B.
Budaya Peradaban Awal
Marilah kita buka sebuah pernyataan,
bahwa nabi Adam as pernah berada di surga, dan tidaklah surga itu hanya terdiri
dari kawasan rindang dan bersungai saja, apakah surga tidak ada
lapangan/stadion seperti stadion sepakbola, taman bermain seperti waltdisney
atau sebagainya, bahkan surga sebenarnya memiliki isi yang dikatakan lebih dari
apa yang dapat diakali/dipikirkan manusia, dalam riwayat nabi Adam as pula
dijelaskan bahwa auratnya terbuka setelah memakan buah quldi yang berarti nabi
Adam as telah mengenal pakaian sebelumnya, dan menempati istana, literatur
mengatakan tempat tinggal di surga digambarkan sebagai istana dari emas, ini
menjelaskan nabi Adam as pun sebelum turun kedunia mengenal pakaian dan tempat
tinggal yang sangat layak, bisa diartikan saat berada di bumi, Manusia pertama
telah memiliki peradaban atau pengetahuan tentang pakaian dan perumahan layak
huni, tidak lah mereka akan menetap di sebuah lembah yang subur, mungkin kelak
gua-gua adalah tempat pelarian dan persembunyian saja. juga dijelaskan bahwa
peradaban pertama telah mengenal pertanian dan peternakan.
Abdullah bin Muhammad bercerita
kepada kami bahwa, Abdur-Razaq bercerita kepada kami dari Ma'mar dari Hammam
dari Abu Hurayrah r.a, dari Rasulullah SAW bersabda: "Allah menciptakan Adam, tingginya 60 hasta" (H.R
Bukhari, 8:246).
Dari Abu Hurairah ra. dati Nabi
saw., beliau bersabda : “Allah
menciptakan Adam, tingginya 60 hasta”. Kemudian Allah berfirman : “Pergilah,
berilah salam kepada malaikat itu, dan dengarkan penghormatan keturunanmu”.
Adam berkata : “Assalamu’alaikum (Semoga kesejahteraan tetap atasmu)”. Mereka
menjawab : “Assalamu’alaika wa rahmatullah ( Semoga kesejahteraan dan Rahmat
Allah atasmu) . Mereka menambah wa rahmatullah (dan rahmat Allah). Setiap orang
yang masuk surga atas bentuk Adam. Penciptaan itu senantiasa berkurang hingga
sekarang”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
60 hasta = 2700 cm atau 27 meter
Dari hadist ini ada gambaran
jelas bahwa manusia di masa peradaban pertama, memiliki postur tubuh yang
tinggi, bila diperbandingkan dengan manusia modern sekarang ini, hal tersebut
tentu juga menjadi gambaran tentang kekuatan jasmani/fisik manusia peradaban
pertama ini lebih besar berlipat-lipat berbanding manusia modern, mungkin
perbandingannya adalah penyesuaian perbandingan tinggi dari antara kedua jenis
peradaban manusia dan apakah ini adalah hal yang disengaja oleh penciptaNya
berhubungan dengan keadaan bumi pada waktu peradaban ini berada masih banyak dihuni
oleh binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan yang berbadan besar, hal ini perlu di
lihat lagi dari artefak-artefak peninggalan mereka, apakah beberapa kali lipat
besarnya dari seharusnya besaran benda yang dimiliki dan dipakai manusia
sekarang.
Umat Islam di jaman sekarang
sendiri mempunyai kepercayaan bahwa di jaman periode nabi-nabi yang datang
silih berganti hingga mencapai ratusan orang tersebut, diturunkan ke bumi
dengan maksud membawa risalah keagamaan dari Allah SWT, yang tentu saja
dilengkapi kepada mereka oleh Allah SWT berupa pengajaran terhadap pengatahuan,
ilmu, ajaran dan teknologi yang khusus dan sesuai untuk digunakan pada
kaum-kaum yang mereka diutus, di samping itu pula di jaman tersebut, mereka di
beri pula banyak kemampuan spritual, mukzizat dan karomah, bahkan orang-orang
sholeh pengikut mereka pun ada yang diberi/memiliki kemampuan supernatural
tersebut. Ambil contoh nabi Sulaiman as yang memiliki pasukan Jin yang dapat
memindahkan bangunan besar dari sebuah peradaban dalam sekejab mata, nabi Musa
as yang dapat membelah laut dengan seijinNya, yang ilmuan sekarang membuktikan
dengan saint, teori mereka yang bisa menjelaskan kejadian tersebut berdasarkan
saint. Selain itu nabi-nabi ini juga membawa beberapa pengetahuan dasar dan
teknik dasar dari pertanian, peternakan, ilmu bangunan, astronomi, dsb. yang
semuanya bisa dikatakan menjadi cikal bakal ilmu modern.
Terpikir oleh kita mengapa hal
itu terjadi, mengapa ada beberapa bagian bidang teknologinya yang sangat canggih,
kadang dalam hal-hal tertentu secanggih teknologi sekarang, mungkin jawaban
terbaik adalah kita dibuat terbengong-bengong dengan kemampuan tersebut, yang
padahal kita tidak terpikirkan bahwa manusia dalam peradaban nabi terakhir ini
hampir keseluruhan banyaknya mukzizat supernatural dihilangkan dari mereka
termasuk juga penurunan drastis tinggi tubuh dan pelemahan jasmani yang
kemudian digantikan atau diberikan kepada mereka lebih banyak keluasan cara
menggunakan akal dan pikiran, jadi disaat manusia-manusia peradaban sebelumnya
menggunakan banyak mukzizat dan karomah dari manusia-manusia pilihan di bangsanya,
manusia peradaban sekarang ini disuruh untuk lebih menggunakan kemampuan mereka
melalui perkembangan akal dan pikiran, ini pula yang dilupakan banyak orang dan
ilmuan hingga terkagum-kagumlah mereka dengan pencapaian peradaban lalu
tersebut, walau sebenarnya para ilmuan sekarang tidak heran dengan hasil
capaian seperti tersebut yang sekiranya mereka mampu. Hanya saja adalah
keingintauan tentang “Kok bisa seperti itu?”.
Manusia modern sekarang butuh
banyak tahun buat melakukan kemampuan-kemampuan tersebut seiring perkembangan
akal pikiran dan teknologi mereka, sedang manusia peradaban lalu hanya butuh beberapa
Superman dengan bawaan kemampuannya yang supernatural. Bila manusia modern
berpikir dengan akalnya (karena mereka diberi kemampuan untuk lebih menggunakan
akal dan pikiran lebih luas dengan mengurangi pemberian yang bersifat
supernatural) seharusnya manusia peradaban lalu tidak akan bisa mencapai
lingkup kecanggihan tertentu itu, dan itu benar jika saja peradaban lalu juga
diharusnya melakukan dengan cara melalui perkembangan akal dan pikiran mereka
tanpa adanya kekuatan pendukung banyaknya kekuatan supernatural, karomah dan
mukzizat jelas tidak akan bisa, bukti lainya adalah artefak dalam lingkup
harian mereka terlihat sederhana.
Tapi mengapa pada Periode lain
dalam peradaban lalu ada ditemukan peradaban yang lebih maju dari peradaban
lalu yang lebih muda dari peradaban lalu yang lebih awal ini, dimana ada
artefak mereka yang ditemukan itu
terbuat dari logam-logam bahkan ada kisah tentang mereka yang memiliki pesawat
dan senjata pemusnah massal lengkap dengan pembuktian reruntuhannya dan
bekas-bekas peperangan nuklirnya, sebuah pertanyaan lain, mengapa ada perbedaan
yang besar tersebut seakan ada rentetan peradaban manusia pertama sangat maju,
kemudian dilanjutkan peradaban tengah yang menurun tidak sangat canggih
dibanding peradaban awal tersebut dan akhirnya peradaban sekarang (terakhir) ini
juga menuju kekecanggihan peradaban awal tersebut.
Gambar rajah
Tembok Besi Zulkarnain di Fergana yang kini telah pun dikorek oleh bangsa
Yakjuj dan Makjuj
Lihatlah kisah Zulkarnain yang
terdapat di dalam nash ini :
Zulkarnain menjawab: Saya tidak mengharapkan
upah dari kamu. Nikmat dan pemberian Tuhanku adalah lebih berharga dari upah
itu. Hanya kepadamu saya minta kaum pekerja dan alat-alatnya, besi, tembaga,
arang batu dan kayu. Setelah semua itu terkumpul, Zulkarnain mulai bekerja
dengan pertolongan para pekerja. Mula-mula dinyalakan api dengan kayu dan arang
batu, diambilnya besi, lalu dihancurkannya dengan api itu. Kepada hancuran besi
itu dituangkannya tembaga, sehingga menjadi satu dengan besi. Dengan bahan
campuran inilah didirikannya dinding raksasa antara negeri yang meminta
pertolongannya itu dengan negeri Yajuj dan Majuj, dinding besi raksasa yang
tidak dapat ditembus dan dilubangi oleh sesiapa. Kepada bangsa itu Zulkarnain
lalu berkata: Dinding ini adalah rahmat dari Tuhan kepadamu, hanya Tuhanlah
yang dapat menembus dinding ini, bila dikehendakiNya. Zulkarnain adalah hamba
Allah SWT yang diberi banyak ilmu, hikmah dan kekuasaan.
Kisah tersebut mungkin lebih
cocok kepada Cyprus Agung dari pada Alexander Agung, keduanya adalah raja yang memiliki
kekuasan besar pada peradaban lalu. Allah SWT memberi pengetahuan kepada
Zulkarnain tentang cara membuat beton besi anti karat dan lebih kuat dari besi
biasa, yang manusia modern jaman sekarang butuh banyak tahun buat mengembangkan
besi ke pada besi anti karat. Entah zulkarnain diberi secara langsung oleh
Allah SWT, atau belajar dari orang-orang suci lainnya saat pengembaraannya ke
timur dan ke barat atau belajar dari negeri India atau bahkan dia pula yang
memberi pengetahuan kepada orang India. Hal ini berhubungan tentang adanya
sebuah batangan besi yang tertanam di India yang kandungan anti karatnya
sangat-sangat bagus dan tahan lama sekali.
Bagaimana sekiranya anda membuat
tembok besi yang panjang terbentang antara dua gunung dan setinggi bukit, tentu
teman-teman Anda sedunia akan geleng-geleng kepala tidak percaya, memikirkan
bagaimana cara membawa besi tersebut, berapa banyak bahannya, alat dan cara membakarnya,
mengambilnya sebanyak itu dari tambangnya tanpa alat berat, memisahkan besi
dari batu yang melengket dari besinya, dsb. Bila manusia modern sekarang, butuh
berapa banyak pasukan/pekerja yang harus melakukan hal tersebut bila tanpa
kendaraan dan alat berat. Dan ini adalah hasil dari manusia peradaban tengah
yang diberi ilmu dan hikmah dari Allah SWT yang notabene peradaban tengah ini
adalah peradaban yang tidak terlalu canggih, lalu capaian kecanggihan yang
bagaimana peradaban awal itu datang, yang kisahnya mencakup peradaban Altantis,
Lemuria, dan kerajaan Sri Rama Kuno dengan kemampuan membuat pesawat terbang
serupa UFO (ada di dalam kisah di kitab Weda yang mereka bertempur di dekat
bulan) dan senjata pemusnah massal. Penulis mencoba mencari jawabannya juga di
dalam nash, tidak hanya dari kisah-kisah di dalam Weda.
Kembali ke pembahasan awal kita,
Bila nabi Adam as adalah Bapak pertama umat manusia dan tubuhnya sangat tinggi
dibandingkan manusia modern, pertanyaan lainnya akan timbul, bila halnya
demikian, seandainya nabi Adam as adalah orang yang berwajah Arab, bukankah
orang-orang di dunia sekarang harusnya berwajah ke-Arab-Arab-an semuanya sebagai
anak keturunan dari manusia pertama tersebut namun mengapa di belahan bumi, di
belahan benua-benua terdapat banyak ragam ras manusia tidak hanya Arab tapi yang
terbagi dalam beberapa kelompok besar, yaitu :
- -
Ras Negroid (Kulit Hitam)
- -
Ras Kaukasoid (Kulit Putih)
- -
Ras Mongoloid (Kulit Kuning)
- -
Ras Australoid (orang Dravida, orang
Asia Tenggara “Asli”, orang Papua, dan orang Australia)
- -
Ras Khoisan (orang Bushmen atau
Hottentot dari Afrika Selatan)
- -
Ras Wedda (orang pedalaman Sri Lanka dan
Sulawesi Selatan)
- -
Ras Ainu (orang pulau Hokkaido di
Jepang)
-
Ras
Kaukasoid
Ras Kaukasoid adalah ras manusia
yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan dan
India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara,
sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru. Anggota
ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar.
Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk
ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan
anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota
ras Kaukasoid.
Ras
Mongoloid
Ras Mongoloid adalah ras manusia
yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara,
Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut,
Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania.
Anggota ras Mongoloid biasa
disebut “berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar. Misalkan orang Indian
di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit
coklat muda sampai coklat gelap.
Ciri khas utama anggota ras ini
ialah rambut berwarna hitam yang lurus, bercak mongol pada saat lahir dan
lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit. Selain itu anggota ras
manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek daripada ras Kaukasoid.
Ras
Negroid
Ras Negroid adalah ras manusia
yang terutama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun Sahara. Keturunan
mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta
Timur Tengah.
Ciri khas utama anggota ras
negroid ini ialah kulit yang berwarna hitam dan rambut keriting. Meski begitu
anggota ras Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit hitam dan berambut
keriting tidaklah termasuk ras manusia ini.
Ras
Australoid
Ras Australoid adalah nama ras
manusia yang mendiami bagian selatan India, Sri Lanka, beberapa kelompok di
Asia Tenggara, Papua, kepulauan Melanesia dan Australia.
Untuk kelompok di Asia Tenggara,
orang Asli di Malaysia dan orang Negrito di Filipina termasuk ras ini.
Ciri khas utama ras ini ialah
bahwa mereka berambut keriting hitam dan berkulit hitam. Namun beberapa anggota
ras ini di Australia berambut pirang dan rambutnya tidaklah keriting melainkan
lurus. Selain itu beberapa orang Asli di Malaysia kulitnya juga tidak selalu
hitam dan bahkan menjurus putih.
Ras
Khosian
Ras Khoisan adalah ras manusia
yang mendiami daerah barat daya Afrika, terutama di Namibia, Botswana dan
Afrika Selatan. Meski jumlah anggota ras ini tinggal beberapa ratus ribu, ras
ini adalah ras yang sangat menarik sebab dianggap ras tertua atau cabang
pertama yang berpisah dari ras utama manusia lainnya.
Ras
Campuran
Mongoloid+Kaukasoid=Mestis
Kaukasoid+Negroid=Mullat
Negroid+Mongoloid=Zambo
dan pula harusnya tinggi tubuh
manusia-manusia modern adalah jauh lebih tinggi dari sekarang. Bila tidak ada
jawabannya, teori Darwin manusia prasejarah dari kera ke manusia akan susah
Anda gugurkan?
Penulis akan coba menjawan keseluruhan
pertanyaan ini.
Cuplikan Sumber Literatur
Epos
Mahabarata
Kisah ini menceritakan konflik
hebat keturunan Pandu dan Dristarasta dalam memperebutkan takhta kerajaan.
Menurut sumber yang saya dapatkan, epos ini ditulis pada tahun 1500 SM. Namun
fakta sejarah yang dicatat dalam buku tersebut masanya juga lebih awal beribu
tahun dibanding penyelesaian bukunya. Artinya peristiwa yang dicatat dalam buku
ini diperkirakan terjadi pada masa 30000-15000 tahun yang silam.
Buku ini telah mencatat kehidupan
dua saudara sepupu yakni Kurawa dan Pandawa yang hidup di tepian sungai Gangga
meskipun akhirnya berperang di Kurukshetra. Namun yang membuat orang tidak
habis berpikir adalah kenapa perang pada masa itu begitu dahsyat? Padahal jika
dengan menggunakan teknologi perang tradisional, tidak mungkin bisa memiliki
kekuatan yang sebegitu besarnya.
3 Model Pesawat
Purba dari kerajaan Rama Kuno yang memakai teknik anti gravitasi
Spekulasi baru dengan berani
menyebutkan perang yang dilukiskan tersebut, kemungkinan adalah semacam perang
nuklir! Perang pertama kali dalam buku catatan dilukiskan seperti berikut ini:
bahwa Arjuna yang gagah berani, duduk dalam Weimana (sarana terbang yang mirip
pesawat terbang) dan mendarat di tengah air (perhatikan bahwa pesawatnya juga
telah dapat mendarat di air bukan hanya di darat), lalu meluncurkan Gendewa,
semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus
melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh. seperti hujan lebat
yang kencang, mengepungi musuh, dan kekuatannya sangat dahsyat.
Dalam sekejap, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk di atas
wilayah Pandawa, angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam
kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai
bertiup wuuus..wuuus.. disertai dengan debu pasir. Burung-burung bercicit panik
seolah-olah langit runtuh, bumi merekah. Matahari seolah-olah bergoyang di
angkasa, panas membara yang mengerikan yang dilepaskan senjata ini, membuat
bumi bergoncang, gunung bergoyang, di kawasan darat yang luas,
binatang-binatang mati terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering
kerontang, ikan udang dan lainnya semuanya mati. Saat roket meledak, suaranya
bagaikan halilintar, membuat prajurit musuh terbakar bagaikan batang pohon yang
terbakar hangus.
Jika akibat yang ditimbulkan oleh
senjata Arjuna bagaikan sebuah badai api, maka akibat serangan yang diciptakan
oleh bangsa Alengka juga merupakan sebuah ledakan nuklir dan racun debu
radioaktif.
Gambaran yang dilukiskan pada
perang dunia ke-2 antara Rama dan Rahwana lebih membuat orang berdiri bulu
romanya dan merasa ngeri: pasukan Alengka menumpangi kendaraan yang cepat,
meluncurkan sebuah rudal yang ditujukan ke ketiga kota pihak musuh. Rudal ini
seperti mempunyai segenap kekuatan alam semesta, terangnya seperti terang
puluhan matahari, kembang api bertebaran naik ke angkasa, sangat indah. Mayat
yang terbakar, sehingga tidak bisa dibedakan, bulu rambut dan kuku rontok
terkelupas, barang-barang porselen retak, burung yang terbang terbakar gosong
oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari kematian, para prajurit terjun ke
sungai membersihkan diri dan senjatanya.
Banyak spekulasi bermunculan dari
peristiwa ini, diantaranya ada sebuah spekulasi baru dengan berani menyebutkan
bahwa perang Mahabarata adalah semacam perang NUKLIR!!
Tapi, benarkah demikian yang
terjadi sebenarnya? Mungkinkah jauh sebelum era modern seperti masa kita ini
ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir? Sedangkan masa
sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa prasejarah dimana peradaban Sumeria
dianggap peradaban tertua didunia tidak ditemukan kemajuan semacam ini?
Namun selama ini terdapat
berbagai diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahwa dunia
pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.
Teori Atlantis, Lemuria, kini makin diperkuat dengan bukti tertulis seperti
percakapan Plato mengenai dialog Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai
Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha mengenai
dinasti Rama kuno, dan bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo,
Easter Island dan Pyramid Mesir maupun Amerika Selatan.
Penelusuran fakta ilmiah
Akhir-akhir ini perhatian saya
tertuju pada sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki jaman
nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan
dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan
antara tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM.
Atlantis memiliki wilayah mulai
dari Mediteranian hingga pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantis
sedangkan Dinasti Rama berkuasa di bagian Utara India-Pakistan-Tibet hingga
Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik
Selatan) hingga kini belum bisa diterjemahkan dan para ahli memperkirakan
peradaban itu berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang selama ini
diyakini manusia (4000 SM). Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain
mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun
gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami jaman
keemasan dengan tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’ yg salah satunya adalah
Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).
Dalam suatu cuplikan cerita dalam
Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana
(sebuah benda mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, (bayangkan
pesawat yang bisa mendarat di air) lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata
yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api
yang gencar di atas wilayah musuh, lalu dalam sekejap bumi bergetar hebat, asap
tebal membumbung tinggi diatas cakrawala, dalam detik itu juga akibat kekuatan
ledakan yang ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua
apa saja yang ada disitu.
Yang membuat orang tidak habis
pikir, sebenarnya senjata semacam apakah yang dilepaskan Arjuna dengan
Weimana-nya itu?
Ada beberapa penelitian yang
berusaha menguak tabir misteri kehidupan manusia di masa lampau ini. Tentang
bagaimana kehidupan sosial hingga kemajuan ilmu dan teknologi mereka. Beberapa
waktu belakangan banyak hasil penelitian yang mengejutkan. Dan dari berbagai
sumber yang telah saya pelajari, secara umum penggambaran melalui berbagai
macam teori dan penelitian mengenai subyek ini telah pula memberikan beberapa
bahan kajian yang menarik, antara lain adalah:
- Permulaan sebelum dua milyar tahun
hingga satu juta tahun dari peradaban manusia sekarang ini teryata telah terdapat
peradaban manusia. Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak
peradaban yang demikian maju namun akhirnya menuju pada sebuah kebinasaan? Dan
penyebab kebinasaan itu adalah tiada lain akibat peperangan yang pernah
terjadi.
- Atlantis dan Dinasti Rama pernah
mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat yang bersamaan (30.000-15.000
SM). Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir. Keduanya memiliki teknologi
dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan
dan berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana
(Rama) dan Valakri (Atlantis).
Penduduk Atlantis memiliki sifat
agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah
Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan
ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah
Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya
dengan menggunakan senjata nuklir.
Reruntuhan
peradaban Mohenjo-Daroo
Para ahli menemukan bahwa pada
puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo
mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan
Thermonuklir skala besar. Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan
dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali
dengan senjata nuklir masa kini.
Beberapa Seloka dalam kitab Wedha
dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana
terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa
kini. Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah
sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu
Piramid di Mesir dan Amerika Selatan.
Dari hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India,
para arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing yang telah menjadi
batu hangus di atas hulu sungai. Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini
dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin
melebur bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 °C. Bara api
yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir
baru bisa mencapai suhu yang demikian.
Di dalam hutan primitif di
pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu
hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan
luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan didalam bangunan juga telah
dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di
Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca
pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan
nuklir saat ini.
Bukti ilmiah peradaban Veda.
Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap dari penemuan fosil-fosil
maupun artefak. Alat yang digunakan manusia pada masa itu telah terbukti
menunjukkan bahwa peradaban manusia modern telah ada sekitar ratusan juta
bahkan miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti tersebut diungkapkan oleh Michael
Cremo, seorang arkeolog senior, peneliti dan juga penganut weda dari Amerika,
dengan melakukan penelitian lebih dari 8 tahun.
Dari berbagai belahan dunia termasuk juga dari Indonesia telah dapat
mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut secara bermakna. Laporan tersebut
ditulis dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan seperti ; Forbidden
Archeology, The Hidden History of Human Race, Human Devolution: A Vedic
alternative to Darwin’s Theory, terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan
banyak ditemukan fosil, artefak- peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat
masak dan sebagainya yang telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran
tahun, dibuat oleh manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat
oleh kera atau primata yang lebih rendah.
Dari buku-buku tersebut juga ditemukan
adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya, hal ini
bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena kenyataannya teori
evolusi masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan jelas menyatakan bahwa
peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa
perang besar di tanah suci Kukrksetra, kota Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan
sebagainya merupakan suatu peristiwa sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap
kali kongres para arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang
peradaban Barthavarsa purba. Dibawah ini ditampilkan sekelumit dari bukti
ilmiah tersebut.
Sebenarnya masih banyak bukti
ilmiah lainnya yang menunjukkan peradaban weda tersebut, sehingga Satya yuga,
Tretha yuga, Dvapara yuga dan Kali yuga dengan durasi sekitar 4.320.000 tahun
merupakan suatu sejarah peradaban manusia modern yang memegang teguh perinsip
dharma.
Perang Bharatayuda. Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang
besar di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang
terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin
menentukan tanggal yang pasti tentang peristiwa tersebut. Dari hasil pengamatan
beserta bukti-bukti ilmiah. Dari berbagai estimasi maka dibuatlah suatu usulan
peristiwa-peristiwa sebagai berikut:
* Sri Krishna tiba di Hastinapura
diprakirakan sekitar 28 September 3067 SM.
* Bhishma pulang ke dunia rohani
sekitar 17 Januari 3066 SM.
* Balarama melakukan perjalanan
suci di sungai Saraswati bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM.
* Balarama kembali dari
perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM.
* Gatotkaca terbunuh pada 2
Desember 3067 SM.
Dan banyak lagi penanggalan
peristiwa-peristiwa penting sudah di kalkulasi.
* Kota kuno Dvaraka. Demikian
juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu menjadi misteri, kota tersebut
disebutkan dalam Mahabharata bahwa Dvaraka tenggelam di pantai. Doktor Rao
adalah seorang arkeolog senior yang dengan tekun menyelidiki dengan “marine
archaeology” dan hasilnya ditemukannya reruntuhan kota bawah laut, beserta
ornamennya, didaerah Gujarat. Dwaraka, kota kerajaan Sri Krishna masa lalu.
* Sungai Sarasvati. Keberadaan
kota purba Harrapa dan Mohenjodaro serta keberadaan sungai suci Sarasvati telah
dijumpai dalam Rig Weda, namun tidak diketahui keberadaannya, kemudian oleh
NASA dengan pemotretan dari luar angkasa ternyata dijumpai sebuah lembah yang
merupakan bekas sungai yang telah mengering, namun dalam kedalaman tertentu
masih tampak ada aliran air di wilayah Pakistan yang bermuara ke lautan Arab,
arahnya sesuai dengan yang digambarkan dalam sastra.
Adam’s Bridge
(jembatan Adam)
Jembatan Adam, juga disebut Rama
Setu berarti "Jembatan Rama", adalah rantai batu kapur antara pulau
Mannar, didekat Sri Lanka barat laut dan Rameswaram, di pantai tenggara India.
Menurut kepercayaan Hindu, jembatan ini dibangun oleh Rama, inkarnasi Dewa Wisnu,
untuk menyelamatkan Sinta yang diculik ke Alengka oleh Rahwana, seperti yang
ditulis dalam kisah Ramayana. Banyak inskripsi, koin, panduan pengelana tua,
referensi lama, peta religius kuno menandakan struktur ini dianggap suci oleh
umat Hindu
Adam’s Bridge
(jembatan Adam)
Peta pertama yang menyebut daerah
ini Jembatan Adam (Adam's bridge) dibuat oleh pembuat peta dari Inggris pada
tahun 1804, merujuk kepada legenda Islam, yang menyatakan bahwa Nabi Adam
menggunakan jembatan untuk mencapai Puncak Adam di Sri Lanka, dimana ia berdiri
bertobat dengan satu kaki selama 1.000 tahun , meninggalkan tanda berupa lubang
besar menyerupai tapak kaki. Baik puncak maupun jembatan diberi nama menurut
legenda ini
Jembatan Alengka. Pemotretan luar
angkasa yang dilakukan oleh NASA telah menemukan adanya jembatan mistrius yang
menghubungkan Manand Island (Srilanka) dan Pamban Island (India) sepanjang 30
Km, dengan lebar sekitar 100 m, tampak pula jembatan tersebut buatan manusia
dengan umur sekitar 1.750.000 tahun. Angka ini sesuai dengan sejarah Ramayana
yang terjadi pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti jenis bebatuannya. Jadi
Ramayana itu adalah ithihasa (sejarah), bukan merupakan dongeng.
Citra dari Rama Brige sendiri
sangat mudah terlihat dari atas permukaan air laut karena letaknya yang tidak
terlalu dalam, yaitu hanya tergenang sedalam kira-kira 1,2 meter (jika air laut
sedang surut) dengan lebar hampir 100 m.
Tahun 1972 silam, ada sebuah
penemuan luar biasa yang barangkali bisa semakin memperkuat dugaan bahwa memang
benar peradaban masa silam telah mengalami era Nuklir yaitu penemuan tambang
Reaktor Nuklir berusia dua miliyar tahun di Oklo, Republik Gabon.
(Reaktor Purba bisa
terjadi secara alami dan bisa pula tidak)
Pada tahun 1972, ada sebuah perusahaan
(Perancis) yang mengimpor biji mineral uranium dari Oklo di Republik Gabon,
Afrika untuk diolah. Mereka terkejut dengan penemuannya, karena biji uranium
impor tersebut ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta
kandungan uraniumnya dengan limbah reaktor nuklir hampir sama. Penemuan ini
berhasil memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu penelitian, dari
hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa
prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium di enam wilayah,
diduga dapat menghasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir
tersebut terpelihara dengan baik, dengan lay-out yang masuk akal, dan telah
beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya.
Yang membuat orang lebih
tercengang lagi ialah bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi
itu, tidak tersebarluas di dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau
ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan
tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang sangat membuat malu
ilmuwan sekarang ialah saat kita sedang pusing dalam menangani masalah limbah
nuklir, manusia jaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami
untuk menyimpan limbah nuklir!
Tambang uranium di Oklo itu
kira-kira dibangun dua milyar tahun yang lalu setelah adanya bukti data geologi
dan tidak lama setelah menjadi pertambangan maka dibangunlah sebuah reaktor
nuklir ini. Mensikapi hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah
reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta
memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir.
Sekaligus membuat ilmuwan mau tak
mau harus mempelajari dengan serius kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah
itu, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban
umat manusia. Seperti diketahui, penguasaan teknologi atom oleh umat manusia
baru dilakukan dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja, dengan adanya
penemuan ini sekaligus menerangkan bahwa pada dua miliar tahun yang lampau
sudah ada sebuah teknologi yang peradabannya melebihi kita sekarang ini, serta
mengerti betul akan cara penggunaannya.
Semua temuan arkeologis ini sesuai dengan catatan sejarah yang turun-temurun.
Kita bisa mengetahui bahwa manusia juga pernah mengembangkan peradaban tinggi
di India pada 5.000 tahun silam, bahkan mengetahui cara menggunakan reaktor
nuklir, namun oleh karena memperebutkan kekuasaan dan kekayaan serta
menggunakan dengan sewenang-wenang, sehingga mereka mengalami kehancuran.
Singkatnya segala penyelidikan
diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban
Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000 SM manusia pernah memasuki abad
antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi jaman keemasan tersebut berakhir
akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat
kembali ke jaman primitif. Masa primitif ini berakhir dengan munculnya
peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
Lagi-lagi perang dan haus
kekuasaanlah yang mengakibatkan manusia menjadi terpuruk. Dan hal ini patut
kita renungkan lebih seksama sebagai buah pelajaran bahwa mengapa manusia jaman
prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak bisa mewariskan teknologinya,
malah hilang tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk jejak saja. Lalu
bagaimana kita menyikapi atas penemuan ini?
Saudaraku, sebagai manusia
sekarang, jika kita abaikan terhadap semua peninggalan-peninggalan peradaban
prasejarah ini, sudah barang tentu kita pun tidak akan mempelajarinya secara
mendalam, apalagi menelusuri bahwa mengapa sampai tidak ada kesinambungannya,
lebih-lebih untuk mengetahui penyebab dari musnahnya sebuah peradaban itu. Dan
apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita sekarang akan
mengulang seperti peradaban beberapa kali sebelumnya? Betulkah penemuan ini,
serta mengapa penemuan-penemuan peradaban prasejarah ini dengan teknologi
manusia masa kini begitu mirip? Semua masalah ini patut kita renungkan dalam-dalam
sebagai upaya tidak mengulangi kesalahan fatal yang pernah dilakukan.
Dari hasil investigasi, banyak
temuan berharga indikator kehidupan makhluk 15.000 tahun lalu. Selain tembikar,
ada bongkahan batu besar yang diduga benteng dan dinding istana di Mahendra
Jaro. Batuan dipenuhi ornamen indah, lonceng kuil dari tembaga, jangkar kapal,
pot bunga dari keramik, serta uang emas dan tembaga. Penemuan logam ini
memperlihatkan kepada kita, peradaban 30.000 – 15.000 tahun lalu sudah tinggi.
Tak heran temuan ini mengindikasikan penggunaan pesawat seperti berbentuk UFO
dan senjata pemusnah massal di perang itu. Dari penemuan-penemuan itu, Dr.
Michael Creko membukukan laporan dalam 3 buku yang dicetak tahun 2006. Beberapa
diantaranya ; Forbidden Archaelogis, The
Hidden History of Human Race, dan Human Devolution, yang isinya menentang
teori Darwin, tentang evolusi manusia. Dr. Rao dari hasil karyanya memperoleh
penghargaan “The World Ship Trust Award” dari PBB atas penemuan siklus
kehidupan manusia yang memutus teori Darwin.
Bersambung .....
Bila ingin membaca lebih lanjut ebook ini, Klik tulisan ini untuk kembali ke-link-link di daftar isi
Anda sedang membaca artikel tentang B. Budaya Peradaban Awal dan anda bisa menemukan artikel B. Budaya Peradaban Awal ini dengan url http://manfaatputih.blogspot.com/2013/08/b-budaya-peradaban-awal.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopypaste-nya jika artikel B. Budaya Peradaban Awal ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link B. Budaya Peradaban Awal sebagai sumbernya.
2 komentar:
wooow banyak sejarah yang tak di ketahui
benarkah semua penelitian ini
Posting Komentar
Beri Komentarmu disini!