilah orang yang bebal.

Bukankah inti dari faham penciptaan adalah: “Allah mengatakannya, aku mempercayainya. Titik.” ?

Untuk sebagian orang, ya. Sebaliknya, bukankah inti faham evolusi adalah “Ilmuwan mengatakannya, aku mempercayainya. Titik.”?

Kapankah kamu berhenti menentang ilmu pengetahuan?
Kapankah kamu berhenti memukuli istrimu? Dengan kata lain, pertanyaan tadi mengandung pernyataan yang tidak benar. Kadangkala sebagian kecil ilmuwan atau orang-orang yang bijaksana, mengajukan sebuah teori yang belakangan terbukti teori itu benar. Pada prinsipnya, kami tidak menentang ilmu pengetahuan.

Ingatlah bahwa bapak-bapak penemu ilmu pengetahuan modern adalah para pendukung penciptaan (kreasionis), seperti Newton, Kepler, Pascal, Boyle, Galileo dan banyak lagi. Mereka memahami bahwa ada Pencipta Agung yang memberikan dasar untuk mencari hukum-hukum alam atas ciptaan-Nya, dan untuk mencoba berpikir seperti caraNya berpikir. Saat ini kita melakukan hal yang sama, kita tahu bahwa kita hidup dalam alam semesta yang telah dirancang secara logis. Bagaimana dengan ide bahwa kita semua ada secara kebetulan dan acak oleh letusan Big Bang? Para pendukung penciptaan (kreasionis), bersama-sama dengan ilmu pengetahuan, akan mempertahankan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa alam semesta ini tidak diciptakan secara kebetulan.

Bagaimana tentang dinosaurus?
Secara sederhana, dinosaurus hidup berdampingan bersama-sama dengan manusia selama ribuan tahun. Dalam era modern hampir semuanya telah punah. Ingat, kata ‘dinosaurus’ baru ada 160 tahun yang lalu. Legenda tentang reptil yang berbahaya (alias naga) telah diceritakan turun temurun di seluruh Eropa, dari Tiongkok sampai seluruh Asia, seluruh Amerika (Utara, Selatan dan Tengah), juga di Afrika. Mengapa legenda/sejarah ini diremehkan dan diabaikan sekedar untuk mempercayai teori evolusi yang bersifat sementara? Penting bagi ilmu pengetahuan untuk membedakan bukti dari penafsiran. Bukti menunjukkan bahwa memang ada makhluk-makhluk yang berbahaya ini. Ditemukan tulang-tulang, catatan sejarah, jejak kaki, dan bukti-bukti yang kuat. Penafsiran (atau kepercayaan) bahwa mereka telah mati berjuta-juta tahun yang lalu masih diperdebatkan antara kaum kreasionis dan evolusionis. Sejumlah cerita sejarah tentang manusia dibunuh oleh dinosaurus atau manusia bersatu membunuh dinosaurus (di antara bukti-bukti penting lainnya) jelas berpihak pada kebenaran teori penciptaan. Dan teori penciptaan berkembang makin hari makin kuat.

Bukankah dinosaurus punah 65 juta tahun yang lalu?
Ada bukti yang jelas bahwa bumi hanya berusia ribuan tahun. Dalam buku berjudul BOOKS, lihat It's a Young World After All.  oleh Dr. Ackerman. Pendapat bahwa usia bumi “65 juta tahun” adalah rekaan semata. Evolusi menjadi tempat persembunyian imajiner terhadap kemahakuasaan Sang Pencipta. Evolusi mengklaim (berdasar kepercayaan) bahwa Allah kita adalah lemah dan tidak nyata. Pikirkan apa yang diklaim evolusi tentang asal usul kita. Naga (yang dibahas pada pertanyaan sebelumnya) dijumpai dan kadangkala diperangi oleh nenek moyang kita di daerah yang didiami manusia. Nenek moyang kita mencatat keberadaan makhluk-makhluk reptil yang berbahaya itu jujur apa adanya. Dinosaurus hidup berdampingan dengan manusia. Manusia menyaksikan kehidupan dinosaurus. Tentunya kisah-kisah itu kemudian ditambah-tambahi, namun kebenaran bahwa manusia dan dinosaurus (naga) hidup berdampingan adalah akurat. Dinosaurus hidup di berbagai tempat pada saat bersamaan – sampai kebanyakan dari mereka punah (Sebenarnya, masih ada sejumlah kecil dinosaurus yang masih hidup sampai saat ini)

Bumi diciptakan pada tahun 4004 SM…. Pasti bercanda!
Sebenarnya terdapat beberapa versi yang berbeda tentang “ilmu penciptaan”. Sejumlah kreasionis cenderung menerima sebagian besar penafsiran evolusi tapi berhenti pada titik di mana seluruh kehidupan terjadi begitu saja pada awalnya. Para kreasionis ini berdebat tentang “penyebab awal”, yakni “Seseorang” yang menyebabkan peristiwa yang pertama dan kemudian evolusi menamainya Allah. Dari www.creationism.org link kita menghubungkan dengan sejumlah situs, bila kamu berminat. Tapi kreasionis yang lain, yang memberi kontribusi pada ada website ini telah belajar secara berkelanjutan dan menyimpulkan (atau percaya) bahwa tidak ada bukti ilmiah apapun yang mendukung evolusi; dan tidak mungkin bumi berusia lebih dari 10.000 tahun. Hal ini rumit, tapi banyak dari kreasionis yang percaya bumi berusia muda, sekitar tahun 4004 SM , mungkin paling dekat dengan tanggal penciptaan. Mereka yang percaya bahwa metode penanggalan radioaktif bekerja dengan baik, pasti menertawakan hal ini. Maaf.

Hujan selama 40 Hari dan 40 malam, sungguhkah?
Sebenarnya dalam Kejadian pasal 7, dinyatakan bahwa air menutupi daratan selama 150 hari, lalu perlahan surut pada 150 hari berikutnya. Air bah terjadi selama hampir 1 tahun sejak keluarga Nuh masuk ke bahtera sampai mereka meninggalkannya. Itu sudah jelas, titik. Didahului dengan 40 hari 40 malam, hujan turun amat lebat (angin juga bertiup, Kej 8:1). Tidak ada bukti nyata bahwa hujanlah yang menyebabkan air bah. Para kreasionis modern tidak pernah memperdebatkannya. Maafkan aku, tapi hanya para evolusionis yang terus menyatakan gagasan palsu ini untuk terang-terangan menjelekkan teori penciptaan, termasuk air bah.

Bagaimana mungkin bahtera Nuh menampung semua spesies binatang-binatang besar di dunia!
Telur naga (dinosaurus) terbesar yang pernah kita temukan adalah seukuran bola sepak. Jadi selusin telur brachiosaurus dapat dimasukkan dalam bagasi mobil dan masih ada ruang lowong! Ini berarti bahwa naga yang baru menetas juga ukurannya tidak terlalu besar. Misi dari Nuh adalah melestarikan setiap jenis binatang. Tidak perlu mencari yang terbesar dari tiap jenis. Dan juga tidak perlu spesies turunannya. Kuda dan zebra bisa kawin dan mempunyai turunan, demikian juga singa dan harimau. Jadi menurut teori penciptaan keduanya mungkin berasal dari binatang yang sama. Walaupun, memiliki banyak perbedaan, anjing dan serigala mungkin berasal dari jenis hewan yang sama. Memang di dalam bahtera ada binatang-binatang yang bila dewasa berukuran amat besar, seperti jerapah, gajah dan T-rex. Tapi rata-rata binatang berukuran seperti domba, sehingga bahtera bertingkat 3 cukup luas untuk menampung bermacam-macam binatang termasuk persediaan makanan yang banyak. Beragam variasi spesies bisa lahir dari sepasang binatang asli yang sehat. Bila kita berpikir secara ilmiah, bukankah hal ini menunjukkan variasi rancangan yang luar biasa?

Bahkan bila seluruh atmosfer 100% jenuh dengan uap air lalu turun hujan, tidak mungkin seluruh air itu cukup untuk menenggelamkan seluruh benua! Air bah itu tidak mungkin terjadi!
Ada banyak bantahan dua pertanyaan di atas. Kitab Kejadian menjelaskan air bah dari kacamata Nuh dan bukanlah gambaran dari semua peristiwa yang terjadi. Tidak disinggung sama sekali tentang es. Yang kita tahu, air naik (selama 150 hari pertama) sejalan dengan turunnya hujan 40 hari dan pecahnya mata-mata air di bawah bumi. Itu adalah pernyataan yang saling menunjang. Hujan tidak menyebabkan air bah, tapi gejala dari bencana besar ini dimulai pada saat yang bersamaan.

Air asin yang menyapu benua-benua akan menghancurkan semua tanaman, betul?
Pernahkan kamu menambahkan gula pada kopi tapi lupa mengaduknya? Bagaimana rasanya? Sebelum terjadinya air bah, samudera belum ‘diaduk’. Saat itu samudera mungkin belum jenuh mineral, yaitu sebelum air menyapu semua daratan. Dan kita tahu tanaman berbiji (bukan hibrida yang jauh lebih lemah, seperti anjing hasil kawin silang), bertahan hidup berbulan-bulan dalam air. Dari catatan fosil terlihat bahwa beberapa jenis tanaman (dan sejumlah makhluk laut) tidak bertahan selama air bah dan memerlukan penyesuaian untuk iklim yang dingin sesudahnya. Cattail, contohnya, dahulu bisa tumbuh setinggi 60 kaki, tapi sisa yang kita temui sekarang jarang bisa mencapai 3 kaki. Dunia modern ini adalah sisa dari dunia sebelumnya.

Bukankah air bah Nuh hanya bersifat regional?
Mustahil. Sebagian orang berpendapat demikian, tapi Kitab Kejadian menjelaskan bahwa Allah bermaksud untuk memusnahkan seluruh bumi. Manusia, hewan dan burung yang tidak masuk bahtera akan tenggelam. Rata-rata manusia bisa berjalan 3 mil/jam, betul? Dalam waktu 10 jam, seseorang dapat menempuh 30 mil (50 km). Dalam waktu 100 hari berjalan, akan menempuh ribuan mil, betul? Bila Allah sekedar mengirimkan banjir regional, mengapa Ia tidak menyuruh Nuh membuat kereta Nuh saja? Nuh bisa sekedar pindah ke lembah lain untuk menghindari banjir di tempat itu. Secara geologis, kita menemukan lapisan-lapisan sedimen yang menyelimuti tiap daratan. Kebanyakan sedimen terbentuk oleh air. Lapisan-lapisan yang tebal dan seragam meliputi area ratusan mil persegi, menunjukkan adanya suatu kejadian di masa lampau yakni proses pengendapan yang luas sekali, yang tidak pernah kita jumpai masa sekarang. Lapisan-lapisan yang tebal itu, berselang-seling dengan cadangan batu bara dan minyak bumi (berasal dari makhluk hidup di masa lampau) yang ada di seluruh benua, menunjukkan air bah yang bersifat global

Air bah itu bersifat global. Hal itu dinyatakan dalam legenda-legenda sejarah dari seluruh dunia, bukan hanya sejarah Yahudi. Apa dasar utama kebenaran yang kamu pegang? Apakah ilmu pengetahuan yang secara keliru mengikuti trend dan konsensus sementara ? Ataukah Firman Allah? Bukankah kita tahu bahwa ada kalanya mayoritas ilmuwan itu juga keliru? Lebih dari 1000 tahun, sejak Ptolemius sampai Galileo, ilmuwan keliru menganggap seluruh alam semesta berputar mengelilingi bumi. Hukuman gereja terhadap Galileo berlandaskan dukungan terhadap apa yang mereka anggap sebagai ‘ilmu pengetahuan’ pada masa itu. Pemimpin gereja mendukung rekan sejawatnya terhadap Galileo yang berpendapat bahwa teori Ptolemius –ilmuwan dan ahli matematika Yunani- yang berusia 1000 tahun itu, adalah salah. “Percayalah pendapat mayoritas ilmuwan”, mereka pasti benar? Tidak. Ada kalanya mayoritas keliru. Mereka keliru saat berpendapat bahwa seluruh alam semesta berputar mengelilingi bumi. Ada bukti yang nyata bahwa saat inipun mereka keliru menyatakan bahwa kita ada karena kecelakaan kosmis yang meledak dari kehampaan tanpa alasan apapun. Kehidupan manusia hanyalah kejadian biasa tanpa campur tangan Allah. jadi jalanilah hidupmu apa adanya. Manusia yang menciptakan hukum, konsensus manusia adalah otoritas tertinggi.

Bukankah Scope Trial di tahun 1925 (atau Monkey Trial) menunjukkan bahwa evolusi telah menang dan penciptaan kalah! Itu yang dilaporkan secara terus menerus oleh media liberal dan Hollywood sejak kejadian itu.

Mengapa kamu begitu intoleran terhadap kepercayaan lain?
Aku mengaitkan dan membuat laporan dari kedua sisi masalah yang penting ini, tidak seperti yang dilakukan media liberal dan Hollywood sepanjang bertahun-tahun.

Para kreasionis yang bodoh membuatku jengkel!
Ini bukan pertanyaan, tapi kami sering mendapat jenis-jenis komentar seperti ini. Umumnya dikirim oleh orang-orang muda yang menginginkan para kreasionis (atau siapapun yang berbeda pendapat dengan mereka) menjadi seperti mereka. Wah, berarti menjadi muda kembali ... 
Satu hal yang telah aku sampaikan di hadapan kelompok yang skeptis adalah walaupun mereka sangat tidak setuju dengan kesimpulanku, tolong pertimbangkan sisi baik dari bukti-bukti itu. Mereka yang meramalkan teori-teori baru untuk masa 10-20 tahun ke depan adalah mereka yang menggunakan bukti-bukti yang secara diam-diam dibuang oleh para ahli lain pada generasi sekarang. Mengapa dibuang? Karena bukti itu tidak cocok dengan teori mereka. (perhatikan pertanyaan berikut ini)

Penentuan umur dengan metode radioaktif membuktikan bahwa penciptaan tidak mungkin terjadi, bukan?
Para kreasionis berpihak pada ilmu pengetahuan yang dapat diuji dan dapat diulangi. Ehem, lagi-lagi para kreasionis yang berdiri di pihak ilmu pengetahuan. Para evolusionis -kalau perlu- diam-diam mengabaikan ilmu pengetahuan! Bebatuan tidak ada stempel tanggal pembuatannya. Tidak ada seorangpun saksi mata yang menyaksikan usia bebatuan itu jutaan tahun. Penentuan umur metode radioaktif adalah sepertiga fakta dan duapertiga asumsi, dan tidak berulang (memberi hasil yang berbeda-beda pada pengulangan). Aliran lava yang umurnya relatif baru, bila dilakukan pengukuran umur metode radioaktif memberikan hasil jutaan tahun. Hal ini tidak meyakinkan kita dalam menebak perkiraan bahwa umur bumi sangat tua.

Terdapat sisa-sisa karbon pada fosil tulang naga (dinosaurus) . Menurut teori evolusi, tulang-tulang ini pasti berusia 65 juta tahun. Para kreasionis mengambil sebagian karbon itu dan secara berkala mengirimkan sampel itu ke laboratorium metode (C14); Hasilnya menunjukkan bahwa karbon yang menempel di tulang dinosaurus itu berusia maksimum ribuan tahun. Ilmu pengetahuan menang. Setelah para kreasionis mempublikasikan dari mana asal sampel itu, para evolusionis menjadi sangat marah. Sampel yang lain adalah kubah lava gunung St. Helens. Usia sebenarnya adalah 30 tahun, tapi pengukuran dengan radioaktif K-Ar menunjukkan umurnya 1 juta tahun! Ada sesuatu yang sangat keliru. Pompeii dan Hawaii juga memiliki aliran lava yang membuktikan bahwa pengukuran metode K-Ar tidak dapat diandalkan. Tapi para petinggi evolusionis masih bertahan dengan data usia yang amat tua ini karena tidak adanya bukti lain yang mendukung bahwa usia bumi lebih dari 10.000 tahun. Semua sungai besar dan air terjun menunjukkan usia bumi hanyalah ribuan tahun. Inilah ilmu pengetahuan, yang dapat diuji dan dapat diulangi. Pengujian ini dapat dilakukan pengulangan dan hasilnya akan tetap sama.

Bagaimaan dengan catatan fosil?
Fosil adalah sahabat terbaik para kreasionis. Dan sampai saat ini tidak ditemukan fosil bentuk transisional. Tentu saja, tiap generasi evolusionis mengajukan fosil-fosil baru, tapi tidak ada satupun yang mampu bertahan sampai hari ini. Belakangan ini, mereka berusaha keras meng-klaim bahwa ternyata kulit dinosaurus berbulu, untuk membenarkan teori evolusi yang bersifat sementara. Ini juga akan runtuh. Tunggu dan lihatlah. (Mereka punya seniman-seniman hebat, bukan?) Mereka bisa membuat ilustrasi yang bagus tentang ‘kemungkinan’ bentuk antara, tanpa didukung sedikitpun bukti ilmiah. Sungguh menyedihkan propaganda yang mereka lakukan kepada anak-anak.

Evolusi manusia (hominid) adalah FAKTA! Akuilah!
Manusia masa kini mempunyai volume tengkorak bervariasi antara 700 cc sampai 2200 cc. Volume rata-rata 1300 sampai 1350 cc. Tidak ada kaitan antara ukuran otak dan kecerdasan. Aku dulu tinggal di Tokyo selama 5 tahun. Rata-rata ukuran otak orang Jepang jauh lebih kecil dari otakku (aku Kaukasian, berbadan tinggi). Tapi aku yakinkan kamu, orang Jepang amat cerdas. Bila kita mengamati komputer, makin dekat jarak sirkuit, makin efisien dan makin cepat kerjanya Jadi otak yang kecil belum tentu suatu kelemahan, bukan? Ketika para evolusionis menjejerkan tengkorak kuda-kuda dari yang terkecil sampai terbesar, mereka membuat asumsi yang salah dengan mengkaitkan ukuran otak dengan kecerdasan. Mereka juga dengan sengaja menyembunyikan penemuan tengkorak-tengkorak kuno yang berukuran lebih besar dari tengkorak masa kini. Di tambah lagi, metode pengukuran umur radioaktif tidak bekerja dengan baik (telah dibahas di atas), sehingga mereka tidak tahu berapa umur tengkorak-tengkorak itu sebenarnya.

Permisi, apa yang akan terjadi pada tulang orang-orang yang kekurangan kalsium? Contohnya pada kekurangan tembaga, akan mengganggu perkembangan otak. Jika di masa lalu, orang-orang hanya makan apa yang di dapat di suatu daerah, dan tanah di daerah itu kekurangan selenium, magnesium atau besi atau mineral-mineral lain… maka hal ini akan mempengaruhi setiap orang dan binatang di daerah itu sampai generasi-generasi selanjutnya, bukan? Kalau sekarang kita melihat fosil-fosil hominid yang ada, marilah mempertimbangkan semua kemungkinan logis, termasuk potensi cacat bawaan. Jangan menggunakan sampel tulang-tulang hominid yang sudah dipilih-pilih (bahkan sebagian besar disembunyikan dan diabaikan) dengan tujuan mencoba mempublikasikan dan membantu kredibilitas teori evolusi. Dengan kata lain, mereka melakukan apapun demi tegaknya teori evolusi. Kia harus membayar sangat mahal bila kita membiarkan mereka menipu publik dengan bukti-bukti keliru yang dipalsukan. Catatan fosil (sahabat terbaik para kreasionis) menunjukkan bahwa dalam setiap jenis makhluk mempunyai variasi-variasi, yang membuktikan rancangan yang luar biasa cerdas.

Apa manfaat evolusi? Ya, aku bertanya kepadamu sebuah pertanyaan serius! Evolusi mengisi kebutuhan akan asal usul kita. Evolusi tidak bisa diuji dan tidak bisa diulang. Saat para kreasionis menunjukkan bahwa evolusi bertentangan dengan bukti ilmiah, para evolusionis menjadi marah. Marah? Bukankah dalam ilmu pengetahuna ktia bebas bertukar ide dan bukti lain. Mereka marah, karena kita mengancam agama mereka. Siapa kita manusia ? Kemana kita kan pergi nantinya? Kita punya 3,54 juta pasang DNA. Wow! Aku tidak punya cukup iman untuk percaya bahwa itu semua kebetulan yang acak. Ini berbeda dengan ilmu pengetahuan, bukan?

Bukankah tiap orang tahu bahwa “sains penciptaan” itu konyol?
Kita membicarakan sejarah purbakala yang paling penting, yakni asal usul kita. Hal ini merupakan isu yang terus menerus menyentuh hati kita. Begitu dalamnya sampai menjadikannya suatu ancaman. Ini berbeda dengan ilmu pengatahuan yang lain. Bila benar-benar ada Allah yang menciptakan dan berhak menghakimi kita setelah ajal, maka sungguh bodoh kalau kita bersikukuh menentang realitas, menutup mata dan menyatakan bahwa Ia tidak ada. Sesungguhnya kita adalah makhluk-makhluk kecil dengan segala keterbatasan yang menempel pada sebuah bola biru di pinggiran alam semesta dalam sebuah galaksi. Kita juga terbatas hanya punya 5 pancaindera. Sebagian orang yang merasa “paling pintar”, menyatakan dirinya bijaksana, menyimpulkan bahwa apa yang ada ini haruslah menjawab pemahaman kita yang terbatas. Ilmu evolusi dengan para pendukungnya, mungkin benar-benar konyol, tapi istilah sains penciptaan yang kita mengerti bukanlah pusat dari semua ini.

Para kreasionis tidak menerbitkan review (makalah) ilmiah, membuktikan bahwa mereka tidak menjalankan ilmu pengetahuan yang sebenarnya, betul?
Sangat disayangkan bahwa sebagian penjaga menara gading yang menolak tulisan yang bertentangan dengan faham mereka, kemudian menyalahkan para kreasionis karena tidak diperbolehkan menerbitkan riset yang berkualitas dalam publikasi ilmiah mereka.

Dr. Henry Morris dari Institute for Creation Research menemukan bahwa banyak ilmuwan kreasionis yang bekerja di profesi kesehatan. Tapi pandangan anti-penciptaan sangat intens dalam bidang akademik, sehingga tidak ada seorangpun yang berbicara atau menulis secara terbuka menentang evolusi tanpa diasingkan atau dipecat. Penilaian sejawat di bawah tekanan sejawat, sehingga dalam kompetisi perkembangan karir, mereka juga menghadapi berbagai hambatan. Para evolusionis telah memutuskan bahwa tidak ada “Allah” (tanpa konsekuensi apapun) yang berarti konsensus manusialah yang menjadi tingkat kebenaran tertinggi. Bagaimana cara profesor yang mengajar evolusi bisa naik pangkat dan mempertahankan pekerjaannya? Bila mereka menentang konsensus itu, berarti mereka melakukan kesalahan. Harus disadari bahwa konsensus bahwa tidak ada Allah, akan terus berkembang makin kuat, kecuali dipatahkan dari luar. Hal ini berbeda sekali dengan kasus korupsi seperti di kepolisian, politik atau agama palsu.

The respected Creation Research Society saat ini mempunyai 650 anggota, semuanya memiliki gelar sarjana di bidang sains. Banyak di antaranya telah menerbitkan makalah ilmiah yang bagus. CRS juga rutin menerbitkan jurnal ilmiah dan newsletter dua bulanan menampilkan berbagai artikel berlandaskan sains.

Evolusi adalah ilmu pengetahuan, penciptaan adalah agama
Pernyataan ini sering disampaikan para pengejek. Aku biasanya menanggapi hal yang tidak bermutu itu dengan singkat. Tapi di sini aku menyinggung bahwa evolusi adalah suatu kepercayaan mengenai asal usul kita. Selama ribuan tahun manusia beternak dan bercocok tanam, hal ini tidak pernah ada. Belum ada satupun fosil transisional yang terpercaya. Metode penentuan umur radioaktif yang memperkirakan jutaan tahun, tidak memenuhi syarat bisa uji ulang. Aku lebih suka menggunakan kata ‘berdiskusi’ daripada ‘berdebat’ antara “sains penciptaan vs agama evolusi”. Makro-evolusi (perubahan dari molekul sederhana menjadi manusia) sangat dipercaya oleh para pendukungnya, tapi teori itu hanya salah satu dari banyak teori di dunia.

Apakah perbedaan antara makro-evolusi dan mikro-evolusi?
Makro-evolusi adalah teori bahwa suatu jenis makhluk hidup dapat berubah menjadi makhluk hidup jenis lain bila ada kesempatan dalam rentang waktu yang panjang. Sedangkan mikro-evolusi adalah proses biologis yang teramati, yang menunjukkan bahwa keturunan suatu makhluk hidup akan mirip (bukan hasil kloning) dengan nenek moyangnya. Bukankah luar biasa, Sang Pencipta membuat pengaturan otomatis dalam tiap jenis makhluk hidup! Seorang anak akan mewarisi sifat-sifat nyata dari kedua orang tuanya. Mikro-evolusi adalah bagian dari ilmu pengetahuan. Itulah kehidupan yang diinginkan Sang Pencipta, yaitu variasi yang ada dalam tiap ‘jenis’ bentuk kehidupan. Perhatian baik-baik, ketika kaum evolusionis menunjukkan bukti tentang makro-evolusi, mereka SELALU menunjukkan contoh-contoh mikro-evolusi. Mereka berharap tidak ada orang yang menyadari perbedaannya. Hukum genetika Mendel menunjukkan kepada kita mengapa mikro-evolusi tidak mungkin mengarah kepada makro-evolusi.

Ada banyak lagi variasi pertanyaan dan tantangan yang disampaikan. Semoga FAQ ini dapat menjawab sebagian pertanyaan yang mungkin kamu pikirkan tentang masalah penting ini. Kalau kamu orang yang takut akan Allah, berdoalah untuk pemahamanmu akan masalah yang mendasar ini. Setelah meneliti kedua pihak (penciptaan dan evolusi) kamu mungkin sampai pada kesimpulan yang berbeda. Tolong pertimbangkan bahwa alasan kami menuliskan web site ini adalah berharap agar dapat memajukanmu dan memberi informasi kepadamu

Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, kita kehilangan kontak langsung dengan Sang Pencipta. Ini terjadi 6000 tahun yang lalu. Generasi demi generasi selalu ada usaha untuk memelihara dan menceritakan keberadaan kita di alam semesta dan bagaimana cara kembali kepada Sang Pencipta. Ketika nenek moyang kita tersebar pasca air bah, mereka mewariskan sejarah itu sampai lebih dari 250 kisah tentang air bah yang masih diingat! Tidak ada sejarah budaya di dunia yang berusia lebih dari 5000 tahun. Namun, dalam 200 tahun terakhir, ada usaha makin keras oleh ‘manusia modern’ yang berusaha melupakannya. Peritiwa air bah, suatu kejadian nyata dalam sejarah yang terjadi ribuan tahun silam, ingin digantikan dengan mitos bahwa jutaan tahun lalu kita terbentuk karena kecelakaan kosmis. Mereka mengajak kita berdiri menentang Sang Pencipta. Alien (yaitu malaikat yang jatuh, arwah dan allah-allah lain dalam bentuk baru) segera masuk menggenapkan kebohongan anti-sejarah. Jangan sampai kita jatuh dalam muslihat evolusi dan semua hal yang mengarah kepada kepercayaan evolusi

Aku menutup dengan doa. Bahkan orang ateis atau yang anti-Tuhan bisa berdoa dengan tenang dan tulus: "Sang Pencipta, kalau Engkau ada dan dapat mendengarku, tolonglah aku".  Ambillah langkah pertama ini. Kita tidak sendirian di alam semesta ini.
Paul Abramson,  Editor:  www.creationism.org …………………………………………………

Setelah kita mengetahui kemungkinan adanya umat terdahulu dalam peradaban manusia awal yang dipunahkan berturut-turut hingga kepunahan yang paling akhir berupa air bah hingga hampir-hampir punah keseluruhan dan hampir-hampir sisa-sisa peradabannya tidak diketahui (untuk mengurangi sisa-sisa dari peradaban-peradaban masa lalu paling bagus memang adalah ada azab global yang menyapunya), kemudian dilanjutkan dengan peradaban tengah yang baru. hal lain yang menjadi tanda tanya apakah umat peradaban awal ini mencapai kecanggihan sekelas pembuatan pesawat dan pemusnah massal itu ada kebenarannya, bagaimana dalam kacamata Islam bisa menjawabnya. Mungkin jawaban di bawah ini oleh sebagian orang berkesan dipaksakan maka penulis berharap bahwa suatu saat ada tambahan reperensi dari literatur-literatur cendikiawan Islam lainnya.

Penulis pernah berkata bahwa surga itu berisi banyak hal yang tidak dapat di jangkau akal, bahkan penulis pernah berkelakar pada diri sendiri, sesuatu seperti ini : “ah, ntar saja di surga, saya tonton semua tuh film, pasti puas dan nga salah”, “ntar saja disurga main arum jeram dan paralayang”, “ntar kepingin main bola sama penghuni surga lainnya”, “main di waltdisney-nya surga,, ah”, dsb. Seakan-akan isi surga tidak hanya berisi sungai dan daratan tapi juga dengan segala kecanggihan teknologi manusia atau bahkan lebih canggih dari itu baik yang sekarang dan kelak, ada di pelupuk mata, padahal belum tentu  penulis ini masuk surga. Hal ini adalah tambahan kenikmatan surga, kenikmatan tertinggi di surga sendiri adalah melihat wajah Allah SWT, contoh sederhananya bila Anda melihat wajah bayi, apalagi bayi itu turunan Anda, serasa nikmat dan indah melihatnya hingga tidak bosan-bosan buat Anda melihatnya, mau ekspresi si bayi menangis, tidur, tertawa, atau datar pasti Anda tidak bosan melihatnya, serasa sangat imut dan menggemaskan, apalagi bila bayi tersebut rupawan dan adalah Keturunan Anda, walau sebenarnya penulis belum menikah tapi melihat keponakan-keponakan, penulis merasakan hal itu. Begitulah gambaran melihat wajah Allah SWT, bahkan lebih ternikmat dari itu, karena Anda melihat wajah Maha Agung dari Pencipta Anda. Yang satu berharap surga, yang satu lagi berharap wajah Allah SWT, semua sama, Anda bisa melihatnya bila masuk surga. Yang satu dengan harapan mendapat nikmat tertinggi surga dan yang lain menguniversalkan harapan kepada seluruh nikmat di surga yang ada.

Nabi Adam as telah pernah berada di surga, dan diketahui bahwa umur nabi-nabi sangat banyak yang berumur panjang hingga bahkan ada yang mencapai ribuan tahun. Dengan asumsi 1 atau 2 tahun bisa dapat turunan 1 kali (karena tidak tahu apa teknologi ala KB sudah ada pada jaman tersebut), maka bisa sangat besarlah jumlah koloni manusia yang bisa dicapai hingga kepada jaman nabi Nuh as, apalagi bila ditambah umur yang juga panjang dari tiap turunannya. Hal ini akan berkenaan dengan umur peradaban manusia awal yaitu dari nabi Adam as hingga banjir bah pada jaman nabi Nuh as, hingga bila kita runut rentan waktunya maka apakah cukup waktu yang dibutuhkan peradaban awal menuju kecanggihan pesawat dan nuklir dapat tercapai.

Terdapat perbedaan pendapat tentang usia Nabi Adam, namun yang rajih insya Allah adalah 1000 tahun. Pendapat ini didasarkan pada bermukimnya Nabi Adam setelah diturunkan ke bumi yaitu 930 tahun Syamsiyah, sementara dalam tahun Qamariyah adalah 957 tahun dan ini ditambahkan dengan lamanya beliau bermukim di surga sebelum diturunkan yaitu selama 43 tahun. Inilah pendapat Ibnu Jarir. Juga ada bahasan tentang dikuranginnya umur nabi Adam 40 tahun yang Beliau beri, bila tidak salah buat nabi Daud as sesudahnya.

Nabi Adam as (930 tahun) hingga generasi ketujuh nabi idris as (345 tahun) terus kegenerasi kesepuluh nabi Nuh as (950 tahun), bila dilihat 3 nabi dari peradaban awal adalah nabi-nabi yang berumur sangat panjang sedangkan nabi-nabi setelah banjir bah atau setelah nabi Nuh as hanya berumur 100 tahunan saja. Maka bisa dipastikan umur manusia-manusia peradaban awal adalah berumur sangat panjang juga bukan hanya nabi-nabinya saja yang berumur panjang, kira-kira 400-800 tahun, kita harusnya bisa melihat bahwa keloni manusia awal ini juga mestinya berumur panjang.

Kita ambil contoh tabel tahun nabi-nabi dari buku “Atlas Sejarah Nabi dan Rasul” Bila dikatakan masa nabi Adam as adalah 5872 - 4942 SM dan masa nabi Nuh as adalah 3993 - 3043 SM, bila kita ambil masa banjir bah saat nabi Nuh as berumur 600 tahun, berapa tahun umur periode peradaban awal. Kita bisa kolkulasi seperti ini, 5872-3993 = 1879, rentan waktu antara masa nabi Adam as hingga masa nabi Nuh as. Atau 949 tahun setelah nabi Adam as wafat. 1879 + 600 = 2479 tahun umur peradaban awal hingga berakhir pada banjir bah, perlu diingat dalam buku “Forbidden Archeology: The Hidden History of the Human Race by Michael A. Cremo” umur artefak jejak kaki manusia ditemukan bersampingan dengan jejek dinosaurus, dan artefak-artefak lain yang lebih tua dari 7000 SM atau bahkan lebih yang dianggap dalam buku tersebut adalah buatan manusia tidak masuk pada hitungan periode tahun nabi Adam as diatas, namun penulis tidak ingin mempermasalahkan periode berapakah yang sekiranya tepat periode manusia mulai dari nabi Adam as. Sederhananya bila Nabi Nuh as lahir saat nabi Adam as masih hidup, berarti paling sedikit umur peradaban awal 1000 tahun, bila sebagai generasi kesepuluh nabi Nuh as adalah lahir dari satu saja anak, cucu, cicit, cucut nabi Adam as sebagai kelahiran anak terakhir (anak bungsu) yang lahir 500-600 tahun setelah anak pertamanya lahir, maka peradaban awal bisa berkisar 2000 tahun, namun bila lebih 2 kali anak bungsu bisa 3000 tahun, dan seterusnya. Pembentukan keloni awal manusia adalah pembentukan dari nabi Adam as dan Hawa dan pernikahan silang anak-anak Beliau, salah satu alasan silang menyangkut masalah gen atau ras nantinya, juga masalah ketahanan tubuh yang bila insect (sedarah) tentu ada gangguan kesehatan, jadi bukan dari percampuran pernikahan nisnas dan manusia, jadi pernikahan di awal tersebut boleh pernikahan antar saudara, hal ini berlaku sampai keluarnya peraturan larangan untuk hal tersebut. Manusia dari tanah dan bangsa jin dari api (nisnas), jadi secara sunatullah tidak ada perkawinan campuran seperti ini. Contoh saja sama-sama dari tanah, manusia kawin sama hewan, adakah yang menghasilkan?

Bagaimana sekiranya dalam masa pertama keloni nabi Adam as dan anak-anaknya adalah 40 orang yang sama panjang umurnya melebihi 5 abad hingga ke generasi kesepuluh (masa nabi Nuh as) yang juga kaum-kaum yang berumur panjang, dimana 40 orang mungkin menjadi 19 pasang dalam koloni ini kemudian dapat membuat keturunan dari masing-masing pasangan antara 1-250 anak yang berumur sama panjang pula kemudian dilanjutkan kegenerasi ketiga dan seterusnya. Sungguh lipatan yang menakjubkan di tambah umur yang sangat panjang, keloni ini bisa membentuk banyak koloni dengan jumlah milyaran orang dalam waktu paling sedikit 2000-3000 tahun umur peradaban bahkan lebih. Bagaimana perkembangan peradaban mereka?

Dari Ibnu Abbas, dari (cerita) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (kepadanya), kemudian ia berkata: “Umur Adam adalah 1000 tahun”. Kemudian ia berkata: Antara Adam dengan Nuh adalah 1000 tahun, dan antara Nuh dengan Ibrahim adalah 1000 tahun, dan antara Ibrahim dengan Musa adalah 700 tahun, dan antara Musa dengan Isa adalah 1500 tahun, sedangkan antara Isa dengan Nabi kita adalah 600 tahun. [HR. Hakim]

Namun ada hadis yang menggambarkan jarak antara nabi Adam as dan nabi Nuh as adalah 2000 tahun, dan tentang bangsa awal peradaban tengah sesudah nabi Nuh as yaitu bangsa Ad dari nabi Hud as adalah orang-orang yang masih tinggi (raksaksa), kemudian berbeda tingginya dengan kaum Tsamud (nabi Sholeh as) yang muncul setelahnya. Ada informasi yang berkata kaum nabi Hud as bila berjalan maka tanah bergetar, itu bisa terjadi kalau bobotnya diatas 1000 ton dan tingginya jauh lebih tinggi dari manusia sekarang. Mengapa dari sangat tinggi, tubuh manusia berubah menjadi lebih kecil dimasa sekarang?

Bila 2000 tahun saja di tunjang dengan milyaran orang dan di tunjang dengan sumber daya awal bumi yang sangat banyak hingga tersisa masih cukup hari ini? Bagaimana sekiranya Anda-lah yang hidup semisal dapat berumur sampai 500 tahun saja, pelajaran dan pengetahuan apa yang dapat Anda serap dengan keahlian khusus yang Anda miliki/pelajari dan berapa banyak yang Anda kembangkan? Bila kita isengkan dengan membuang segala pengganggu perkembangan saint dan membilang 1000 tahun masa tenang perang (anggaplah sepanjang umur nabi Adam as) dan bila dari nol hingga kita menjadi peradaban sekarang ini menuju abad 21 yang adalah 2100 tahun umur peradaban, maka capaian apa peradaban awal bisa sampai? Dan bidang apa saja yang bisa mendapat mencapai kecanggihan tertinggi?

Perlu sekiranya Anda tahu di dalam hadis diatas tersebut  dan sumber agama samawi, hanya ada 10 generasi dari nabi Adam as hingga nabi Nuh as (rangkaian pemusnahan generasi peradaban awal) dan hanya diberi waktu mengembangkan peradaban awal selama 2000-2600 tahun hingga banjir bah di jaman nabi Nuh as, yang bila dilihat berarti berjumlah seperti hanya sepanjang umur 2-3 generasi ayah dan anak saja (2 generasi saja), karena seperti pemastian umur pada peradaban awal adalah manusia-manusia yang berumur 1000 tahun, Idealnya bila menggenapkan umur 10 generasi yang rata-rata dari umur nabi Adam as, nabi Idris as hingga ke umur nabi Nuh as adalah 1000 tahun, seharusnya atau maunya sih jadi agak adil buat generasi berikutnya pada 10 generasi tersebut, ada waktu kurang dari 10.000 tahun atau bila pada masa awal mengikuti hitungan yang lain harinya, dengan maksud kias sebagai x 1.000 tahun, maka peradaban awal adalah berumur 2 juta tahun namun itu berarti ada kesalahan pada jumlah generasi peradaban awal karena bukankah yang tercatat di agama samawi adalah hanya ada 10 generasi, kemudian masa pertengahan berbeda hitungannya, sesudah jaman nabi Nuh as, umur manusia dikurangi menjadi kelipatan 100 tahunan saja hingga sekarang dan telah mencapai ratusan atau ribuan generasi. Namun bila teks hadis ini diikuti sebagai makna asli maka umur peradaban awal adalah 2000 tahun saja dan bila teks hadis ini dianggap sahih maka terimalah ia sebagai lebih mendekati kebenaran. Ada juga pendapat bahwa 10 generasi yang dimaksud ini adalah generasi pokok (yang penting-penting saja) untuk merujuk silsilah.


Silakan dibaca hadits riwayat Hakim berikut ini. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hadits ini umur manusia sejak nabi Adam diturunkan ke bumi tidaklah lebih dari 8000 tahun. Dari Ibnu Abbas, dari (cerita) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (kepadanya), kemudian ia berkata: “Umur Adam adalah 1000 tahun”. Kemudian ia berkata: Antara Adam dengan Nuh adalah 1000 tahun, dan antara Nuh dengan Ibrahim adalah 1000 tahun, dan antara Ibrahim dengan Musa adalah 700 tahun, dan antara Musa dengan Isa adalah 1500 tahun, sedangkan antara Isa dengan Nabi kita adalah 600 tahun. [HR. Hakim]

Hadis-hadis itu menjadi doif ketika tidak sesuai dengan kenyataan atau hasil penemuan ilmiah. Bukankah alquran bersifat ilmiah. Keilmiahan alquran justru menguatkannya sebagai firman Allah SWT.

Sama seperti berbagai hadis tentang pernikahan Rasulullah dengan Aisyah. Yang menjadi kontradiksi adalah antara hadis yang bercerita tentang umur pernikahan Aisyah yang katanya 6 dan 9 tahun dibandingkan dengan waktu kelahiran Aisyah.

Dalam hadis, jika dikaji berdasar kelahirannya, maka umur ketika Aisyah menikah adalah sekitar 15-19 tahun. Sedangkan hadis lainnya (yang berdasar satu sumber) mengatakan Aisyah menikah saat berumur 9 tahun dan dijodohkan saat berumur 6 tahun. Bukankah ini kontradiksi antar hadis.

Didalamnya terdapat keragu-raguan. Bersifat floating atau ngambang. Maka kepercayaan akan umur 9 tahun saat aisyah menikah wajib ditinggalkan. Ini bisa menjadi bulan-bulanan oleh kaum kafir terhadap Rasulullah (yang katanya pedofil).

Ente tahu bias makna kan om. Hadis dikumpulkan berdasar ucapan lisan yang bisa saja maknanya tereduksi tiap generasi.

Hadis bukan catatan. Tapi perkataan yang disampaikan secara lisan maupun tingkah laku Rasulullah yang pernah dilihat oleh para sahabat. Lisan ini kemudian dikumpulkan dan dicatat oleh Bukhari/muslim dll. Ada yang sahih dan ada yang doif. Sekalipun yang sahih tersebut berdasar orang-orang yang terpercaya (bias makna atau misinterpretasi sangat mungkin terjadi). Setiap ulama berbeda pandangan terhadap hadis-hadis tersebut.

Untuk masalah kontradiksi mengenai umur dan pernikahan Siti Aisyah ra, lihat di link ini : https://dhymas.wordpress.com/peristiwa/umur-aisyah-saat-menikah/ , maaf,  bila Mau tahu lebih baik akan benar atau tidaknya, silahkan rujuk langsung kecatatan-catatan pada kitab aslinya yang diambil sebagai rujukan dalil hal pembahasan kontradiksi ini.

Generasi pertama dari Nabi Adam dan Ibu Hawa adalah Qobil (meninggal), Habil, Labuda dan Iqlima.
1. Kita tidak mengetahui berapa banyak manusia yang diturunkan dari 3 anak generasi pertama tersebut.
2. Nabi Syits bukanlah generasi pertama keturunan Nabi Adam. Jadi kita tidak mengetahui berapa generasi yang ada di atas Nabi Syits (jadi ada jarak antara Nabi Syits, dan 3 anak pertama tersebut, bisa jadi ribuan bahkan ratusan ribu tahun )
3. Data silsilah yang ada selama ini, yang menyebutkan bahwa Nabi Nuh adalah bin Lamik bin Metulsalekh bin NABI Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qinan bin Anwas bin NABI Syits bin NABI Adam adalah silsilah garis besar saja (nama-nama yang dimunculkan adalah nama-nama dari orang yang terkenal saja. bila silsilah asli dibuat maka silsilah dari ADAM sampai ke NABI IDRIS akan menghabiskan puluhan buku tebalnya. Mungkin SILSILAH yang menyebutkan bahwa NABI IDRIS adalah keturunan GENERASI KE-ENAM dari NABI ADAM adalah cara Alloh agar manusia bisa mempelajari dengan simple/mudah mengenai jalur keturunan para nabi. bayangkan bila semua nama-nama dari NABI ADAM SAMPAI NABI IDRIS ditulis, maka akan menjadi puluhan buku dan hal ini akan bahaya karena banyaknya buku akan rentan hilang oleh bahaya bencana alam dan lainnya yang mengakibatkan umat selanjutnya tidak dapat mengetahui jalur keturunan Nabi dengan benar.

Contohnya Siti Maryam. Dalam Alquran, Siti Maryam dikatakan saudara nabi Harun As.
Padahal jarak eksistensi antar keduanya sangat jauh berbeda. Kenapa Maryam dikatakan saudara perempuan nabi Harun? Seperti yang termaktub dalam surrah Maryam ayat 28.

Jawabnya karna Maryam lahir dari garis keturunan Harun As. Jadi Istilah saudara perempuan Harun mengacu pada klan keluarga Siti Maryam tersebut. Dalam pohon keluarga, maryam dan harun mempunyai jarak yang berbeda jauh sekitar 1300 tahun. Nabi Harun as dan nabi Musa AS hidup dijaman yang sama.

Ini contoh yang mengacu pada rentetan silsilah para nabi. Jaraknya bisa ribuan, puluhan ribu bahkan ratusan ribu tahun antar keturunan yang disebutkan dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah. Penetapan tahun dalam bible maupun hadis hanyalah hasil olah otak manusia pada saat itu. Yang jelas alquran tidak menyebut rincian angka tahunan seperti yang tertulis dalam bible.

Seperti juga waktu penciptaan. Dalam bible di sebut secara explisit bahwa alam semesta diciptakan selama 6 hari. Hitungan harinya menggunakan hitungan hari manusia?

Tapi tidak dengan Alquran. Alquran menjelaskannya dengan 6 masa. Kata masa berarti mengacu pada periode tertentu. Bisa saja antar periode berjarak milyaran tahun. Maka, alam semesta tercipta dengan periode-periode yang berjarak milyaran tahun setelah bigbang terjadi.

Begitu pula dengan silsilah para Nabi dalam kitab-kitab suci.
Dari silsilah yang ada saat ini: Nabi Nuh adalah bin Lamik bin Metulsalekh bin NABI Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qinan bin Anwas bin NABI Syits bin NABI Adam : Bila silsilah di atas diteliti, maka :

1. NABI ADAM berusia 1000 tahun, dalam rentang waktu tersebut, seharusnya KETIKA Nabi Idris lahir dan berdakwah, Nabi ADAM kemungkinan harus masih hidup bersama dengan Nabi Idris. (tapi ini tak terjadi )
2. Nabi Nuh adalah cicit dari Nabi Idris. Bila Nabi Idris usianya ratusan tahun, seharusnya beliau masih hidup dan satu kapal dengan Nabi NUH. (Tapi ini tak terjadi).

JADI…SILSILAH di atas adalah SILSILAH GARIS BESARNYA SAJA (Hal ini ditakdirkan oleh Alloh Swt agar manusia mudah mengingatnya).

*maksudnya bila umur peradaban hanya serupa dua-tiga generasi, 2000-3000 tahun. Dari wafatnya nabi Adam as ada 950 tahunan ke jaman nabi Nuh as, diantaranya 950 tahunan itu masa hidup nabi Idris as, selang beberapa tahun wafatnya nabi Idris as, nabi Nuh as lahir tapi bila merujuk ke hanya tanda kutip “10 generasi” silsilah (950 tahun adalah waktu yang panjang untuk sekedar membuat garis keturunan ke tujuh (nabi Idris as) dari nabi Adam as. Kalau ukuran manusia sekarang yang kawin diumur 20-30 tahun, 950 tahunan ini sudah masuk garis keturunan sangat lebih dari sekedar ke-10 (dipikul rata 950/30). Entahlah penulis tidak ingin mempermasalahkan periode yang tepatnya, karena juga bukan hal yang terlalu pokok untuk diketahui menyeluruh. Masalah hadis ini masuk pada katagori dhaif apa tidaknya, itu tugas ulama hadis untuk menganalisanya, penulis tidak kompeten. Apalagi sandaran dalam hal ini bukan akal atau pendapat yang didahulukan, tapi yang utama dalil-dalilnya dulu. Bila demikian adanya dan sahih. Ya demikianlah yang benar. Bila teks hadis ini dianggap sahih dan tidak ada sebab-sebab syari berdasarkan kreteria ilmu-ilmu hadis untuk bisa melemahkannya maka terimalah ia sebagai lebih mendekati kebenaran. Karena yang lebih nyata adalah rumus-rumusan pensahihan hadis ketimbang asumsi/hipotesa umur peradaban diatas tadi yang bersifat masih teoritis.

Allah ta’ala berfirman : Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina" [QS. Maryam : 27-28].

Sebagian orang menyangka dengan ayat ini bahwa Harun dan Maryam merupakan saudara sekandung dan sejaman. Sementara Harun adalah saudara laki-laki Musa. Dengan demikian, Musa merupakan anak laki-laki dari ’Imran dan sekaligus saudara laki-laki Maryam (?!).

Perkataan tersebut adalah tidak benar. Berkenaan dengan ayat { يَا أُخْتَ هَارُونَ } ”Hai saudara perempuan Harun” ; maka dalam hal ini ada beberapa kemungkinan penafsiran :

1.      Maryam merupakan keturunan dari Harun, karena ia dinisbatkan kepada Harun, sebagaimana seorang anggota kaum Quraisy dikatakan kepadanya : “Wahai saudara Quraisy” (Yaa akha Quraisy).
2.      Maryam dinisbatkan kepada seorang laki-laki shalih yang ada di kaumnya yang bernama Harun.
3.      Ada yang mengatakan bahwa panggilan itu merupakan hinaan bagi Maryam, dimana kaumnya menisbatkan dirinya kepada seorang laki-laki bejat di antara mereka yang bernama Harun.
4.      Penyebutan nama Harun dalam ayat tersebut berdasarkan kebiasaan orang-orang waktu itu untuk menisbatkan seseorang kepada para nabi atau orang-orang shalih sebelum mereka. Pendapat ini adalah yang paling kuat, karena didasari oleh sebuah riwayat yang dikeluarkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahihnya : Dari Mughirah bin Syu’bah ia berkata : Ketika aku tiba di Najraan, orang-orang bertanya kepadaku : ”Apakah engkau memahami ayat ”Hai Saudara perempuan Harun” (QS. Maryam : 28) sedangkan Musa itu hidup jauh sebelum jaman ’Isa. Apakah maksudnya begini dan begini ?”. Setelah aku bertemu dengan Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam dan menanyakan tentang hal tersebut, maka beliau menjawab : “Kebiasaan mereka pada waktu itu menyebut nama seseorang dengan menisbatkan kepada para nabi atau orang-orang shalih sebelum mereka” [HR. Muslim no. 2135].

Maryam dipanggil saudara perempuan Harun, karena ia seorang wanita yang saleh seperti kesalehan Nabi Harun ‘alaihis salam. Namun menurut Syaikh As Sa’diy, bahwa Maryam memang saudara perempuan Harun, namun Harun di sini bukan Harun bin Imran saudara Nabi Musa, karena antara keduanya berbeda jauh abadnya. Ketika itu, sudah biasa menamai anak-anak yang lahir di kalangan mereka dengan nama para nabi.

Di pangkal ayat ini Maryam dipanggilkan dengan sebutan "Hai saudara perempuan dari Harun!" Sudah terang bahwa Harun yang dimaksudkan di sini bukanlah Nabi dan Rasul Harun, saudara daripada Nabi Musa. Sebab jarak di antara Musa dengan Isa itu terlalu jauh sekali. Menurut setengah riwayat, jarak itu tidak kurang dari 600 tahun.

Di dalam Hadits Shahih Muslim ada diriwayatkan. bahwa seketika sahabat Rasulullah s.a.w. yang bernama Mughirah bin Syu'bah pergi ke negeri Najrari, yang menjadi pusat kegiatan kaum Nasrani (Kristen) di sebelah Selatan Tanah Arab di waktu itu,. adalah orang-orang Nasrani itu menanyakan kepadanya: "Bagaimana kalian orang Islam! Kalian membaca dalam al-Quran kalian "Ya ukhta Harun!" (Hai saudara perempuan Harun), padahal jarak Maryam dengan Harun itu sudah terlalu jauh." Kata Mughirah selanjutnya: "Setelah kembali ke Madinah aku tanyakan soal itu kepada Rasulullah. Lalu beliau jawab: "Mereka suka mengambil nama mereka dari nama Nabi-nabi mereka dan orang-orang yang shalih sebelum mereka."

*Ada saudara kandung Maryam bernama Harun atau dinisbahkan sebagai/serupa/dianggap saudara untuk Maryam.

Tafsiran yang diberikan Nabi s.a.w. kepada Mughirah bin Syu'bah ini sudah cukup, melebihi daripada berbagai tafsiran yang lain. Turun-temurun pemeluk-pemeluk agama yang shalih, baik dalam Yahudi atau dalam Nasrani atau dalam Islam, suka mengambil nama Nabi-nabi atau nama orang-orang shalih untuk nama anaknya. Ingat saja nama ayah daripada Maryam ibu Isa ini. Nama ayahnya pun Imran, senama dengan ayah Nabi Musa dan Nabi Harun. Saudaranya pun bernama Harun! Dan Nabi Harun memang Nabi yang terkenal lemah-lembut. Bahkan sampai kepada zaman kemudian, beratus-ratus dan beribu-ribu tahun di belakang orang suka memakai nama Nabi-nabi untuk nama anaknya.

Menurut penafsiran daripada Qatadah di zaman itu ada seorang Abid dan Shalih, yang telah mengurbankan segenap hidupnya untuk beribadat kepada Allah dan berkhidmat di dalam mesjid tempat sembahyang; namanya Harun. Maka oleh karena Maryam pun dari kecilnya telah diberikan ibunya kepada mesjid untuk berkhidmat, sehingga samalah keadaannya dengan Abid yang bernama Harun itu, maka orang pun terbiasalah menyebut Manyam dengan "Saudara dari Harun". Maka dengan menyebut panggilan itu terlebih dahulu terkandunglah maksud memperingatkan kepada Manyam, bahwa orang yang semacam dia ini. yang selama ini dikenal shalih dan abid sebagai Harun itu.

*bila dimaksud mengapa redaksi ayat seperti itu, apa punya maksud/kandungan lain yang tersembunyi, ya mungkin seperti pembahasan diatas. Mengenai garis turunan yang dipadatkan pada cabang garis turunan yang pokok atau penisbahan nama-nama ini adalah penisbahan bani/qabilah yang bearti pula, bisa ada perpindahan tempat/wilayah kesukuan qabilahnya juga. Wallohu Alam.

Telah menceritakan kepadaku Isma'il telah menceritakan kepada kami saudaraku dari Sulaiman dari Tsaur dari Abu Al Ghaits dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang pertama-tama dipanggil pada hari kiamat adalah Adam, lantas anak cucu keturunannya kelihatan dan diperkenalkan kepada mereka; 'Ini ayah pertama-tama kalian, Adam.' Adam menjawab; 'Baik dan aku memenuhi panggilan-Mu.' Allah bertitah; 'Datangkanlah utusan-utusan Jahannam dari anak cucumu! ' Adam bertanya; 'Wahai Rabb, berapa aku datangkan? ' Allah menjawab; 'datangkanlah dari setiap seratus orang, Sembilan puluh Sembilan orang!" Para sahabat berujar; 'Wahai Rasulullah, jika setiap seratus dari kami diambil Sembilan sepuluh orang, kami tinggal berapa? ' Nabi menjawab: "Umatku dibandingkan umat-umat lainnya hanyalah bagaikan sehelai rambut putih di seekor sapi hitam." Berapa lipatkah bilangan jumlah umat-umat yang lainnya khususnya umat peradaban awal dari jumlah umat Islam dari jaman nabi Muhammad SAW ke jaman akhir ini.

“Raja sebuah negeri tandus bermimpi, Agar negerinya makmur ia harus mencari dan menemukan buah ajaib di kota kerajaannya, sementara kerajaannya sendiri tandus tidak ada pohon berbuah yang tumbuh, oleh usulan perdana menterinya untuk menciptakan peluang besar mendapatkan buah ajaib itu maka harus ada banyak pohon yang harus hidup di negerinya maka diperintahkannya pembangunan besar-besaran irigasi (pengairan) ke negerinya dengan menembus gunung untuk mengalirkan air dari danau di sisi sebelah gunung tersebut  dan mulai menanam pohon-pohon, tiba masa 25 tahun kemudian panen raya tiba, penduduk bersuka cita, dikumpulkan buah-buahan aneka macam dan banyak di alun-alun kerajaan, penduduk sangat bergembira dengan pakaian-pakaian indah menyambut pesta rakyat ini, kehidupan 25 tahun ini makmur dan nikmat. raja berkeliling kota, tampak dimata tuanya ia melihat bangunan-bangunan lebih megah dan banyak dari dahulu pertama kali ia memerintah negerinya, perdagang ramai dan banyak orang asing masuk ke negerinya untuk berdagang dengan karenanya industri makin marak, majelis keilmuan makin hidup, banyak hal baru dan pengetahuan baru dari terbukanya jalur perdagangan di negerinya itu, tukar-menukar informasi dengan penduduk asing terjalin kontinyu, alat-alat yang digunakan untuk kehidupan makin modern dan pesat perkembangannya dan ketika ia melihat itu semua, ketika ia melihat buah-buahan yang banyak di alun-alun, buah-buahan yang di makan oleh seluruh penduduk negeri dan menjadi mata pencarian yang utama dari penduduknya, ia baru tersadar bahwa buah ajaib yang ia cari selama ini telah tampak hasilnya, sebuah kemakmuran. buah ajaib itu telah ia lihat dan sudah ada semenjak 25 tahun yang lalu.”

Muhammad bin Ishaq berkata, ketika Adam menjelang ajal, dia memberikan wasiat kepada anaknya, Syits, mengajarkannya siang dan malam, mengajarkan ibadah, dan mengajarkan segala macam ilmu pengetahuan. Ketika Adam wafat pada hari Jum’at maka datanglah para malaikat mengafani Adam dari kain kafan surga, para anaknya berkumpul, demikian pula Syits. Ibnu Ishaq berkata, terjadi gerhana matahari dan bulan selama tujuh hari tujuh malam [Tarikh Ath-Thabari 1/100].

ilmu pengetahuan apakah yang dimiliki nabi Adam as yang pernah berdiam lama di surga, adakah nabi Adam as memberikan gambaran-gambaran kecanggihan teknologi yang ada di surga kepada anak keturunannya hingga pengajaran ini memberikan andil buat dikembangkan dalam peradaban awal di segala bidang dan disesuaikan dengan bahan baku yang ada di bumi. Mampukah mereka?

“Untuk setiap kabar ada tempat letaknya dan nanti kamu akan mengetahuinya” (QS. Al An’aam : 67)

Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: “Adakah Allah mengutus seorang rasul untuk makhluk cerdas?” QS.Al Isra ayat 94.

Nabi Adam as adalah manusia pertama yang menurunkan bangsa-bangsa cerdas, seperti Yahudi dan Kamu sekarang ini. Dan manusia adalah makhluk yang cerdas karena mengetahui “nama-nama” dengan akalnya. Bukankah kalian mengetahui “nama-nama” dan menemukan “nama-nama” dan menciptakan sebutan baru “nama-nama” dan bahkan menciptakan “nama-nama” baru? Dan dari “nama-nama” kita juga tau bahwa nabi Adam as telah mengenal bahasa dan dapat membaca, terlebih anda kan juga bisa melihat dialog-dialog dari percakapan nabi Adam as bukan di dalam nash, yang cukup menggambarkan wawasannya.

Allah menetapkan kehancuran umat dahulu dan terdahulu yang (walaupun) telah memiliki Peradaban Tinggi, Lebih Banyak dan Kuat.

Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu lebih banyak dan lebih hebat kekuatannya serta (lebih banyak) peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. QS. 40:82 (Al Mu’min)

-Dan betapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, (padahal) mereka lebih hebat kekuatannya daripada mereka (umat yang belakangan) ini. Mereka pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah tempat pelarian (dari kebinasaan bagi mereka)?

-Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. QS. 50:36-37 (Qaaf).

Dan sungguh telah Kami binasakan orang-orang yang serupa dengan kamu, maka apakah orang mau mengambil pelajaran? QS. 54:51 (Al Qamar).

Awalnya penulis terpikirkan bahwa hal ini hanya kejadian yang dikhususkan menceritakan kepada keadaan di jaman nabi Muhammad SAW saja dimana untuk menakuti kaum musyrikin pada waktu tersebut dan memberi dorongan moral kepada kaum muslimin bahwa walau pun persenjataan kaum musyrikin lengkap akan dapat dikalahkan, dengan menceritakan kepunahan umat-umat yang lalu yang mereka bangun benteng-benteng yang kokoh, bangunan-bangunan yang tinggi, menanam pepohonan, mengalirkan sungai-sungai, memakmurkan area yang kosong, dan lain-lain. Ketika mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka dengan azab yang keras atau dibuat mereka saling memusnakan diri masing-masing. Hanya terpikir oleh penulis bahwa umat-umat yang diceritakan adalah umat yang bersenjata panah, kuda dan pedang sebagai lajimnya keadaan jaman pertengahan. Namun saat dalam penulisan kajian ini, terbesit ke penulis sisi maksud lain atau makna lain dalam ayat-ayat tersebut, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Al-Quran diturunkan untuk generasi umat Islam dari jaman nabi Muhammad SAW sampai ke jaman akhir, namun bila dikontekskan sebagai pengabaran dan peringatan kepada umat akhir jaman juga yang notabene adalah umat yang telah memiliki teknologi maju kedirgantaraan, satelit, peralatan perang, nuklir dan teknologi harian yang canggih maka pengabaran ini tentu bermakna lebih dari sekedar umat yang bersenjata panah, pedang, kuda dan berbaju jirah besi. Dengan maksud lain seperti “Walau kalian umat akhir jaman punya kecanggihan teknologi dan nuklir sebagaimana tinggi pun, apa kalian tidak melihat umat yang lalu yang lebih canggih dari kalian (umat akhir jaman) Allah SWT telah musnahkan dengan azab yang pedih secara langsung dengan melibatkan alam atau dibuat makar agar mereka saling menghancurkan. Mengapa kalian tidak mengambil pelajaran dan hikmah dari itu, “Mereka itu lebih banyak dan lebih hebat kekuatannya serta (lebih banyak) peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi” dari kalian generasi abad ke-21” karena dikontekskan dengan bumi maka yang di maksud ayat ini tentu bukanlah Nisnas dari luar angkasa (Allien) tapi bisa bermakna ke Nisnas dari bumi atau ke peradaban Manusia awal yaitu peradaban yang sangat lebih canggih yang mungkin meninggalkan jejak radioaktif dan pengabaran pemakaian pesawatnya namun bisa jadi pula kecanggihannya hanya bersifat satu atau dua bidang-bidang tertentu saja, tidak disegala bidang seperti keadaan jaman sekarang. Maknanya lebih tepat mengacu kepada peradaban-peradaban umat manusia terdahulu termaksud umat-umat di peradaban awal (Atlantis, Lemuria dan Kerajaan Rama).

Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata. QS. Maryam : 74

Diartikan pula, lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata daripada buatan abad-21

Kita simpan dulu pemilahan tentang Nisnas, Allien dan peradaban Manusia awal yang canggih untuk kita jabarkan kembali untuk lebih dapat memberi batasan-batasan, yang pasti kita bisa sepakat ketiganya pun bisa masuk dalam maksud ayat ini, umat Allah SWT yang bisa ada eksis bila dikehendakiNya dan musnah bila dikehendakiNya pula. Adapun peninggalan yang tampak di bumi ini adalah peninggalan peradaban manusia itu sendiri baik yang berasal dari periode peradaban awal, peradaban tengah dan peradaban akhir.

“Kita tidak boleh mengabaikan pemikiran bahwa binatang-binatang dalam bahtera nabi Nuh as itu memiliki kelompok-kelompok gen yang akan membolehkan perkembangan banyak macam binatang seperti yang ada sekarang. Binatang-binatang dalam bahtera itu mungkin menjadi semacam "bank plasma keturunan". Setelah melalui perkembangbiakan bertahun-tahun menurunkan varitas binatang-binatang yang kita lihat sekarang, seperti yang dikatakan oleh Henry M. Morris di dalam bukunya The Genesis Flood:

" ... setelah seratus tahun ... penyelidikan dalam zoologi telah memberikan fakta-fakta yang menarik mengenai potensi penggolongan yang menakjubkan, yang telah ditetapkan Allah dalam jenis-jenis yang dituliskan dalam kitab Kejadian. "Jenis-jenis" ini tidak pernah berkembang atau bergabung satu sama lain melalui penyilangan garis-garis perbatasan yang ditentukan Allah; tetapi semuanya telah menghasilkan banyak sekali varitas serta sub-varitas (seperti halnya dengan ras dan rumpun manusia) sehingga para ahli taksonomi yang terpandai sekalipun menjadi kewalahan menghadapi tugas menghitung serta menggolongkannya”

Telah dikatakan bahwa peradaban awal mungkin memiliki umur lebih dari 3000 tahun dengan jumlah milyaran manusia yang akan memiliki sebaran keloni mencakup keseluruh bumi, mengingat bangsa di awal ini adalah bangsa yang memiliki umur panjang, fisik kuat dan besar dan sangat tinggi, yang menarik adalah nabi Adam as sebagai cikal bakal Bapak manusia menurunkan tidak terbatas dengan genetika tertentu, yang bila misalnya : nabi Adam as adalah orang berkulit putih dan ke-Arab-Arab-an tapi mengapa manusia sekarang berbeda-beda genetika dan rasnya tidak berwajah ke-Arab-an semua, tidak sama antar bangsa-bangsa sekarang yang mempunyai tinggi badan yang hampir sama dan menurun tingginya. Namun bagaimana bila nabi Adam as adalah “bank plasma keturunan” yang di dalam tubuhnya telah ada dan mencakup semua varitas dan sub-varitas gen-gen ras manusia, juga berbagai kecerdasan intelektual yang diwariskan hingga hari ini.

Diingatkan kembali bahwa umur peradaban manusia awal sangat panjang, dan penyebaran mereka pun mudah karena faktor fisik dan kawanan koloni yang banyak, hingga bila mereka menetap dalam sebuah kawasan yang dipilihnya, maka penyesuaian terhadap pengaruh alam akan berangsur-angsur terjadi, dimana ada yang menetap di iklim hangat dan di iklim dingin, tropis dan sub-tropis, pantai, gunung dan pulau termaksud kondisi cara hidup dan makanannya. Adaptasi ini berlangsung ratusan/ribuan tahun Maka tidaklah heran seorang manusia yang mempunyai anak, dari anak pertama bisa berbeda jauh dengan anak terakhir yang lahir ratusan tahun kemudian, apalagi mereka adalah awal-awal dari keturunan “bank plasma keturunan”. Tidak heran bila Rahwana lawan dari Rama yang berperang adalah kaum raksaksa sedang Rama adalah berbeda. Bisa jadi ada faktor-faktor pemencilan kaum dan sebagainya, termaksud ledakan-ledakan ketidakseimbangan sub-varian awal yang masih banyak terkumpul sub dari sub-variannya pada dirinya membuat sub-varian awal ini bermacam-macam hingga kemudian ada beberapa yang musnah dan ada beberapa yang terus hidup, dengan kondisi genetika berbeda yang menjadi cikal bakal ras berbeda hingga tahap akhir dimana umur berkurang, kekuatan fisik melemah, tinggi badan yang berangsur-angsur mengecil dan sama rata dan ras bangsa yang berbeda. Keadaan ini akhirnya menjadi seimbang di masa-masa peradaban tengah dan akhir seperti yang Anda lihat saat ini terhadap bangsa-bangsa lainnya, ini adalah kondisi keseimbangan saat ini. Anda bisa bertanya kepada ahli Taksonomi hal-hal apa yang bisa mempengaruhi terjadinya varian dan sub-varian dari “Bank Plasma Turunan” tersebut.

Biologist Dr. Shomi Lesser dari Hebrew University mengkalkulasikan. Apabila manusia berasal dari satu leluhur, maka leluhur manusia itu tingginya mesti 90 kaki, karena manusia mengalami penyusutan badan atau genetic bottleneck.

Kalkulasi Dr. Shlomi, bersesuaian dengan isyarat dari Rasulullah 1.400 tahun yang silam, “Nabi Adam memiliki tinggi 60 Hasta” (Hadits Bukhari Vol.IV No.543). Dimana 60 Hasta = 90 Kaki = 30 Meter.

Penyusutan badan manusia atau genetic bottleneck, kemungkinan telah terjadi pada generasi awal Bani Adam. Dimana ada yang menurunkan ras normal, seperti manusia saat ini, tetapi ada juga yang menurunkan ras ‘raksasa’. Penyusutan badan selain dipengaruhi faktor waktu dan turunan, juga dipengaruhi faktor iklim dan makanan. http://kanzunqalam.com/

Diceritakan pula dalam literatur Islam, bahwa nabi Adam as selalu memiliki anak kembar/berpasangan, anak-anak ini masing-masing memiliki warna kulit yang berlainan, varian awal adalah anak-anak yang berkulit hitam dan berkulit putih dimana kelak anak-anak tersebut dikawinkan silang, ini adalah varian pertama yang muncul. Bila hanya genetika ras sebagai “bank plasma”, adakah turunannya bukan manusia dan menjadi kera. Kadang kala Anda masih bisa melihat individu-individu jaman sekarang yang dianggap terkena penyakit langka, kekurangan hormon tertentu atau berlebihan hingga menjadi manusia yang tinggi melebihi orang-orang umumnya dan manusia yang kerdil.

Dari Abu Musa Al Asy'ari RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah yang di dalamnya terdapat beberapa unsur. Kemudian keturunannya menjadi beragam sesuai dengan unsur tanahnya. Ada diantara mereka yang berkulit merah, putih, hitam dan antara warna-warna itu, ada yang lembut dan yang keras, ada yang buruk dan yang baik'." Shahih: At-Tirmidzi (3243).



Gambar Manusia yang memiliki tinggi yang tidak umum

Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah (pengganti/penerus) di bumi, sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam 'bukanlah Makhluk Pertama' dibumi, tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi.

Dan sungguh telah Kami binasakan orang-orang yang serupa dengan kamu, maka apakah orang mau mengambil pelajaran? QS. 54:51 (Al Qamar).

Ayat ini juga bermakna adanya makhluk Allah SWT yang diciptakanNya bila Ia kehendaki, yaitu yang disebut Nisnas, dengan tujuan untuk menyembahNya, Konsep keagamaan makhluk ini akan seperti konsep Islam/Monothaisme dengan pembawa risalah keagamaannya dari jenis mereka sendiri. Dan tampaknya Allah SWT memberi tabir antara manusia dengan Nisnas-Nisnas ini, bagaimana tabir itu, hanya kepada Allah SWT semuanya, biarkan sesuatu yang ghaib itu ghaib sampai ada ilmunya dibukakan secara umum, karena adanya tabir ini maka cara hidup, profile dan peradabannya hampir-hampir tidak ketahui untuk kita mengetahuinya.

Bilakah tabir itu dapat terbuka, hal ini mungkin bisa jadi bisa namun penulis mengasumsikan beberapa tabir akan dibuka pada periode Kiamat, dimana umat Islam di seluruh alam yang sama telah musnah. Untuk menunjang eksistensi kebebasan sebebas-bebasnya manusia periode itu, dimana mereka dapat mengekplorasi dan mengeksplotasi luar angkasa hingga kiamat yang pasti datang. Banyak tabir diciptakan karena kekhususannya agar terjaga selama umat Islam masih ada. "Sesungguhnya tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah (beribadah) kepadaKu" (Adz Dzaariyaat : 56).

Berdasarkan nash, adapun Nisnas yang Allah ciptakan di Alam semesta tersendiri atau di alam semesta yang sama dengan manusia, baik kehadirannya dahuluan dari pada manusia atau alam semestanya atau belakangan setelah berakhirnya periode manusia dan setelah berakhirnya alam semesta dimana manusia berasal, Nisnas dapat dikatagorikan 2, yaitu Nisnas yang serupa Manusia dan Nisnas yang serupa Jin. Yang dimaksud Nisnas adalah makhluk yang diberi akal, iman dan juga diberi nafsu, yang diberi tujuan untuk beribadah dan hanya menyembah kepada Allah SWT. Berdasarkan hal ini Nisnas yang berada di Bumi sebelum kekhalifahan manusia, penulis meyakini sebagai Nisnas serupa Jin, kemudian keberadaan sisa-sisanya diberi tabir oleh Allah SWT. Sudah layak bahwa makhluk-makhluk berakal yang diciptakan se-masa/se-waktu alam semestanya pasti akan merasakan kiamat yang sama, yaitu penghancuran alam semesta ini, seperti pendapat penulis yang tertuang dibagian terdahulu dari kajian ini. Seperti dalam kisah nabi Sulaiman as yang memiliki pasukan dari bangsa nisnas serupa jin ini, maka tentu peradabannya yang ditabirkan masih eksis dan juga sedang menuju hari akhir jaman. Istilah Nisnas lainnya adalah Allien yang dikenal sebagai Nisnas dari luar bumi.

“Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa  yang aku diutus kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti dengan kaum yang berlainan dengan kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu” (QS.Huud : 57).

Dalam pengertian lain agar tidak ada tumpang tindih peradaban di antara kamu (Nisnas dan Manusia), agar tidak timbul mudharat yang banyak dari sisa-sisa peninggalan kalian hingga membuat kebingungan, Tuhan telah mengatur semestinya dan makna yang sebenarnya ini peringatan yang ditujukan kepada kaum Ad tempat nabi Hud as berdakwah, bila kaum tersebut membangkang dari perintah dan larangan Allah SWT maka bisa jadi eksistensi mereka akan digantikan dengan kaum yang lain kelak.

Dan namun bila ayat diatas dikontekskan dengan ayat ini: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi". Mereka bertanya : "Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu? Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya." (Al-Baqarah 30)

Bisa pula makna ini berkenaan dengan masalah kekhalifahan di bumi saat sekarang ini yaitu soal perpindahan kekhalifahan bumi dari nisnas serupa jin yang awalnya dipercayakan menjadi khalifah bumi akhirnya digantikan oleh kekhalifahan manusia di bumi akibat bangsa jin yang suka membuat bencana dan pertumpahan darah, seperti seakan-akan ada gambaran bahwa malaikat mempertanyakan hal tersebut, karena pernah melihat adanya makhlukNya sebelum manusia (bangsa jin) yang telah pernah banyak membuat mudharat di bumi sebelumnya. Dan ini juga dapat diperkuat oleh hadis yang katanya sanadnya sampai dari ahlulbait (versi syiah). Makna lain dari konteks kedua ayat ini bisa pula, adanya pertanyaan malaikat tersebut berkenaan sebab karena bisa jadi pula, pernah pula Allah SWT menciptakan makhlukNya sebelum periode alam semesta, manusia dan bumi sekarang ini (penulis tidak tahu dan tidak membenarkan atau menyalahkan, apa benar sekarang adalah periode alam semesta kedelapan atau sebagainya), dimana makhluk-makhluk yang telah berlalu tersebut telah membuat banyak bencana dan pertumpahan darah di alam semestanya yang terdahulu tersebut, dan begitu para malaikat melihat Allah SWT menciptakan lagi makhluk baru (manusia), mereka pun seakan-akan mempertanyakan hal tersebut, karena melihat kejadian-kejadian pada makhlukNya di alam semesta-alam semesta yang telah lalu itu. Dan makna lainnya pula adalah pertanyaan malaikat ini berkenaan dengan pandangan malaikat yang telah melihat (masa depan) potensi manusia yang akan diciptakan ini, hanya akan banyak membuat kerusakan di bumi, membuat banyak bencana dan pertumpahan darah dengan sesamanya, hingga mempertanyakannya mengapa dibuat lagi makhluk lain yang berpotensi jelek seperti itu, tidak cukupkah malaikat yang selalu bertasbih, memuji dan mensucikanNya, lalu Allah SWT menjawab bahwa selalu ada hikmah dibalik kehendakNya. Ketiga makna ini bila sesuai pada kondisi dan pemakaiannya yang dituju dalam pemahaman, semua bisa mendekati kebenaran. Beginilah kandungan isi Quran yang bisa banyak memiliki makna-makna dan kandungan berbagai ilmu-ilmu disetiap ayat-ayatnya. Bila Anda memahami lebih dalam lagi ayat diatas tersebut, maka akan ada makna-makna lain yang dapat Anda temukan.

Adapaun Nisnas serupa Jin di bumi ini besar kemungkinannya terbagi 2 golongan besar, yaitu yang ditabirkan menyeluruh dan yang ditabirkan dengan batasan tertentu, itulah penabiran untuk Iblis dan bangsa Jin yang mengikutinya/turunannya dan sebagian Jin Islam karena di antara para nabi dalam bangsa Jin selain nabi berbangsa Jin sendiri, nabi terakhir Jin adalah dipilihkan dari Manusia, nabi Muhammad SAW, bahkan juga untuk Nisnas-Nisnas yang lain (Allien) pada alam semesta ini bila ada. Karena dakwah universal buat alam semesta yang diemban nabi Muhammad SAW dan bisa jadi manusia lain, yaitu nabi Sulaiman as juga adalah nabi yang diutus untuk kalangan Jin juga. Maka eksis pula mereka hingga kiamat. Penabiran dengan batasan tertentu  agar mendapat izin menggoda manusia seperti apa yang mereka minta kepada Allah SWT dan dikabulkanNya.

Namun janganlah bergaul dengan Jin karena “sebaik-baiknya Jin adalah seburuk-buruknya Manusia” yang makna lainnya bahwa Manusia-Manusia yang bergaul dengan Jin pasti kebanyakan karena pengaruh praktik perdukunan dan parah-normal, akan mendekati ke kesyirikan. Manusia yang mengharapkan kemampuan supernatural dari Jin, dikwatirkan tidak meminta langsung kepada Allah SWT, Maka ada larangan bergaul dengan bangsa Jin untuk umat Islam sekarang. Dakwah nabi-nabi manusia kepada bangsa Nisnas serupa Jin adalah dakwah dengan cara tertentu yang sengaja dighaibkan dari pengetahuan Manusia umum.

 “Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini?” Mereka berkata: ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri’. Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (Al-An’am: 130)

“Dan sesungguhnya di antara kami (Jin) ada orang-orang yang shalih dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (Al-Jin: 11)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya setan itu dapat berjalan pada tubuh anak cucu Adam melalui aliran darah.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Ahkam no.7171 dan Muslim, Kitab As-Salam no. 2175).

Maka dikatakan “seperti kemasukan Setan” dan menetap di dalam tubuh yang dimaknain Nisnas Jin yang kafir atau pengikut Iblis, dan bagaimana dengan penomena Hantu (manusia) ?

“pikirkan dengan akal sesat, adakah manusia yang sudah mati bisa hidup lagi dan jadi hantu, lolos dari kubur dan siksa kubur seperti di film-film, lolos dari penjagaan malaikat dan siksa kubur, seperti lolosnya narapidana yang bisa lolos dari penjara superketat Amerika, Amerika bisa diakali tapi Emangnya Tuhan bisa diakali, sementara Tuhan lah pembuat makar dan strategi di alam semesta. bila Tuhan bisa diakali berarti kemampuan Tuhan terbatas dong. Makhluk yang punya batasan itu bukan Tuhan, yang mempunyai batasan itu tetap dinamai makhluk. Tuhan dan ilmuNya melebihi batasan dari apa yang dapat dipikirkan akal dan kemampuan Tuhan lebih Maha/berlipat-lipat lebih canggih dari apa yang terpikir oleh mu. bila mau hidup lagi ntar saat dibangkitkan bro atau mati suri z”.

Orang yang mati tidak dapat mendengar dan juga melihat apalagi keluar tamasya dari kuburnya. “Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar” (QS. Ar Ruum: 52).

“kerjaan Jin itu yang kafir dan juga Jin yang pernah ada hidup menetap lama dalam tubuh si manusia itu, tak heran si Jin itu tau seluk beluk orang yang disamarkannya. kerjaan Jin bisa melakukan beberapa hal yang menakjubkan, termaksud meniru profile manusia yang telah mati dan menggoda manusia. Atau masuk di dalam tubuh manusia hidup dan menceritakan kepada orang lain yang ingin “mendengarnya” sebuah kejadian dan asal-usul manusia yang dahulu ia hidup bertempat tinggal di dalam tubuhnya. Sisa lainnya itulah kerjaan dari keajaiban alam hingga penampakannya menyerupai sesuatu yang ada (biasanya akan dapat dibuktikan secara saint kelak) dan selainnya adalah kerjaan manusia dan ilmuannya ntah karena lagi uji coba teknologi atau agar membuat manusia dalam kebingungan dan hasutan yang nyata atau juga karena halusinasi/ilusi manusia itu sendiri karena pengaruh frekuensi rendah (berdasarkan penelitian illmuan), kekacauan mental, berteman Jin atau Manusia yang bermain hantu-hantuan menakut-nakuti orang lain atau bisa juga tersugesti secara langsung atau tidak langsung baik dari diri sendiri, lingkungan atau orang lain dapat menanam keyakinan di alam bawah sadar orang tersebut bahkan bisa membuat terjadi halusinasi penampakan. Ini bisa membuat seseorang berhayal melihat sesuatu penampakan. Sudah dalam cakupan makar Tuhan semua makar manusia, jin dan iblis”.

Adapun bila penampakan itu tercipta dari keajaiban alam yang menyerupai sesuatu atau penampakan hal lainnya, maka saksikan ia sebagai pengabaran dan atau ujian buat Anda, sebagai ayat-ayat alam (Ayat-ayat Kauniyah adalah jagat raya ini berikut isi-isinya termasuk manusia beserta isi hatinya) yang tersirat, yang bisa jadi memiliki makna berupa kabar peringatan, persaksian pembuktian/contoh, hikmah dan atau pelajaran atau sekedar hiasan saja.

Ketika Allah SWT ingin menciptakan makhluk baru, Allah mengangkat tabir-tabir langit dan berfirman kepada para malaikat, ”lihatlah para penghuni bumi dari kalangan makhluk-Ku; lihatlah jin dan nisnas.” Ketika para Malaikat menyaksikan dosa-dosa yang tengah diperbuat Jin dan Nisnas, para Malaikat pun terkejut dan menganggap mereka tak ubahnya seperti monster. Para Malaikat berkata,”Wahai Tuhan Engkau Mahamulia lagi Mahakuasa. Mereka itu lemah, eksistensi mereka berlangsung dengan topangan rezeki dari-Mu, namun mereka durhaka kepada-Mu, dan Engkau tidak menghukum mereka. ”Allah SWT berkata, ”Aku akan menciptakan makhluk yang akan menggantikan mereka di muka bumi dan menampilkan dari keturunannya para nabi dan hamba salih maupun para imam yang lurus yang akan Aku tunjuk sebagai penerus di muka bumi. Akan Aku bersihkan bumi-Ku dari Nisnas dan akan Aku buang kau tiran dari kalangan Jin yang durhaka, sedangkan (Jin lainnnya) Ku-izinkan mereka untuk tinggal di udara dan di seluruh bumi, dan Aku ciptakan satu tabir yang memisahkan Jin dan ciptaan-Ku.” (Kisah itu diriwayatkan oleh Ali bin Ibrahim (shahib Tafsir al-Qummi) yang sanadnya sampai pada Imam Baqir as menukil keterangan Amirul Mukminin. Kisah lengkapnya dapat anda baca di Konsep Tuhan, hal. 294 karya Yasin al-Jibouri)

Jadi jelaslah bahwa periode jaman tidak diketahui ini adalah periode jaman Nisnas, yaitu peradaban makhluk serupa Jin sebelum digantikan oleh kekhalifahan Manusia, adapun peninggalan mereka yang tersisa ikut ditabirkan pula sesuai dengan bangsa tersebut yang diberi tabir dari pengelihatan umum pandangan mata Manusia, bila tidak ditabirkan juga seharusnya sisa-sisa peradaban Jin yang lalu, dan bahkan hasil peradaban/kota-kota Jin di masa yang sekarang harus pula terlihat tanpa ada tabir penghalangnya, kemudian digantikan oleh peradaban Manusia awal yang sangat maju peradabannya, jadi kondisi dimana artefak-artefak yang muncul dan ditemukan adalah bisa jadi dari jaman Manusia pula (periode nabi-nabi) dan tidak mungkin Manusia berubah dari jenisnya sendiri menyerupai binatang atau kebalikkannya, karena Sunatullah dari masing-masing makhluk mempunyai batas yang tidak mungkin dirubah jenisnya menjadi makhluk lain tak serupa, hanya dimungkinkan bila Allah SWT menghendaki perubahan tidak lazim tersebut dengan salah satu cara dengan pemberian kutukan. Telah banyak literatur yang penulis beri sebagai bahan bantahan yang mencakup keyakinan ini. Adapun kemungkinan adanya Nisnas Allien (serupa Manusia atau serupa Jin) bisa jadi ada, namun ditabirkan keberadaannya sesuai pendapat penulis diatas. Dan bisa saja penabiran ini akan dibuka pada waktunya yaitu pada waktu periode jaman kiamat, penulis akan mencoba asumsi-asumsi yang ada dalam pembahasan di jaman tersebut yang juga berkaitan kecanggihan jaman kiamat tersebut.

Ada asumsi dari penulis tentang cara turunnya nabi Isa as ke akhir jaman saat Nabi Isa as (Yesus) turun ke dunia, kemungkinan ada 2 versi caranya, yang salah satu pendapat kelak akan gugur bila telah terjadi, yaitu :
1.      Diapit 2 malaikat (namun karena malaikat tidak keliatan (ditabirkan), berarti terlihat turun sendiri dengan kemungkin ada cahaya di kiri kanannya, ini berarti mukzizat dari Allah SWT, saint sulit membuktikan cara-caranya, namun bisa jadi dengan diciptakannya sebuah keajaiban alam berupa perpindahan waktu, keajaiban alam ini hanya khusus pada waktu itu saja dan tidak terjadi sering kali di dunia.
2.      kembalinya Nabi Isa as (Yesus) ke akhir jaman tentu berhubungan dengan perpindahan waktu, biasanya kelak saint bisa menjawab hal-hal alam yang terjadi, dan kemungkinan kedua ini bila dihubungkan dengan saint adalah mesin waktu. Walau juga tetap ada malaikat yang mengapit tapi yang namanya malaikat itu ditabirkan dari pandangan manusia, hanya saja kali ini cara perpindahan waktunya juga dibantu oleh manusia yang memiliki/menciptakan mesin waktu tersebut, dan manusia yang membawa nabi Isa as ini bisa terlihat.

Tentunya Anda merasa apa yang tertulis ini masih terasa mengembang, tidak mencakup penjelasan yang sangat detail seperti yang Anda idam-idamkan dan masih penuh dengan beberapa kemungkinan yang ada dimana penulis hanya membuang dan menggugurkan tentang teori Darwin dari 7 kesimpulan awal. Pada dasarnya untuk bagian ini penulis hanya memberi tujuan tentang kemungkinan yang bisa terjadi dan dengan batasan-batasannya, dengan maksud yang sama sebagai jaman tidak diketahui atau periode Nisnas. Cukuplah Manusia bisa mengetahuinya, namun yang bisa diketahui sangat terbatas. Jadi, tidak usah berambisi untuk tahu sangat banyak dan secara berlebihan/keterlaluan sesuatu yang ditabirkan tentang “Nisnas” dan lain-lain itu tapi sah-sah saja bila Anda berniat mencari detailnya tentunya dengan ilmu saint dan keagamaan yang benar. Cukup Kita memahami keberadaan (Jin, Alien, Nisnas lain dan mesin waktu) sebagai petunjuk kebesaran kekuasaan Tuhan yang Maha Pencipta bila ia memang berhak diciptakan dan diadakan hadirnya oleh Allah SWT. Biarkan yang ghaib tetap ghaib dalam tabirnya hingga ada pengabaran yang nyata ketika tabir tersebut di buka entah hari esok, di dalam kubur atau saat di surga karena “Untuk setiap kabar ada tempat letaknya dan nanti kamu akan mengetahuinya” (QS. Al An’aam : 67). Yang penting kita mengetahui batasan-batasan dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa jadi ada sebagai mana kita mengimani hal-hal ghaib lainnya yang ditabirkan seperti contoh adanya Malaikat. Apa yang terjadi di dunia, bila ia sebuah kebenaran yang mutlak terimalah ia dan bila ia adalah sesuatu yang masih membingungkan, hadapilah ia sebagai permainan atau hiasan sampai ada kebenaran pengabaran dariNya.

Adapun tabir dengan batasan tertentu, yang penulis maksud salah satunya adalah bisa juga seperti seorang atau sekelompok manusia mengetahui sesuatu yang sebenarnya ditabirkan dari umum namun tidak buat mereka yang dibukakan tabirnya keseluruhan oleh Allah SWT, mereka mengetahui tabir tersebut karena pembukaan tabir dariNya atau mereka sendiri yang membuat sesuatu “itu” bertabir sebagai hal dan tujuan yang bersifat rahasia dari mereka. adapun tujuan mereka tidak menyebarluaskan, mungkin disebabkan hal tertentu, seperti mencegah timbulnya kekacauan, saat yang tidak sesuai untuk penyampaiannya, menyembunyikan kerahasiaannya, manfaat yang kurang buat orang lain mengetahuinya, dsb. Contoh penabiran ini seperti rahasia pemerintah, rahasia pribadi, rahasia perusahaan, zionis, dsb. Contoh manusia yang banyak mengetahui isi tabir dan memberi kabar ke manusia lain secara terang dan atau kadang juga secara samar yang di dapat dariNya adalah nabi Muhammad SAW. Misalnya seperti pengetahuan Beliau tentang umatnya di masa-masa Iman Mahdi atau misalnya Peneliti yang menabirkan hasil sesuatu penyelidikan namun belum di buka pada publik karena merasa belum waktunya/belum siap keseluruhan pernak-perniknya.

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".

Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".
(Bila tabir (keghaibannya) dibatasi Allah SWT sampai disini cukuplah ini menjadi batasan untuk Kita terima.)

Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."
(Bila tabir dibatasi dengan tambahan pembukaan tabir baru sampai keadaan seperti ini, cukuplah ini menjadi batasan untuk Kita menerima apa yang diberiNya.)

Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."

Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. QS. Al-Baqarah : 67-71
(Bila tabir telah dibuka sepenuhnya oleh Allah SWT cukuplah ini menjadi batasan untuk Kita meng-Aamiin-kannya. Allah SWT akan memberi segala sesuatu dengan takarannya yang pas pada waktu dan kondisi yang tepat, entah di tingkat tabir pertama sebagai contoh, atau di tingkat pembukaan tabir lain sebagai contoh kedua atau di tingkat pembukaan keseluruhan hal ghaib tersebut sebagai contoh model ketiga.)

Dari Abu Hurairah Abdul Rahman bin Sakhar r.a : " Bahwa saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : 'Apa yang aku larang kamu lakukan maka hendaklah kamu tinggalkannya, dan apa yang aku perintahkan kamu lakukan hendaklah kamu lakukan sekadar kemampuan kamu. Sesungguhnya telah binasa umat-umat yang sebelum kamu disebabkan terlalu banyak bertanya serta pertelingkahan mereka terhadap Nabi-Nabi mereka. (Hadis)

“Para mufasir berbeda pendapat tentang besarnya perahu Nabi Nuh as itu, bentuknya, masa pembuatannya, tempat pembuatannya dan lain-lain. Berkenaan dengan hal tersebut Fakhrur Razi berkata: "Ketahuilah bahwa pembahasan ini tidak menarik bagiku karena ia merupakan hal-hal yang tidak perlu diketahuinya. Saya kira mengetahui hal tersebut hanya mendatangkan manfaat yang sedikit." Mudah-mudahan Allah SWT merahmati Fakhrur Razi yang menyatakan kebenaran dengan kalimatnya itu. Kita tidak mengetahui hakikat perahu ini, kecuali apa yang telah Allah SWT ceritakan kepada kita tentang hal itu. Misalnya, kita tidak mengetahui dimana ia dibuat, berapa panjangnya atau lebarnya, dan kita secara pasti tidak mengetahui selain tempat yang ditujunya setelah ia berlabuh. untuk masa itu cukuplah Kita meyakini pengabaranNya dengan batasan tabirNya namun bilalah perahu itu telah ditemukan barulah Kita mempelajari detail perahu tersebut karena tabir telah terbuka beberapa bagian dari penemuannya.”

"Telah aku katakan kepada tuan-tuan bukan sekali dua, bahwa wajiblah kita awas benar dengan kisah-kisah di dunia, Orang-orang yang berminat besar kepada penyelidikan sejarah dan ilmu pengetahuan di jaman kini sependapat dengan kami, bahwa tidak boleh dipercaya saja barang sesuatu dari kisah-kisah Gelap yang belum jelas kebenarannya, melainkan sesudah penyelidikan yang mendalam dan membongkar bekas-bekas kuno yang terpendam. dengan kisah-kisah yang sepenuhnya belum dapat dipercayai itu, Tetapi kita tidak boleh berpegang saja kepadanya, bahkan kita larang keras. Cukup jika kita berpegang saja dengan nash-nash yang seterang itu dalam al­Qur'an dan tidak pula kita lampaui lebih dari itu. Kita hanya suka mengambil untuk penjelasan jika penjelasan itu sesuai dengan bunyi al-Qur'an, apabila shahih riwayatnya dan juga menggugurkan pendapat dari penulis ini jika sekiranya telah ada kebenaran jelas."

Tahukah engkau apa yang menghancurkan Islam?” Ia (Ziyad) berkata, aku menjawab, “Tidak tahu.” Umar bin Khattab RA berkata, “Yang menghancurkan Islam adalah penyimpangan orang berilmu, bantahan orang munafik terhadap Al-Quran, dan hukum (keputusan) para pemimpin yang menyesatkan.”(Riwayat Ad-Darimi, dan berkata Syaikh Husain Asad.

dan kepada Allah sajalah bersujud segala makhluk melata yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri (QS An-Nahl 16 : 49)

Penciptaan Nabi Adam AS: Persenyawaan Atom dan Sinar Kosmik?
Sungguh, tiada yang sebanding dengan ilmu yang terkandung di dalam Al-Qur`an, karena di dalamnya sudah pasti terselip ilmu dari Sang Maha Pencipta, Allah SWT. Sehingga jika semakin di gali, maka akan kian menambah ilmu dan keimanan. Dan salah satu buktinya adalah mengenai proses penciptaan Nabi Adam AS, yang dapat dijelaskan/dibuktikan secara ilmiah modern.
Untuk mempersingkat waktu, mari kita ikuti penelusuran berikut ini:

Di dalam tubuh manusia, 86%-nya terdiri dari 4 unsur dominan, yaitu :
1. Oksigen (55%)
2. Karbon (18%)
3. Hidrogen (10%)
4. Nitrogen (3%)

Hal ini, nampaknya bersesuaian dengan berita yang terkandung di dalam ayat-ayat Al-Qur’an, sebagaimana terdapat pada 6 (ayat) berikut :
1. QS. Ar-Rahman [55] ayat 14: “Dia (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat (shal-shal) seperti tembikar (fakhkhar = tanah yang dibakar)”.

Yang dimaksudkan dengan kata “shal-shal” di ayat ini ialah: tanah kering atau setengah kering yakni “zat pembakar” atau oksigen (O), sedangkan kata “fakhkhar“,  ialah “zat arang” atau atom karbon (C).

2. QS. Al-Hijr (15) ayat 28: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; sesung-guhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah liat (shal-shal) dan lumpur hitam (hamaain) yang ber-bentuk (berupa)”

Di ayat ini kata “shal-shal” yang bermakna oksigen (O), sedangkan kata “hamaain” ialah “zat lemas” atau nitrogen (N).

3. QS. As-Sajadah [32] ayat 7: “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari thien (tanah)”

Yang dimaksud dengan kata “thien” (tanah) di ayat ini ialah atom hidrogen (H).

4. QS. Ash-Shaffaat [37] ayat 11: “…., Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat (laazib)”.

Yang dimaksud dengan kata “laazib” (tanah liat) di ayat ini merupakan hasil persenyawaan antara “zat besi” atau ferrum (Fe) dengan Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan.

5. QS. Ali-`Imran (3) ayat 59: “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadi lah dia”

Yang dimaksud dengan kata “turab” (tanah) di ayat ini ialah “unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah” yang dinamai “zat-zat anorganis”.

6. QS. Al-Hijr (15) ayat 29: “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”

Di ayat ini, menerangkan tentang proses terakhir kejadian manusia, yaitu melalui ditiupkannya ruh. Proses yang melibatkan “campur tangan” Sang Maha Pencipta ini, menjadi pembeda antara kaum beriman dengan kaum atheis. Pihak Atheis menolak, proses munculnya kehidupan yang datangnya dari Allah SWT, sementara mereka sendiri kebingungan untuk menjawab, darimana datangnya asal kehidupan itu?

Pada ke enam ayat Al-Qur`an ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani).

Sebagaimana disebutkan pada ayat yang ke lima tentang kata “turab” (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan atom.

Jelasnya adalah persenyawaan antara fakhkhar (atom karbon (C) = zat arang), shal-shal (atom oksigen (O)= zat pembakar),hamaa-in (atom nitrogen (N) = zat lemas) dan thien (atom hidrogen (H) = zat air), kemudian bersenyawa dengan “laazib” yang merupakan hasil persenyawaan besi (Ferrum/Fe), Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan.

Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah “turab” (zat-zat anorganis) dalam QS. Ali-`Imran [3] ayat 59. Dan salah satu di antara zat-zat anorganis yang penting ialah “Zat Kalium/Ca” yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, terutama di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dianggap terpenting karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus.

Dengan berlangsungnya aktivitas “proteinisasi” berlanjut kepada “proses penggantian” yang disebut “substitusi”. Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah elektron-elektron kosmik yang mewujudkan sebab pembentukan (formasi), dinamai juga “sebab wujud” atau Causa Formatis.

Adapun sinar kosmik merupakan sinar yang mempunyai kemampuan untuk mengubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar kosmik dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya.

*****
Subhanallah…. Begitu terang dan jelas sebuah tuntunan yang diberikan Sang Maha Pencipta, Allah SWT kepada umat manusia. Tinggal berapa gigihnya ia untuk terus menggali ilmu yang terkandung di dalam petunjuknya (Al-Qur`an) itu. Karena seseorang tidak hanya akan mendapatkan ilmu, melainkan akan bertambah pula keimanannya kepada Tuhan, Lantas, masihkah kita segan dan malas untuk mengkaji ayat-ayat Al-Qur`an??

Semoga dengan kajian singkat ini akan membantu kita untuk terus dari sekarang mempertebal keimanan kepada Al-Qur`an, dan termotivasi pula dalam upaya mengembalikan kejayaan Islam yang pernah di capai dimasa lalu, sehingga bisa menempatkannya di saat kini dan yang akan datang. Amin.

“Ilmu tentang Al-Qur`an adalah yang paling pertama dan utama. Pelajarilah ia sebelum engkau mempelajari ilmu-ilmu yang lainnya. Karena pasti tetap akan lurus (iman) dan terarah kehidupanmu”


Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menyinggung masalah SARA dan merupakan petikan dari dialog Islam-Kristen yang terjadi dari tanggal 9 Maret 1970 sampai dengan 18 Maret 1970 di Pesantren Sumenep, Madura; antara Antonius Widuri, penganut Kristen Katolik Roma dengan Alm. Kyai Bahaudin Mudhary, pengasuh Pesantren Sumenep.

Dalam dialog itu, setelah dibahas secara detail tentang berbagai pertentangan ayat-ayat yang ada di dalam Bibel, Antonius Widuri menanyakan tentang adanya indikasi pertentangan beberapa ayat Alquran berkaitan dengan penciptaan manusia (Adam). Ayat-ayat yang dimaksud yaitu:

1. Surat Ar-Rahman ayat 14 menyebutkan bahwa Allah menjadikan manusia berasal dari tanah yang dibakar.
2. Di surat Al Hijr ayat 28 menyebutkan: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)”.
3. Di surat As Sajadah ayat 7 menyebutkan: “Dan Tuhan menciptakan manusia dari Tanah”.
4. Di surat Ash Shafaat ayat 11 menyebutkan: “Sesungguhnya Aku (Allah) menciptakan manusia berasal dari tanah liat”.
5. Di surat Ali Imran ayat 59 menyebutkan: “Sesungguhnya Aku menciptakan manusia daripada tanah”.

Antonius Widuri bertanya, “Yang manakah yang benar tentang asal kejadian manusia, apakah dari tanah yang dibakar, dari tanah kering dan lumpur, dari tanah biasa, atau dari tanah liat?”

Menaggapi pertanyaan tersebut Kyai Bahaudin Mudhary menjelaskan:
Di kitab Alquran dinyatakan bahwa asal manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian:
1. Di Surat Ar Rahman ayat 14: “Dia (Allah) menjadikan manusia seperti tembikar, (tanah yang dibakar)”. Yang dimaksudkan dengan kata “shal-shal” di ayat ini ialah: tanah kering atau setengah kering yakni “zat pembakar” atau oksigen (O).
2. Di ayat itu disebutkan juga kata “fakhkhar“, yang maksudnya ialah “zat arang” atau atom karbon (C).
3. Di surat Al Hijr ayat 28: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)”. Di ayat ini tersebut juga kata “shal-shal” yang artinya oksigen (O), sedangkan kata “hamaa-in/lumpur hitam” di ayat tersebut ialah “zat lemas” atau nitrogen (N).
4. Di surat As Sajadah ayat 7: “Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada tanah”. Yang dimaksud dengan kata “thien” (tanah) di ayat ini ialah atom hidrogen (H).
5. Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: “Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari tanah liat”. Yang dimaksud dengan kata “lazib” (tanah liat) di ayat ini ialah “zat besi” atau ferrum (Fe).
6. Di Surat Ali Imran ayat 59: “Dia (Allah) menjadikan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya ‘Jadilah engkau’, lalu berbentuk manusia”. Yang dimaksud dengan kata “turab” (tanah) di ayat ini ialah “unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah” yang dinamai “zat-zat anorganis”.
7. Di surat Al Hijr ayat 28: “Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)”.

Pada ketujuh ayat Alquran ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata “turab” (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara “fakhkhar (zat arang/karbon/C)” dengan “shal-shal (zat pembakar/oksigen/O” dan “hamaa-in (zat lemas/nitrogen/N” dan thien (zat air/hidrogen/H)”.

Jelasnya adalah persenyawaan antara Fakhkhar (atom karbon (C) = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14, Shalshal (atom oksigen (O)= zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14, Hamaa-in (atom nitrogen (N) = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28, Thien (atom hidrogen (H) = zat air) dalam surat As Sajadah ayat 7. Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum/Fe), Yodium, Kalium, Silika, dan Mangaan, yang disebut “laazib” (zat-zat anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut “Turab” (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59.

Salah satu di antara zat-zat anorganis yang penting ialah “Zat Kalium/Ca” yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, terutama di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dianggap terpenting karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya “proteinisasi” menjelmakan “proses penggantian” yang disebut “substitusi”. Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah elektron-elektron kosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (formasi), dinamai juga “sebab wujud” atau Causa Formatis.

Adapun sinar kosmik itu ialah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk mengubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar kosmik dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya.

Sampai di sinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisis tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu metafisika.

Simpulan: ayat-ayat Alquran yang disangka berselisih antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam hal kejadian manusia (Adam), pada hakikatnya bukanlah berselisih, melainkan menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berwujud manusia.
………………………………

Demikianlah petikan dialog antara Antonius Widuri dengan Kyai Bahaudin Mudhary yang diakhiri dengan pengucapan dua kalimat syahadat oleh Antonius Widuri di hadapan orang-orang yang menyaksikan perdebatan dari awal hingga akhir.

Semoga melalui refleksi Alquran membuat kita senantiasa diberi kemudahan dalam mentadaburi Alquran, memetik ilmu dan hikmah di dalamnya, sekaligus (sekali lagi) membuktikan kesucian Alquran sebagai kalam Illahi yang tidak ada keraguan di dalamnya, menjadi petunjuk bagi orang-orang yang takwa, dan mukjizat terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia.

Bersambung ...

Bila ingin membaca lebih lanjut ebook ini, Klik tulisan ini untuk kembali ke-link-link di daftar isi

Anda sedang membaca artikel tentang 1.C. Batasan Periode Tidak Diketahui/Periode Pra Manusia/Periode Nisnas dan anda bisa menemukan artikel 1.C. Batasan Periode Tidak Diketahui/Periode Pra Manusia/Periode Nisnas ini dengan url http://manfaatputih.blogspot.com/2013/08/1c-batasan-periode-tidak.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopypaste-nya jika artikel 1.C. Batasan Periode Tidak Diketahui/Periode Pra Manusia/Periode Nisnas ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link 1.C. Batasan Periode Tidak Diketahui/Periode Pra Manusia/Periode Nisnas sebagai sumbernya.

0 komentar:

Posting Komentar

Beri Komentarmu disini!

Download Ebook LINK

.......................................................

MAU BACA LEBIH LANJUT
KLIK DAFTAR ISI DISINI

atau

Mau Download EBOOK ini

klik LINK ini :


Anda bisa download ebook ini di sini :

Pembahasan Tuntas Peradaban Manusia dari awal hingga akhir full Final.pdf

LINK 1 - ZIDDU

LINK 2 - 4SHARED

Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam.pdf

LINK 1 - ZIDDU

LINK 2 - 4SHARED

.......................................................

DAFTAR ISI

Daftar Isi :






















































Pembahasan Beberapa Hal Penting:

























































7. Periode Zaman Kiamat/Zaman Peradaban Manusia Akhir Yang Tidak Mengenal Islam









Di dalam penulisan ini ada beberapa penjabaran baru yang belum pernah terlihat di dalam tulisan peneliti lainnya, Semoga hal ini bermanfaat untuk menambah kemanfaatan buku ini.


Bantinglah Otak Untuk Mencari Ilmu Sebanyak-Banyaknya Guna Mencari Rahasia Besar Yang Terkandung Di Dalam Benda Besar Yang Bernama Dunia Ini, Tetapi Pasanglah Pelita Dalam Hati Sanubari, Yaitu Pelita Kehidupan Jiwa. (Al- Ghazali)




Hak Cipta oleh M. Yusuf . Diberdayakan oleh Blogger.