Jumat, 23 Agustus 2013

PERLU DITELITI LAGI - Matahari dari Barat



PERLU DITELITI LAGI- Matahari Terbit Dari Barat

Salah satu persoalan klasik tentang tanda tanda kiamat besar adalah perbedaan pendapat tentang tanda yang pertama kali keluar. Pada dasarnya ada hadis shahih yang menjelaskan bahwa tanda kiamat besar yang pertama kali keluar adalah “terbitnya matahari dari barat”. Hanya saja secara tekstual bertentangan dengan hadis yang shahih lainya. Pada umumnya sebagian besar ulama berpendapat bahwa munculnya dajjal adalah tanda kiamat besar yang pertama kalí keluar.

Banyak Peneliti masalah akhir jaman menempatkan “terbitnya matahari dari barat” dan “Dābbat al-ard (binatang melata)” sesudah keluarnya Dajjal dan nabi Isa as turun. Dan ini menjadikan persoalan perbedaan pendapat tentang tanda yang pertama kali keluar. Pada dasarnya benar ada hadis shahih yang menjelaskan bahwa tanda kiamat besar yang pertama kali keluar adalah “terbitnya matahari dari barat”. Hanya saja seakan-akan secara tekstual bertentangan dengan hadis yang shahih lainya. Pada umumnya sebagian besar ulama berpendapat bahwa munculnya Dajjal adalah tanda kiamat besar yang pertama kalí keluar. Dan hal ini benar pula bertentangan dengan kabar dari hadis dibawah ini :

Jumhur ahli tafsir telah menyepakati bahwa sebagian tanda-tanda di dalam ayat itu adalah terbit matahari dari arah barat.

Hadits riwayat Muslim nomor 2942 dan Abu Dawud nomor 4310 dari Abdulah bin Amru bin Ash berkata, Saya menghafal dari Rasulullah saw sebuah hadits yang tidak pernah aku lupakan, saya mendengarnya bersabda, “Sesungguhnya tanda Kiamat yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat, keluarnya binatang bumi kepada manusia di waktu dhuha. Apa pun yang muncul terlebih dahulu maka yang lain akan segera menyusul di belakangnya.”

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Bersegeralah beramal sebelum datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari barat, dukhan, Dajjal, binatang bumi, teman khusus kalian dan urusan umum.” (HR. Muslim nomor 2947). Hisyam bin Amir berkata, “Teman khusus adalah kematian.”‌ Qatadah berkata, “Urusan umum adalah Kiamat.”

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, “Kiamat tidak datang sehingga matahari terbit dari barat. Jika manusia melihatnya maka mereka semua beriman.”

Dari Abu Zur`ah, ia berkata, ``ada tiga kelompok orang muslim yang mendatangi marwan bin hakam di madinah dan mereka duduk di sampingnya, lalu mereka mendengarkan dia yang sedang membicarakan tanda tanda hari kiamat yang di antaranya ia mengatakan bahwa yang pertama kali keluar ialah dajjal``, lalu abdullah bin amr berkata, ``marwan tidak mengatakan sesuatu[marwan tidak tau apa apa ], sesungguhnya saya hafal suatu hadis dari rosulullah yang tidak saya lupakan lagi sesudah itu, yaitu saya mendengar beliau bersabda: ``sesungguhnya tanda tanda hari kiamat yang pertama kali keluar ialah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang dari perut bumi kepada manusia pada waktu duha. entah mana yang belakangan keluarnya, tetapi keluarnya secara beruntun, yang satu mengikuti yang satunya dalam jangka waktu yang dekat.`` HR. Imam muslim dan Ahmad

Mengapa pada umumnya peneliti menganggap “matahari terbit dari barat” haruslah belakang dari munculnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa as, karena bila terjadi “matahari terbit dari barat” saat itu pula tidak bermanfaat iman seorang yang belum pernah beriman sebelum “terbitnya matahari dari barat” tersebut bahkan dapat diartikan pula bahwa tidak diterimanya lagi syahadat baru untuk masuk Islam atau kembali lagi ke Islam (muallaf/tobat). Bila ia belum pernah mengusahakan kebaikan dalam masa imannya sebelum “terbitnya matahari dari barat”, seperti hadis dibawah ini :

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Hari Kiamat tidak akan terjadi hingga terbitnya matahari dari barat. Ketika itu terjadi dan manusia menyaksikannya, maka akan berimanlah banyak orang, padahal saat itu, 'tidaklah bermanfa'at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya." (Qs. AlAn'aam[6]: 158) Shahih: Muttafaq Alaih.

Hadis ini menjelaskan bahwa apa bila “matahari terbit dari barat”, maka orang yang baru beriman tidak akan diterima dan bahkan seandainya sudah beriman sebelum “terbit matahari dari barat” tetapi belum mengusahakan kebaikan dalam masa imanya pun tidak akan diterima. Karena seluruh manusia pada waktu terjadinya “matahari terbit dari barat” merasa ketakutan akan kebenaran adanya hari akhir, hingga mereka segera beriman semuanya dan mau memperbaiki syahadatnya atau baru mau bersyahadat namun semua itu tidak bermanfaat alias ditolak.

Termaksud umat agama dan kepercayaan lain bisa-bisa ada yang akan ikut-ikutan beriman dengan agama Islam karena ketakutannya melihat kebenaran tersebut yang selama ini mereka perolok-olok bahwa umat Islam tidak benar mempercayai hal tersebut yang tidak masuk diakal. karena hadis inilah banyak peneliti menolak “terbitnya matahari dari barat” sebagai tanda kiamat besar yang pertama kali keluar atau terjadi. Hal ini dikarenakan dikemudian harinya nabi Isa as akan turun kebumi dan setelah membunuh Dajjal maka beliau akan mengajak orang orang kafir untuk masuk Islam dan bersyahadat baru untuk itu. untuk itulah “terbitnya matahari dari barat” harus di tempatkan urutanya setelah turunnya nabi Isa as. bagaimana mungkin nabi Isa as akan mengajak orang orang kafir bila pintu taubat sudah di tutup ketika “terbitnya matahari dari barat”. Apalagi hal-ihwal akan berimannya seluruh ahli kitab ada di dalam Quran pula :

…. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di syurga. HR. Muslim

-Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

-Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. QS. An Nisaa': 158-159

Sama halnya bila “binatang melata” bila sebagai tanda besar kiamat yang dahuluan muncul, seakan-akan tidak bersesuaian dengan berimannya ahli kitab atau orang kafir setelah nabi Isa as turun. Karena apabila binatang Dābbat al-ard ini muncul maka ia menandai semua orang sebagai Muslim atau kafir dengan cara memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu ‘Ini adalah orang yang beriman’. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah ‘Ini adalah orang kafir’.

Rasulullah bersabda: “Binatang bumi itu akan keluar dengan membawa Tongkat Musa dan Cincin Sulaiman, maka ia akan mencap hidung orang kafir dengan tongkat dan akan membuat terang wajah orang Mu’min dengan cincin, sehingga dengan demikian apabila telah berkumpul beberapa orang-orang yang makan di suatu meja hidangan, maka salah seorang dari mereka akan berkata: “Makanlah ini wahai orang Mu’min” dan “makanlah ini wahai orang kafir.” (Riwayat Abu Dawud Ath Thayalisi, Ahmad dan Ibn Majah, semua riwayat tersebut berasal dari Hammad bin Salamah dari Abi Hurairah)

Jadi bilakah harusnya urutan tanda besar kiamat bisa dikatakan “matahari dari barat” dan “binatang melata” haruslah keluar salah satunya dari sebelum munculnya Dajjal dan sesudah munculnya Dajjal, karena “Dan salah satu dari keduaya akan turun sebelum turunnya si empu (Dajjal), dan satu lagi mengikuti kedatangan si empunya." seperti hadis dibawah ini, seakan-akan bertentangan dengan dalil diatas bawa nabi Isa as akan mengimankan orang-orang yang tadinya kafir atau sesat termaksud diantaranya anak dan istri dari bangsa yang teridentifikasi sebagai Yakjuj dan Makjuj, bagaimana mereka beriman bila pintu tobat atau pintu syahadat telah ditutup. Sebenarnya tidak demikian, kesemuaan dalil ini bersesuaian namun penulis berbeda pula dalam penafsirannya asbabnya.

Sesuai hadis salah satu dari tanda “terbitnya matahari dari barat” atau “binatang melata” akan keluar sebelum dan sesudah munculnya Dajjal, maka penulis meyakini “Terbitnya matahari dari barat” akan terjadi dahuluan sebagaimana ada pemastiannya di dalam hadis juga dan sebab “waktu terjadinya itu Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi menerima iman orang kafir (syahadat) dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa” yang dengannya Allah SWT telah mengclearkan dahuluan, pemisahan yang sangat jelas antara orang yang mana yang akan dapat disesatkan oleh Dajjal kelak dan orang yang tidak dapat disesatkan oleh Dajjal, ini pula seakan-akan adalah penanda agar Dajjal dapat menunaikan tugasnya/takdirnya dengan baik dan setelahnya pun orang yang telah tersesat karena Dajjal namun berhubung dengan telah adanya penegasan diawal karena “terbitnya matahari dari barat” maka orang tersebut tidak lagi dapat kembali kekeimanannya setelah penambahan kesesatannya karena Dajjal karena seakan-akan dalam sebuah hadis lain, keluarnya Dajjal juga adalah sebagai hal yang sama dengan keadaan “terbitnya matahari dari barat” dimana pintu tobat telah ditutup, hingga yang disesatkan Dajjal tidak dapat 'tidaklah bermanfa'at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya." pula bila ia ingin kembali beriman dan memperbaiki syahadatnya setelah Dajjal menyesatkannya namun dalam hal ini ada pengkhususan kepada umat Islam saja (Islam KTP). Pengclearan antara Muslim dan tidak beriman ini hanya dikhususkan untuk umat yang mengaku Islam (Islam KTP) dan terjadi setelah Imam Mahdi telah ada dan menjadi khalifah umat Muslim dan sedang melakukan perangnya yang kemungkinan terjadi sesudah perang dengan bangsa Rum karena pada perang dengan Rum ini ada alasan bahwa ada muallaf (syahadat baru masuk Islam) sebelumnya yang diminta oleh bangsa Rum namun ditolak oleh umat Islam hingga terjadi peperangan.

Karena walau telah di jamin akan masuk Surga dengan tidak kekal berada di Neraka tapi ada pula diantara umat Islam KTP yang benar-benar tidak mau masuk Surga hingga bisa jadi akan benar-benar kekal di Neraka karena menyekutukan Allah SWT.

Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Allah berfirman kepada penghuni neraka yang paling ringan siksaannya: Seandainya kamu mempunyai dunia serta isinya, apakah kamu akan menebus dengan semua itu? Orang itu menjawab: Ya. Allah berfirman: Aku telah meminta darimu yang lebih ringan daripada ini ketika kamu masih berada di tulang punggung Adam, yaitu agar kamu tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu (aku kira beliau juga bersabda) dan Aku tidak akan memasukkanmu ke neraka. Tetapi kemudian kamu enggan dan tetap menyekutukan-Ku. Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5018


Dari jabir ra.  ia berkata ; seorang badui datang kepada nabi saw dan bertanya ; Apakah dua hal yang sudah pasti itu ?? beliau menjawab;  siapa saja meninggal dunia sedangkan ia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk surga dan siapa saja yang meninggal dunia sedangkan ia menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka (HR Muslim)

Akan tiba suatu masa pada umatku, tatkala tak ada yang tersisa dari al-Qur'an kecuali bentuk lahirnya, dan tak ada yang tersisa dari Islam kecuali namanya dan mereka akan menyebut diri mereka dengan nama ini walaupun mereka adalah orang-orang yang paling jauh darinya. (Ibnu Babuya, Tsawab al-A'mal)

Akan tiba suatu masa pada umat ini tatkala orang­-orang akan membaca al-Qur'an, namun al-Qur'an itu  tidak  akan  jauh -  menuju  kalbu  mereka, melainkan – sebatas (dari tenggorokan mereka). (H.r. Bukhari)

(Ziyad) bertanya: "Ya Rasulullah, bagaimana ilmu akan lenyap padahal kami masih membaca al-Qur'an dan  mengajarkan  bacaannya  kepada  anak-anak kami, dan anak-anak kami pun akan mengajarkan­nya kepada anak-anak mereka hingga Hari Kebang­kitan?" Rasulullah bersabda: "Ziyad, tidakkah orang-orang Yahudi dan Nasrani membaca Taurat dan Injil namun tidak berbuat sesuai dengan apa yang terkandung didalamnya?" (H.r. Ahmad, Ibnu Majah, Tirmizi)

Akan datang suatu masa di mana orang-orang munafik akan hidup secara diam-diam di tengah-­tengah kalian, dan orang-orang yang beriman akan berusaha menjalankan agama mereka secara rahasia di tengah-tengah orang-orang lainnya. (H.r. Bukhari dan MusIim)

Bisa pula “matahari terbit dari barat” ini benar-benar merupakan pengclearan buat keseluruhan manusia yang beriman dan tidak beriman, dengan artian khusus pula buat ahli kitab bahwa ahli alkitab pun telah diclearkan pula antara yang mempunyai bibit iman dan tidak, sebelum “nabi Isa as turun” ahlikitab yang beriman haruslah masuk Islam baru dapat dikatakan imannya benar dan tidak tertolak, “dan semua orang menurut keadaannya sebelum itu, jika ia baik maka dilanjutkan kebaikannya” maka imannya tertolak bila tidak menjadi muallaf. Sedangkan bibit iman dari ahli kitab yang memang sudah ada dan belum muallaf pada saat kejadian “matahari terbit dari barat” tertahan dan baru akan dinilai benar setelah nabi Isa as turun dan mereka benar-benar mengikutinya, bila sebelum itu diantara masa sesudah “matahari terbit dari barat” sampai ia mengikuti nabi Isa as maka bibit iman ini tertahan, tidak bermanfaat dan juga tertolak menjadi muallaf (pintu Islam telah tertutup) baru akan dinilai benar setelah nabi Isa as turun dan mereka benar-benar mengikutinya. Dan juga berbeda bila adanya bibit iman yang baru muncul pada seseorang saat sesudah “matahari terbit dari barat” tetap tertolak dan tidak berrmanfaat lagi, hal bibit iman tidak tertolak namun tertahan adalah yang muncul sebelum “matahari terbit dari barat” telah ada bibit iman tersebut, seperti yang termaktup dalam hadis dibawah ini :

Abil-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Abbas r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. menceritakan bab pintu taubat, lalu ditanya oleh Umar bin Alkhoththob: "Apakah pintu taubat itu, ya Rasulullah?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Pintu taubat itu dihujung barat, mempunyai dua daun pintu dari emas bertaburkan mutiara dan yaqut, antara kedua tiang pintu itu sejauh perjalanan empat puluh tahun bagi orang yang berkenderaan kencang (cepat) dan pintu itu tetap terbuka sejak dijadikan Allah hingga malam yang akan terbit matahari pada paginya, dan tiada seorang hamba yang taubat benar-benar melainkan masuk taubatnya dari pintu itu. Mua'dz bin Jabal r.a. bertanya: "Ya Rasulullah, apakah taubat nashuh itu?" Jawab Rasulullah: "Ialah menyesal atas perbuatan dosanya dan niat tidak akan mengulangi lagi, kemudian minta ampun kepada Allah s.w.t. Kemudian matahari dan bulan terbenam dipintu itu, lalu tertutup kedua daun pintu itu bagaikan tidak ada retaknya, maka ketika itu tidak lagi diterima taubat dan tidak diterima amal yang baru sesudah tertutup pintu itu, dan semua orang menurut keadaannya sebelum itu, jika ia baik maka dilanjutkan kebaikannya, sebagaimana firman  Allah s.w.t. (Yang berbunyi): Yauma ya'ti ba'dhu aayati robbika la yanfa'u nafsan imanuha lam takun amanat min qablu au kasabat fi imaniha khoiro. (Yang bermaksud): "Pada saat tibanya sebahagian ayat-ayat Tuhanmu, maka tidak berguna bagi seseorang iman yang baru, bila tidak beriman sejak sebelumnya, atau telah berbuat dimasa imannya dahulu kebaikan."

Adapun “binatang melata” akan keluar setelah Dajjal, ini mungkin disebabkan setelah Dajjal dapat menyesatkan seseorang dan tidak dapat menyesatkan seseorang maka tidak lama kemudian diikuti pula oleh “binatang melata” yang menandai orang tersebut agar terlebih kentara/jelas perbedaannya antara munafik, fasik, dsb dengan umat Islam yang kaffah itu sendiri, jadi dalam hal ini “terbitnya matahari dari barat” kemudian “munculnya Dajjal” dan dilanjutkan oleh “binatang melata” adalah sangat-sangat berdekatan waktu terjadinya.

Dan namun sesuai pendapat umum tidak tertutup pula kemungkinan bisa pula adanya “binatang melata” setelah masa damai (masa kekhalifahan Islam, setelah hadirnya nabi Isa as dan Yakjuj dan Makjuj) karena adanya gambaran hadis dimana orang kafir dan muslim sedang makan bersama dan bercengkrama dan tidak saling berperang dan saling berkata : “Makanlah ini wahai orang Mu’min” dan “makanlah ini wahai orang kafir.”, (pen : bisa pula yang dimaksud tidak berperang ini karena yang dimaksud adalah orang kafir yang telah dilindungi atau yang hidup damai dengan islam, bukan seluruh kafir secara umum) dan selain itu karena bisa pula penandaan dari “binatang melata” ini bukan hanya khusus teruntuk umat Islam KTP saja namun juga termaksud penandaan pada umat agama bumi lain, Nasrani dan Yahudi yang telah beriman dan tidaknya kepada nabi Isa as secara batin bukan secara zahir karena telah dikatakan mereka semua akan beriman kepada nabi Isa as secara zahirnya dan agama-agama dan kepercayaan lainnya akan dihancurkan pula pada masa itu kecuali Islam.

Dari Abu Zur'ah, ia berkata, "Seseorang pernah datang menemui Marwan di Madinah, lalu aku mendengar Marwan menuturkan tentang beberapa tanda-tanda kedatangan Hari Kiamat yang salah satu awalnya adalah kedatangan Dajjal, kemudian aku pergi menemui Abdullah bin Amr dan aku ceritakan hal itu kepadanya. Lalu Abdullah bin Amr berkata, '(Aku belum mendengar) Rasulullah mengatakan seperti demikian. Aku bahkan telah mendengar beliau bersabda, "Sesunguhnya tanda-tanda awal terjadinya Hari Kiamat adalah terbitnya matahari dari barat, atau datangnya binatang melata kepada manusia di pagi hari. Dan salah satu dari keduaya akan turun sebelum turunnya si empu (Dajjal), dan satu lagi mengikuti kedatangan si empunya." Abdullah kembali berkata sambil membaca buku, 'Aku rasa tanda awal terjadinya Hari Kiamat adalah terbitnya matahari dari barat'." Shahih: Muslim.

Dari Abu Hurairoh, ia berkata, Rosulullah bersabda: `ada tiga perkara yang apabila terjadi, maka tidaklah bermanfaat iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau belum mengusahakan kebaikan dalam masa imanya; yaitu terbitnya matahari dari barat, dajjal, dan keluarnya binatang dari dalam bumi`. HR. imam Muslim

Hadis diatas lebih menjelaskan lagi bahwa bila tiga tanda kiamat yaitu : terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan binatang melata telah muncul salah satunya maka orang yang baru mulai beriman tidak akan diterima dan bahkan seandainya sudah beriman sebelumnya tetapi belum mengusahakan kebaikan dalam masa imanya pun tidak akan diterima, orang yang tersesat dan disesatkan sebelumnya (karena Dajjal) tidak dapat kembali keimanannya yang telah tertolak dan yang mau memperbaiki syahadatnya atau baru mau bersyahadat namun semua itu tidak bermanfaat pula alias ditolak.

Penulis beranggapan bahwa dalil tentang “matahari terbit dari barat” adalah benar sebagai tanda kiamat besar yang lebih awal dari munculnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa as, yang kemudian dilanjutkan oleh “makhluk melata” diantara munculnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa as atau malahan sesudah kedua tanda besar tersebut telah ada. Namun mungkin bisa jadi pula setelah Dajjal berhasil atau tidak menyesatkan seseorang, “makhluk melata” telah hadir pula setelah Dajjal dan kemudian menstempel orang-orang yang telah ditemui Dajjal tersebut.

Adapun “matahari dari barat” adalah penutupan pintu tobat hanya khusus buat umat yang mengaku Islamnya nabi Muhammad SAW saja atau istilahnya yang mengaku dirinya/mengisyaratkan diri sebagai Islam ID/KTP, sedangkan sisa-sisa dari orang Yahudi, Nasrani dan pengikut agama bumi lainnya yang tersisa setelah periode Yakjuj dan Makjuj kelak belakangan bila ia mau dan telah memiliki bibit iman sebelumnya “matahari terbit dari barat” bukan sesudahnya kejadian tersebut maka dapat beriman kepada nabi Isa as menjadi bagian pengikut/umat nabi Isa as. Namun ini pun khusus kepada mereka dari ahli kitab dan agama bumi lainnya yang telah mempunyai bibit iman sebelum kejadian “matahari terbit dari barat” karena ini tidak tertolak dan hanya tertahan tidak bermanfaat sampai ia mengikuti nabi Isa as). Karena tidak ada lagi muallaf versi Islam, tidak ada lagi syahadat versi Islam dan tidak ada lagi tobat dari mereka (munafik, fasik, Murtad, dsb) pada masa sesudah kejadian “matahari terbit dari barat” dan yang belum mengusahakan keimanannya sebelumnya namun akan ada versi Islam ala nabi Isa as. Itulah yang dikatakan “di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka”, kenapa bukan dikatakan nabi Muhammad SAW yang menjadi saksi mereka di kiamat nanti bila berimannya mereka adalah bagian dari umat nabi Muhammad SAW, inilah yang penulis pikirkan tentang keanehan dalil ini. Dengan kata lain pintu masuk pada umat Islam telah tertutup seperti tertuang dalam hadis dibawah ini pula. Kelak sisa-sisa dari mereka akan beriman kepada nabi Isa as sampai Beliau meninggal dan sesuai kecondongan hati masing-masing kelak akan ada umatnya yang kembali kekafiran setelah Beliau meninggal yang hidup bersama dengan umat Islam ID/KTP yang tidak memiliki iman, yang kembali kafir memuja kepercayaan nenek moyang mereka kembali, inilah cikal bakal umat periode Kiamat kelak.

malam dan siang tidak akan lenyap sehingga laataa dan uzza disembah. kemudian Aisyah berkata: wahai Rosulullah, sesungguhnya aku sebelumnya menduga ketika Allah menurunkan ayat: `dialah yang mengutus rosulnya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia memenangkanya di atas segala agama meskipun orang orang musyrik benci [Ash-Shaff: 9] bahwa kemenangan agama ini sudah sempurna. maka beliau bersabda: sesungguhnya hal itu akan berlangsung selama yang Allah kehendaki. kemudian Allah mengirimkan angin yang baik lalu mencabut nyawa siapa saja yang didalam hatinya terdapat iman walaupun sebesar biji sawi, dan yang tersisa tinggal orang-orang yang tidak memiliki iman sekali, sehingga mereka kembali kepada agama nenek moyang mereka. HR.Imam muslim dan lainya

Mengapa demikian, gambaran ini seakan-akan tertuang pada ayat-ayat Quran dibawah ini :

-Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

-Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.

-Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah,

-dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.

-Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. QS. An Nisaa': 158-162.

Gambaran ayat-ayat ini bisa gambaran buat Nasrani dahulu bisa pula buat yang ada di akhir jaman (Islam ala nabi Isa as), namun lebih condong kepada umat akhir jaman karena ada perkataan “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya” karena kematian nabi Isa as jelas akan terjadi pada saat kekhalifahan Islam akhir jaman dan perkataan “Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka” dan “orang-orang mukmin” mereka “beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran)”, …..dan seterusnya” terlihat adanya pemisahan jelas antara (orang mukmin) umat Islam dan umat lain ini (karena ayat sebelumnya membahas ahli kitab). Bila dikontekskan kemasa lalu yaitu umat nabi Isa as dimasa lalu, dimana Islam dan Al-Quran belum turun/ada, maka akan tidak ada kesesuaian dengan “mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran)” yang nyata Al-Quran dan Islam baru ada 600 tahun kemudian. Kelak Mereka pun akan mendirikan sholat dan membayar zakat. Dan bila Anda menyusuri sejarah riba yang mengenai segala-gala bidang pada zaman sekarang, Anda bisa terkaget-kaget karena ada hubungannya yang banyak dengan kegiatan-kegiatan Yahudi (Zionis) masa kini.

dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An Nisaa’: 157)

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Al Maa’idah: 116-117)

“Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya).”

Gambaran ayat ini pula adalah gambaran umat Nasrani akhir jaman, karena pentuhanan nabi Isa as dan Ibunya baru terjadi setelah Beliau diangkat hingga sekarang.

Bila halnya demikian maka umat Islam akan damai dengan umat nabi Isa as (baca: Islam juga) Islam ala nabi Isa as pada masa itu. Nabi Isa as meneruskan tugas kerasulannya yang terputus dahulu sebagaimana Beliau pada masa itu belum wafat (diangkat), yang disambung diakhir jaman semenjak Beliau turun hingga wafatnya, jadi dalam hal ini tidak pula menyalahi bahwa tidak ada nabi baru sesudah nabi Muhammad SAW, namun hanya adanya nabi yang telah awal/lama lahir dan telah diangkat jauh hari menjadi nabi dari sebelum periode nabi Muhammad SAW diangkat sebagai nabi terakhir. Sebagaimana setelah diangkat menjadi nabi/rasul maka tugas kenabian/kerasulan mestinya barulah akan berakhir pada saat kewafatan nabi/rasul tersebut.

Sebelum wafatnya dan setelah periode Yakjuj dan Makjuj, sisa-sisa seluruh ahli kitab yang masih hidup akan beriman padanya dan Allah SWT menghancurkan agama dan kepercayaan lain menjadi Islam satu-satunya agama. Di Akhirat kelak, umat hasil dakwah nabi Isa as ini akan berkumpul bersama dengan umat nabi Isa as yang lainnya yang telah 2000 tahun dahuluan dan nabi Isa as menjadi saksi pula buat mereka. Bukan berkumpul dengan umat Islam nabi Muhammad SAW dan nabi Muhammad SAW bukan saksi mereka pula. Artinya kesaksian syahadat mereka kepada rasulNya ada pada kesaksian kepada nabi Isa as sebagai rasul utusan Allah SWT. Jadi bagi yang ingin bersama nabi Muhammad SAW dan ingin Beliau menjadi saksi mu, maka cepat-cepatlah bersyahadat sebelum tanda besar kiamat ini muncul tak terduga.

Seperti perkataan didalam alkitab juga ada menerangkan hal ini, yang menjadikan keterangan itu sebagai hujjah Nasrani bahwa saliblah yang benar/menang sebagai jalan keselamatan akhir jaman, Isa bersabda, “Dan apabila Aku telah pergi ke situ (sorga) dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.” (Injil, Yohanes 14:3), padahal sebagaimana Rasulullah telah bersabda, "Demi Allah, andaikata Musa masih hidup, tentu ia akan mengikuti aku." (H.r. Ahmad, dari Jabir bin Abdullah), walau penyebutannya satu nama nabi sebagai penunjuk satu bagian tapi dapat berarti untuk penunjukan pula kepada seluruh nabi-nabi, dengan kata lain nabi-nabi yang telah terdahulu hadirnya pun termaksud pula nabi Isa as, bila ia ada dan akan hadir pada jaman umat islam nabi Muhammad SAW eksis maka wajib bagi nabi-nabi itu mengikuti risalah yang dibawah nabi Muhammad SAW.

Perkataan alkitab ini berkaitan dengan pengembala domba-domba yang berlomba-lomba membuat/membangun bangunan tinggi dan kelak turun dari tempat tinggi dengan cepatnya J, dengan maksud lain apabila nabi Isa as telah diangkat, menyiapkan tugasnya, Beliau akan kembali ke bumi di akhir jaman dan akan berdakwah untuk membawa kembali bani Israel, Nasrani dan umat bumi lainnya kepada agama yang hak, agar kelak dimana Beliau berada (baca: surga) maka mereka bisa akan berada disana pula.

Yang penulis tidak tahu apakah nanti umat Islam nabi Muhammad SAW yang khususnya yang telah beriman sebelum “matahari terbit dari barat” dahuluan wafat seluruhnya, dan ataukah umat Islam dan umat yang tersisa yang diteruskan kekeIslaman cara nabi Isa as sampai setelah Beliau meninggal akan wafat semua secara keseluruhan umat Islam dan umat-umat ini (Islam ala nabi Isa as) karena ada hadis yang menggambarkan saat nabi Isa as telah diwafatkan lalu umat Islam juga ada yang akan mensholatkannya. Karena hadis adalah berasal dari nabi Muhammad SAW berarti yang dimaksud adalah umat Islamnya. Setelah wafatnya nabi Isa as barulah dengan cara angin lembut yang mewafatkan seluruh umat Islam dan mungkin juga mewafatkan pula umat Islam ala nabi Isa as yang beriman kepada nabi Isa as, dan menyisahkan yang tidak beriman keseluruhan.

Nabi Muhammad SAW berkata sesungguhnya umat Islam akan berlangsung selama yang Allah kehendaki kemudian Allah SWT membatasi selama Allah SWT kehendaki yaitu sampai pada waktu dikirimkanNya angin yang baik lalu mencabut nyawa siapa saja yang didalam hatinya terdapat iman walaupun sebesar biji sawi

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak ada antara aku dan dia (nabi Isa AS) seorang nabi pun. Nabi Isa kelak akan turun, dan jika kalian melihatnya maka kenalilah (akuilah) dia. Dia adalah lelaki dengan tubuh sedang (tidak tinggi dan tidak pendek), berkulit merah keputih-putihan, mengenakan pakaian berwarna kekuning-kuningan dan tidak terlalu besar. (wajahnya) bersih dan cerah. Dia akan memerangi manusia untuk menegakkan kembali Islam, ia akan menghancurkan salib, membunuh babi dan memberlakukan jizyah. Ketika itu (jaman kedatangan nabi Isa) Allah akan menghancurkan semua agama selain Islam, ia juga akan menghancurkan Dajjal. Ia akan tinggal di dunia selama empat puluh tahun, kemudian ia meninggal dunia lagi dan kaum muslimin pun menyalatinya." Shahih: Qishshah Ad-Dajjal, Ash-Shahihah (2182).

"Aku orang yang paling dekat dengan 'Isa bin Maryam' alaihis salam di dunia dan akhirat, dan para Nabi adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu yang berbeza, sedangkan agama mereka satu" HR. Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah r.a

Pendapat penulis tidak bertentangan dengan kedua hadis diatas pula “bahwa kemenangan agama ini sudah sempurna. maka beliau bersabda: sesungguhnya hal itu akan berlangsung selama yang Allah kehendaki”. Ada batas terakhir dari generasi umat terakhir Islam yang puncaknya ditandai dengan kemenangan besar orang-orangnya terhadap dunia dan berdiri menjadi kekhalifahan seluruh dunia dan sesudah kemenangan besar dan kekhalifahan ini maka tidak ada babak baru dari generasi baru orang-orang Islam ini. Ada perbedaan cara berIslamnya umat nabi Isa as ini yang termaktup dalam ayat diatas dimana bertambah banyak lagi makanan halal diharamkan ke mereka. Namun jangan membedakan, karena Islam dari nabi Adam as sampai nabi Muhammad SAW adalah sama. Ada sih cara pembuktiannya kelak, coba saja tampar pipi kanannya umat itu dan lihat apa mereka memberi pipi kirinya buat ditampar juga.

Kenapa umat Islam nabi Muhammad SAW ini seakan-akan dibedakan, karena “Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat, sehingga turunlah Isa Ibn Maryam, maka berkatalah pemimpin mereka (Al-Mahdi): “Kemarilah dan imamilah shalat kami”. Ia menjawab;”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini (ummat Islam)”. (HR Muslim & Ahmad). Seakan ada Makna lainnya pula bahwa seakan-akan pemimpin dan dipimpin adalah berdasarkan satu golongan (berdasarkan risalah nabi siapa yang ditunjuk sebagai rasul utusan Allah kepada umat itu), nabi Isa as seakan-akan memposisikan Beliau mempunyai umat pula yang lain (tetap bernama Islam, keislaman ala nabi Isa as), dan umat Islam nabi Muhammad SAW adalah memiliki kemulian yang lebih dibandingkan umat-umat nabi lainnya.

Tidak ada kontradiksi antara fakta bahwa nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir dan nabi Isa as akan kembali ke bumi. Tatkala nabi Isa as datang untuk yang kedua kalinya, Beliau tidak akan membawa agama baru (karena Islam adalah satu “sedangkan agama mereka satu") jadi Beliau akan tunduk pula pada risalah agama yang haq yang terakhir disampaikan sebagai kesempurnaan agama dari awal manusia pertama hingga umat terakhir dan kelak Beliau akan beriman juga kepada al-Qur'an selain kitab-kitab yang lain. Karena Quran sebagai risalah wahyu Allah SWT yang terakhir, berarti derajat Quran lebih tinggi dari alkitab maka berarti juga sebagai penyempurna atau pelengkap alkitab yang Beliau pernah bawa pula, hingga asbab ini sebagai kitab yang terakhir otomatis Quran akan menjadi acuan utama risalah Beliau pula, Jadi nabi Isa as akan turun dari langit, namun dia akan mengikuti jalan risalah nabi Muhammad SAW, nabi Isa as akan memerintah dengan hukum Islam ala hukum Islam yang terakhir (Quran) dan telah sempurna ini dan akan memperbaiki dan menghidupkan kembali sunnah-­sunnah yang telah diabaikan oleh umatnya tersebut, hanya disini selain berbeda terhadap syahadat kepada siapa menjadi rasul utusanNya juga ada perbedaannya dalam hal derajat kemuliaan umat Islam nabi Muhammad SAW berbeda dengan umat Islam hasil dakwahan Beliau dalam derajatnya di sisi Allah SWT. Sebagaimana kandungan firman Allah SWT di dalam QS. An Nisaa' 162 yang bisa berarti “tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka (ahli kitab yang Islam setelah dakwah nabi Isa as, bahkan dikhususkan kekedalaman ilmu agamanya lagi) dan orang-orang mukmin (umat Islam nabi Muhammad SAW), mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu  (pengertian “mu” disini karena penyampaiannya wahyu ini aslinya kepada Rasulullah (atau bila dalam konteks kekinian maka dapat diartikan pula ditujukan pula kepada umat Islam Beliau)) dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. (mereka, kedua umat ini sama-sama menegakkan sholat dan membayar zakat, dsb dengan pengertian semua mengikuti hukum-hukum Islam).”

Maka bisa jadi urutan tanda besar yang benar dari sepuluh tanda-tanda: terbitnya matahari dari barat, keluarnya Dajjal, Isa bin Maryam, kepulan asap, Yajuj dan Majuj, keluarnya binatang melata serta terjadinya tiga gerhana atau tiga gempa???, gerhana/gempa di barat dan timur serta di belahan Jazirah Arab dan akhir dari tanda-tanda itu adalah keluarnya api dari Yaman dari daerah Qa'ra adn yang menandai akan digiringnya manusia menuju padang Mahsyar', atau binatang melata ada diurutan sesudah keluarnya Dajjal dan sebelum turunnya nabi Isa as.

Sesuai halnya bahwa bangsa-bangsa yang memerangi umat Islam sebelum dan kala nabi Isa as turun adalah bisa dikatakan sebagai bangsa Yakjuj dan Makjuj juga seperti uraian penulis sebelumnya, namun yang femokusan penamaan condong pada serangan gelombang terakhir setelah nabi Isa as turun. Maka kalangan Yakjuj dan Makjuj yang masih tersisa/tidak ikut dalam peperangan terakhir sebagai Yakjuj dan Makjuj/tertinggal di wilayah-wilayahnya masing-masing, yaitu : anak, istri, manula, pejabat pemerintahan, pengusaha, dsb yang tidak ikut dalam peperangan ini (baca: umat bumi, karena tidak ikut menjadi Yakjuj dan Makjuj, kalaulah mereka ikut berperang sebagai gerombolan terakhir barulah jadi Yakjuj dan Makjuj dan akan mati semua, yaitu yang berada disekitar puncak wilayah perang di negeri-negeri Syam khususnya di seluruh penjuru seputar gunung Thursina) kelak akan beriman kepada nabi Isa as dan menjadi pengikutnya pula dan Beliau menjadi saksi bagi mereka pada hari akhirat kelak.

Mungkin para sahabat yang membaca buku ini, telah sedikit mengerti uraian penulis dan punya gambarannya, penulis berharap para sahabat untuk meneliti hal ini berdasarkan pemahaman sahabat yang dalam pada sastra Arab dan hafalan sanad Quran dan hadis, dan ilmu lainnya untuk pemahaman ini. Yang mana penulis pun menunggu referensi baru hal ihwal tentang ini sebagai acuan penambah pemahaman buat penulis dengan artian penulis juga belum meyakini kemutlakan pendapat penulis sendiri.

Hal yang kedua yang perlu diteliti kembali oleh Anda :

Sebab-sebab yang memungkinkan terjadinya satu hari sama dengan setahun, satu hari sama dengan sebulan dan satu hari sama dengan seminggu :

  1. Dengan izinNya, Dajjal diberi kemampuan di luar kebiasaan, yaitu dapat memerintahkan bumi untuk menahan perputarannya dari 24 jam seperti biasa menjadi sesuka Dajjal. Namun dalam hal ini, bila dijelaskan secara saint cara terjadinya, maka yang terjadi harusnya adalah separuh bagian bumi siang terus dan separuh bagian lagi malam terus hingga sampai pada waktu yang dikehendaki Dajjal. Kasus ini seperti : ‘Sesungguhnya matahari itu tidak pernah tertahan tidak terbenam hanya karena seorang manusia kecuali untuk Yusya’. Yakni pada malam-malam dia berjalan ke Baitul Maqdis (untuk jihad).” (HR. Ahmad dan sanad-nya sesuai dengan syarat Al-Bukhari). Di dalam Injil juga ada tercatat kejadian penahanan waktu ini, sebab bila tidak diperpanjang waktu sore tersebut, maka mereka saat berperang kondisi yang ditakutkan adalah waktu itu telah mendekati waktu malam sabtu sebagai hari suci kaum Yahudi (Kaumnya Yusya). Namun perlu difahami pula gambaran hadis ini, bahwa ini terjadi hanya dikhususkan buat satu orang saja, tidak yang lainnya.
  2. Lewatnya benda luar angkasa/astroid besar yang sangat dekat jaraknya dengan bumi yang memiliki cahaya sendiri atau kelak dapat memantulkan dengan sempurna cahaya matahari, dimana astroid ini memiliki medan gravitasi sendiri, hingga dengan perbandingan jaraknya yang dekat dengan bumi mampu saling tarik menarik gravitasi dengan bumi, hingga saling tarik menarik bumi dengan matahari pula. Diandaikan saat tarik menarik bumi dengan matahari menyebabkan bumi terdiam atau bergerak lambat pada sumbu putarnya karena pengaruh kedua tarikan antara gravitasi matahari dan gravitasi astroid tersebut, maka waktu pun akan bergerak lambat pula, maka di angkasa juga akan terlihat dua buah matahari yang berlawanan arah disebagian bumi. Disebagian bumi akan siang karena matahari dan disebagian bumi lainnya akan siang karena astroid tersebut. Walaupun teriknya pada bagian masing-masing tersebut akan berbeda. Bisa jadi astroid ini memantulkan cahaya matahari atau memiliki cahaya sendiri dan juga karena penerimaan cahaya atau besaran pancaran cahaya ke bumi yang berbeda karena faktor jarak, kekuatan cahaya dan besar kecilnya benda angkasa tersebut yang terlihat di bumi, kemudian saat terjadi pergeseran lagi lewatnya/lintasan astroid tersebut, maka waktu berubah lagi sesuai dengan kecepatan gerakan putar bumi yang tertahan oleh daya tarik menarik dari astroid, bumi dan matahari tersebut. Hal ini akan stabil kembali pada waktu astroid tersebut telah menjauh dari titik untuk tetap dapat saling tarik menarik gravitasinya dengan bumi. Kejadian ini yang dimanfaatkan oleh Dajjal. Konsep serupa ini pernah beredar di dunia maya tentang planet X atau planet Nabiru, bedanya tidak ada tabrakan dengan bumi.
  3. Seperti yang penulis yakini bahwa “terbitnya matahari dari barat” adalah tanda kiamat yang akan muncul dahuluan dari Dajjal. Diasumsikan bahwa “terbitnya matahari dari barat” adalah kejadian permanen, tidak hanya sekali (sehari) yang kembali normal lagi. Disini mungkin saja ternyata kejadian “terbitnya matahari dari barat” karena bulan merekah/terbelah dengan sendirinya hingga membuat magnet kutub bumi ikut menjadi tertonggeng pula hingga membalik kutub magnetnya (salah satu versi teori “terbitnya matahari dari barat”), membawa efek lain pula, yaitu ketika awal-awal proses perputaran balik magnet ini, bumi mengalami kelambatan proses perputaran pada porosnya pula yang ternyata alhasil sehari terjadi selama setahun, kemudian bumi mengalami peningkatan berputar pada porosnya yang menyebabkan sehari selama sebulan, hingga akhirnya kelak perputaran bumi pada porosnya kembali normal namun matahari telah tetap terbit dari barat. Bila hal ini terjadi berarti tetap terlihat sebagaian bumi siang dan sebagaian malam, masing-masing selama 6 bulan berturut-turut bergantian. Kejadian ini bagai mesin yang lambat panas dan butuh waktu untuk adaptasi baru agar berjalan normal kembali. Tanda ini pula yang dimanfaatkan oleh Dajjal.
  4. Penggabungan teori kedua dan ketiga, namun tarik menarik gravitasi astroid hanya kepada gravitasi bulan, dimana menyebabkan bulan merekah/terbelah karena pengaruh tarikan astroid dan bumi hingga membuat magnet kutub bumi ikut menjadi tertonggeng pula hingga membalik kutub magnetnya (salah satu versi teori “terbitnya matahari dari barat”). Point 3 dan 4, Kedua hal ini berkaitan antara kejadian “terbitnya matahari dari barat” yang langsung dilanjutkan dengan kejadian hari yang panjang setahun dan munculnya Dajjal.
  5. Berdasarkan dalil-dalil tentang matahari dan geosentris, kemungkinan matahari itu sendiri lah yang berbalik arah dari sebab-sebab tertentu, bisa saja pada orbiternya/jalan-jalan matahari didepannya yang harusnya akan ia lalui dibuat lebih panas dari biasanya dalam keadaan dingin dan pada jalan-jalan dibelakangnya yang telah dilaluinya lebih dingin dari jalan-jalan diarah depannya tersebut, jadi matahari akan mundur dengan sendirinya, kembali melalui jalan-jalan yang dingin ini yaitu berbalik arah.


Disini penulis tidak terlalu memusingkan bagaimana teori yang benar “terbitnya matahari dari barat” dan bagaimana teori yang benar dari “sehari sama dengan setahun” karena penulis lebih condong kepada keyakinan “terbitnya matahari dari barat” adalah benar namun mengenai bagaimana peristiwanya biarlah sambil jalan saat terjadinya. Penulis hanya mengasumsikan kemungkinan-kemungkinan tiap peristiwa-peristiwanya saja dan sebab mungkin untuk menelitinya, bidang Anda lah yang lebih cocok dalam hal ini, sebab biasanya mukjijat yang terjadi di alam akan bisa dijelaskan oleh saint pula karena masih dalam rana “Kursi” yang berarti adalah rana “saint” pula (baca pembahasan takdir, dibagian atas buku ini).

Penulis akan membawa Anda ke teori lanjutan yang mungkin ada kaitan pula dari kedua hal tersebut diatas, dan penulis berharap Anda lah yang membuat simulasinya dan kelak penulis akan menunggu hasil tersebut di internet.

Satu hal yang terlupa dari para peneliti adalah lanjutan kejadian “terbitnya matahari dari barat” ini bilakah ia adalah hal yang permanen, dimana seperti Kita sadari bahwa panjang waktu terbitnya matahari hingga kembali terbit esoknya di bumi adalah 24 jam (12 jam siang dan 12 jam malam). Asumsinya bila terjadi “matahari terbit dari barat” maka matahari yang tadinya mengarah ke barat pastinya akan tiba-tiba langsung berbalik arah ke timur kembali. Bila Kita berpatokan pada gerak matahari yang tadinya kearah barat tiba-tiba berubah arah berbalik kembali ke timur tersebut, maka apa yang terjadi disaat pada  jam 8 pagi, di jam 12 siang, di jam 4 sore, dan sesaat setelah sholat maghrib (seluruh waktu 24 jam keliling bumi dan imbasnya). Maka ada beberapa hal disini yang perlu disimulasikan oleh teknologi astronomi dan program komputer untuk itu, dan hal ini berkaitan dari dua teori kejadian diatas pula :

  1. Bila berpatokan pada keadaan bumi yang tetap wilayah utara dan wilayah selatannya tidak berubah, hanya perputaran poros bumi saja yang terbalik, maka pada waktu disebuah daerah di bumi dimana posisi bujurnya tepat pada waktu kejadian “terbitnya matahari dari barat” itu adalah sesudah maghrib (sesaat tenggelamnya matahari) tiba-tiba saat orang selesai sholat maghrib maka saat ia keluar Masjid lalu melihat suasana dimana matahari yang barusan tenggelam muncul kembali maka suasana tak lama kemudian menjadi fajar atau shubuh telah masuk, maka waktu Isya terlewatkan. Begitupun pada garis bujur yang tepat pada waktu 8 jam pagi, tiba-tiba terbalik kembali arah ke timur berarti waktu itu langsung menjadi sekitar jam 4 sore, maka waktu dzuhur terlewat. Bila bujur pas di jam 12, mungkin tidak terasa karena putaran waktu pas ditengah jadi sore tetap jalan kemudian hanya matahari terlihat berbalik arah, bila daerah di garis bujur jam 4 sore tiba-tiba terjadi “matahari terbitnya dari barat” yang tadinya sudah mendekati waktu malam, tidak tahunya waktu siang berjalan kembali, menjadi sekitar jam 8 pagi, maka siangnya menjadi lebih panjang dan mereka akan mengulang dzuhur dan ashar padahal maghrib, isya, dan shubuh belum sempat terlewati. Yang tadinya sudah mendekati fajar tiba-tiba mendapat malam kembali maka malam akan panjang buat mereka karena kembali ke waktu seputar maghrib. Demikianlah keunikan tiap daerah lingkaran bumi yang bervariasi pengalamannya, ini terjadi hanya khusus 1x hari pada saat hari kejadian itu saja. Hal lainnya mungkin Anda harus menjamak sholat buat hari tersebut menggenapkan waktu sholat yang hilang.
  2. Bila tertonggengnya kutub hingga menyebabkan pula menjadikan bumi terbalik pula dimana kutub utara berbalik menjadi kutub selatan dan kebalikkannya, entah disebabkan bulan yang merekah saja atau ditambah sebab astroid yang tarik menarik atau hal lainnya atau apapun asbab peristiwa “matahari terbit dari barat” namun dengan cara mengakibatkan bumi terbalik agar arah matahari terbalik, namun Allah SWT juga berkehendak agar kejadian ini tidak menimbulkan hal ribet karena perpanjangan dari waktu siang dan malamnya dan serta agar waktu-waktu sholat tetap normal berkelanjutan terjadinya maka selain berbaliknya putaran poros magnet bumi (kutub) tentu saja akan terjadi juga pembalikkan wilayah utara menjadi selatan atau sebaliknya dalam sekejap pula yang mana wilayah lintang selatan menjadi lintang utara dan sebaliknya atau bila tadinya Australia di bawah (selatan) kelak akan menjadi wilayah atas (utara) mengikuti proses terjadinya “terbitnya matahari dari barat”. Pertanyaan lainnya adalah apakah Kabah yang Kita tahu adalah pusat bumi akan tetap menjadi pusat bumi karena terbaliknya pula posisinya di bumi (lihat gambar dibawah), sepertinya tidak mengefek akan hal tersebut, namun pertanyaan tambahannya apakah tetap akan menjadi pusat dunia? Bila Anda berkata akan mempengaruhi pusat bumi dan tentu saja bila demikian maka akan mempengaruhi pusat dunia pula, maka seharusnya pembalikkan bumi akan menyebabkan pembalikkan 7 langit beserta isinya, bintang-bintang, galaksi-galaksi dan benda-benda langit lainnya pula.
  3. Bila “terbitnya matahari dari barat” adalah kejadian yang berkaitan pula dengan “sehari selama setahun (munculnya Dajjal) dengan kata lain sedetik berlalunya kejadian “terbitnya matahari dari barat” langsung disusul dengan “sehari selama setahun” agar dimana saat kejadian ini umat muslim tidak bingung akan hal ribet karena perpanjangan dari waktu siang dan malam sebab “matahari dari barat” ini pada hari terjadinya dan serta agar waktu-waktu sholat tetap normal berkelanjutan terjadinya pada hari kejadian tersebut maka dibuatlah waktu Dajjal di bumi sebagai kelanjutan hingga otomatis pergerakan matahari sangat lambat hingga masih terlihat tetap di posisi matahari pada hari kejadian “terbitnya matahari dari barat” tersebut, jadi orang-orang akan mengikuti waktu di dalam arloji/jam saja. Barulah beberapa minggu kemudian umat muslim baru tahu bahwa matahari telah terbit dari barat juga atau baru tahu kelak setelah waktu berjalan normal kembali, disinilah seakan-akan kelihatannya kejadian ini belakangan setelah tanda kiamat “Dajjal” muncul. Masalahnya apakah waktu Dajjal yang selama “1 tahun 2 bulan 2 minggu” atau “1 tahun 1 bulan 1 minggu 1 hari” kelak perputarannya akan sama pada saat keadaan di point seperti teori kesatu tadi, yang tadi berhenti misalnya di garis bujur jam 8 pagi, di jam 12 siang, di jam 4 sore, dan sesaat setelah sholat maghrib (seluruh waktu 24 jam keliling bumi dan imbasnya) ternyata saat setelah waktu berjalan normal lagi, keadaan matahari kembali ke posisi garis bujur jam 8 pagi, di jam 12 siang, di jam 4 sore, dan sesaat setelah sholat maghrib (seluruh waktu 24 jam keliling bumi dan imbasnya) dengan bedanya bahwa awalnya perjalanan dari “matahari terbit dari timur” dalam waktu awal itu kelak akhir Dajjal tersambung namun dengan sambungan perjalanan gerak matahari dari “matahari terbit dari barat” artinya orang-orang tidak merasa efek samping dari perpanjangan waktu dan keanehan waktu-waktu sholat yang sebenarnya terubah disatu hari “terbitnya matahari dari barat” itu.
  4. Bila mengikuti hukum geosentris, maka saat pembalikkan arah gerakan matahari (matahari terbit dari barat), ada dua kemungkinan terjadinya hari setahun, yaitu, pertama: matahari berhenti berevolusi kepada bumi, karena seimbangnya suhu pada jalan orbiternya terhadap bumi dihadapan dan belakang matahari dan kedua: matahari berjalan berlahan berevolusi terhadap bumi dan terbalik arahnya, bisa saja pada orbiternya/jalan-jalan matahari didepannya yang harusnya akan ia lalui dibuat lebih panas dari biasanya dalam keadaan dingin dan pada jalan-jalan dibelakangnya yang telah dilaluinya lebih dingin dari jalan-jalan diarah depannya tersebut, jadi matahari akan mundur dengan sendirinya, kembali melalui jalan-jalan yang dingin ini yaitu berbalik arah, disini jalan dibelakang tersebut belum cukup memenuhi suhu maksimal yang dibutuhkan dalam mengorbit normalnya matahari.

Apa Anda mengerti uraian penulis ini, bila mengerti, terserah Anda mau mencoba mensimulasikannya dalam sebuah program atau tidak, karena bisa jadi ini akan mengaitkan kedua teori kejadian diatas pula. Bila mau mencoba kelak penulis ingin membaca referensi hal ini sebagai tambahan-tambahan.

Satu hal lagi, janganlah kalian bila bertemu tanda kutip “seseorang” lalu berkata: “Hai, Yakjuj!” atau “Alo, Makjuj!” karena hal ini adalah sifat tercela dan berlebih, tunggulah kebenaran telah muncul baru dapat berkata seperti itu. Dan belum tentulah “seseorang” itu kelak akan tetap seterusnya pada kepercayaan lamanya bisa jadi ada hidayah akan menyusulnya kelak. Dan anggaplah ini sekedar sebagai tambahan atau sebagai kabar atau sebagai hiasan atau sebagai kajian. Bila bersifat sebagai kajian, sah-sah saja untuk berkata hal tersebut dilingkup kajian Anda.

Pada Hari Akhir, akan ada orang-orang yang ketika bertemu mereka saling mengutuk dan mencela, bukannya saling memberi salam. ('AIIamah JaIaIuddin Suyuthi, Durar-Mantsur)

Akan ada banyak sekali tukang kritik, al­qashshash (tukang cerita), yang suka melakukan ghibah (mem­bicarakan kejelekan seseorang dari belakang), dan tukang ejek di tengah masyarakat. (AI-Muttaqi aI-Hindi, Muntakhab Kanzul 'Ummaal)

Bersambung...

Bila ingin membaca lebih lanjut ebook ini, Klik tulisan ini untuk kembali ke-link-link di daftar isi

Anda sedang membaca artikel tentang PERLU DITELITI LAGI - Matahari dari Barat dan anda bisa menemukan artikel PERLU DITELITI LAGI - Matahari dari Barat ini dengan url http://manfaatputih.blogspot.com/2013/08/perlu-diteliti-lagi.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopypaste-nya jika artikel PERLU DITELITI LAGI - Matahari dari Barat ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link PERLU DITELITI LAGI - Matahari dari Barat sebagai sumbernya.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Kurang jelsa

Deki X mengatakan...

jangan pake ilmu2 nya orng NASA dong min, ka'bah di katakan sejajar dengan baitul makmur di langit ke 7, kalau bumi berputar2 sambil mengelilingi matahari bagaimana bisa sejajar, banyak ayat/dalil yg bertentangan dengan sains moderen/ilmunya orng barat, makanya susah dapat kecocokan, susah ketemunya.

Posting Komentar

Beri Komentarmu disini!

Download Ebook LINK

.......................................................

MAU BACA LEBIH LANJUT
KLIK DAFTAR ISI DISINI

atau

Mau Download EBOOK ini

klik LINK ini :


Anda bisa download ebook ini di sini :

Pembahasan Tuntas Peradaban Manusia dari awal hingga akhir full Final.pdf

LINK 1 - ZIDDU

LINK 2 - 4SHARED

Surat Al Kahfi diantara Nubuat Nasrani versus Nubuat Islam.pdf

LINK 1 - ZIDDU

LINK 2 - 4SHARED

.......................................................

DAFTAR ISI

Daftar Isi :






















































Pembahasan Beberapa Hal Penting:

























































7. Periode Zaman Kiamat/Zaman Peradaban Manusia Akhir Yang Tidak Mengenal Islam









Di dalam penulisan ini ada beberapa penjabaran baru yang belum pernah terlihat di dalam tulisan peneliti lainnya, Semoga hal ini bermanfaat untuk menambah kemanfaatan buku ini.


Bantinglah Otak Untuk Mencari Ilmu Sebanyak-Banyaknya Guna Mencari Rahasia Besar Yang Terkandung Di Dalam Benda Besar Yang Bernama Dunia Ini, Tetapi Pasanglah Pelita Dalam Hati Sanubari, Yaitu Pelita Kehidupan Jiwa. (Al- Ghazali)




Hak Cipta oleh M. Yusuf . Diberdayakan oleh Blogger.